Rasanya tidak sabar bisa menjelajah semua keindahan pantai Kuta yang terkenal itu.
Masih ngantuk sih sebenarnya gara2nya semalam gelo ngeblog ampe pukul 04.00 pagi, gila yakkk...
Okeh, waktunya nerusin kisah petualangan kami di Bali.
Memulai Petualangan Explore Pantai Kuta Bali
Jadi, setelah kita siap-siap di hotel sederhana tempat kami menginap, akhirnya sekitar pukul 12.00 kami keluar dan memulai petualangan kami.
Papi menyetir dengan perasaan segar karena sempat istrahat beberapa waktu di kamar, namun gak begitu dengan diriku.
Baru sekitar 15 menit menikmati pemandangan kota Denpasar di siang hari nan terik, akhirnya aku ketiduran juga saking gak kuat ngantuknya.
Bangun-bangun aku udah disuguhin oleh pemandangan sedikit vulgar.
Yups,,,, banyak orang (bule) yang memakai pakaian yang sangat minim dan berjalan dengan pedenya di siang bolong seperti ini.
Ternyata kata papi, kami udah di daerah Kuta.
Wawwww.... langsung deh mataku kebuka lebar, gak mau nyia-nyiain pemandangan baru (eittttsss maksudnya suasananya, bukan bule setengah bugilnya, orang kebanyakan yang nyaris bugil tuh juga penuh lemak menggelombor juga, masih sedikit lebih mending aku, haaahahahahahha :D )
Sampai di pantai Kuta papi sedikit kesulitan mencari tempat parkir, ditambah macet dan panas yang gak aku rasain karena indahnya pemandangan baru tersebut :D (norak ya, biarinnnnn,,,weeee!)
Akhirnya papi mendapatkan parkir di ujung nyaris dekat dengan pintu masuk pantai Legian.
Kami lalu bersiap-siap, perlengkapan foto, topi yang akhirnya kukembalikan karena ribet di tiup angin mulu, dll dikeluarkan.
Lalu setelah membangunkan Darrell yang juga ketiduran, kami pun menuju pantai yang begitu indahnya.
Subhanallah cantiknya pantainya.
Bukan berarti aku gak pernah liat pantai indah, di Buton juga ada pantai yang lebih asri yaitu pantai Nirwana, namun pantai Kuta jauh lebih besar, meski lautnya gak sebiru pantai Nirwana.
Kami mulai memasang aksi untuk foto-foto, awalnya sih lumayan lancar.
Namun saat aku memasang mini tripod yang kami bawa agar bisa mengambil gambar kami bertiga, tiba-tiba seorang ibu-ibu bule mendekati kami dan menawarkan dirinya untuk mengambil gambar buat kami bertiga.
Darrell masih ngantuk :D |
Oh ya ngomong-ngomong soal bule, gak tau kenapa ya, kami selalu aja seolah menarik perhatian mereka.
Ala2 Foto Model :D |
Setelah puas foto2, dan menemani Darrell yang heboh asyik bermain pasir hingga bajunya penuh pasir pantai, kami lalu keluar dari lokasi pantai dan menuju resto fast food MC Donald untuk makan siang.
Narsis di parkiran :D |
Yup...si Piggy-piggy,,,hiiiiiii...... bahkan kata papi sewaktu kami berhenti di POM Bensin semalam dia melihat ada pick up yang mengangkut hewan yang dipikir kambing ternyata si piggy-piggy,,,,
Sambil nungguin papi pesan makanan, kita narsis aja dulu :D |
Makan Siang Di Mc Donald Kuta Bali Dan Explore Kuta Bali
Nyampe MC Donald papi lalu memesan paket hemat mantap, 2 nasi dan 1 burger, suasana di MCD tersebut ramai banget karena bertepatan dengan waktu makan siang.
Banyak banget para turis yang memesan makan siang dengan busana yang gak pernah kusaksikan sebelumnya.
Yup, cuman make bikini dan ditutupin pake sarung Bali, kayak diriku kalo lagi abis mandi, tapi belum pernah diriku seumur hidup abis mandi belum pake baju udah keluyuran apalagi ke tempat ramai kayak gini, hahahahhaaaa....
Oh ya, meskipun tampilan para turis banyak yang aneh (menurutku) namun ada juga yang harus diacungin jempol.
Jadi... pas ketika abis makan, ada seorang turis yang langsung mengemasi semua bekas makanan di meja lalu dibawa dan dimasukan ke tempat wadah kotor (apalah namanya kagak tau saye :D).
Wiiihhhh,,,, ini pertama kali aku melihat ada orang yang respect kayak gitu, seumur-umuran mah kalo lagi makan di resto manapun, adanya ngelihat pelanggan yang cerewet minta ini itu ama pelayannya.
Dan pelayan yang jutek karena kecapekan meladeni banyak maunya si pelanggan, hmmmm.....
Kami lalu memutuskan meninggalkan pantai Kuta, dan setelah bingung sebentar memutuskan hendak kemana,
Akhirnya papi mengajak kami untuk menuju ke daerah Nusa Dua.
Sayang sekali kami gak menemukan jalan ke sana, malah nyasar ke GWK, pengen masuk namun tiketnya mahal serta hari sudah menjelang Magrib.
Kami lalu memutuskan menyusuri jalan melihat-lihat kampus Udayana dan akhirnya pulang ke Denpasar (pastinya setelah berkali-kali nyasar, hahahahhahaaa).
Sampai di Denpasar sekitar pukul 19.00, aku mengusulkan untuk mampir di mall agar bisa menikmati makan malam dengan makanan halal.
Dengan petunjuk teman-teman yang pernah di Denpasar, katanya mall yang sedikit lengkap adalah Mall Galeria Bali, namun ternyata letaknya agak jauh dari tempat kami menginap, sehingga kami putuskan untuk mampir di Mall Denpasar Junction.
Ternyata pemirsaaahhh, mall nya kecil banget, parkirannya serem pula di atas atap. udah gitu gak jadi makan karena awalnya naksir makan di Solaria eh kok letaknya tetanggaan ama Resto Piggy-piggy,
Hiii... langsung deh ingatan BM para teman tentang resto Solaria yang gak halal bikin perut jadi makin munek-munek,,,,
Akhirnya kami hanya numpang ke toilet aja, lalu keluar dari mall tersebut. Oh ya, pas turun dari parkiran pun bikin deg-degan, gimana gak, waktu naik ke lantai atas sih jalan parkirnya dibuat berkelok2.
Namun pas turun dibuat sekali kelokan aja dengan kecuraman yang sangat dramatis, huaaaa.... Langsung kangen Surabaya banget deh kita, kota dengan mall terkeren dan luas, hahahaha....
Kami lalu memutuskan mencari makan malam di daerah simpang enam, dan memesan nasi goreng di rumah makan borneo, yang ternyata udah mahal, rasanya amburadul pula, ya sudahlah... namanya juga liburan.
Yup kami lalu sampai di hotel sekitar pukul 22.00, makan malam, beres-beres lalu langsung tertidur pulas saking capeknya...
Nungguin papi pesan nasi goreng di rumah makan Borneo jalan Teuku Umar, Denpasar |
OK, sampai berjumpa di kisah selanjutnya :)
Jombang, 24 Agustus 2013
Reyne Raea
Ngak kuat ahhhhh.....baca artikel ini, soalnya jadi kepikiran ingin ke BALI juga. hahahahh......
BalasHapusSaya juga ga kuat kang, liat fotonya yang aneh wakakakkaka
HapusKayaknya ide wisata halal di Bali memang harus diterapkan. Pendatang mana tahu lokasi tempat makan jika daerahnya merupakan khusus untuk umat beragama lain dan banyak dikunjungi turis bule pula. Saya juga akan jijai jika tempat makan yang dikatakan halal bersebelahan dengan tempat yang nyediain pork. La4an kita cuma bentar jadi tak tahu terlalu banyak makanya waktu yang terbatas mesti bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk wisata, perkara makanan halal mesti sudah ada kejelasan. Bali itu terang-terangan heterogen. Pantai Kuta memang cantik, Mbak Rey cakep pakai gaun pink jadi ccerah gitu, ha ha. Parrel dan papinya kompakan pakai kaus yang sama. Aha. Keluarga bahagia. Posting-an manis.
BalasHapushahahaha, kok bisa nyasar di sini mbaaa wkwkwkkw
HapusIyaaa... gak enaknya di Bali itu ga ada wisata kuliner halal.
Meskipun kata orang banyak makanan halal, tapi ga semua orang tau kan.