Ratih dan Rama adalah sepasang suami istri yang bahagia seperti kebanyakan orang lainnya, meskipun mereka masih harus menumpang tinggal di rumah orang tua Rama karena belum mampu membeli maupun menyewa sebuah rumah untuk mandiri.
Kebahagiaan mereka semakin bertambah setelah lahirnya putri pertama mereka yang cantik dan di beri nama Roro.
Roro adalah cucu pertama di keluarga besar Rama maupun Ratih, sehingga lengkaplah kebahagiaan mereka karena putri mereka sangat di elu2kan oleh banyak keluarga.
Untuk menghidupi keluarganya, Rama yang memang kurang begitu suka menjadi karyawan, membuat usaha sendiri di rumah orang tuanya. Hasilnya lumayan bisa untuk membayar kebutuhan keluarga kecilnya.
Ratih yang begitu cinta dan penurut pada suaminya Rama, hanyalah seorang ibu rumah tangga yang begitu perhatian pada anak maupun suaminya. Ratih adalah sosok istri yang begitu pengertian, seberapapun pemberian nafkah dari Rama, dia ikhlas menerima dan mengaturnya agar bisa memenuhi banyak kebutuhan sehari-hari.
Karena memang kebutuhan setiap hari terus meningkat, Ratih rela mengabaikan keadaan dirinya demi anak dan suaminya tidak berkekurangan.
Hari berganti hari, tidak terasa usia pernikahan mereka memasuki tahun demi tahun. Namun Rama dan Ratih tetap masih belum bisa menabung untuk keluar dari rumah orang tuanya untuk mandiri.
Penghasilan dari usahanya yang memang kadang gak menentu membuat keadaan ekonomi mereka hanya bisa untuk membayar kebutuhan sehari-hari.
Suatu hari, Rama yang memang mudah merasa bosan menjalani rutinitas bertemu kembali dengan seorang wanita yang merupakan mantan kekasihnya sewaktu kuliah bernama Anggi.
Anggi belum menikah meski usianya sudah terbilang sangat dewasa untuk wanita di Indonesia.
Entah karena rasa bosan akan kehidupan yang belum kunjung ada perubahan, tiba-tiba Rama menjadi lebih sering bertemu Anggi.
Pertemuan demi pertemuan tersebut ternyata menumbuhkan kembali benih-benih perasaan mereka dahulu. Hingga tanpa di sadari Rama jadi mengabaikan istrinya Ratih dan Roro.
Kerenggangan rumah tangga mereka semakin lebar setelah Ratih akhirnya hamil lagi anak kedua, di susul anak ketiga.
Rama yang memang merasa belum mapan, merasa anak kedua dan ketiga itu hanyalah menambah 'beban' nya saja.
Ratih pun orang yang selalu disalahkan, Rama menganggap Ratih tidak pandai menjaga diri agar KB ataupun cara lain agar bisa menunda anak kedua dan ketiga.
Keadaan semakin di perparah karena orang tua Rama memaksa Rama untuk segera keluar dari rumahnya agar bisa belajar hidup mandiri. Meskipun orang tuanya membekali mereka dengan rumah milik keluarga, namun beban kebutuhan terasa lebih besar karena mandiri bagi dia yang sudah bertahun - tahun nyaman di rumah orang tua adalah hal yang berat.
Karena tekanan kehidupan, akhirnya Rama semakin melupakan keluarganya, dia asyik menjalani hubungan dengan Anggi, sang mantan.
Anggi memang bukanlah wanita yang sangat cantik, namun wajahnya yang terawat dan rapi serta tubuhnya yang masih langsing, menjadi sangat menarik dilihat oleh Rama, ketimbang istrinya Ratih yang sejak kelahiran anak pertama badannya jadi semakin melebar.
Namun, yang namanya hal salah, serapi apapun di sembunyikan akhirnya ketahuan juga.
Ratih sangat kecewa dan akhirnya mengadu pada orang tua Rama.
Keluarga besar Rama sangat marah, dan memanggil Rama serta Anggi untuk datang menjelaskan seperti apa hubungan mereka.
Rama tidak takut, entah karena sudah buta oleh pesona Anggi sang mantan, atau karena merasa 'nyaman' sedikit keluar dari tekanan kehidupannya bersama Ratih. Dia lalu memenuhi panggilan keluarganya dan datang ke rumah keluarga besarnya sambil mengajak Anggi, sang mantan.
Seluruh keluarga besarnya marah besar, Ratih juga histeris melihat wanita tersebut, namun Rama dan Anggi bagaikan buta dengan semua itu.
Yang menyakitkan adalah ketika ayah Rama bertanya, kenapa Rama melupakan istri yang sudah dinikahin dan sudah bertahun-tahun mendampinginya dengan tulus?
Rama dengan santai menjawab "pastinya saya lebih milih Anggi, dia lebih pandai merawat diri, bodynya pun langsing"
Betapa terlukanya Ratih mendengarnya, padahal Ratih bukannya tidak pandai merawat diri, dia hanya gak punya cukup waktu serta uang untuk dipakai merawat diri sendiri.
Kesibukannya mengurus 3 anak, serta urusan rumah tangga membuat Ratih tidak peduli dengan diri sendiri.
Hingga kini, Ratih dan Rama akhirnya berpisah, Ratih pulang ke rumah orang tuanya dengan membawa ketiga anaknya.
Sedang Rama terkatung-katung tanpa tujuan jelas di hidupnya.
Dia pergi dari rumah, dan jarang memberi kabar, sehingga tak ada satupun yang tahu, apakah Rama jadi menikah dengan Anggi atau tidak.
** Di ambil dari kisah nyata, nama dan tempat di samarkan.
Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari kisah ini, dan bisa menjalani rumah tangga dengan bijak bersama pasangan kita hingga akhir nanti, aamiin.
Sidoarjo, 17 Maret 2016
Reyne Raea
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)
Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)