Sharing By Rey - Sudah 1,5 bulan sudah saya merdeka dari sesuatu yang membuat saya menjual nama baik saya.
Yup, Allah akhirnya mengizinkan saya me'lompat' dari batu lompatan saya di sebuah usaha kecil yang aslinya tak bernama :D
Bermula dari kami kembali bisa tinggal di Surabaya, meskipun tempat tinggalnya cuman di Surabaya pinggiran alias gak masuk wilayah Surabaya, tapi lumayan lah saya akhirnya tertarik lagi untuk bekerja kantoran.
Berhubung saya males untuk ikut test dan interview banyak-banyak, saya akhirnya memilih untuk gak memasukan surat lamaran di perusahaan yang memasang iklan lowongan kerja, saya lebih memilih meminta info lowongan dari teman agar peluang di terimanya jauh lebih besar :D
Dan singkat cerita, di terimalah saya bekerja di sebuah perusahaan kecil, yang kantornya gabung dengan rumah si pemilik dan dengan gaji yang di bawah UMR Surabaya.
Awalnya saya agak mikir untuk menerimanya, tapi karena gak enak ama teman yang udah capek2 usahain ngasih info lowongan, akhirnya saya terima dengan maksud sebagai batu lompatan untuk balik ke dunia kerja, setelah jadi IRT selama 3 tahun lamanya.
Awal masuk kerja, gak banyak hal yang aneh, selain sedikit kegerahan karena ruangan kerjanya gak ber AC, cuman ada kipas.
Plus juga sedikit kesal dengan Cleaning Service nya yang bersihin ruangan, mulai nyapu, ngepel plus bersihin debu di meja dan lukisan gak tau waktu yakni di tengah jam kami kerja.
Hasilnya saya mengerjakan file perhitungan RAP rumah sambil terbatuk-batuk kena debu dari lukisan dll (0__0)
Selain itu, dengan alasan agar lebih terasa kekeluargaannya, kami gak diberi uang makan, tapi di beri makan siang dengan lauk yang sangat
Eh tadi saya bilang gak banyak hal aneh ya? eemmm baiklaahhh ada sedikit banyak sih, ada pula yang bikin risih, karena kantornya gabung dengan rumah boss, jadinya segala hal meskipun hal pribadi RT boss jadinya harus melalui kami.
Mulai dari bukain pagar jika ada tamu, hingga di
Kebanyakan sih selalu di handle teman saya, tapi kadang kalau teman saya sedang sibuk, jadilah saya ikutan membantunya berlagak jadi pembokat hiksss... :(
Katanya sih sekali2 di mintain tolong, tapi nyatanya udah nyaris tiap hari membuat saya bersitegang dengan para tamunya.
Karena emang tamunya kebanyakan entah mereka pikir saya pembokat karena sigap bukain pagar :(
(padahal saya selalu berpakaian rapi dan formal loh :'( )
Atau emang para tamu itu gak pernah diajarin sopan santun, sehingga sering banget ada tamu yang gak sopan, mulai dari debt collector yang suka bentak2 dipikir saya ini pembokat kali yaa....
Sampai tamu pribadi yang udah di bukain pagar gak pake terima kasih malah nyelonong begitu saja hingga ada tamu yang dari jalan sudah klakson2, padahal di lantai bawah itu gak ada pembokat, pas dibukain pintu eehh malah ngomel2 karena lama dibukain plus bentak2 nanya di mana si boss....
GRRRRRRRRR......BERDIRI RASANYA RAMBUT saya :'(
Yang bikin kesal juga karena rumah itu aslinya punya ortu si boss, yang mana ortu si boss memakai alamat tersebut sebagai data di perkreditannya di bank, dan sepertinya pembayarannya kurang lancar, jadilah saya hampir tiap minggu teriak2 berantem ama debt collector.
Aslinya sih yang nanganin si debt collector sahabat saya, namun sering saya gak tega melihat sahabat saya dibentak-bentak orang, aura pembela keadilan saya langsung menyeruak, dan ikutanlah saya menanganinya yang ternyata debt collector tersebut gak sopan karena sering kecewa di PHP ama si pengutang GGGRRRRRRRRRR....
Saking kesalnya, saya pernah jerit-jerit sambil mengusir si debt collector untuk angkat kaki dari
(Syukuriiiiinnnn... makanyaaa, mbok ya jangan biarin karyawan kantor nyambi pembokat tukang bukain pagar doongggg!!)
Selain itu, berkantor di rumah boss itu bikin kesal karena istri boss jadi ikut-ikutan rajin menyuruh kami untuk berinteraksi dengan pembokatnya.
Pembokatnya minta bahan dapur di suruh si istri boss minta ke kami pekerja kantor, padahal uang kas sangaaaatttt terbatas.
Yang bikin kami para karyawan kantor senep, udah sukanya nyuruh bertopengkan tolong pesankan bahan dapur dan rumah tangganya, tapi ngasih uangnya pas menurut perkiraannya yang iriiiiiiitttt banget sampe gak bisa dibedakan dengan pelit.
Misal beli gula, kami diminta tanya aja dulu ke toko by phone, padahal tokonya gak bisa nerima ngecek2 harga by phone.
Misal diperkirakan 14,500 ya udah kami diberi duit 14,500 PAS!
Dia gak mikirin, gimana kalau ternyata perkiraan itu meleset, kalau meleset lebih murah sih gapapa, tapi kalau lebih mahal???
Dan sering terjadi akhirnya saya harus merogoh isi dompet untuk membayar kekurangannya, dan karena uang recehan susah didapat, saya kadang lupa menagihnya.
Recehan siihhh, tapi kalau berkali2 jadinya recehan yang banyak alias banyak juga donggggg...GRRRRR......!
Dan ternyata makin lama kegilaan istrinya makin menjadi, sampai-sampai semua hal sampai pesan sayur dan lain-lain dilimpahkan ke kami, memang bukan langsung ke saya sih, tapi ke teman saya, tapi jika teman saya gak masuk jadilah saya yang gantikan....
Saking kesalnya sudah gak terhitung saya mengomelin pembokatnya yang datang meminta dipesanin air minum lalu airnya gak kunjung datang pembokatnya ngomel2 ke kami padahal posisi kami sedang serius ngerjakan perhitungan RAP untuk tender proyek...
GGGGRRRRRRRRRRRR.......... Rasanya tanduk naga keluar di kepala saya dan berapi-api yang menyembur....
"WOIII MBA..... ENAK SAJA REPOTIN KITA DENGAN AIR MINUM.... SAYA INI SARJANA TEHNIK SIPIL, SAYA KERJA DI SINI UNTUK PROYEK, BUKAN NGURUSIN AIR MINUM, DI RUMAH SAYA SENDIRI AIR MINUM ITU DI URUS SUAMI SAYA, KENAPA DI SINI SAYA DI SURUH URUS AIR MINUM??? GGGRRRRRRRRRRRR..... (mata melotot, hingga pembokatnya kabur ketakutan)
Karena keanehan-keanehan tersebut, akhirnya usahanya berangsur-angsur turun pamor.
Banyak yang mengundurkan diri dengan sendirinya, ada yang pamit tapi ada pula yang langsung pergi tanpa kabar.
Ahhh boss, sayang sekali anda gak berani berinvestasi untuk usaha anda sendiri, ada sudah terberkati dengan memiliki karyawan yang mau kerjain banyak hal pekerjaan di kontraktor dengan gaji pas-pas an.
Tapi anda menyia-nyiakan dengan ketakutan anda yang membuat anda jadi
Dan maafkan saya boss yang akhirnya sadar kalau saya di situ hanyalah sebagai batu lompatan, saya harus lompat agar gak kelamaan jadi stress dan gila di usaha anda..
Saran saya : Profesional lah, jika belum berani membayar gaji karyawan sesuai UMR, berilah karyawan kenyamanan bekerja di situ, pisahkan antara pembokat dan karyawan kantor.
Bedakan antara keperluan kantor ama keperluan rumah tanggamu.
Sampai bertemu di keanehan boss selanjutnya :D
Terinspirasi Dari Kisah My Stupid Boss
Yang mana kata orang-orang banyak yang shock kok ada boss yang gila kayak bossman di MSB tersebut, saya mah malah shock karena gak nyangka ada kloningan boss aneh saya :D
Sidoarjo, 16 Mei 2016
Reyne Raea
hahahah....ini kisah yang lucu bangetzzz....ngak nyangka klau dulu Mbak Pernah nyambi jadi Tenaga Asisten Pembokat.hahahah....*maaf mbak bukan mengejek.* abisss lucu sich kisahnya..... mimpi apa mbak sehingga bisa nyebur ke Dunia Aneh seperti itu.😅😄😃😆
BalasHapuswakakakakka, udah lama ga ingat bos aneh ini, baca ini saya jadi ingat banyak tulisan ngendon di draft yang menceritakan keunikan bos ini wakaka
Hapus