Namun sebelumnya...
Masya Allah... lumayan lama ya saya males nulis :'D
Sebenarnya ada banyak ide atau unek2 atau cerita yang ingin saya bagi, tapi entah kenapa, baru buka lepi eehhh mendadak godaan syaitan membuat saya males lanjutin nulisnya (kasian yaa syaitannya jadi alesan :D)
Oke, saya ingin menceritakan kisah seru kami, kami mah pasangan yang 'seru' abisnya unpredictable :D
Mendadak Diajak Mudik
Jadi lebaran tahun ini, sebenarnya kami sama sekali gak berencana mudik, keinginan sih ada eh salah ADAAAAAAAA BANGEEETTTTTTTTTT... :D
Sumpah kangen banget ama ortu khususnya mama :')
Tapi mau mudik itu mikirnya panjangggg banget, secara Surabaya - Buton itu bukan jarak yang pendek, minimal butuh biaya yang lumayan banyak, rasa2nya selain uangnya takut gak cukup, juga sayang aja rasanya duit kebuang begittu saja. heeeehhhhh? kebuang kata loe Rey? :') :')
Karena beberapa alasan tersebut, eh maksudnya alasan duitnya sih :D, jadilah selama bulan Ramadhan cuman bisa mengeluh dan mengadu pada Allah, meski raga menerima 'ya udah deh gak pulang dulu tahun ini' tapi hati gak berhenti meminta pada Allah agar di bolehkan melihat ortu di tahun ini (sesuai rencana tahunan, kalau tahun ini insya Allah menjenguk ortu nan jauh di mata :'D)
Hingga mendekati lebaran, saya hanya bisa memendam rasa rindu pada ortu, pun saat kami berbelanja untuk dijadikan parcel ke beberapa orang, saya malah ikutan membeli beberapa bahan kue untuk di bikinin kue lebaran sendiri :D
Lalu... tanggal 29 Juni 2016.
Paginya sih biasa saja, saya sempat browsing beberapa resep cookies untuk di buat jadi cookies lebaran.
Hingga malamnya kurleb pukul 19.30, si #PapiDady pulang kerja membawa parcell dari kontraktor proyek yang beliau awasin, tiba-tiba nyelutuk :
"Mi, mudik yukkk!"Langsung deh saya terkejut kegirangan, ya pasti mau laaahhhh..., peduli amat deh ama duit yang disayang2 :D
Namun tiba2 tertegun, naik apa coba di tanggal segitu, lebaran kurang 1 minggu lagi :(
Papi menyarankan naik kapal laut, nanti kita ambil tiket kelas I, katanya sih lumayan lebih murah ketimbang tiket pesawat yang saat itu saya check nyaris mendekati 2 juta per orang #Hadeeehhhh :'(
Drama Mencari Tiket Kapal Pelni
Okeee...
Keesokan harinya bertekad akan ke kantor Pelni ngecek jadwal kapal langsung beli tiket bersama si #Darrell, namun karena malemnya agak shock mau pulang.
Jadinya sayanya malah sibuk pilah pilih baju yang akan di bawa mudik.
Nyaris 1 lemari habis keluar di tempat tidur, namun karena belum pasti, saya belum packing final.
Lalu diteruskan dengan mencuci beberapa selimut dan tas yang akan kami bawa (selimutnya buat di kapal, secara jika naik kapal laut kami harus nginap 2 malam di kapal, dan pengalaman yang duluuuu banget, kami nyaris membeku saking dinginnya AC di kapal :D )
Saya akhirnya gak bisa tidur sampai waktunya sahur dan mencoba tidur setelah sholat Subuh, sayangnya tetep gak bisa tidur sehingga niat ngecek tiket kapal Pelni hanyalah di angan2 hihihi.
Beruntung si Papi berhasil izin dari meeting kantornya dan mengajak kami ke kantor Pelni.
Dan sesampainya di sana, kami ternganga pas denger kabar kalau ternyata sekarang gak semua kapal laut Pelni ada kelas I nya, sejak setahun lalu sudah di setarakan menjadi ekonomi semua.
Eh taunya sih pas paginya iseng nelpon agen Pelni tanya harga tiket dan ternyata gak ada kelas, semua ekonomi.
Awalnya sih hampir memilih mundur, tapi papi menguatkan katanya,
"Bismillah aja mi, insya Allah kita bisa dapat tempat tidur di kapal"
Iyaa.. jelas mikir2, secaraaa... dulu banget saya pernah naik kapal Pelni di kelas Ekonomi.
Ampyuuunnn daahhh, harus rebutan tempat tidur, antri saat mandi dan toiletnya ampyuunnn jorok bangeetttt... pas makan pun antri di pantry kayak di penjara makan di piring omprengan dengan menu yang ala kadarnya (Iyaaa.. saya emang manjaahhh hikshikkshikksss :'D )
Setelah setuju, kami pun ke loket di bagian dalam membeli tiket kapal Tidar yang jadwalnya tanggal 01 Juli di pelabuhan Perak menuju Makassar dan BauBau.
Ampyuuunnn daahhh, harus rebutan tempat tidur, antri saat mandi dan toiletnya ampyuunnn jorok bangeetttt... pas makan pun antri di pantry kayak di penjara makan di piring omprengan dengan menu yang ala kadarnya (Iyaaa.. saya emang manjaahhh hikshikkshikksss :'D )
Setelah setuju, kami pun ke loket di bagian dalam membeli tiket kapal Tidar yang jadwalnya tanggal 01 Juli di pelabuhan Perak menuju Makassar dan BauBau.
Dannn... eng inggg enggg.....
Setelah dapat sedikit omelan dari petugas loketnya, kami pun menerima kenyataan kalau tiket nya habissssss :'( :'(
Loket pembelian tiket Kapal Pelni di cabang Surabaya |
Oleh si ibu loket di tawarin pesan aja tiket kapal Ciremai yang akan tiba tanggal 5 Juli di Pelabuhan Perak menuju BauBau.
Karena bimbang pengen sholat ied di tempat ortu, kamipun belum memutuskan, malah keliling lagi tanya tiket pesawat, kali aja ada yang bisa dijangkau harganya yang berangkat sebelum lebaran.
Dan hasilnya HABIS TERJUAL sodara2 :'(
Ada sih yang kosong tapi tanggal 7 Juli alias sehari setelah lebaran, whattt? :'(
Kami pun balik lagi ke Pelni dengan pasrah mau naik kapal Ciremai aja, gapapa deh lebaran di kapal, yang penting bisa mudik.
Namun ternyata pas balik, eehhh tiket Ciremai pun SOLD OUT sodarah :'( :'(
Untungnya si ibu petugas loket berbaik hati memintakan kuota tiket dari Jakarta.
Maksudnya, karena sekarang sistem ticketing Pelni udah online kayak kereta api, jadinya tiap kancab Pelni di beri kuota batas tiket yang bisa mereka jual dari kapal yang berangkat dari pelabuhan tempat cabang berada.
Kebetulan hari itu semua tiket di kuota cabang Surabaya habis, jadilah kancab SBY meminta kuota tambahan jika masih ada yang kosong dari Jakarta.
Kami pun pulang pasrah menunggu berita dari si ibu.
Pas pulang, mampir dulu ke toko oleh2 beli oleh2, biasanya sih bawa oleh2 buah Apel, Pear dll. Namun kali ini males karena berat, jadinya bawa oleh jajanan khas Surabaya yaitu kue lapis Surabaya dan Almond Crispy (eh bener gak sih namanya? )
Pulangnya pun mampir sebentar di rumah mertua, mau pamit maksudnya karena kita #MendadakMudik :D
Mendadak Harus Berangkat
Keesokan harinya kami menunggu kabar harap2 cemas dan bingung apa jadi packing barang bawaan atau gak, hingga pukul 11.00 papi lalu mendatangi kantor Pelni lagi untuk menanyakan keputusan jadi gak nya kami dapat tiket.
Namun tiba2 papi menelpon, katanya ada tiket kosong dari orang yang batal berangkat dari Jakarta di kapal Tidar yang akan berangkat pukul 15.00.
Papi sedikit memaksa agar saya setuju meski dengan kondisi barang bawaan belum di packing final.
Dan akhirnya dengan sedikit cemas saya mengiyakan dan mulailah saya packing kayak dikejar gukguk hehehe...
Gak karuan saya sedikit panik, karena paginya papi sudah ke pasar membeli beberapa bahan makanan yang siap di masak, dan semuanya sudah saya siapkan untuk di masak.
Dan setelah melewati berbagai kehebohan, akhirnya kami siap berangkat ke pelabuhan di pukul 12.30 dengan menggunakan taksi.
Sesampai di jalan kami jadi kepikiran akan rumah yang kami tinggalkan dengan terburu2, akhirnya dengan berat hati kami meutuskan lewat tengah kota agar bisa menitipkan kunci di rumah mertua dengan harapan mertua punya waktu mengecek rumah kami.
Daannn ternyata akibat dari keputusan tersebut, kami lalu terjebak macet di beberapa titik di tengah kota.
Hingga dengan penuh perjuangan kami bisa sampai di pelabuhan di pukul 14.00.
Dengan ongkos taksi Rp. 150,000 dari Taman Pondok Jati ke pelabuhan Perak
Alhamdulillah ternyata pelabuhan Perak sudah banyak berubah, udah gak ada terlihat penumpang dan portir barang yang desak2an, selain karena terminal penumpangnya yang sudah sangat rapi, bersih dan keren layaknya bandara.
Mungkin juga karena banyak orang yang memutuskan naik pesawat ketimbang kapal laut yang sampainya jauh lebih lama.
Sayang banget lupa mengambil gambar terminal penumpangnya, dari pintu masuk yang keren dengan pemeriksaan bagasi, lalu kami harus check in kembali di loket dan tangan kami di beri cap agar bisa leluasa masuk kapal .
Dan akhirnya, tepat pukul 14.30 kami pun bisa bernapas lega di atas kapal, meskipun aslinya belum bisa langsung nyaman karena ternyata kondisi kapal Tidar yang sangat mengenaskan.
Mau tau seperti apa mengenaskannya? silahkan
baca KM Tidar - Kapal Sejuta Kecoa
Sidoarjo, 27 Juli 2016
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)
Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)