Sharing By Rey - Pengalaman di-bully orang khususnya emak-emak di media sosial karena masalah Shafira, membuat saya jadi makin lebih kuat berada di belantara media sosial.
Fiuuuhh.... *tarik napas dulu biar gak ngakak mulu membaca komentar bully-an emaks :D
Jadi, semalam tuh pas mau tidur saya masih sempat scroll beranda facebook buat baca - baca status teman-teman sambil menanti kantuk datang.
Dan tiba-tiba saya melihat sebuah artikel yang di-share oleh seorang teman facebook, karena saya suka baca artikel - artikel gitu, saya pun mengklik dan membacanya hingga selesai.
Curhatan Shafira Nabila Cahyaningtyas Berujung Bully-an
Ternyata isi artikel itu menceritakan seorang wanita bernama Shafira Nabila Cahyaningtyas, yang jadi bulan - bulanan bully-an para netizen khususnya ibu - ibu karena curhatan kesalnya di status facebooknya.
Karena kepo, saya pun mencari akunnya, namun ternyata akun Shafira sepertinya sudah di non aktifkan dan saya hanya menemukan capture-an statusnya yang di posting oleh seorang bernama Nur Aini Naya.
Selanjutnya bisa di tebak, karena saya memang malas copas gambarnya lalu posting di status sendiri, saya pun meng klik tombol share yang terbuka untuk umum dari status tersebut, dan memposting di status pribadi sambil menuliskan opini dan pendapat sendiri.
Sayangnya, dasar kemampuan menulis saya masih cetek, jadilah apa yang saya maksud malah membuat banyak orang salah tanggap dan mulai di banjirin komenan ber bau bully an yang seru - seru sedaaapp
*_________*
status facebook saya semalam |
Maksud hati, mau mengungkapkan kalau saya kasihan sama si adek Shafira, yang sepertinya (sepertinya loh ya, soalnya saya gak kenal hihihi) belum pernah hamil dan sepertinya (lagi - lagi sepertinya hahaha) juga telah berulang kali kesal terhadap kelakuan ibu hamil saat naik KRL seolah maksa minta perhatian.
Saking kesalnya, dia ingin curhat di akun facebooknya, eh bukannya di puk - puk malah jadi bulan - bulanan netizen yang kebanyakan para ibu, di-bully sampai di maki bahkan di sumpahin sampai akhirnya si Shafira sepertinya tidak kuat membacanya dan memutuskan me non aktifkan akun facebooknya.
Sayang, meskipun telah di hapus, para netizen yang sangat hobi mem bully orang, sempat - sempatnya di capture dan di sebarkan sehingga bully an kasar tidak henti - hentinya mengalir dari segala penjuru akun facebook.
Demikian curhat si adek Shafira (maaf ya adek, saya jadi ikutan nyebarin deh capturannya hiks)
Ikut Share Status Facebook Orang Dengan Melihat Dari Posisi Shafira NC
Nah, maksud tulisan saya, adalah kasian saja sama adek itu, seseorang yang belum pernah rasain hamil, usia juga masih di bawa ibu - ibu yang pada nafsu mem-bully, dan sepertinya dia sudah teramat sering kesal dengan kelakuan ibu - ibu hamil yang suka teriak - teriak minta di perhatikan lalu tanpa merasa bersalah bahkan kadang lupa bilang makasih.
Lalu curhat yang kita nilai kurang empati, bukannya kita sebagai yang lebih tu eh senior lebih bijak menasehatinya malah sibuk mem bully dengan penuh nafsu membabi buta dan menyerang orang yang mau coba menilai dari sisi si adek.
Kenapa sih kita sebagai ibu yang you know kan hamil itu kadang berat terlebih kalau harus masih bekerja, tapi kita harus jalanin karena KITA BUTUH ANAK! (kita yang butuh, bukan orang lain!)
Nantinya toh anak kita juga bakalan tumbuh dan sampai pada usia labil seperti si adek Shafira.
Lalu, mengapa kita gak memposisikan si adek itu sebagai anak kita atau at least sebagai adik kita?
WHY??? WHY????
*______*
Mengajarkan Generasi Muda Dengan Mencontohkan, Bukan Memaksa
Mengapa kita tidak menasehatinya dengan baik??
Tidak mencontohkannya dengan baik??
MENGAPA???
Mengapa justru kita yang notabene seorang ibu malah memperlihatkan HUKUM RIMBA pada si adek bahkan pada generasi muda lainnya?
Kita memperlihatkan seolah - olah..
Hei kalian semua... JANGAN MACAM - MACAM SAMA IBU - IBU, BIAR GAK KELAR HIDUP LOE!!!
Kita mengajarkan kepada seorang adik dan juga semua generasi muda bahwa dia MUTLAK SALAH dan kita IBU - IBU KHUSUSNYA YANG HAMIL MUTLAK BENAR APAPUN ALASAN DAN KONDISINYA..
Subhanallah... berguguranlah pahala kita mengandung seorang anak manusia karena keegoisan itu hiks...
Pantaskah kita di sebut seorang IBU? seseorang yang seharusnya menjadi madrasah terbaik bagi anak - anak kita dan generasi penerus bangsa?
Pantaskah kita mendapatkan hormat dari anak - anak kita? sedang ke EGOIS an selalu melekat di hati.
Merasa PALING BENAR! PALING HEBAT! daaann PALING..PALING LAINNYA??
Berikutnya saya menjelaskan dengan mencoba memposisikan diri seandainya saya jadi ibu hamil dan naik kereta, saya pasti bakalan berdiri saja terjepit sana sini dengan perut gendut saya (Ya resiko saya, sudah tau kan KRL ramai di jam segitu, kalau mau gak desak - desakan ya naik taksi atau ojek REY!)
Itu saya loh yaaa... kalau yang lain merasa berpendapat beda ya sah - sah saja.
Saya sih yakin, kalau saya sejak berangkat untuk niat baik, berdoa memohon di lindungi oleh Allah, saya sangat yakin saya bakal baik - baik saja di KRL tersebut dan bukan hal yang tidak mungkin saya bakal di tawarin dengan ikhlas dan senang hati oleh orang lain yang di ketuk pintu hatinya oleh Allah.
Saya pun bisa berada di KRL tersebut dengan aman dan insha Allah lebih berkah.
Saya memposisikan diri sendiri bukan berarti menghakimi si ibu hamil, tapi lebih tepatnya menjelaskan jika caranya lain, lebih sopan, meminta maaf karena sudah mengambil tempat duduknya (meskipun mungkin kita termasuk kaum lemah karena sedang hamil, namun meminta maaf demi keikhlasan orang apa salahnya?)
Lalu tidak lupa berterima kasih dan dengan senyum tulus.
Saya sangat yakin, sedongkol - dongkolnya orang jika di kasih perlakuan tulus meminta maaf, berterimakasih dan dengan senyum tulus, insha Allah hatinya bakal cair juga.
Saya juga tidak mengatakan si ibu hamil tidak melakukan hal tersebut (saya kan gak ada di sana waktu kejadiannya :D) tapi rasa - rasanya, mustahil si adek merasa sangat dongkol sampai level dendam kalau dia tidak mengalaminya berulang kali hal yang tidak mengenakan dari ibu hamil.
Saya berharap kita sebagai wanita khususnya kaum ibu, bisa menua dengan lebih bijak..
Bisa lebih tenang dalam menganalisa masalah..
Bisa melihat ke dua sisi yang berbeda..
Dan lebih mengerti orang lain bukan dari satu sisi yang BIASA DI LAKUKAN ORANG BANYAK.
Tapi lihatlah dari sisi yang BENAR meskipun sesungguhnya KEBENARAN sejati hanya milik ALLAH.
Pernahkah kita berpikir mengapa kita para ibu hamil sangat di muliakan bahkan oleh Nabi Muhammad?
Pun juga status kita sebagai seorang ibu, yang mana surga anak - anak kita terletak di bawah kaki kita.
Kalau jawabannya karena kita mau mengandung dan bersusah payah karena anak, ITU SALAH BESAR..
Pernah kah kita berpikir, seandainya anak - anak kita bisa memilih, kira - kira mereka ikhlas gak kita lahirkan ke dunia ini KARENA KEMAUAN KITA SEBAGAI ORANG TUA ?
Terlebih kalau kita lahirkan mereka dan mengajak mereka hidup susah juga?
Pernahkah kita melihat betapa banyaknya pasangan suami istri yang berjuang mendapatkan anak dengan mengorbankan banyak uang, tenaga dan waktu?
Itu menunjukan, bukan anak yang meminta di lahirkan, tapi kita orang tua yang memohon mereka di lahirkan.
Lalu apa hubungannya dengan masalah si adek Shafira, Rey?
Hubungannya adalah...janganlah kita merasa hebat dan mulia karena kita jadi ibu hamil dan seorang ibu yang punya anak.
Banggalah karena kita PATUT DI HORMATI oleh anak dan generasi muda karena SIKAP KITA SEBAGAI MADRASAH BAGI ANAK - ANAK KITA.
Mengajarkan mereka dengan penuh lemah lembut, yang mana sulit anak temukan di sosok lain selain IBU..
Kita wanita, kita seorang ibu atau akan menjadi ibu..
Maka jangan pernah berhenti belajar menjadi bijak..
Agar kita menua secara bijak..
Bukan terus menua dengan sikap preman yang paling hobi menyerang orang, menyebarkan kebencian dan lain - lain.
Lalu bagaimana dengan bapak - bapak yang juga ikutan menyebarkan kebencian?
Biarin saja mereka, mungkin mereka lelah pakai celana dan ingin sekali pakai rok, hahahaha :D
Oh ya, gegara status saya tersebut, saya di serang banyak orang sejak semalam.
Saya yang memang juga suka berdebat sempat meladeni beberapa komentar baik yang sopan, sedikit sadis hingga parah sadisnya pakai acara mau nyumpahin hahahaha..
Suami saya sampai manyun baca komentar - komentar itu, tapi saya tenangin, percaya deh, dia menikah dengan wanita tangguh dalam bersosmed hahaha :D
Saya meladeni komen - komen para pem-bully yang nafsunya membabi buta hingga pukul 01.00 dini hari, lainnya saya teruskan di keesokan harinya.
Suami saya memberi tahu kalau status saya ramai di komen orang.
Tapi pas buka ponsel, langsung hang yang ternyata penyebabnya karena banyaknya notif dari status tersebut.
Setelah mandi dan agak enakan (maklum saya masih mabok saja meski sudah berada di trisemester kedua)
Saya pun membuka facebook dari laptop dan barulah saya kaget..
Masha Allaaaahhhh.... ramai banget komentar orang - orang yang 90% bukan lah teman dari friendlist saya.
Dan juga 90% juga sibuk mem-bully saya hahaha..
Ternyata begini ya rasanya di serang dalam sosmed :D
Rasanya seru - seru syedaaappp ^_____________________^
Ada yang bilang saya sombong karena saya kaya..
Untuk doa 'kaya'nya, saya aamiin in yang kencang :D
Ada yang bilang saya gak punya otak (ebused, padahal kepala saya ini isinya otak loh, masa iya saya bisa hidup kalau gak punya otak)
Sampai yang paling sadis bawa - bawa orang tua (Masha Allah....)
Lalu saya??
YA NGAKAK GAK BERHENTI - HENTI... ^__________________^
Serius ya, sejak semalam saya sudah ngakak gak berhenti baca komen an orang - orang yang MERASA PALING BENAR sampai penuh nafsu membabi buta di status saya..
Saya merasa kasian dan lucu saja dengan tindakan mereka..
Bahkan sampai sore tadi ada 2 orang yang begitu gemas dan perhatian banget sama saya, namanya Erina Ocktavianti dan Fitrie Safitrie.
yang nama Erina sih masih keren, tulisannya panjang dan menyuarakan pendapatnya, meskipun ngotot (aneh, ngototnya banget di sosmed wakakakak)
Sampai malam ini saya menulis kisah ini, notif dari facebook saya masih saja berdentang gak berhenti, pas saya intip eehh komennya nambah lagi dong, banyakan yang men judge bahkan ketimbang yang mau berdebat dengan kepala dingin..
Saya jadinya harus nahan ketawa saking gak mau garis senyum makin terpampang muahahahaa... :D
Yang kepo dan penasaran bisa langsung ke TKP dengan klik di sini
Di-Bully Habis-Habisan Melalui Komentar
Atuhlah emaks, yuk kita berdebat dengan baik, gak usah ngabisin energi dengan hal - hal yang negatif. Percuma mem-bully saya di sosmed, orang saya sudah terbiasa di bully sejak saya berbisnis Oriflame muahaha..
Aaahh beruntung banget saya bisa berkenalan dengan bisnis Oriflame, bisa bertemu dengan orang - orang yang mengajarkan saya banyak hal, terutama bisa melihat sisi positif dari hal - hal yang tidak mungkin bahkan hal yang kelihatan negatif.
Apalah kita sebagai manusia..
Kita tidak akan pernah bisa BENAR DENGAN SEMPURNA..
Karena KEBENARAN SEJATI DAN KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH..
Makanya saya ngakak baca komen sadis para emaks itu, kasian juga sih sama mereka yang heboh merasa
PALING BENAR..
PALING SEMPURNA HIDUPNYA
SUDAH BERES SEMUA KERJAANNYA MAKANYA STALKING DI SEMUA MEDSOS SAYA SELAMA BERJAM - JAM
(Eh btw makasih banyak loh kunjungannya, muaaahh)
Oh ya, selain para emaks yang membabi buta kayak tawon lagi PMS dan belum dapat THR atau sudah dapat THR tapi dikit :D
Ada juga beberapa orang yang pro dan paling gak mengerti maksud tulisan saya seperti apa?
Seperti teman facebook saya yang bernama Lisa Dewi P. Sari, dia adalah salah satu bumil terkeren inspirasi saya.
Gimana enggak? saat hamil anak pertama, dengan perut gendutnya dia malah berani traveling keluar negeri dan SENDIRIAN PULA!!
Dan kerennya juga dia tidak pernah mau memaksa orang untuk peduli sama dia hanya karena dia seorang ibu hamil..
Suka banget ama kata - kata komennya di salah satu status facebook saya
"Pregnant woman should know their limit, if shes wonder bout the trip better dont do the trip."
Yup sangat setuju dengan itu, apapun alasannya, seharusnya setiap ibu hamil tau batasnya, janganlah memaksakan diri jika harus berharap di kasihani orang lain apalagi dengan cara yang terkesan memaksa.
Juga komentar seorang teman saya yang bernama Nuriyani Said, komentar yang sangat bijak, karena dia menulis komentarnya setelah membaca semua kronologi beserta komentar banyak orang di dalam status saya tersebut
" Dari panjang Lebar status dan komentar beragam. Saya cuman mau liat benang birunya
" si sharifa gak rela kursinya di berikan ke BUMIL, sikapnya sangat tidak santun, dan semua menilainya arogan sebagai wanita yang belum pernah merasakan bagaimana suka dukanya orang hamil dan naik kendaraan umum( krl) yg berdesak-desakan tadi) shafira malah rela memberi kursinya pada orang yg lebih membutuhkan, tidak kepada ibu hamil karena menurut shafira mereka cenderung memaksa( dalam hal ini si satpam)
. Hati Nurani si shafira disni sangat kurang menurut ibu-ibu yang sudah merasakan hamil dengan segala keluhan yg berbeda-beda beda)
Note: Bagaimana sikap kita terhadap si shafira ini mestinya tidak langsung di buly dengan begitu kasar dsb, khususnya para ibu pasti jadinya reaksional dgn kasus diatas.
Nah si ibu Reyne Raea mengungkapkan pendapatnya terhadap sikap si shafira dari sudut pandangnya sendiri sebagai ibu hamil yang tidak mau merepotkan orang lain sebagai prioritas, ia perlu di tuntun lebih bijak dengan cara cara yang santun untuk menumbuhkan akhlak yg baik terhadap sesama, apalagi statusnya mahasiswa.
Nah sekarang yg terjadi malah saling membully dan semakin jauh pembahasannya.
Yang jadi masalah disini hanyalah masalah ETIKA SI PEMBERI ( shafira agak krg ikhlas) di minta oleh satpam buat berdiri DAN SI PENERIMA ( bumil) .bisa saja sedang gak fokus untuk bilang trimakasih ke shafira atas tempat duduk yang di berikan oleh satpam NB sudah di tempatin sebelumnya oleh mahasiswi ini.
Kesimpulannya menurut saya= kita jangan asal membullly walaupun kita semua berhak atas pendapat kita, tentunya tetap mengedepankan tata cara yg baik buat menegur shafira yg punya status diatas.
Bu Reyne juga memberikan pendapatnya untuk mengajarkan kemandirian bagi bumil agar bisa dgn cara yg lebih baik bisa jadi dekatan sm shafira dia merasa di cuekin dan tidak di beri ucapan terima kasih walaupun kita semua tahu wanita hamil memperoleh hak hak istimewa tsb, suka atau tidak suka wajib di beri prioritas. tentunya kepada bumil sebaiknya menghindari bepergian di jam sibuk bogor - tanah abang, maaf saya yg gak hamil saja capek sekali rasanya harus berdiri dari busway pinang ranti-tanang abang karena ada seorang ibu dgn balitanya " yah tentunya saya ikhlas dan si ibu tsb berterimakasih, the point hati kita senang ,
Mari saling mendoakan yg salah di beri dengan cara yg baik, dan jadi pelajaran sebisa mungkin ibu hamil menghindari bepergian tidak di jam sibuk, kecuali dgn keadaan terpaksa, dan semoga adik mahasiswa yg belum ngerasain hamil bisa memiliki nurani serta jiwa saling tolong menolong.
Masih banyak masalah bangsa ini yg carut marut yg mesti di pelajari, kita begitu mudah tergesek dgn beda pendapat, beda Agama, sesama Agama, dan radikalisme yg lagi merajalela, save anak anak kita agar mereka memilko kepedulian sosial.
Mari siap berbuka wilayah indonesia timur"
. Hati Nurani si shafira disni sangat kurang menurut ibu-ibu yang sudah merasakan hamil dengan segala keluhan yg berbeda-beda beda)
Note: Bagaimana sikap kita terhadap si shafira ini mestinya tidak langsung di buly dengan begitu kasar dsb, khususnya para ibu pasti jadinya reaksional dgn kasus diatas.
Nah si ibu Reyne Raea mengungkapkan pendapatnya terhadap sikap si shafira dari sudut pandangnya sendiri sebagai ibu hamil yang tidak mau merepotkan orang lain sebagai prioritas, ia perlu di tuntun lebih bijak dengan cara cara yang santun untuk menumbuhkan akhlak yg baik terhadap sesama, apalagi statusnya mahasiswa.
Nah sekarang yg terjadi malah saling membully dan semakin jauh pembahasannya.
Yang jadi masalah disini hanyalah masalah ETIKA SI PEMBERI ( shafira agak krg ikhlas) di minta oleh satpam buat berdiri DAN SI PENERIMA ( bumil) .bisa saja sedang gak fokus untuk bilang trimakasih ke shafira atas tempat duduk yang di berikan oleh satpam NB sudah di tempatin sebelumnya oleh mahasiswi ini.
Kesimpulannya menurut saya= kita jangan asal membullly walaupun kita semua berhak atas pendapat kita, tentunya tetap mengedepankan tata cara yg baik buat menegur shafira yg punya status diatas.
Bu Reyne juga memberikan pendapatnya untuk mengajarkan kemandirian bagi bumil agar bisa dgn cara yg lebih baik bisa jadi dekatan sm shafira dia merasa di cuekin dan tidak di beri ucapan terima kasih walaupun kita semua tahu wanita hamil memperoleh hak hak istimewa tsb, suka atau tidak suka wajib di beri prioritas. tentunya kepada bumil sebaiknya menghindari bepergian di jam sibuk bogor - tanah abang, maaf saya yg gak hamil saja capek sekali rasanya harus berdiri dari busway pinang ranti-tanang abang karena ada seorang ibu dgn balitanya " yah tentunya saya ikhlas dan si ibu tsb berterimakasih, the point hati kita senang ,
Mari saling mendoakan yg salah di beri dengan cara yg baik, dan jadi pelajaran sebisa mungkin ibu hamil menghindari bepergian tidak di jam sibuk, kecuali dgn keadaan terpaksa, dan semoga adik mahasiswa yg belum ngerasain hamil bisa memiliki nurani serta jiwa saling tolong menolong.
Masih banyak masalah bangsa ini yg carut marut yg mesti di pelajari, kita begitu mudah tergesek dgn beda pendapat, beda Agama, sesama Agama, dan radikalisme yg lagi merajalela, save anak anak kita agar mereka memilko kepedulian sosial.
Mari siap berbuka wilayah indonesia timur"
Mari Bijak Berkomentar Di Status Media Sosial Orang
Akhir kata, marilah kita memanfaatkan dunia sosmed dengan bijak, jika tidak setuju dengan pendapat orang, berkomentarlah dengan santun.
Bukankah banyak yang men judge si adek Shafira karena dia gak punya sopan santun?
Terus kenapa si adek gak santun itu salah sedang kita juga gak santun tapi kita merasa benar??
Gunakan sosmed untuk menyebar kebaikan, saling menguatkan dan menginspirasi..
Seperti akun sosmed para pebisnis Oriflame yang sukses ituuhh #Eh :D
Saya juga meminta maaf jika menyinggung perasaan emaks dan bapaks sekalian, saya rasa semua komen saya balas sesuai porsinya, kalau sopan saya juga sopan banget, kalau terlalu sadis, saya merendah lalu mengangkatnya daaann melepaskannya di udara wakakakaka..
Sakit kaaan???
Nah itulah sistem tenggang rasa, saling cubit mencubitin..
Masih mending mah saya balas komentar orang - orang yang sadis dengan elegan meski ujung-ujungnya nyakitin hahaha..
Saya mah gak nyakitin, kalau ada yang merasa tersakiti, itu hanya tulisan anda sendiri yang saya kirim balik.
Muahahahahahahaah ^______^
Ayo ah emaks.. mari kita tebar kebaikan di bulan penuh berkah ini..
Semoga kita bisa saling menghormati, menghargai, menasehati dengan bijak :)
Sidoarjo, 14 Juni 2017
Eh aku komen pertamaaa nih?
BalasHapusHuaaaa kasus ini sempet hebohh yaaa, dan baru ajaa aku abis ngerasain yang namanya naik commuter line, berangkat oke. Pulang pas bareng rombongan aksi. Penuh sesaknyaaaa gak terkira. Memang dibutuhkan toleransi banget di dalam kereta gini nih.
Duhhh Mak, dilematis memang yaaaa, misal hamilnya masih belum keliatan perutnya, perlu bilang "maaf kursinya bisa buat saya? Saya baru hamil nih". Apa mending diem ajaa y? Mmm langsung ngelus elus perut berasa hamil lagi 🤣
Wkwkwkwk, saya terus terang belum pernah mbak :D
HapusCuman liat saja sudah bergidik, pernah ngerasain dempet-dempetan saat naik Suroboyo Bus di Surabaya, sambil gendong bayi pula.
Alhamdulillahnya banyak banget orang baik di sini, saya dikasih kursi dong, mungkin juga mereka kasian, saya udah mau nangis didempet orang-orang hahaha.
Menurut saya, emang kudu digalakan empati kepada orang lain, tapi dengan cara yang lembut, gak guna mengkampanyekan sesuatu yang baik tapi penuh makian.
Yang ada orang-orang semakin merasa kalau kita para wanita, terlalu lebay minta di perhatikan, padahal ya emang perlu.
Jadi pen hamil lagi.... Haha.. Artikel kemana komen kemana....
BalasHapusAaamiiin.. ya Allaaahhh, saya aamiin in yang panjang mba, semoga diijabah Allah dikasih dedek bayi lucu, aamiin :D
HapusDari postingan tentang Audrey saya akhirnya sampe kesini. Hehe.
BalasHapusSaya baru tau ttg kasus postingan Shafira ini dan mencoba ngeliat dr sudut pandangnya, mungkin dia kesal karena kaget bangun dr tidur tp lgsg disuruh berdiri (secara dikagetin pas tidur itu termasuk hal yang bisa bikin orang uring-uringan), udah gitu, dia mungkin makin kesal karena sang ibu yang hamil sepertinya tidak menyampaikan rasa terimakasih. Biasanya rasa terimakasih bisa membuat hati orang lain terasa lebih senang.
hahaha dulu viral banget nih :D
HapusIya, selain itu juga bukannya berterimakasih malah sibuk pegang hape :)