Sharing By Rey - Tips menghadapi bully-an di media sosial ini, tercipta dari pengalaman saya pribadi saat di-bully di media sosial.
Gegara kejadian saya di bully banyak emak - emak kemaren, saya jadi kebanjiran pesan 'belasungkawa' dari teman - teman dekat saya..#jiaaahh :D
Baik inbox, BBM maupun WA tiba - tiba jadi ramai oleh sapaan teman - teman, semua heboh membicarakan komentar - komentar pedas nan sadis yang ada di status saya.
Dan rata - rata mereka heran (khususnya yang lumayan kenal saya) mengapa saya bisa lebih slow saja menghadapi semua komentar itu.
Mengingat, sebenarnya saya itu pemarah, sensitif tingkat dewi dan kalau sudah marah, nyamuk pun takut mendekat hahaha..
Maka dari itu ketika teman - teman saya mengamati komentar pedas secara silent reader di status tersebut, mereka cuman usap - usap dada sambil terheran - heran, kok tumbeeen saya terkesan cuek gitu :D
Lalu mengapa saya bisa terkesan santai menghadapi semua komentar bernada sadis tersebut?
Mungkin salah satu jawabannya adalah KARENA SAYA SUDAH TU EH SENIOR hahaha
Ya kali, malu sama umur masa berantem di dunia maya? untuk sesuatu hal yang gak ada gunanya pula.
Saya menang gak ada untungnya, saya kalahpun gak ada ruginya.
Lalu untuk apa menghabiskan energi hingga tersisa energi negatif hanya untuk hal sia - sia?
Jawaban lainnya adalah, mungkin karena saya sudah sering terlatih menghadapi komentar - komentar negatif di dunia maya, terutama sejak saya memutuskan menggunakan akun sosmed saya sebagai sarana mencari uang melalui bisnis Online Oriflame.
Menjadi pebisnis Oriflame sama saja dengan melatih mental kita, karena akan ada banyak banget komentar - komentar negatif nan nyinyir, baik dari orang asing sampai teman yang kita kenal.
Saking seringnya, saya jadi terlatih, kapan mengeluarkan jawaban yang merendah, kapan meninggi, kapan pula melepaskan jawaban elegan namun mematikan hahaha..
Seiring waktu, semua teman memahami bisnis saya, dan sudah jarang bahkan hampir tidak pernah lagi melepaskan komentar nyinyir, pun orang - orang asing yang iseng berkomentar nyinyirpun dengan ikhlas memblokir saya saking gak kuat dengan jawaban - jawaban saya :D
Dan setelah itu, perjuangan saya beralih pada membela semua downline - downline saya.
Yup, saya membuat friendlist yang berisi akun downline - downline saya, secara berkala saya memantau semua status yang mereka tulis di facebook.
Mengingatkan jika mereka menulis hal - hal yang melanggar kode etik bisnis Oriflame, dan yang lebih penting, membantu menguatkan mental mereka menghadapi reaksi teman - teman mereka saat mulai mempromosikan bisnisnya, dengan membelanya saat di komen nyinyir oleh teman - temannya.
Mungkin karena sepak terjang saya seperti itu, jadilah saya sudah punya banyak modal dalam menghadapi komentar - komentar yang pedas.
Meskipun, kalau di baca - baca kebanyakan komentar di status heboh saya kemaren itu jauh lebih sadis hahaha.
Untuk itu saya ingin membagikan tips ala saya, bagaimana sih agar bisa lebih santai menghadapi bully an atas tulisan kita di sosmed? dengan catatan, tulisan kita tidak melanggar hukum maupun agama :
1. Tarik napas, lalu keluarkan sense of humor kita sebesar - besarnya.
Di komen kritis oleh teman yang ada di list pertemanan akun kita saja sudah lumayan bikin shock, apalagi membaca komentar pedas dari orang yang sama sekali kita gak kenal dan bahkan tidak berteman dengan akun kita.
Pastinya jadi panas dingin, darah naik, muka merah padam dan siap - siap menuliskan sumpah serapah dengan penuh nafsu membabi buta.
Eittsss.....
Tunggu dulu!!
Percaya deh, gak ada untungnya menulis makian di komentar, hanya bakalan di baca orang lain dan semua bakal men cap kita manusia yang suka memaki dan gak asyik.
Oleh karena itu, langkah yang bijak adalah menahan diri untuk menulis dulu, tarik nafas yang panjang, pikirkan hal - hal yang lucu, lalu setelah tenang, balaslah komentar tersebut dengan hal - hal yang konyol.
Jika bingung mencari hal - hal yang konyol, tulis aja hal - hal yang gak nyambung, di jamin bakal jadi konyol dengan sendirinya hahaha...
Balasan yang bikin sakit hati itu sebenarnya bukan makian, tapi reaksi orang yang santai saat kita marah - marah.
Gak asyik banget kan, kita sudah serius nulis ngamuk - ngamuk, eeehh malah di jawab konyol bahkan gak nyambung, di jamin si tukang komentar pedes itu kejang - kejang menelan tulisan sadisnya sendiri hahaha
2. Kembalikan semua komentar pedasnya.
Dulu, kalau gak salah tahun 2007, saya pernah di kirimin sms oleh seseorang yang benci saya dan keluarga saya. Isinya menohok bangeeettt, gak puas hanya kata makian, segala cap wanita gak bener, pelacur bahkan isi kebun binatang di tujukan pada saya.
Saking semua kata - kata buruk dia tuliskan, saya jadi kehabisan kata untuk membalasnya.
Agak lama saya memikirkan kata - kata yang tepat untuk membalas pesan kasarnya, sampai akhirnya saya punya ide, ngapain coba harus capek - capek mikir..
Saya forward saja tulisannya dan kirim balik ke dia, hahaha
Hasilnya?
Si pengirim pesan jadi blingsatan sendiri hahaha
Dia kirim lagi sms makian lainnya, saya balikin lagi..
Sampai - sampai dia kirim sms ancaman mau membunuh saya, ya saya balikin lagi..
Sampai dia nelpon nomor saya, saya cuekin.
Alhasil dia capek sendiri, kelelahan memikul energi negatifnya sendiri muahahaha
^_______^
Sama juga dengan menanggapi komentar pedas di akun sosmed kita, balikan saja komentar itu biar dia telan sendiri.
Ex :
" mbak, pernah di ajarin tatakrama gak sih sama ortunya?"Jawab saja
"Alhamdulillah sudah, mba sendiri gimana?"
wkwkwkwkwkw
3. Belajar menulis yang baik dan benar serta perbanyak membaca
Untuk bisa menghadapi komentar pedas membabi buta karena beda pendapat di dunia maya, kita wajib punya kemampuan menulis yang baik.
Tidak perlu sampai harus sempurna EYDnya layaknya penulis novel atau artikel di majalah, namun setidaknya tulisan kita bisa di mengerti orang lain.
Usahakan untuk menggunakan bahasa Indonesia, well Inggris juga boleh sih dan pastikan setiap kata - katanya tidak di singkat - singkat.
Saya sih percaya, orang yang menulis dengan baik mencerminkan pengetahuannya yang keren, sebaliknya sebagus apapun isi tulisan kita, kalau tulisannya di singkat - singkat tidak jelas, di jamin orang yang baca juga bakal kebingungan.
Selain itu, perluaslah wawasan dengan rajin membaca.
Dengan rajin membaca, kita punya banyak pengetahuan untuk berdebat dengan benar dan elegan.
4. Jangan terlalu serius
Hidup di era reformasi seperti sekarang ini memang repot, kebebasan beragumen itu biasa, sayangnya hal tersebut di jadikan banyak orang untuk saling ngotot mempertahankan pendapatkan dan memaksa orang lain harus menerima pendapat yang menurut mereka benar.
Padahal benar dan salah itu hanyalah milih Allah, yang lainnya mah tidak ada kebenaran yang mutlak.
Jika kita terlalu serius menanggapinya, di jamin kita bakalan cepat kena stroke alias stres sendiri hahaha..
Maka dari itu, biasanya kalau sudah lebih dari 3 kali si lawan berdebat masih ngotot ya sudah, saya cuekin saja :D
Saya juga gak bakalan menghapus komentarnya, biarin saja biar di baca orang lain, dan di tukang komentar di cap buruk oleh pembaca lainnya hahaha..
Tapi gimana mau cuek kalau komentarnya pedas sampai memaki ? ya jangan di baca, baca saja komentar lainnya yang enak di baca dan bisa di ajak berdebat dengan baik :D
Setidaknya, begitulah saya membiarkan banyak orang berkomentar negatif dan buruk di status saya kemaren.
Gak masalah, anggap saja sedekah wall buat orang - orang stres pengangguran yang kurang kasih sayang, kesepian dan kurang duit hahahaa :D
Iya kan? mana ada orang sibuk, selalu bahagia, punya banyak teman, banyak duit tapi menghabiskan waktu dan tenaga berjam - jam perang di status orang??
Iya apa iya??
^_______^
Okeh sepertinya secara garis besar, 4 hal itu saja yang saya gunakan untuk menghadapi setiap serangan komentar pedas di sosmed.
Secara, akun sosmed saya di gunakan untuk berbisnis, jadinya membuka privasi ke umum itu adalah suatu kewajiban.
Dan pastinya sisi negatifnya adalah, bebasnya akun - akun milik orang kepo dan usil yang bergerilya di akun saya, dan tidak jarang usil meninggalkan jejak pedas hahaha.
Yuk, lebih bijak lagi dalam bersosmed, gunakanlah akun sosmed kita untuk hal - hal positif.
Saling berbagi kabar dengan teman - teman lama..
Saling menginspirasi hal - hal yang baik..
Menyebarkan hal - hal yang baik.
Malu ah sama umur kita, sudah tua, tapi isi wall kita dan jejak yang kita tinggalkan tidak ubahnya anak ABG belasan tahun.
Selalu bernafsu menyebarkan aib dan kesalahan orang lain.
Selalu bangga bisa upload video sadis, foto gak senonoh dan hal - hal yang sangat tidak layak di tonton orang banyak.
Alangkah berkahnya jika akun kita bermanfaat, bisa menghasilkan uang tanpa merugikan orang lain misalnya.
Karena akun sosmed adalah cerminan diri kita, dan kita gak mau kan kalau anak kita malu melihat isi wall akun kita yang lebih parah dari isi wall anak SD?
Semoga bermanfaat
Sidoarjo, 15 Juni 2017
Reyne Raea
wadu jadi penasaran akyuuu, yang mana status berisi bully an itu kwkwkww..
BalasHapusTapi bener deh Mbak, saya juga paling males berbantahan di dunia maya, buang energi saja..
Dulu awal ngeblog kadang ada yang komennya menyakitkan..dulu banget sih masukkin hati. Tapi sekarang ya udah, enggak usah dipikirin..rugi. hihihi..
Btw, thank you tipsnya..yang kembalikan komen pedas itu kapan-kapan mau kucoba :D
Hihihi ada link nya di postingan sebelum ini mba.
HapusIyaa, komen pedas kadang bikin kita merah padam yak, sekarang mah udah kebal 😁