Sharing By Rey - Setiap ibu pastinya berharap bisa menyusui anak secara ekslusif, minimal hingga usia bayi 6 bulan kemudian. Demikian juga saya.
Meskipun saat ini saya punya bayi yang kedua kalinya alias anak kedua, tapi karena banyak yang berbeda dari anak pertama, ditambah jarak antara anak pertama dan kedua sangat jauh (nyaris 7 tahun), jadilah saya bagaikan mahmud anak pertama hehehe, banyak hal baru bagi saya.
Salah satu hal yang baru adalah mengASIhi atau menyusui secara ekslusif.
Seperti yang sudah saya ceritakan di post terdahulu, bahwa sejak dari RS saya sudah 'dipaksa' untuk memberikan ASI ekslusif buat si baby Adean.
Keputusan Memberikan ASI Eksklusif Pada Bayi
Jadilah sampai hari ini, Alhamdulillah saya masih tetap memberikan ASI ekslusif buat si bayi.
Kalau ditanya, gimana perasaan dan perjuangan memberikan ASIX aka ASI Ekslusif pertama kali?
Jawabannya :
"Perasaannya ya bersyukur banget! Alhamdulillah... bisa juga ternyata."Perjuangannya?
Ya gitu deeehhh... Penuh drama dan airmata hiks! (Lebay tapi nyata)
Jadi, dulu waktu si kakak Darrell masih bayi saya gak bisa menyusui secara ekslusif, alasannya panjang! hehehe
Dulu waktu lahiran Darrell, mama saya datang menjenguk plus membantu saya mengurus bayi hingga 3 mingguan di rumah.
Berhubung mama saya lumayan lebay, jadilah bayi Darrell di kuasai oleh beliau hiks.
Saat mama menyuruh saya menyusui Darrell dan ternyata itu gak mudah, karena di ikuti drama puting datar si bayi gak pintar nyedot ASI (akibat prematur kali yaaa), plus di tambah ASI saya sedikit ditakutkan gak mengenyangkan bayi Darrell.
Jadilah mama gak mau sabaran dan langsung menjejali botol yang berisi susu formula yang memang sudah dari RS di berikan.
Alhasil, saya hanya bisa menyusui sesekali saja, saat saya mulai masuk kerja lagi dan kami tinggal di rumah mertua lagi.
Tinggal di rumah mertua bikin saya makaaaannn mulu gegara ibu yang selalu saja 'memaksa' untuk makan sebanyak-banyaknya.
Gegara makan banyak, ASI saya jadi berisi dan bisa di berikan ke Darrell sesekali (emak malas hahaha)
Sedang untuk si baby Adean, saya benar-benar menguasainya sejak dia berusia 2 hari. Nggak ada sama sekali yang bantuin gendong atau ini itu, semua murni saya.
Alhasil semua keputusan saya dong yang buat, termasuk pemberian ASI ekslusif.
Drama Menyusui Ekslusif
Awalnya sih saya butuh 2 harian depresi karena ASI saya gak ada, lalu si adek udah nangis jejeritan karena lapar.
Sempat takut banget dia dehidrasi, tapi para bidan di RS menguatkan dan terang-terang memaksa harus nunggu sampai ASI keluar.
Beruntung oleh dokter kandungan saya di kasih resep pil ASI Boster Nutribreast.
Dengan bantuan pil tersebut dan makanan bergizi di RS, Alhamdulillah ASI saya keluar di hari ketiga dan akhirnya si bayi bisa menyusui dengan kenyang.
Namun ternyata drama mengASIhi belum selesai hanya pada produksi ASI saja.
Berikutnya muncullah drama yang amat sangat bikin nangis.
Puting saya lecet dong hiks..
Awalnya, yang lecet hanya sebelah kanan karena saya paksa latih si bayi untuk tetap ke ASI sebelah itu meskipun saya flat niple.
Ternyata usaha si adek yang nyusu dari sebelah kanan berhasil, tapi efeknya putingnya lecet separah-parahnya.
Rasanya gimana??
Ya periiihhhh laaahhhhhh!!!
Bayangin saja ada luka lecet trus belum kering di isap lagi, masha Allah Subhanallaaaahhh...
Saya sampai harus membekali diri dengan bantal atau apa saja untuk di remas saat menyusui si adek saking perihnya, gak usah di tanya lagi teriakan-teriakan kesakitan saya plus air mata huhuhu..
Sebenarnya saya sudah di beri resep untuk mengurangi lecetnya oleh dsa si adek, tapi males nebusnya mengingat ribetnya pakai obat di niple, karena baru aja ngoles obat eh si adek nangis minta minum.
Dokter kandungan saya malah menyarankan untuk di olesin madu, tapi ternyata sama juga rempongnya.
Pas baru ngoles eh nangis, cepet-cepet deh di basuh lagi, padahal kegiatan membasuh itu juga perihnya naudzubillah huhuhu
Pada akhirnya saya pasrah saja, menikmati setiap nyeri yang ada, sampai akhirnya setelah berminggu - minggu saya jadi mati rasa hahaha..
Dan Alhamdulillah, niple jadi menyesuaikan sendiri dan udah gak berasa sakit.
Terlebih saat kami ke puskesmas dengan niat imunisasi si adek, oleh bidan saya di ajari cara menyusui yang bener dan cara agar mengurangi lecet.
Fix deh, kalau masalah yang gitu - gitu mending ke bidan deh daripada dokter kandungan atau dsa, para bidan lebih detail dan pastinya kita gak risih karena bidan ya perempuan hehehe.
Berikut cara menyusui yang benar ala saya untuk meminimalisir terjadinya lecet niple atau puting :
- Duduklah di tempat yang nyaman, pastikan posisi tubuh tegak tidak membungkuk.
- Keluarkan payudara, pencet terlebih dahulu agar ASI keluar, lalu dengan ujung jari yang bersih, lumuri semua permukaan puting dengan ASI, hal ini bertujuan menetralisir permukaan niple agar bersih dan gak tegang.
- Angkat bayi mendekati niple kita, bukan kita yang mengikuti posisi mulut bayi, usahakan kepala bayi lebih tinggi dari pantat dan kakinya.
- Pastikan areola (bagian puting dan sekitarnya yang berwarna gelap) masuk sempurna di mulut bayi. Ini hal yang paling penting dalam menghindari atau meminimaliskan niple lecet!
- Lakukan kontak mata dan bonding yang baik dengan bayi, ajak komunikasi agar bayi merasa tenang dan tidak menyusu dengan gelisah yang mengakibatkan puting di gigit.
- Makan makanan bergizi, jauhi stress dan bantu dengan ASI Booster.
Semoga saya tetap konsisten memberikan ASIX hingga usia 6 bulan nanti, aamiin.
Dan semoga para bunda yang punya baby diberikan kemudahan menyusui anaknya secara ekslusif juga.
Bunda-bunda lainnya, punya drama apa nih saat menyusui?
Share yuk!
Sidoarjo, 03 Januari 2018
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)
Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)