Sharing By Rey - Siapa nih yang suka makan sandwich? itu tuh roti lapis yang di dalam/antara nya ada isian macam-macam seperti daging/ham, keju, selada, tomat dan lain-lain.
Makanan yang praktis, sekali hap sudah mengandung karbohidrat, protein maupun vitamin.
Saya sih suka, tapi yang enak dan fresh (iya, saya pemakan pakai tapi hahaha). Terlebih kalau ada saus sambalnya, nyaaaammm... plus lagi gratis! lebihhhh enak hahaha.
Tapi pada tau gak sih? kalau ternyata sandwich itu ada juga yang gak enak.
Bukan karena bahannya yang gak fresh atau sebab lainnya. Tapi karena sandwichnya dijadikan generasi, atau yang biasa disebut Sandwich Generation!
Apa itu Sandwich Generation?
Sandwich Generation adalah sebutan untuk orang-orang yang memiliki beban hidup berlapis, persis seperti daging dalam sandwich. Dari atas ditutupi roti, bawahnya juga digenjet oleh roti.
Dalam kehidupan diibaratkan, seseorang yang punya tanggungan anak dan pasangan, plus juga masih harus menanggung orang tua/saudara.
Bukannya mengatakan bahwa menanggung orang tua atau biasanya dinamakan berbakti kepada orang tua itu salah, namun lebih kepada kemampuan seseorang.
Iyaaa, kalau orang tersebut hidupnya sudah berkecukupan, sehingga tanggungan atas bawah kayak sandwich itu gak jadi masalah buatnya.
Namun bagaimana jika seseorang yang kehidupannya masih sangat jauh dari pas, tapi harus menanggung beban seperti sandwich hanya karena dia jadi "Sandwich Generation"?.
Pastilah bakal jadi masalah besar!
Pada hari Sabtu, 03 Maret 2018 kemaren, saya berkesempatan menghadiri acara Saturday Brunch bersama Manulife Community Club, di Noach Cafe and Bistro, Surabaya.
Dan saya beruntung banget bisa mendapatkan banyak ilmu tentang financial planning dari beberapa pembicara yang hadir, yang kesemuanya sangat expert di bidangnya masing-masing.
Awalnya saya mendapatkan info acara tersebut dari grup IIDN, dan tidak menunggu lama sayapun segera menghubungi mba Nurul Rahma yang ternyata si pemilik blog www.bukanbocahbiasa.com .
Langsung deh makin excited untuk datang ke acaranya, secara kapan lagi bisa kumpul-kumpul dengan para blogger yang kece-kece tersebut.
Yang datang mayoritas para blogger, juga agen. *pic by mba Monica dari grup WA |
Dan meskipun pada Sabtu pagi kemarin, hujan deras turun di berbagai lokasi di Surabaya, sama sekali tidak melunturkan semangat kami untuk berkumpul bareng di tempat yang ditentukan.
Acara di mulai sekitar pukul 10.30, dengan 3 pembicara yang tampil.
Si bayi tercengang :D |
Betapa mirisnya generasi sandwich yang terjadi di zaman sekarang.
Banyak orang tua yang hanya fokus menyekolahkan anak-anaknya di sekolah yang terbaik, tujuannya sudah pasti, agar anak-anaknya menjadi pribadi yang sukses, minimal bisa lebih mandiri dan bermanfaat bagi sesama.
Namun banyak yang terjadi, saking fokus pada sekolah anak, sehingga lupa menyiapkan masa tua mereka. Alhasil, ketika masa pensiun datang, semua harapan bertopang pada anak.
Iya, kalau anaknya memang sangat mampu dalam finansial, namun kenyataan yang sering terjadi sang anak harus menanggung hidup orang tuanya, sedang untuk keluarganya sendiri masih jauh dari cukup. Masalah ini juga menyumbang penyebab perceraian rumah tangga yang lumayan besar di zaman sekarang.
Miris yaa..
Ibu Novita Rumangun |
Pembicara kedua adalah bapak Ahmad Gozali, seorang Finansial Planner yang membahas mengenai cara mengatur mindset positif dalam mengelola keuangan keluarga.
Materi ini sangat pas banget dengan 100% audience adalah wanita dan sekitar 90% yang hadir adalah wanita yang sudah menikah.
Sebagai mana yang kita tau, betapa besarnya peran seorang ibu dalam mengatur keuangan keluarga, oleh karena itu kita sebagai wanita harus bisa lebih bijak dalam meng'habis'kan uang yang ada.
Dan dapat pesan penting dari beliau bahwa, sebagai seorang emak jaman now, jangan lupa SAVING DULU BARU SHOOPING! jangan terbalik.
Bapak Ahmad Ghozali |
Selanjutnya pembicara terakhir adalah ibu Debby Kurnia, seorang branch manager Manulife Surabaya yang mengangkat masalah kejamnya inflasi serta biaya pendidikan.
Tidaklah heran jika biaya SPP kakak Darrell yang masih kelas 1 SD jauuhhh lebih mahal daripada SPP saya waktu kuliah hahaha.
Baca : Biaya dan Test Masuk SDDari semua masalah finansial yang dibahas, khususnya dalam memutus 'Sandwich Generation', atau sandwich yang pastinya amat sangat gak enak dibanding sandwich yang umum, demi hari tua kita yang bahagia tanpa harus membebani anak, serta demi masa depan anak-anak kita yang cemerlang, juga bakti kita pada orang tua tanpa melupakan kewajiban utama.
Maka sangatlah bijak jika kita bisa mengatur keuangan dengan baik dan memilih merencanakan melalui beberapa cara. Salah satunya adalah dengan Asuransi Manulife.
Mengapa harus Manulife?
Karena asuransi yang bagus itu banyak, tapi untuk asuransi yang portofolio terbaik hanya ada 1, dialah Asuransi Manulife.
Ada banyak macam dan jenis asuransi Manulife, dari asuransi jiwa, asuransi pendidikan, asuransi kesehatan juga investasi yang menguntungkan bagi nasabahnya.
Keterangan lengkap bisa follow akun sosmed instagramnya @manulife_ID
Tertarik menjadi nasabah maupun berkarir bersama Manulife?
Hubungi salah satu agen Manulife yang insha Allah amanah.
Ade Kurniawan, WA/Telp : 0878 5888 1830Yuk lebih bijak dalam meng'habis'kan uang demi sandwich yang enak dan memutus rantai Sandwich Generation yang merupakan sandwich yang sama sekali gak enak.
Semoga bermanfaat
Sidoarjo, 06 Maret 2018
@reyneraea
Saving dulu baru shopping...huhuhu susaah ini :D
BalasHapusMbak bagus banget materinya...saya maunya sandwich yang beneran enak enggak mau yang sandwich generation ..
Siip Manulife memang keren! Semoga misinya bisa menyadarkan masyarakat pentingnya memutus rantai sandwich generation ini:)
Iya mba, susaaahhnyaa minta ampunn 😂
HapusSaya malah sudah sejak lama pakai saving dulu baru shooping, cuman karena savingnya di tempat yang mudah dijangkau, alhasil sering terjadi, habis saving eh diambil lagi hahaha
Saya suka baca-baca tulisan Pak Ahmad Gozali.
BalasHapusSaya baru tau malah pak hehehe :)
HapusAku pernah baca bukunya pak Ahmad Gozali yang Habiskan Gajimu, sangat mencerahkan. Apalagi kalau menyimak beliau berbicara langsung ya, pasti makin makjleb.
BalasHapusWaaahhh, sedemikian kerennya ya, saya malah baru pertama kali tau, ketauan nih saya kurang melek financial planner :)
HapusAcara begini selalu nambah ilmu yang bermanfaat ya
BalasHapusBangeeett mba, bersyukur bisa ikutan :)
HapusMbak aku suka banget dengar pemaparan pak Ahmad Gozali soalnya pernah ikutan acara keuangan. Dan sampe sekarang ilmu yang aku dapat aku terapkan. Kereen.
BalasHapusIya mba, ilmunya keren-keren, pemaparannya mudah dicerna, beruntung banget bisa dapat ilmunya :)
HapusKlau saya memang tak suka sandwich, hehe. Aneh di lidah. Hahah
BalasHapusMiris juga ya fenomonena generasi Sandwich ini. Baca ini jadi membayangkan hari-hari kedepannya nanti.
hehehe saya suka sih, asal jangan sandwich generation :D
Hapus