Sharing By Rey - Wisata mall di Jakarta seketika membuat kami kebingungan dan nyasar sana sini.
Kami berempat masih dalam keadaan kelaparan lepas dari Monas, perlahan menyusuri jalan hingga gak sadar berada di jalan Kramat Raya dan melihat sebuah bangunan lumayan tinggi, setelah dekat tulisannya terbaca, HOTEL THE ACACIA.
Secepatnya saya membuka Google, untuk mencari nomor telepon hotel tersebut.
Belajar dari pengalaman yang sempat kecele berat saat booking tanpa telpon dulu saat di Hotel Sapadia Cirebon.
Ketika itulah saya tau kalau ternyata hotel tersebut punya fasilitas yang lumayan, ada kolam renangnya yang bikin kakak Darrell langsung minta nginap di situ.
Saya lalu menelpon ke nomor hotelnya, dan menurut resepsionis rate kamarnya adalah Rp. 650,000 include breakfast untuk 2 orang.
Ketika intip di Agoda, waooo ada kamar dengan rate IDR 421,874 dong, udah include breakfast pula. Langsung papi setuju kami menginap di situ.
Mengenai reviewnya, seperti biasa bakal saya tulis secara terpisah ya, hehehe.
Long story short, kami akhirnya menginap di hotel Acacia tersebut, dan makan siang (tepatnya makan sore) di McD jalan Kramat Raya yang gak jauh dari lokasi hotel tersebut.
Berburu Kuliner Di Wisata Mall Grand Indonesia
Malamnya, kami sepakat ke mall untuk makan malam serta membeli beberapa makanan buat si bayi yang terlihat sudah sangat kelaparan.
Sayangnya saya bingung harus ke mall mana? teringat beberapa teman instagram yang sering ke mall Grand Indonesia, papi setuju saja dan kami segera menuju ke sana berbekalkan panduan mbak Google.
Jalanan ramai namun lancar, hanya butuh kurang dari setengah jam, sampailah kami di mall yang lumayan bikin bingung di mana jalan masuk parkirannya.
Setelah masukpun sibuk mutar-mutar cari parkiran yang kosong, hingga akhirnya kami menemukan parkiran dan bersegera masuk ke mall, sebelumnya tidak lupa kami memotret lokasinya, biar gak kelimpungan ngabisin waktu kebingunan mencari tempat parkir kami.
Salah satu sudut parkiran Grand Indonesia |
Setelah masuk ke dalam mall, kamipun tertegun.
Sejauh kaki berjalan gak ada tanda sedikitpun tempat makan yang familier buat kami, sebut saja Solaria, atau sejenisnya.
Dan setelah bertanya pada orang-orang, kami diarahkan ke tempat semacam food court gitu, dan sesampainya di situ lagi-lagi kami tertegun, gak ada sama sekali yang familier buat kami.
Sehingga kami memutuskan untuk keluar dari mall.
Berburu Kuliner Di Wisata Mall Pasific Place
Waktu sudah menunjukan pukul 20.00, dan kami terbayang kenyangnya makan di Dcost.
Sayapun googling dan menemukan bahwa semua tempat yang ada Dcost nya bakal tutup sebentar lagi, kecuali satu tempat yang tutupnya sedikit lebih malam, yaitu Dcost VIP Pacific Place.
Langsung deh kami menuju ke sana dengan panduan mbak Google, dan sesampainya di mall yang ternyata bernama Pacific Place, sedikit terburu-buru kami segera masuk dan mencari tempat Dcost tersebut.
Menurut Google, letaknya ada di lantai 4, dan setelah ketemu....
Saya terpaku, mengapa logonya beda ya?
Ternyata salah sodara...
Dcost yang dimaksud bukanlah Dcost restoran yang biasa kami datangi, melainkan Dcost VIP.
Atuh maaahh, saya pikir VIP itu nama mall nya hiks.
Mengitari lokasinya, kami gak menemukan makanan yang familier, lagi-lagi kami gak tertarik memasuki salah satu tempat makannya, malah segera turun mencari supermarket untuk membeli pisang buat si bayi.
Dan lagi-lagi terpaku, supermarketnya pun gak familier buat kami, yang ada cuman Kem Chicks.
Hadeehh, pusing hayati..
Kami hanya membeli pisang 3 buah lalu secepatnya keluar dari mall, sambil terlebih dahulu foto-foto di atrium nya yang sedang ada pameran penuh bunga yang cantik banget.
Setelah keluar dari mall, kami makin kebingungan, hari semakin malam namun kami masih tetap belum menemukan tempat makan yang sesuai selera kami.
Saat muter-muter gak jelas dengan harapan mendapat tempat makan yang masih buka, tetiba si bayi nangis jejeritan sambil badannya ngulet-ngulet gak jelas.
Gak lama kemudian tercium bau khas, dia poop dong hahaha. Tapi anehnya dia makin nangis jejeritan, seolah sangat kesakitan.
Karena bingung kami memutuskan balik ke hotel saja, sambil mampir ke McD (lagi) membeli makanan (ayam goyeng lagiiiii).
Sampai di hotel, papi menggantikan popok si bayi, setelah itu kami makan dan tidur.
Namun.. menjelang pukul 3 pagi, si bayi kembali cranky nangis-nangis jejeritan.
Saya hanya bisa bengong memeluknya dan bersenandung hingga akhirnya dia tertidur, lalu saya ikutan tidur lagi.
Demikianlah cerita kami yang jadi mengunjungi wisata mall di jakarta hanya karena mencari makan malam, nantikan kisah kami selanjutnya ya.
Sidoarjo, 8 Juli 2018
Reyne Raea
IKEA memang sering bikin kalap, pulang pulang udah banyak aja ngeborong. Hahahaha
BalasHapushehehe, kayaknya kalau ga buru-buru, dijamin sayapun kalap :)
HapusHai mbak rey, aku baca tulisanmu aja berasa capeknya, hahaha. Emang tricky banget sih traveling sambil bawa anak-anak. Kebayang kearin sembilan hari aku muter2 di banjarmasin. Btw, aku pernah ke kota Tua yang panasnya memang so hoooott. Pernah ke ikea juga dan pusing serta pegal karena lagi hamil anak ketiga. Ikea itu enggak libur ja ramai, apalagi pas liburan, wuihh.
BalasHapusWaaahhh 9 hari mbak?
HapusSaya aja 6 hari udah beneran jalan sambil sempoyongan.
Iya nih, kayaknya salah waktu ke kota tua di siang bolong, maksudnya sih biar pas foto jadi bagus karena cahaya pas terang-terangnya hahaha
Ke IKEA memang jangan pas liburan banyak orang luar kota yang datang...Termasuk dari Surabaya kayak Mbak reyne raea hahaha
BalasHapusKeren ah, meski sebentar dah sampai IKEA juga..:)
wkwkwkw, iya mbak Dian, saya nambah-nambahin IKEA jadi sumpek kemaren ahahahha
Hapus