Sharing By Rey - Pada acara Kopdar Investarian MAMI 2 di Surabaya lalu, membuat saya jadi tahu cara menyususn prioritas hidup ke dalam angka-angka.
Pernah gak sih merasa, tiba-tiba usia kita sudah segini saja, lalu melihat pencapaian hidup yang hanya segitu-segitu saja.
Bahkan kita tiba-tiba merasa bahwa tekanan biaya hidup saat ini begitu besar.
Mulai dari harga rumah yang terus melejit, biaya pendidikan anak yang bahkan SPP bulanannya di sekolah dasar (SD) mengalahkan biaya SPP bulanan kita sewaktu kuliah di Perguruan Tinggi, serta biaya-biaya lainnya yang rasanya semakin mencekik.
Iya, inflasi membuat semua jadi terasa berat, hal tersebut diperparah dengan tidak adanya kesadaran dalam menyusun skala prioritas keuangan dalam hidup kita.
Jangankan memikirkan dan menyisihkan dana darurat yang sebenarnya sangat penting kita miliki dalam hidup, bahkan memikirkan dan menyisihkan dana yang sudah pasti seperti biaya menikah, biaya sekolah anak dan semacamnya, masih jarang yang mau melakukannya.
Di sisi lain, semua hal tersebut diakibatkan karena pemasukan yang mungkin tidak memadai, berbanding dengan banyaknya impian yang ingin kita lakukan.
Mimpi Boleh, Ngayal Jangan!
Sejak kecil, kita sudah diarahkan oleh orang tua maupun lingkungan tentang pentingnya memiliki impian atau mimpi.
Seperti,
"Kalau besar nanti, mau jadi apa nak?"Kita biasanya menjawab, ingin jadi dokter, atau menjadi insinyur dan lainnya, seperti saya yang bercita-cita ingin menjadi dokter dan ternyata jadinya insinyur ala-ala, lol.
Tidak ada yang salah dengan mimpi, justru mempunyai mimpi itu penting.
Yang salah adalah, punya banyak mimpi tapi jadinya ngayal saja.
Loh, emang mimpi sama ngayal apa bedanya? Toh sama-sama belum terjadi, baru keinginan saja.
Mimpi atau impian adalah keinginan kita sekarang untuk masa depan diikuti oleh usaha untuk mewujudkannya, sedang ngayal sama dengan mimpi, namun tidak ada usaha untuk mewujudkannya.
Jadi ketahuan kan, kalau hanya 'maunya yang banyak' tapi action-nya gak ada, itu sama dengan bohong.
Bukan hanya di masa kecil kita saja, masa sekarangpun semua orang pasti punya impian, meski kadang akhirnya jadi semacam ngayal, bukan karena gak ada usaha dalam mewujudkannya, tapi karena kita tidak mau berani menyusun prioritas keuangan dalam hidup.
Atau?
Mungkin memang gak tahu cara menyusun prioritas?
Menurut survey, ada 4 top mimpi orang kebanyakan zaman sekarang, yaitu :
- Menikah, bukan hanya sekadar menikah sederhana, tapi lengkap beserta resepsi yang unik, gaun pengantin yang keren, dan yang paling penting adalah rias wajah yang keceh buat instagram *eh
- Traveling, dahsyatnya pengaruh media sosial saat ini membuat semua lokasi traveling yag unik dan instagramable seolah memanggil semua orang untuk mengunjunginya.
- Punya rumah sendiri, sepertinya sejak dahulu kala, impian punya rumah sendiri merupakan top impian banyak orang, siapa sih yang gak ingin punya rumah sendiri, bahkan semungil apapun punya rumah sendiri itu jauh lebih mengasyikan.
- Tunaikan perintah agama, seperti umrah atau haji dan semacamnya. Entah karena pengaruh sosial media, atau karena banyaknya paket umroh dan semacamnya dengan harga terjangkau, sehingga zaman sekarang semua orang berlomba-lomba ingin menunaikan perintah agama tersebut, hal tersebut membuat daftar antrian menunaikan haji jadi semakin panjang.
Sah-sah saja sih memiliki impian seperti di atas, yang salah adalah saat kita gak pernah mau belajar mewujudkannya. sehingga akhirnya menjadi ngayal semata.
Jadi, bermimpi boleh ya, ngayal jangan!
Menyusun prioritas hidup dalam angka
Bekerja keras demi mewujudkan impian itu penting, namun tanpa adanya perencanaan keuangan kadang membuat semua hasil kerja keras kita 'hilang' begitu saja.
Hal tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman dalam mendahulukan prioritas kebutuhan dalam hidup, jadinya setiap kali mengumpulkan dana untuk mewujudkan mimpi, selalu saja terpakai untuk pengeluaran-pengeluaran mendadak dalam hidup.
Lalu bagaimana sih cara menyusun prioritas kebutuhan utama dalam hidup?
Salah satunya dengan menjawab 3 pertanyaan penting yaitu :
APA?
Apa impian/mimpi kita?Menikah?
Traveling?
Umroh?
Punya rumah sendiri?
Anak bisa sekolah di sekolah terbaik?
dan semacamnya
BERAPA?
Berapa dana yang kita butuhkan untuk mewujudkan mimpi tersebut?KAPAN?
Kapan waktu mewujudkan mimpi tersebut?Tentang pertanyaan APA?, BERAPA?, KAPAN? dan bagaimana menyusunnya
Seperti yang sudah dibahas di atas, bahwa ada banyak mimpi yang harus diwujudkan dalam hidup ini, di sini saya bakal mengambil contoh saya sendiri dalam merencanakan dan menyusun mimpi-mimpi saya ke dalam bentuk angka.
APA mimpi saya? BERAPA dana yang dibutuhkan untuk itu? KAPAN terwujudnya?
- Punya dana darurat, minimal 30 juta, waktu terwujudnya secepatnya, paling lambat 1 tahun
- Anak pertama harus masuk SMP yang bagus, butuh dana 25 juta, waktu terwujudnya 5 tahun lagi.
- Anak kedua harus masuk SD yang bagus, butuh dana 25 juta, waktu terwujudnya 6 tahun lagi.
- Menjenguk orang tua di luar daerah, butuh dana 20 juta, waktu terwujudnya setahun lagi.
- Punya rumah yang sehat dan nyaman di lokasi yang sehat, butuh dana 500 juta, waktu terwujudnya 10 tahun lagi.
- Umroh, butuh dana 30 juta, waktu terwujudnya 3 tahun lagi.
- dan berbagai mimpi lainnya, jika ada ditulis saja terlebih dahulu.
Contoh list impian beserta besaran dana yang harus disisihkan perbulan |
Dari list tersebut, kita jadi tahu, berapa dana yang harus disisihkan setiap bulannya, agar semua impian atau mimpi kita tidak berakhir dalam ngayal saja.
Namun, perlu digaris bawahi! apakah total dana yang harus disisihkan tersebut masih relevan dan realistis dibandingkan dengan pemasukan bulanan kita?
Seperti contoh di atas, saya harus menyisihkan nyaris 10 juta per bulan, tentu saja hanya bisa saya lakukan jika pemasukan saya minimal 30 juta per bulan, jika tidak, rasanya bakal sia-sia saja, karena akan terpakai untuk kebutuhan hidup lainnya.
Lalu bagaimana jika pemasukan kita di bawah 30 juta? atau dengan kata lain, sangat tidak memungkinkan jika harus menyisihkan dana sebanyak itu setiap bulannya.
Jangan khawatir, mari kita hidup realistis dengan cara memangkas impian kita dalam urutan yang paling bawah.
Dan jadinya seperti ini :
Contoh list impian beserta besaran dana yang harus disisihkan perbulan setelah daftar mimpi dikurangi |
Terlihat jelas kan, bagaimana total dana yang harus disisihkan berkurang dari yang sebelumnya. Namun, bagaimana kalau ternyata tetap belum memungkinkan berdasarkan pemasukan saat ini?
Jangan khawatir, pangkas lagi impian lain dari urutan terbawah.
Contoh list impian beserta besaran dana yang harus disisihkan perbulan setelah daftar mimpi dikurangi |
Terlihat lebih memungkinkan bukan?
Jika masih belum memungkinkan, pangkas lagi daftar mimpi yang ada, sampai nilainya memungkinkan dan realistis berdasakan pemasukan kita.
"Sudah dipangkas semua, ternyata masih belum memungkinkan, mbak. Lah gimana mau menyisihkan dana, orang tiap bulan saja ngos-ngosan nyukup-nyukupi kebutuhan hidup"Itu tandanya kita butuh 3 hal penting, yaitu : PERBESAR PEMASUKAN, EVALUASI PENGELUARAN TIAP BULAN DAN INVESTASI AGAR DANA BULANAN YANG HARUS DISISIHKAN BISA LEBIH KECIL.
Perbesar pemasukan sudah jelas kita harus menambah pemasukan bulanan, entah itu dengan mengambil kerja tambahan, atau berbisnis sampingan agar memenuhi pemasukan yang relevan dengan dana yang bakal disisihkan.
Evaluasi pengeluaran tiap bulan, bisa dengan mencatat semua pengeluaran yang biasa ada, dan memilah mana yang penting dan wajib dikeluarkan, mana yang sebenarnya hanya keinginan belaka dan bisa ditunda atau dihilangkan sementara demi bisa menyisihkan dana setiap bulannya.
Investasi Agar Dana Bulanan Yang Harus Disisihkan Bisa Lebih Kecil
Bagaimana jika ada donatur yang mengatakan,
"Melihat kegigihan dan kedisiplinanmu menyisihkan dana setiap bulan demi mewujudkan mimpi, bagaimana kalau saya ringankan sedikit nilai dana bulanan tersebut sekaligus membantu penyimpanannya agar tidak mudah hilang oleh biaya admin dan semacamnya?"Waaooo, pastinya kita bakalan bahagia banget kan ya?
Tapi, mana ada sih donatur semacam itu di zaman sekarang?
Jawabannya, ADA BANGET!
Salah satu caranya adalah dengan ber INVESTASI.
Seperti yang pernah saya bahas beberapa waktu lalu tentang pentingnya berinvestasi mulai sekarang
Baca : Berani Memikirkan Hari Tua NantiSabtu, 29 September 2018 lalu saya berkesempatan menghadiri Kopdar Investarian MAMI sesi 2 bersama Reksa Dana Manulife di Gedung Graha Bukopin Surabaya.
Acara tersebut berlangsung lebih meriah dan penuh semangat karena lebih banyak interaksi langsung antara pihak MAMI dengan para blogger yang menjadi pesertanya, melalui beberapa kuis menarik untuk merefresh pengetahuan kami tentang materi yang diperoleh pada acara Kopdar Investarian MAMI yang pertama.
Dan Alhamdulillah saya menang kuis jadi juara ketiga, hihihi
Hurraayyy, dapat hadiah sambil belajar :D |
Pada kesempatan tersebut, kami diberi pencerahan tentang jenis investasi reksa dana selain reksa dana pasar uang yang telah di bahas di Kopdar Investarian sesi 1 lalu.
Jika sebelumnya kami dijelaskan mengenai apa itu reksa dana pasar uang yang menjadi jenis investasi reksa dana MAMI, kali ini kami semakin tahu dan mengerti tentang jenis lainnya yaitu reksa dana Pendapatan Tetap.
Apa itu Reksa Dana Pendapatan Tetap? Dan Seperti Apa Bedanya dengan Reksa Dana Pasar uang?
Reksa dana pendapatan tetap bisa disebut kakak dari reksa dana pasar uang, yang mana punya potensi middle Risk middle Return.
Yang pasti hasil dan resikonya di atas reksa dana pasar uang, dan jenisnya antara lain adalah obligasi.
Bapak Rudi, seperti biasa memberikan sambutan awal, sekaligus memandu kuis |
Apa beda Obligasi dengan Saham?
Obligasi adalah surat hutang, sedang saham adalah bukti kepemilikan, dan pada pelaksanaannya :
- Modal, Saham dari patungan sedang Obligasi dari pinjaman.
- Dalam menjalankan usaha, jika saham semua orang berhak mengatur, namun dalam obligasi hanya pemilik yang berhak mengatur.
- Hasil, jika saham pembagian hasil merata sesuai kepemilikan, sedang di obligasi berdasarkan bunga pinjaman.
Kelebihan reksa dana pendapatan tetap
Reksa dana pendapatan tetap, memiliki kelebihan :
- Sedikit berfluktuasi atau naik turun suku bunganya lebih 'menegangkan' dari reksa dana pasar uang.
- Potensi hasil di atas deposito.
- Bisa dibeli dan dicairkan kapan saja.
- Nilai investasi amat sangat terjangkau, dimulai dari 10 ribu saja.
Bapak Legowo Kusumonegoro selaku Presdir MAMI memberikan pengetahuan tentang Reksa Dana Pendapatan Tetap |
Kenalan dengan reksa dana |
Cara investasi reksa dana pendapatan tetap
Secara umum, cara berinvestasi di reksa dana pendapatan tetap sama dengan reksa dana pasar uang, yaitu :
- Melakukan pembelian (Subscription) unit Reksa Dana.
- Investasi akan berkembang yang pastinya bakal melewati naik turun harga unit reksa dana.
- Unit Reksa Dana dapat ditukar (Pengalihan/Switching) dengan unit lainnya, kapanpun kita mau.
- Pencairan (redemption) bisa dilakukan kapanpun, jika dirasa nilai investasi telah berkembang cukup banyak, kita bisa mencairkan unit reksa dana dan menikmati hasilnya.
- Kesemua proses transaksi di atas, bisa dilakukan melalui online di klikmami.com.
Memilih jenis investasi reksa dana sesuai kebutuhan mimpi
Pada kesempatan Kopdar Inventaris kemarin, kami juga diberi latihan secara langsung, tentang bagaimana merencanakan prioritas keuangan kita sekaligus pengaplikasian dalam bentuk reksa dana yang sebaiknya dipilih, misal seperti list kebutuhan mimpi saya di atas, dibandingkan dengan aplikasi inventaris reksa dana.
Contoh ilustrasi pilihan list mimpi pertama beserta selisih dana dengan dan tanpa investasi |
Contoh ilustrasi pilihan list mimpi kedua beserta selisih dana dengan dan tanpa investasi |
Contoh ilustrasi pilihan list mimpi ketiga beserta selisih dana dengan dan tanpa investasi |
Dari list di atas terlihat jelas, betapa menguntungkannya jika kita memilih investasi sambil mengumpulkan dana impian kita.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun dana impian serta memilih jenis investasi reksa dana :
- Susunlah list impian berdasarkan prioritas yang paling utama, misal mimpi ingin umroh dan menyiapkan sekolah anak, tentu saja list yang paling awal adalah menyiapkan sekolah anak.
- Pilih jenis investasi reksa dana berdasarkan jangka waktu dan prioritasnya, misal dana darurat harus diperoleh saat setahun kemudian, dan dana darurat tersebut sangatlah penting bagi kehidupan kita, oleh karena itu sebijaknya memilih jenis reksa dana pasar uang, yang mana berpotensi cenderung low risk meski juga low return. Setidaknya dana tersebut lebih aman saat ditarik saat dibutuhkan.
Sebaliknya, untuk dana anak sekolah misalnya, meskipun menjadi prioritas utama setelah dana darurat, namun jangkanya lebih panjang serta kebutuhannya tidak setiap saat, maka boleh memilih jenis reksa dana yang sedikit lebih menantang, seperti reksa dana pendapatan tetap.
- Buat list impian sesuai relita dan kemampuan, bukan seberapa banyak kita bisa berinvestasi, namun seberapa disiplin kita konsisten berinvestasi setiap bulannya. Jadi, tidak perlu memaksakan banyak list jika akhirnya tidak bisa direlisasikan secara konsisten, lebih baik susun dulu semampu kita dan di depan bisa di upgrade lagi berdasarkan kemampuan masing-masing.
Baca juga : Ayo Habiskan Uang Untuk Sandwich Yang Enak
Betapa pentingnya menyusun prioritas hidup ke dalam angka-angka dan mewujudkannya, agar hidup kita. Agar semua impian atau mimpi bisa terwujud dengan nyata, bukan hanya ngayal semata.
Ada yang sudah ikutan investasi Reksa Dana Manulife seperti saya?
Bisa memulai buat akun sendiri di klikmami.com ya, dengan mengeklik LINK INI.
Setelah muncul halaman klikmami, jangan lupa klik 'SETUJU' lalu di halaman selanjutnya isi kolom 'Kode ajakMAMI Sponsor' dengan kode REYNEJ6M, dan isi semua kolom yang ada dengan data diri yang benar.
Informasi lainnya seputar Investasi Reksa Dana Manulife bisa di liat di :
FP : Reksa Dana Manulife
IG : @reksa.dana.manulife
Twitter : @ManulifeRD
Sidoarjo, 30 September 2018
Reyne Raea
Setiap orang pasti punya mimpi. Wah, selamat ya mbak dapat hadiah. Seru banget kopdarnya. Di Semarang ada juga kopdar kayak gini tapi aku nggak bisa ikut. Huhuhu.
BalasHapusDi Semarang Minggu kemaren ya?
HapusAsyik banget acaranya loh, sesi berikutnya coba deh ikutan :)
sedih ini aku ga bisa ikutan kemaren.. materinya lanjutan sama yang kemaren ya padahal lebih dalam lagi ini ilmunya... jadi aku belajarnya lewat twit sama blogpostnya temen-temen sama ini.. termasuk punyamu mbak
BalasHapusGapapa tsay, bisa belajar dari tweet, lengkap tuh beserta pertanyaan-pertanyaan dan jawabannya hehehe :D
HapusBagus banget artikelnya mbak.
BalasHapusSaya jadi malu, sering di-BW-in tapi jarang BW balik, hehe..
Btw, brp no.WAnya mbak Rey?
Makasih mba cantik :)
Hapus0878 5519 0482
Pak legowo itu rajin fitness pasti :D. Salfok ama otot lengannya hihihi :p.
BalasHapusBtw, aku suka nih cari bikin prioritasnya. Selama ini aku jg bikin prioritas gini mba. Tp meman ga prnh aku tulis detil, hrs brp lama, brp nominal perbulan. Aku cm bikin di catatan, thn 2018 hrs bisa ngumpulin sekian sekian. Udh itu thok. Tp ada bgsnya aku bikin thn dan jumlahnya jg kali yaaa.
Kalo reksadana manulife sih aku punyaa :). Kebetulan manulife juga kerjasama ama bankku utk produk2nya. Jd aku lbh gampang kalo mw beli, switching ato redeem. Asuransi keluargaku juga manulife. Lbh percaya ini dr dulu :)
Hahaha, mba Fanny keliataaannn aja sama lengan beliau. Iya mba, padahal udah usia pensiun loh, bugar banget deh si bapak :)
HapusSaya malah baru tau kemaren mba detailnya, selama ini sama kayak mba gitu, taun ini mau ini, dananya segini, tapi gak di breakdown tiap bulan butuh nabung berapa?
Makanya banyak yang meleset hahaha.
Sama mba, suami saya juga pakai asuransi Manulife :D
Aiiihh ternyata begitu ya. Jadi impian itu juga perlu di list sesuai kemampuan. Terima kasih banyak mba, aku jadi eungeuh. Sepertinya aku perlu melakukannya juga.
BalasHapusAyo dicoba susun listnya mba, setelahnya bisa diinvestasikan di reksa dana sesuai jenis dananya.
HapusHampir mirip list impiannya dengan saya, hehe. Dalam waktu dekat emang harus ngumpulin dana darurat. Pengen juga deh inves saham Tp masih kepikiran DNA darurat ini. Semoga tercapai ya impian kota Mba. *pasang ikat kepala biar semangat cari duit*
BalasHapusAyo disusun lalu nabungnya di invest ke reksa dana saya mama Mukhlas, jadi bisa ngalahin inflasi :)
HapusTernyata untuk mencapai impian minimal 10jt ditangan yaa. Itu tanpa pengeluaran setiap hari ya. Lumayan juga ya
BalasHapusKalau masih terasa berat, listnya bisa dikurangi kok mba :)
Hapusmoga kita bisa mewujudkan impian ga cuma ngayal aamiin
BalasHapusAamiin, ayo kita susun listnya :)
Hapussepertinya emang kudu pinter banget bikin prioritas ya mbak dalam perencanaan keuangan ini. :)
BalasHapusKita bisa kok kira-kira sendiri, prioritas apa yang paling utama, lalu di susun dan dibuatin perhitungannya :)
HapusSeperti biasa liputan ala Mbak Rey lengkap,,,suka bacanya karena jadi tambah ilmu saya tentang investasi ini.
BalasHapusDan...selamat ya hadiahnya, memang rejeki enggak kemana ya :)
Bahagia banget nih mbak, ketemu game online hahaha
HapusIni contoh perhitungan yang lengkap dan saya takjub melihatnya, tentu ini bermanfaat banget buat keuangan
BalasHapusbanget mba :)
HapusMba ini acaranya seru banget sih, ilmunya sesuai banget... Jadi pengen list prioritas impian nih. Halo gue kemana aja selama ini, huhu. Btw selamat ya dapet hadiah, asek :)
BalasHapusWaaahh mama Lui kelewatan infonya ya, kalau ga bisa ikutan juga :)
Hapuswah...rapi rencananya.
BalasHapusmudah dimengerti uraiannya.
Thank you for sharing
sama-sama :)
HapusWah judulnya matematika banget hehe. Emang hidup ini harus pnya prioritas ya mba. Setuju banget, mimpi wajib ngayal jangan.
BalasHapusMatematika pakai kalkulator hahaha
HapusEknomiiii! Serius baca tulisan ini bikin aku keingetan kuliah tentang ekonpmi, wkwkwk. Masih maju-mundur dengan hitung2an kayak gini, agak lemot soalnha aku dalam hal matematika
BalasHapussssttt, jangan berisik, sini saya bisikin, sebenarnya saya pun lemot pada hitung-hitungan, ini terlihat jago karena dibacking kalkulator hahaha
HapusIni catatan penting yg harus bisa diterapkan, trims ya mbak .. Bookmark deh��
BalasHapusmakasih :)
HapusInspirasi nih mba, impian terwujud kebutuhan juga tetap terpenuhi yaa, patut di di praktekkan..
BalasHapusbener mba :)
HapusMenghitung perencanaan seperti ini butuh komitmen tinggi. Sepertinya aku belum mampu, Mbak. Masih kebawa kebiasaan lama yang pasrah bongkokan hehe..
BalasHapusKalau kulihat daftar perencanaannya Mbak Rey rata-rata pakai reksa dana Tidak Tetap, saluuut sedikit berani beresiko.
hihihi, soalnya dananya masih lama dipakainya mbak :D
Hapuswah dana masuk SMP besar juga ya mbak. kayaknya aku juga harus segera memikirkan alokasi dananya meski si sulung masih kelas 1 SD
BalasHapusBanget mba, apalahi swasta, justru kalau masih kelas 1 SD lebih baik nyusunnya, jangkanya masih lama dan lebih ringan :)
HapusIni namanya belajar bermanfaat ya Mba.
BalasHapusWah lumayan besar ya dana yang harus kita persiapkan untuk anak.
Banget deh :)
HapusHitung-hitungan buat masa depan :) ilmu baru buat saya, tetapi sangat bermanfaat demi masa depan yang lebih terjamin ya mba.
BalasHapusBanget mba, dipersiapkan sejak dini biar gak berat :)
Hapusberandai2 boleh, tapi harus tetep realistis ya Mbak.. ada banyak hal yg aku garisbawahi di artikel ini, sangat bermanfaat untuk manajemen persiapan masa depan :)
BalasHapusbenar banget, realistis biar gak stres sendiri hihihi :)
HapusMules sih kalau lihat biaya pendidikan dll sekarang. Meninggi terus ��
BalasHapusBanget mba, kalau ga dipersiiapkan, ngeriii
Hapus