Warung makan favorit di Sidoarjo coret alias tempat tinggal kami sebenarnya nggak neko-neko. Dan kesemuanya berada dekat dengan tempat tinggal kami.
Mengingat salah satu pekerjaan yang nay buat saya adalah, masuk dapur. Maka, warung makan di luar rumah adalah tempat yang (kadang) menjadi ruang makan kedua kami.
Tapi itu dulu sih, sebelum punya anak, tepatnya bayi.
Sejak hamil dan punya bayi, disempat-sempatin deh masak, dipaksa-paksain harus masak, karenaaaa... agak parno aja ama makanan di luar.
Tapi, se dipaksa-paksain juga, tetap ada masa di saat saya beneran males banget melihat panci. Alhasil cuman masakin makanan si bayi. Lalu kami, si pak suami, saya dan kakak Darrell, sudah pasti makannya... BELI hahaha.
Kalau ditanya, tempat makan atau warung makan favorit kami saat malas masak?
Saya agak bingung jawabnya, karena sebenarnya kami beli makanan atau makan di luar itu nggak pernah beda-beda tempat. Selalu di satu tempat saja, meskipun ya mungkin dibedakan dari jenis makanannya.
Misal, pengen bakso ya ke tempat bakso yang ituuuu-itu saja.
Pengen makan masakan padang ya ke satu tempat yang itu juga..
Bukan karena enak banget dan favorit sih, cuman kami malas nyobain yang lain, udah nyaman di tempat yang itu-itu tadi hahaha.
Ada beberapa warung makan yang menjadi favorit kami, setidaknya di dekat tempat tinggal kami.
Di daerah Sidoarjo coret Surabaya alias perbatasan Sidoarjo dan Surabaya.
1. Warung Bebek Goreng Cabang Purnama
Saya rasa, warung makan yang satu ini, sudah menjamur di mana-mana, di setiap sudut Surabaya dan Sidoarjo pasti ada.
Semua ngaku cabang Purnama, padahal bebek goreng Purnama asli mengaku sama sekali tidak pernah buka cabang.
Source : soerabadjadotnet |
Anehnya, si pak suami pernah iseng nanya ke penjualnya, pusatnya bebek Purnama itu di mana sih?
Dan ayo tebak apa kata si penjual?
Dia juga gak tau dong, hahaha.
Meskipun semua ngaku cabang Purnama, dan aroma serta rasanya nyaris mirip semua.
Bukan berarti di setiap warung itu rasanya sama banget.
Ada bedanya kok, mungkin karena pengaruh minyak gorengnya yang mana kadang beberapa warung juga menjual varian lainnya seperti ikan lele dan semacamnya.
Nah, untuk bebek goreng favorit kami adalah, yang letaknya berada di jalan Taman Pondok Jati dekat apotik.
Di sepanjang jalan Taman Pondok Jati, ada 2 warung yang jualan bebek goreng cabang purnama ini, tapi, kami lebih suka yang dekat apotik itu.
Saya sendiri, entah kapan mulai doyan bebek. Padahal waktu masih di Buton, liat dagingnya aja udah kenyang duluan, nggak berselera sama sekali.
Sampai-sampai, dulu saya punya peliharaan bebek di rumah mama, terus di potong, dan kami bingung mau masak apa.
Giliran udah di masak, gak ada satupun yang mau makan.
Jadi saya sangat terkejut, karena sekarang saya bukan hanya sekadar mau makan bebek, tapi doyan hahaha.
Meskipun doyan, tapi gak semua bebek goreng bisa menjadi favorit saya. That's why kami nggak pernah nyobain yang lain, sudah nemu di tempat tersebut ya seterusnya beli di situ.
Bedanya dengan tempat lain adalah, bebek gorengnya nggak amis dan seringnya di goreng hingga kering. Itu penting, karena bebek punya banyak lemak yang kadang bikin geli makannya.
Selain bebeknya nggak amis, kelapa goreng atau serundengnya juga segar, demikian juga dengan lalapannya.
Sambalnya sih standar ya, gak terlalu pedas (buat saya), dan terasa sedikit manis.
Maklum saya kan pecinta sambal ala Sulawesi yang segar dan gak ada gulanya hahaha.
Harga seporsi bebek goreng di Cabang Purnama tersebut : Rp. 18,000
Alamat : Jalan Taman Pondok Jati, Geluran, Taman, Sidoarjo
Buka : Tiap hari, sejak Magrib hingga jualannya habis (kadang pukul 9-10 malam habis)
2. Rumah Makan Balantai Baru, Masakan Padang Prasmanan Murah
Yang ini sebenarnya favorit kami banget.
Bukan karena enak banget sih, cuman karena tempatnya lumayan, rasanya pas di lidah kami, porsinya mengenyangkan dan harganya bersahabat.
Source : googlemap |
Rumah makan ini juga tidak jauh dari tempat tinggal kami, parkirnya lumayan lah buat beberapa mobil dan motor. Tempat di dalamnya juga lumayan luas, ada 2 pilihan meja, bisa pilih duduk di kursi, atau duduk di lantai atau lesehan.
Kalau makan di tempatnya, makannya prasmanan, alias ambil sendiri. Jadi nasi sesuka yang ngambil (kalau gak malu sih, hahaha).
Bayarnya setelah makan, dengan catatan jangan bohong ya kalau ditanya ambil lauk apa?.
Lauknya lumayan beragam dan yang bikin saya selalu suka makan di sini tuh, karena rasa Padangnya nggak Padang banget hahaha.
Maksudnya, bumbunya itu masih bisa menyesuaikan dengan lidah nusantara. Tahu sendiri kan bumbu masakan padang itu beneran 'menggigit' banget saking banyaknya pakai beragam bumbu.
Gara-gara warung Padang ini, saya jadi kurang doyan makan di warung Padang lain. Eh kecuali ditraktir ke Rumah Makan Padang Sederhana sih, atau RM Padang Kapau di Perak, muahahahahaha.
Menu lauk kesukaan saya adalah... ayam goreng (remeeehhh hahaha).
Dulu, sebelum si bayi lahir, kami sering banget makan di sini, baik bertiga sama si pak suami, maupun berdua sama si kakak saja.
Saking seringnya, sampai-sampai warung ini udah jadi kayak ruang makan kami, hahaha.
Kalau kebanyakan orang, bakso itu adalah camilan, beda dengan kami.
Bakso adalah lauk, jadi kalau lagi malas masak, dan bosan makan bebek atau makanan Padang, kami beli bakso aja buat lauknya.
Gara-gara warung Padang ini, saya jadi kurang doyan makan di warung Padang lain. Eh kecuali ditraktir ke Rumah Makan Padang Sederhana sih, atau RM Padang Kapau di Perak, muahahahahaha.
Menu lauk kesukaan saya adalah... ayam goreng (remeeehhh hahaha).
Dulu, sebelum si bayi lahir, kami sering banget makan di sini, baik bertiga sama si pak suami, maupun berdua sama si kakak saja.
Saking seringnya, sampai-sampai warung ini udah jadi kayak ruang makan kami, hahaha.
Harga seporsi nasi padang lauk ayam goreng di RM Padang tersebut : Rp. 16,000(Untuk lauk lain nggak hafal, soalnya jarang beli, lol)
Alamat : Jalan Imam Bonjol nomor 89A, Geluran, Taman, Sidoarjo
Buka : Tiap hari sejak pukul 10.00 hingga pukul 22.00
3. Bakso Solo
Kalau kebanyakan orang, bakso itu adalah camilan, beda dengan kami.
Bakso adalah lauk, jadi kalau lagi malas masak, dan bosan makan bebek atau makanan Padang, kami beli bakso aja buat lauknya.
Source : dream.co.id |
Bakso yang selalu jadi tempat favorit kami namanya bakso Solo, letaknya tidak jauh dari RM Padang di atas, berada di sudut perumahan Taman Pondok Jati.
Sebenarnya tidak ada yang terlalu istimewa dengan bakso ini, cuman letaknya paling dekat tempat tinggal kami, hahaha.
Eh selain itu juga lumayan pas di lidah kami.
Baksonya kenyal, tapi nggak keras banget juga.
Nggak amis (ini penting), nggak terlalu banyak bau lemak sapi (ya iyalaahh, bakso Solo...), baksonya matang sempurna meski yang bakso agak gede.
Haduuh, saya jadi lapar nulis ini, lol.
Salah satu tempat favorit kami saat malas masak adalah warung Jempol yang menjual masakan Chinese. Menu kesukaan si pak suami dan kakak Darrell adalah nasi goreng, dan saya adalah Tamie Capcay.
Favoritnya apa?
mmmmhhhhh....mmmhhhh..
Sebenarnya tidak ada yang terlalu istimewa dengan bakso ini, cuman letaknya paling dekat tempat tinggal kami, hahaha.
Eh selain itu juga lumayan pas di lidah kami.
Baksonya kenyal, tapi nggak keras banget juga.
Nggak amis (ini penting), nggak terlalu banyak bau lemak sapi (ya iyalaahh, bakso Solo...), baksonya matang sempurna meski yang bakso agak gede.
Haduuh, saya jadi lapar nulis ini, lol.
Harga seporsi bakso tersebut : Rp. 12,000
Alamat : Jalan Imam Bonjol, Geluran, Taman, Sidoarjo
Buka : Tiap hari sejak pukul 17.00 hingga pukul 22.00
4. Warung Jempol Jaya (masakan Chinese)
Salah satu tempat favorit kami saat malas masak adalah warung Jempol yang menjual masakan Chinese. Menu kesukaan si pak suami dan kakak Darrell adalah nasi goreng, dan saya adalah Tamie Capcay.
Favoritnya apa?
mmmmhhhhh....mmmhhhh..
Nggak ada alasan mendetail sih, cuman masakan di sini lebih nyambung aja di lidah kami, nggak terasa aneh aja. Secara ada loh beberapa warung yang menjual masakan Chinese rasanya aneh, eneg gitu.
Nasi gorengnya pas rasanya, sedang Tamie nya, not so bad lah.
Yang ini sebenarnya favorit si kakak Darrell, entah mengapa sejak kecil dia doyan banget ama sate dengan bumbu kacang.
Mungkin niru neneknya (mama saya) yang doyaaannn banget ama sate.
Atau juga karena waktu hamil saya nyaris tiap hari makan sate ayam, tapi nggak pakai bumbu kacang sih.
Sate ini jadi langganan kami, karenaaaaa...
Ya pas di lidah si kakak hahaha.
Tapi memang lumayan sih menurut saya, kami selalu beli sate ayam, isi satenya daging ayam semua, bukannya kulit atau lemak ayam.
Nasi gorengnya pas rasanya, sedang Tamie nya, not so bad lah.
source : youtube |
Source : foody.id |
Harga seporsi nasi goreng : Rp. 14,000, Tamie Capcay : Rp. 22,000
Alamat : Jalan Taman Pondok Jati, samping minimarket Satumart, Geluran, Taman, Sidoarjo
Buka : Tiap hari sejak Magrib hingga pukul 22.00
5. Warung Sate TPJ
Yang ini sebenarnya favorit si kakak Darrell, entah mengapa sejak kecil dia doyan banget ama sate dengan bumbu kacang.
Mungkin niru neneknya (mama saya) yang doyaaannn banget ama sate.
Atau juga karena waktu hamil saya nyaris tiap hari makan sate ayam, tapi nggak pakai bumbu kacang sih.
Source : googlemap |
Source : googlemap |
Sate ini jadi langganan kami, karenaaaaa...
Ya pas di lidah si kakak hahaha.
Tapi memang lumayan sih menurut saya, kami selalu beli sate ayam, isi satenya daging ayam semua, bukannya kulit atau lemak ayam.
Bumbunya juga lumayan lah, untuk lidah saya yang nggak terlalu doyan bumbu sate.
Harga seporsi sate ayam : Rp. 15,000
Alamat : Jalan Taman Pondok Jati, Klinik Rawat Inap Rizky, Geluran, Taman, Sidoarjo
Buka : Tiap hari sejak pukul 17.00 hingga pukul 22.00 (atau sampai habis)
Selain ke lima warung makan di atas, ada juga beberapa yang jadi pilihan kami, jika sedang bosan makan makanan-makanan tersebut, atau butuh beli makan di siang hari.
Karena di siang hari cuman makanan Padang yang buka.
Ujung-ujungnya kalau udah bosan banget makan makanan Padang, ya belilah kami ayam goreng Tobys di Sepanjang. Agak jauhan sih, tapi ayam goreng itulah yang pas di selera kami.
Tapi juga jarang-jarang banget sih, soalnya malas ngurus si kakak kalau sakit, lol.
Iyaaa... si kakak mah gak asyik, gak bisa diajak makan makanan ber-MSG hahaha.
Selalu ujung-ujungnya jadi demam.
Kalau untuk restoran, kami jarang-jarang sih ngunjunginnya, hanya di weekend saja. Itupun juga kadang di skip, serta makannya cuman di seputaran WAPO, Hokben, D'Cost dan semacamnya.
Ah, kami mah terlalu mainstream dan setia pada satu tempat yak, hihihi
Nah, kalau teman-teman, apa nih warung makan / resto favoritnya? bisikin di komen dong.
Semoga curhatan receh ini ada manfaatnya :)
Sidoarjo, 26 November 2018
*Artikel ini diikutsertakan dalam BPN 30 Day Blog Challenge (Day 7)
#BloggerPerempuan
#BPN30dayChallenge2018
Yahhh aku blom nyobain semua warung kesukaan mu mbak.. Bokeh lah kpan2 nyobain biar tau rasanya hehehhe
BalasHapusAyooo main ke sini say, ajak Naufal main ama adek bayi :D
HapusMba Rey di Sidoarjo kah? Deket yah Sidoarja Surabaya, hehe jadi ingat pengalaman di Sidoarjo, yg aku kira Surabaya XD anw sama bet sama aku malas mmsuk dapur utk masak makanan berat, wkwk. XD
BalasHapusTempat saya di perbatasan Sidoarjo dan Surabaya mba hihihi
HapusBaksonya keliatan seger banget mbaak.. 😍
BalasHapusIya mba, apalagi pas hujan2 gini hihihi :D
HapusNgomongin soal Bebek. Tahun lalu keluargaku di jakarta memilihara bebek, dari kecil banget. Beli sepasang gitu. Saya kasih nama Billy sama Bella. Akur tuh berdua. Saking akurnya, pas minta makanpun akur. Nah lebaran tahun ini (2018), saya pas pulang kampung. Sebagian keluarga gak pulang. Dan pas malam takbir, mereka Wassap kalo si Billy dan Bella sudah siap menjadi santapan Lebaran. Dan nangis donk saya.. ! Sedih banget.. ! 😭😭😭😭😭😭😭 (Untung saya gak ikutan makan)
BalasHapusWaahh ini kenapa jadi ngomongin bebek mba, saya kan jadi kangen ayam bebek saya dulu.
HapusDulu saya iseng bereksperimen, gegara baca buku budidaya bebek melalui ayam, dan mama saya punya peliharaan ayam. saya iseng beli telur bebek di pasar, terus ditaruh di ayam yang sedang mengerami telurnya, bedanya semingguan, pas menetas berbarengan, trus induk ayamnya bingung karena anaknya ada 2 rupa hahaha.
Tapi meski gitu, induk ayam itu sayang sama semua anaknya, termasuk anak bebek, meskipun dia sering banget terheran-heran, saat hujan, si anak ayam kabur minta perlindungan, eh si anak bebek malah gembira berenang di genangan air.
Huwaaa... kangen banget ama bebek2 tersebut :D
Jadi pengen dulin ke tempat sampean Mbak. Itu makanannya kok koyoke enak-enak semua. Btw, aku jadi baru ngeh lho warung cabang purnama itu ada di mana-mana. Sing kain tendanya warna kuning itu nggak sih Mbak? (Ika)
BalasHapusSiniiihhh siniiihhh mbaaakk, ayo kita kulineran bareng, mau makan apahh? tapi yang buka siang sih cuman Padang ama bakso, lainnya malam aja :D
Hapushaha..yang cabang Purnama ini mba, dulu jadi jujugan klo bingung mau makan malam apa, di dekat rumah saya ada skitar 3 warung, mnurut sy aroma masakan sama tapi mereka punya rasa yg beda,ukuran potongan ayamnya pun beda, pak suami pernah tanya dan jawaban mereka " beda mas / gak tau mas " jadi barangkali mereka satu kampung mba, kampung Purnama :)), btw yg asli di mana mba ??
BalasHapusklo sekarng jujugan tempat makan favorite buat makan malam saya, warung sego sambalnya Mak Ti dekat rumah, dari rasa sambal, porsi sambal pas saya gak pernah minta tambah ektra sambal, mungkin karena pedasnya pas jadi pas ketika makan sama lauknya yg lumayan byk untuk 1 porsi..heheh. harga kisaran 12-15 rb an tanpa nasi.
hahahaha, kata orang-orang yang asli di Dinoyo mbak, dan gak ternyata gak buka cabang loh.
HapusKayaknya yang lainnya itu ada yang tau resepnya trus di tiru senama-namanya.
Kayaknya pernah denger tuh mak Ti, suami saya paling doyan sego sambal nih, jadinya saya terkontaminasi juga hahaha
Ngiler sama bebek gorengnya. Sampai saat ini saya masih merasa aneh denger namanya juga. Tapi lihat di foto itu kok kayak enak ya hehe... 😄
BalasHapusSaya juga setelah sekarang-sekarang ini baru doyan bebek mba, dan emang beneran lumayan lah rasanya :D
Hapusduluuuu aku ga suka bebek mba. Ga bakal mau sentuh dagingnya, karena aku ga tega kalo bayangin bebek yg masih hidup. Lucu soalnya :( . Beda ama ayam yg ga lucu. Tapi ntah kapan itu, dikerjain ama temen. Dibilang itu dging burung, apalagi udh dipotong kecil. Ternyata bebek, dan aku suka hufft... Sjk itu jd mau ama bebek. Walo ttp ga tega kalo liat yg idup
BalasHapusAma kelinci aku ga bakal mau makan tuh. Kalo kelinci sampe skr aku ga prnh makanin. Itu udh kyk peliharaan.
Ini kok makanannya seperti enak2 semua yaak hahahaha. Satenya jg kliatan gede2 :)
Hahaha sama aslinya mba, makanya dulu gak suka makan bebek, soalnya punya peliharaan bebek yang saya kasih makan pakai tangan sendiri hiks
HapusKalau Kelinci, saya pernah makan, tapi rasanya gak enak, mungkin karena kebayang lucunya si binatang bulu gemas itu, tapi disembelih hiks
Pengen tak cobain semua ini mba Rey, hehehe enak pastinya ya.
BalasHapusAku pengen satenya sama nasi goreng chinanya kangen masakan cina
Ayooo main ke sini, nanti kita makan bareng :D
Hapuspengen coba bebeknya nih :D
BalasHapusAyo dicobain, enak :)
Hapus