Sharing By Rey - Pentingnya kata 'maaf' dan 'terimakasih' sesungguhnya sudah didengungkan sejak dahulu kala.
Dan sudah bukan rahasia lagi, bahwa ada beberapa kata yang dahsyat manfaatnya, namun kadang dilupakan.
Di antaranya adalah kata 'Maaf' dan 'Terimakasih'
Tidak heran, kata-kata permintaan maaf dan terimakasih selalu digaungkan, dikampanyekan, terutama kepada anak-anak yang dikemas dalam berbagai bentuk salah satunya dalam lagu-lagu yang mudah dicerna.
Kata maaf dan terimakasih memang dahsyat manfaatnya, selain terdengar lebih sopan, pun juga sebagai bentuk rasa hormat kepada orang lain.
Akan tetapi, kadang saya merasa ada yang salah dengan kedua kata tersebut saat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kata 'Maaf' Yang Disalah Gunakan
Sore ini, si kakak Darrell pulang dari sekolah dengan gembira, saya yang menyambutnya turun dari mobil antar jemputnya tersenyum bahagia melihat wajah riangnya.
Segera saya sambut dengan pelukan, maklum suasana hati si mamak Rey lagi bersahabat, karena baru bangun tidur, lumayan bisa tidur sejenak 1,5 jam mengobati kantuk yang melanda karena semalam cuma bisa tidur kurang lebih 2 jam akibat si bayi gak mau bobo.
Setelah memeluk dan menciumnya, saya iseng bertanya,
Mami (M) :"Gimana sayang, seru gak di sekolah?"
Darrell (D) : "seru dong!"
M : "kakak nangis gak hari ini?" (si kakak emang lumayan cengeng, 12 12 sama mamaknya, lol)
D : (sambil cemberut) "sedikit"
M : "Kenapa nangis sayang?"
D : "Alya loh, gak bolehin Darrell ikutan yel-yel"
M : (ngelus dada, duh ya nih anak cowok baperan ama cewek, ckckckck)
D : "Alya emang gitu, gak suka ama Darrell, kemaren dia juga injak tangannya Darrell, dua kali, yang pertama udah minta maaf, trus kemaren diulangin lagi, tapi udah minta maaf lagi"
M : "Mungkin Alya gak sengaja, sayang, ingatin aja biar dia hati-hati"
D : "Alya loh liat kalau Darrell di depannya, tapi sengaja injak tangan Darrell"*****************
Meminta maaf untuk kesalahan yang sama!
Saya jadi teringat oleh seseorang yang suka mengobral kata 'maaf', yup! siapa lagi deh kalau bukan si papi.
Rasanya, dalam setiap hari beliau begitu rajin mengucapkan kata maaf, gak pernah ada seharipun dia lewati tanpa meminta maaf.
Enak dong Rey!
Kata siapa?
Kalau meminta maaf terus-terusan karena udah chatting ama mantan pacarnya sih gak masalah, malah saya senang (BAPER, LAGI!!!! lol).
Tapi, yang terjadi adalah beliau memita maaf untuk kesalahan kecil namun berulang beliau lakukan.
Seperti, lupa memberi kabar, tidak pernah mau jujur sebelum ditanyain, dan semacamnya.
Saya jadi merasa, kata 'maaf' yang diucapkan tersebut, sudah tidak mempunyai makna 'ajaib' lagi, seolah maaf hanya sebagai ucapan biasa semacam kata bantu atau bahkan kata hiasan saja.
Sama dengan kejadian si kakak yang kesal karena temannya, si Alya, melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya, lalu hanya berbekal kata maaf tanpa jaminan hal tersebut tidak akan terjadi lagi.
Iya sih, manusia memang tempatnya salah dan khilaf, hanya Allah yang maha sempurna, tapi bukan pula pembenaran agar kata maaf diobral tanpa beban gitu.
Makna kata 'maaf' yang sesungguhnya.
Menurut saya, seharusnyalah kata maaf dijadikan kata sakral, khususnya untuk permintaan terhadap suatu kesalahan, bukan sebagai kata penghantar.
Maaf berarti kita menyesali apa yang telah kita perbuat, dan pastinya berusaha untuk tidak akan mengulangi lagi.
Seharusnya pula, kita terbiasa malu mengucapkan kata maaf untuk kesalahan yang sama kedua kalinya dan merasa sangaaattt malu saat harus mengucapkan kata tersebut untuk kesalahan yang sama ketiga kalinya.
Thats way, saya berusaha mengajarkan kepada anak-anak, agar belajar mengkeramatkan kata maaf yang dipakai untuk memperbaiki kesalahan. I mean, jadikan kata maaf sebagai kata yang menunjukan kesungguhan kita dalam menyesali perbuatan kita sehingga tidak akan mengulanginya lagi.
Karena 'maaf' untuk memperbaiki kesalahan itu bukan sekadar basa basi.
Kata 'Terimakasih' Yang Seringnya Terlupakan
Berlawanan dengan kata maaf yang terkesan hanya sebagai basa basi, justru kata ajaib lain yang seharusnya jika diulang-ulang akan lebih baik malah seringnya diabaikan.
Dialah kata 'terimakasih'
Seringnya, atas dasar pemikiran,
"ah, kita kan teman, membantu itu sudah seharusnya"Atau juga,
"Ah, dia kan anak saya, udah sepantasnya dia berikan ini itu"Juga,
"Dia kan adik saya, bukan hal yang aneh jika bantuin kakaknya"Karena pemikiran seperti itu, sehingga seringnya kata terimakasih jadi terlupakan.
Berbanding terbalik dengan kata maaf, yang seharusnya lebih dikeramatkan, maka seharusnyalah kata terimakasih dihambur-hamburkan saja.
Dan menjadi tugas kita semua sebagai orang tua, khususnya saya sebagai ibu.
Untuk mendidik anak bisa meng'keramat'kan kata 'maaf' dan menghambur-hamburkan kata 'terimakasih'
Semoga bermanfaat :)
Sidoarjo, 12 Maret 2019
@reyneraea untuk #RabuParenting
Sumber :
- Pengalaman pribadi
Gambar : boredpanda.com
Tulisan yang sangat mencerahkan, Kak Rey. Setiap hari, dalam kegiatan sehari-hari, saya selalu berusaha mengucapkan terimakasih, maaf, dan tolong. Kadang ada teman yang bilang, "Gitu aja terima kasih.", Kadang saya yang mengatakannya. Tapi yang jelas, terima kasih itu wajib hukumnya bagi saya pribadi, hehe 🤗
BalasHapusIya kak Tuteh, kadang orang menganggap kata ajaib kayak terimakasih itu lebay, padahal kata itu harusnya lebih sering kita ucapkan.
HapusKalau kata maaf untuk sebuah kesalahan saya rasa lebih baik jika untuk sekali kesalahan yang sama, kalau berulang kali, ya udah gak ada gunanya rasanya kata maaf itu :)
Saya jadi gagal focus deh....sebel banget sama Alya...udah minta maaf diulang lagi....!!
BalasHapusAnak seperti ini harus dijauhkan dari teman-teman, duduk sendiri, melakukan kreatifiti sendiri, hingga ia menyadari kesalahannya dan respek terhadap teman... Behavior anak dan bagaimana anak bersikap harus dididik dari kecil...
Iya mba, banyak sebenarnya yang kayak gini, kadang sebal gitu, tapi yang bisa saya lakukan cuman menasehati anak untuk mengabaikan anak seperti itu dan jauh2 dari dia :D
HapusKetiga kata ajaib ini .. maaf, tolong dan terimakasih ... , sangat diterapkan dikeluargaku sejak kami kecil.
BalasHapusTapi seiring waktu bertambahnya usia kok rada malu juga ya ngucapin begitu ke antar anggota keluarga sendiri hihihi ..
Meski begitu dalam keseharian kami tetap berpegang prinsip ke 3 kata itu.
Di keluargaku, ponakan terkecillah yang paling sering ngucapin ketiga kata itu.
Misal dia masuk kamarku, pastiii bilang maaf duluan ... , aku sampai ngikik geli dengernya.
Adik Darrell ayooo .. ngga boleh cengeng lagi yaa. Ini loh tiru om Himawan sering ketawa ketiwi happy :).
Tapi kadang mewek juga siih wwwkkk ..
Apa bedanya coba kalo gituu ..
wkwkwkwkwk, om Himawan gak boleh mewek dong wakakakak
HapusSi Alya lagi iseng kali atau caper sama darrel jadinya injek2 kaki mulu. hehe, malah ngebahas alya.
BalasHapuskata "maaf" dan "terimakasih" ini memang penting dan harus diajarkan ke anak sedari kecil agar terbiasa mengucap maaf dan terimakasih, supaya hidup lebih damai juga. Yang penting jangan disalahgunakan dan malah berpikiran "yaudah lah berbuat salah ke dia gakpapa, nanti tinggal bilang maaf aja" duh ngeselin kalo begini..
Mending juga kayak mpok sapa ya dulu yang di Bajaj Bajuri, yang kalau ngomong, selalu ada maafnya hahahaha
Hapushahahah....baca kisah Si Kakak, saya jadi ingat masa2 kecil ketika saya berteman akrab dng wanita.
BalasHapuskalau seandainya si wanita kecil tsb ternyata Jodoh Darrel mungkin akan menjadi cerita yg seru...yg bakal membuat Darrel dewasa tertawa terpingkal pingkal. 😅😄😃😆
kata maaf hadir .... terkadang hanya jadi senjata sekedar basa basi...padahal kata maaf, seharusnya membuat orang jadi lebih baik dan tak mengulangi kesalahannya.
Mohon maaf yach.....☺😆😃besok saya salah lagiii....😅😄😃
wkwkwkw, makanya saya tulis di sini kang, biar besok2 ada 'warisan' yang lebih manis untuk anak :D
HapusSaya ini termasuk insan yang mengeramatkan kata maaf. Tak suka umbar kata maaf sembarangan, kalau saya minta maaf memang merasa harus gitu dan diiringi rasa sesal dan malu. Makanya kerap kesal dan angot pada yang seenaknya umbar kata maaf tanpa rasa salah apalagi sesal dan malu.
BalasHapusMaaf itu bisa mendinginkan hati yang mendidih. Maaf itu bisa menenangkan jiwa dan mendamaikan. Sayangnya orang yang enggan meminta maaf banyak karena kepala batu atau selfish.
Terima kasih adalah kata yang memang harus sering diumbar agar kita bisa lebih bersyukur juga rendah hati. Tanpa rasa terima kasih mau jadi insan gimana.
Maaf dan terima kasih tetap harus jadi bagian dari etika diri.
Terima kasih Mbak rey sudah jadi teman yang baik, dan maaf kalau saya ada salah. Rasanya saya sebagai teman kadang tau kerap ada salahnya juga. Dalam berkomentar atau menulis di blog. Maaf jika ada tulisan saya yang tak sesuai minat Mbak rey dan Mbak malah terpaksa baca dan komen, hu hu. Jadi diingatkan, nih.
Nah kan, maaf harusnya bener-bener dari hati ya mba, bagi saya, bukan maafnya yang terpenting, tapi makna dari kata maaf tersebut yang seperti janji gak akan mengulangi lagi :D
HapusKadang kesel juga sama temen yang bolak balik say sorry. tapi tetep ga tega juga. Apalagi kalo temen kampus yang selalu bilang otw dan suka nelat gara2 angkot yang dinaikin ngetem lama banget... hukhuk.. padahal habis ini giliran presentasi kelompok...
BalasHapushehehehe, gitu deh.
HapusTapi emang kalau untuk teman agak gimana gitu ya :)
Kalau saya gak seberapa dipikirin, kecuali sama pasangan :D