Cara Ngeblog Dengan Ciri Khas Ala Rey

Sharing By Rey - Ngeblog dengan ciri khas ? menurut saya ini penting banget!.
Secara, blogger di dunia sekarang udah banyak banget, eh banyaaaaaaakkkk banget.

Blogger di Indonesia aja banyak, eh bahkan blogger di Jawa Timur juga banyak, eh malahan blogger di Surabaya sendiri juga banyak banget.


Kadang saya gak kebagian slot kalau ada event, kecuali emang dipilih langsung dari pusat, lol *becanda kok :D

Jadi, tadinya tuh saya mau nulis tentang ngeblog dengan nyaman untuk #TuesdayTechno kali ini, tapi saat iseng cari keyword ala sederhana biar sedikit demi sedikit menerapkan SEO.
Eh saya malah ketemu ama postingan mba Carra aka Carolina Ratri tentang ciri khas ngeblog para lifestyle blogger.

Link hidup postingan mba Carra tersebut, ada di beberapa nama mba Carra yang saya sebut di postingan ini yak.

Langsung deh saya teringat akan pemikiran saya beberapa waktu lalu, yang mana menurut saya, ngeblog dengan ciri khas itu amat sangat penting.

Keuntungan Ngeblog Dengan Ciri Khas

Seperti yang saya sebutkan di atas, zaman sekarang tuh, blogger udah seabrek banget.
Bahkan nih ya, pas ngintip postingan mba Carra, saya jadi tahu ada web yang menghitung jumlah blogpost yang yang terpublish setiap harinya.

Dan saat menulis postingan ini di nyaris pukul 11 malam, udah hampir 6 jutaan blogpost yang terpublish di seluruh dunia, itupun hanya di wordpress aja, belum blogspot dan lainnya.

Uwooowwwwwww...
Stres-stres dah kalau terlalu dipikirin mau bersaing, apalagi untuk blogger ala-ala kayak saya yang pageview nya cuman seiprit setiap harinya.

Untungnya, ada beberapa silent reader yang kadang suka ubek-ubek tulisan saya, khususnya di masalah blogging ataupun marriage.

Mereka-mereka itu yang menyumbang angka bounce rate blog ini menjadi lebih ramping, gak endut kek orangnya *bully diri sendiri kau Rey! lol.

Betewe, makasih banyak ya teman-teman silent reader, semoga apa yang saya bagi di blog ini bermanfaat, mohon ambil positifnya dan buang negatifnya yaa :)

Kembali ke ciri khas ngeblog.

Menurut saya, ada beberapa keuntungan ngeblog dengan ciri khas, yaitu :

1. Biar Tampil Beda 

Ya kan, bagaimana bisa mengambil perhatian pembaca, sementara saya gak punya keahlian mumpuni ala blogger saksies kesayangan SEO yang tulisannya selalu terpampang di page one Google, Yahoo, Bing dan lainnya itu?

"Belajar dong Rey! Mau sampai kapan kamu ngeblog cuman sebatas nulis aja? trus baper kalau gak dapat duit dari blog!"

Huhuhu, pengen bangeeetttt!!!
Saya mah, kadang rela gak tidur semalaman demi utak atik blog, ubek-ubek dan baca lalu praktek semua ilmu dari para mastah blog.

Tapi ya gitu, belum bisa maksimal karena kendala waktu.

Duh, coba aja ada ART atau nanny gitu ya buat nitip masak nyuci nyetrika beberes rumah, nyuapin anak yang butuh waktu berjam-jam itu huhuhu.

Okeh, sudahi dramamu, Rey! lol.

Intinya, punya ciri khas itu berarti kita bisa tampil beda dengan yang lainnya, sehingga dengan bantuan branding yang konsisten, perlahan tapi pasti saya bisa menempati ruang di ingatan pembaca, karena tampil beda dengan ciri khas tersebut.

2. Lebih mudah bersaing

Kembali ke poin betapa banyaknya para blogger zaman now,  dan bukan hanya banyak, mereka tuh pada keren-keren banget.

Lihat saja tampilan blognya kece, tulisannya keren dan SEO abis, ilmunya mantul, postingannya selalu ramai komen, pageview nya ribuan per hari, bahkan DA PA yang selalu jadi patokan dalam menentukan fee kerja sama blog juga tinggi-tinggi.

Betewe, postingan di atas tuh bikin baper, soalnya merosot banget setelah adanya pembaruan oleh Moz.

Nah, dengan keadaan seperti itu, bagaimana coba bisa bersaing?

"Ngapain pusing sih Rey, kan ngeblog itu senyamannya aja, gak usah terlalu dipikirkan!"

Ihhh..
Kalau saya musti dipikirin dong, kan saya ngeblog butuh modal kuota, waktu dan tenaga.
Minimal ada feedback pemasukan gitu.

Dan untuk itu, usaha amat sangat berbanding lurus dengan hasil.
Dengan kata lain,

"Rezeki mah gak ke mana, tapi jika kita gak ke mana-mana, jangan harap rezeki bakal nyamperin kita gitu aja, lol"

Eh Rey, fokus! malah ngelindur ke mana-mana , hahaha

Maksudnya, dengan ciri khas yang beda dengan lainnya, plus dengan bantuan branding yang konsisten, otomatis kita lebih mudah punya ruang di ingatan pembaca, dan tentunya lebih bisa bersaing dengan lainnya.

3. Lebih mudah dilakukan

Menjadi blogger itu, gak seindah feed instagram maupun sosmed lainnya, yang kayaknya seru banget ya bisa ikutan event dan dibayar, dapet Goodie bag pula.

Atau bisa dapat duit hanya dengan menulis, dapat produk dan uang hanya dibarter tulisan doang
Enak banget ya kayaknya.

Eh kata siapa langsung enak gitu aja?
Ada banyak perjuangan dibaliknya.

Salah satunya, kudu upgrade terus ilmu ngeblog biar bisa diajak kerjasama dengan klien, kalau enggak ya klien ogah banget kerja sama dengan kita, dan lebih memilih blogger dengan kualitas blog yang lebih bagus.

Terus, gimana dong kriteria blog yang bagus itu?

Ya salah satunya kudu populer lah, biar banyak yang baca.
Untuk populer itu, silahkan pelajari SEO, tampilan blog, keyword, endebrai endebrei itu.

Gampang kok, taip butuh waktu banget untuk terus belajar dan praktek.
Duh yaaaa, mana bisa lah saya seperti itu?

Bisa kelaparan dan jerit-jerit anak-anak saya kalau maminya ngebloooggg mulu, hahaha.

Nah salah satu cara yang mudah adalah, dengan ciri khas itu, yaitu jadi diri sendiri.
Ibarat kita disuruh jadi diri sendiri, tanpa banyak aturan, dan lama-lama dibayar.
Siapa yang nolak?
ye kan?

Mana ada coba pekerjaan yang paling mudah selain menjadi diri sendiri hahaha.

Cara Menonjolkan Ciri Khas Ngeblog Dengan Mudah

Lalu, gimana sih cara menonjolkan ciri khas ngeblog dengan mudah?
Seperti yang sudah saya singgung di point nomor 3 di atas sih, salah satunya adalah dengan..

Menjadi diri sendiri! atau menulis sesuai karakter kita sendiri.

Mudah bukan?
Mudah sih, tapi percaya atau gak, banyak juga loh yang kesulitan mencari karakter diri sendiri.
Dan akhirnya, tulisannya semacam duplikat gaya tulisan orang lain.

Apalagi kalau diikat ama ketentuan SEO, makin belibetlah nulisnya hahaha.

Seperti yang dituturkan mba Carra, ada beberapa cara untuk mencari ciri khas diri sendiri, yaitu :

1. Perkaya bacaan dengan cara blogwalking ke banyak blog orang.

Siapa nih yang punya blogger idola?
Saking idolanya, suka banget ubek-ubek tulisan sang idola, semua pendapat sang idola di aamiin in, medsosnya di pantau tiap detik, semua tulisannya dilahap habis.

Ya gak heran kalau gaya tulisannya persis seperti idolanya itu hahaha.

Gak salah kok punya idola, tapi imbangi dengan membaca blog lainnya, biar meng filter ingatan kita dengan gaya penulisan sang idola.

Saya pernah ikutin talkshow bersama Suhay Salim, dia menjelaskan apa rahasianya bisa tetap nyaman bersaing dalam dunia beauty vlogger, menurut dia punyailah style tersendiri.
Kalau gak punya ide tentang style sendiri ya ATM.

Amati
Tiru
Modifikasi

Tapiii, semua ATM itu hanya bakal berhasil kalau kita punya banyak referensi, kalau cuman amati 1 referensi sih, mau kita modifikasi sebagaimanapun, tetep aja modifikasinya gak bakal terlihat smooth.

Coba amati lebih banyak, lalu mix semuanya, dijamin bakal menghasilkan sebuah karya baru, dan gak ketahuan kalau itu hasil modifikasi.

Demikian juga dengan tulisan.
Kalau kita keseringan baca blog satu macam aja, dijamin gaya penulisan kita bakal terlihat banget niru tulisan orang tersebut.

Coba bandingkan dengan kita mix gaya penulisan 10 blogger, dijamin orang gak tau kalau itu hasil mix aka modifikasi muahahaha.

Jadi, jangan malas blogwalking ke banyak blog ya, meski ke blog yang DAnya kecil :D

2. Menulis seperti mengobrol atau berbicara.

Ada yang sering baca tulisan saya?
Lalu ketemu saya?
Dijamin, saya yang asli ya ngomongnya kayak gini ini, kayak tulisan saya ini.

Saya menulis seperti mengobrol, makanya saya bisa dengan mudah menulis hingga 2000 kata lebih tanpa saya sadari.
Karena saya merasa saya lagi ngobrol aka merepet kayaknya ya, muahahaha.

Terus lagi, setiap tulisan saya selalu ada wkwkwkw, hehehe, hahaha, muahahaha, lol dan semacamnya.

Believe me, dalam dunia nyata begitulah saya mengobrol, ngakaaakkk mulu.
Makanya, saya mengerti banget kalau banyak yang gak percaya saya itu introvert, orang saya selalu ngakak bin ngikik dan melengking pula, wakakakakakakakakaak.

Menurut mba Carra, eh dan mba Vicky juga sering bilang sih, kalau cara menulis yang mudah sesuai karakter diri itu adalah dengan cara, tutup mata, bayangin laptop atau hape atau apapun sarana menulis kita tuh adalah orang lain.

Terus misal kayak saya ini nulis 'Ngeblog Dengan Ciri Khas' gini.
Bayangin semacam ada yang nanya di depan kita,

"Rey, emangnya apa keuntungan ngeblog dengan ciri khas diri sendiri?"

"Masa sih nulis dengan ciri khas lebih mudah"

"Ah yang bener, Rey?"

Nah kalau untuk saya pribadi, saya membayangkan ada orang yang bertanya semacam meremehkan gitu, jadi sayanya terpancing untuk merepet, meskipun juga kalau gak terpancing juga pasti ngerepet panjang kali lebar, hingga gak sadar, eh pas publish, mashaaa Allaaaahhhh, ini blogpost atau novel, Rey? muahahahahaha.

3. Jujur dan tidak takut dibully

Saya tuh paling suka menulis, karena dengan menulis saya gak perlu takut ditabok orang, terus saya balas tabok, terus kita eh kami (entar ditegur mba Rohyati kalau salah kami dan kita, lol) tabok-tabokan, terus kami viral, terus kami masuk tivi eh jadi terkenal dong ya.

Terus follower instagram saya @reyneraea yang susah payah saya bangun namun follower gak nambah-nambah itu jadi auto nambah terus saya bisa dapat job dengan bayaran mahal ala selebgram aka inpluser aka influencer dong.

Okeh baiqlah, maafkan emak yang suka ngelamun kepanjangan ini, wakakakakka

I mean, kalau nulis kan gak bakal ketemu orang langsung, jadi bebas nulis apa saja, gak perlu takut di bully, di serang.

SELAMA APA YANG KITA TULIS ITU BENAR, DAN TIDAK DENGAN SENGAJA MERUGIKAN ORANG LAIN, ya udah ditulis aja.

Seperti postingan saya tentang kenyataan bisnis Oriflame, berdasarkan pengalaman saya sendiri ini.

Waktu saya publish postingan tersebut, saya dapat banyak WA dan inbox dari beberapa teman pebisnis eh ex pebisnis Oriflame.

 "Mbak Rey, kok berani sih nulis kayak gitu, gak takut ta diserang upline-nya?"

"Mbak Rey, saya juga pengen nulis tentang pengalaman bisnis Oriflame, tapi ngeri kalau diserang para Oriflamers"   

Dan masih banyak lagi pesan serupa.

Iyes sih, di beberapa postingan jujur orang-orang yang terkesan menjelekan bisnis Oriflame, komennya rame banget, dan sebagian besar ya komen menyerang.

Tapiii..

Jelas aja diserang, orang dia tulis pengalaman orang, dengan tulisan "katanya ini", "katanya ono".
Beda dong dengan saya yang menuliskan pengalaman pribadi, dan sama sekali gak menyalahkan orang lain pula, terus saya mau diserang karena apa?

Karena jujur?
Ya gak kan.

Atau saya nulis status di facebook, yang berlawanan dengan arus sebagian besar orang berpendapat.
Kalau itu mah beneran saya di bully, di serang dengan kata-kata serem.

Tapi saya woles aja tuh.
Wah sabar ya mbak Rey!
Enggak kok, gak sabar, cuman gak saya baca wakakakakakakakakaka..

Biarin aja mereka boom komen di status saya, biar insight saya tinggi, tapi saya gak baca weeeekkk..wakakakakak.

Lagian...
Kurang kerjaan banget ladenin orang-orang gila kayak gitu.
Iya kan, cuman orang gila yang suka memaki di kolom status medsos orang lain, gak dikenal pulak, wkwkwkw.

Inti dari point jujur dan gak takut di-bully ini adalah, ketika kita menulis dengan jujur, jari-jari kita bakalan lebih mudah menari dengan cepat di atas keyboard, menulis apa yang ada dibenak kita, semacam kita lagi cerita atau curhat atau juga merepet, wakakakaka.

Gak percaya?
Cobain aja nulis sesuatu yang mengganggu pikiran kita dengan jujur, anggap aja kita ngomong ama tembok, kan tembok mulutnya gak ember, jadi gak bakal sampaikan ke orang yang kita omongin.

Nah kalau udah ditulis, baca ulang.
Dijamin kita bakalan terkejut, betapa menulis dengan kata seabrek dan sesuai dengan hati nurani itu GAMPANG BANGET!

Kalau masih gak punya keberanian buat di publish, ya dibaca ulang dan di edit-edit biar tulisannya sedikit lebih smooth hehehe.

Lagian kenapa takut di-bully sih, ya cukup gak usah dibaca lah, mending banyakin tulisan, biar dibaca banyak orang yang kepo, muahahahaha.

4. Ubah kekurangan menjadi kelebihan yang unik

To be honnest, sejak awal saya datang ke pulau Jawa ini, saya selalu merasa melas aja gitu.
Saya sulit banget masuk ke dalam sebuah komunitas pertemanan.

You know karena apa?

HUHUHUHU..
SAYA GAK BISA BAHASA JOWO!

Bukan!
Bukan karena saya belagu gak mau pakai atau belajar bahasa daerah, saya ngerti kok artinya jika teman-teman ngobrol pakai bahasa Jawa, apalagi ala Suroboyoan yang kental.
Ngerti banget.

Tapi emang lidah saya yang sulit beradaptasi.
Bukan hanya bahasa Jawa, saya juga gak bisa fasih berbahasa Buton, juga bahasa Inggris.

Jangan lihat tulisan saya yang keren pakai bahasa Inggris campur-campur itu, kalau saya ngucapin itu, dijamin orang kudu pakai payung, kalau enggak bisa basah kuyup ama muncratan saya wakakakakakakakakakakaak.

Gara-gara selalu menggunakan bahasa Indonesia, plus kayak kaku pula!
Saya selalu merasa diasingin kalau ngumpul di komunitas.

Dari sejak saya masuk kuliah dulu, sampai akhirnya masuk dunia kerja, hingga masuk komunitas blogger.
Saya kadang merasa asing sendiri, hiks.

Belum lagi, gaya bicara saya tuh semacam belibet.
Suka mengulang-ngulang kata.
Atau boros kata.

Karena emang ada beberapa hal yang saya kurang sukai, misal..

Saya gak suka manggil orang yang lebih tua dengan kata 'kamu' meski itu hanya 'mu'.

Jadi misal saya berbicara ama mbak A gitu ya,

"Mbak A, ini punya mbak A, bukan?"

Panjang kan, padahal bisa aja pakai,

"Mbak, ini punyamu?"

Ya gimana dong, udah jadi kebiasaan sejak kecil, sulit banget diubah.
Jadilah saya merasa kayak orang asing dari planet Pluto gitu (kenapa kudu planet Pluto sih, kan jadi ingat kartun anjing namanya Pluto, wakakakaka).

Tapi itu dulu...

Sejak terjun ke bisnis Oriflame, saya belajar banyak hal, salah satunya bahwa menjadi beda dan unik itu justru lebih baik.

Jadilah saya sekarang pede aja jadi diri sendiri.
Apa yang saya rasa sebagai kekurangan saya sehingga membuat saya jadi aneh itu, malah saya maksimalin jadi kelebihan saya.

Coba ajaaa..

Hanya bisa dihitung dengan jari seorang emak blogger dari Suroboyo, ber katepe Suroboyo, tapi gak bisa ngomong Suroboyo dengan kental.

Yang kalau kumpul pede aja gitu, orang semua pakai bahasa Jowo, saya pakai bahasa Indonesia, kan jadi beda sendiri kaaann..
Dan jadinya 'lebih terlihat' muahahaha.

Demikian juga dengan gaya tulisan saya.

Yang mungkin gak SEO banget karena belibet, kepanjangan, isinya curhat mulu, drama melulu.
tapi blog yang isinya kayak gitu masih jarang kan... kan... kan... hahahahahaha


Menurut mba Carra, ada juga hal semacam ekpresikan pikiran, pertajam ciri khas (kalau ini kayaknya mirip ama kekurangan yang dijadiin kelebihan ala saya deh) dan jangan terlalu terikat aturan.

Nah yang terikat aturan ini menarik juga buat dibahas, meski malam semakin larut hahaha.
Aturan-aturan menulis kayak SEO endebrei itu mungkin akan sulit dipasangkan dengan tulisan kayak ngobrol.

Tapiiii, kalau bagi saya, biasanya saya mix, di awal-awal biasanya lebih datar, tapi lebih ekstrim, biar orang gak kabur. Jadi masih adalah SEO dikit, meski banyakan ngawurnya muahahahaha.

Menurut saya, SEO itu bagus, tapi jangan juga membuat kita jadi terhalang untuk menulis, mikirin SEO... mulu, hingga tanpa sadar udah 3 bulan gak nulis-nulis wkwkwkwkw.

TAPI AGAIN!
Bukan berarti SEO gak penting sih, penting banget mah bagi saya.
Tapi untuk saya di posisi sekarang.

Terus menulis dengan ciri khas, itu jauh lebih mudah dan memungkinkan ketimbang makin puyeng pelajari SEO sampai gak nulis-nulis hahaha.

Udah ah, semoga teman-teman yang baca bisa nangkap maksud tulisan saya tentang cara ngeblog dengan ciri khas ala Rey ini.

Penting!
Tulisan ini berdasarkan pengalaman sendiri, daaannn saya bukan expert.
Jadi, jangan berharap ilmu teori dari blog ini.

Semua mah basic on my experience!
Gaya banget nulisnya sok Inggris hahaha

Jadi kalau teman-teman udah punya ciri khas sendiri gak? sharing yuk!

Semoga bermanfaat


Sidoarjo, 23 April 2019

Sumber gambar : Pixabay edit by Rey