Sharing by Rey - Apa sih uneg-uneg atau curahan isi hati seorang istri pada suaminya, yang mungkin nggak pernah bisa diucapkan langsung, karena keburu kesal?
Sebenarnya, saya sudah menulis hampir 1/3 postingan tema hari ini yang idenya saya dapatkan dari postingan di sebuah akun instagram tentang perselingkuhan.
Tapi mungkin karena hati sedang gak mood membahas gibah-gibahan gitu, saya jadi sedikit tersendat saat menulis.
Tumben ya :)
Lalu, saya putuskan blogwalking ke blog Kang Nata, dan menemukan komentar kotanopandotcom, tentang 1000 kata uneg-uneg, saya tiba-tiba punya ide mau nulis tentang hal ini.
Sepertinya sih lebih mudah menulisnya, meski entah kenapa sejak kemarin, jari tangan kanan saya sakit banget jika dipakai memencet keyboard laptop.
Sampai-sampai saya bungkus ujung jari saya dengan plester, dan masih juga tetap terasa sakit.
Sakitnya tuh kayak kesetrum, seolah ada aliran listrik di keyboard laptop.
Ah sudahlah, mari kita mulai
_______________________________________________
Dear Suami
Kau tahu, aku mencintaimu.
Meskipun, kau juga tahu, aku mencintaimu dengan cerdas.
Maksudnya, aku mencintaimu karena kau mencintaiku lebih dulu.
unsplash |
Iya, aku nggak mau dibutakan cinta, mencintai orang yang tidak mencintai aku.
(bentar, kok aneh ya, nulis pakai 'aku', lolololol)
Kau ingat?
Selama 8 tahun kita pacaran, aku selalu bilang, bahwa aku begini, kalau kamu gak sanggup, pergilah!
Kau tau, aku berwatak keras, disiplin, tidak suka orang lelet, tidak akan tidur sebelum pekerjaan selesai, aku begitu mencintai perencanaan, aku tidak suka hidup tanpa perencanaan, aku tidak suka kita hidup jauh-jauhan.
Aku juga tidak suka orang ketiga di antara hubungan kita, siapapun itu, terlebih itu wanita lain.
Aku selalu bilang, kalau mau selingkuh pergilah, jangan kembali, aku tidak mau bertengkar dengan wanita lain demi seorang lelaki.
euyyy.. (yang ini termasuk kata nggak ya?, lolololol)
Itu mengapa, saat aku menemukan chat mu bersama teman wanitamu, yang ternyata belakangan aku tahu kalau itu mantan pacarmu dulu, itupun aku tahunya secara gak sengaja, kau chat dengan kakakku, mengatakan kalau aku pencemburu, karena selalu saja membahas wanita itu, sungguh aku marah besar.
Aku marah bukan karena wanita itu, aku marah padamu yang melakukan hal tersebut sekarang.
Mengapa gak sejak dulu?
Biar kau kubuang di jurang, lolololol.
Maafkan aku suami, aku benci pengkhianat, seperti aku yang tidak akan pernah berkhianat darimu, meski sebenarnya bisa saja kulakukan, dari dulu, bahkan sekarang.
Kau tau, suami?
Kau beruntung sekaligus sial memperistri aku.
Kau beruntung, karena insha Allah aku tak akan pernah berkhianat darimu karena aku adalah wanita mahal (kibas jilbab).
Tapi justru karena aku setia padamu, aku gak bisa mentolerir pengkhianatan.
Jadi, nikmatilah hidupmu yang selalu saja dikaitkan dengan wanita mantan pacarmu itu.
Apapun masalah kita, nama wanita itu bakal selalu aku ungkit.
Iya, kau sial..
Karena menikahi wanita sepertiku.
Yang mudah memaafkan, tapi berdoalah agar aku alzheimer, biar bisa melupakan semua kesalahanmu itu.
Iya suami..
You can't own everything!
Kau bisa beruntung mendapatkan istri yang setia, karena plis lah, dunia zaman sekarang tuh udah gila. Wanita selingkuh sampai masuk hotel dengan lelaki lain itu udah bukan hal yang tabu lagi.
Kebayang gak sih, kalau istrimu ini pernah punya catatan buruk berselingkuh denganmu?
Kau pikir sekarang bisa dengan tenang, bekerja jauh dari istrimu?
Sementara istrimu kau tinggalkan begitu saja, tanpa teman atau keluarga yang membantunya?
Terlebih kau sadar betul, istrimu ini hanya punya banyak teman lelaki ketimbang wanita.
Dan kau tahu betul, beberapa temannya sering mengganggu istrimu, namun istrimu selalu bisa menghindarinya.
Tidak suamiku.
unsplash |
Sama seperti awal aku melepas kau bekerja jauh dariku, aku was-was dan curigaan.
Kamu mungkin kesal.
Tapi plis berkacalah.
Tiada asap tanpa api atau sebaliknya.
Dear suami, pahami istrimu..
Kau mungkin kesal, karena istrimu ini suka uring-uringan, ngamuk-ngamuk gak jelas.
Tapi pernahkah kau bertanya "mengapa aku ngamuk atau marah-marah?"
Kau selalu diam saat aku ngomel, kalaupun disuruh jawab adanya jawaban yang malah bikin kesal, lalu kau bilang,
"Dijawab marah, enggak dijawab juga marah"Iya dong suami, dijawab.
Tapi dengan baik.
Bukan dengan membentak.
You know me so well bukannya suami?
Betapa sejak dulu aku memperlihatkan, kalau aku wanita keras, dan tidak mau dibentak.
Membentakku sama saja memperpanjang masalah.
unsplash |
Kau mungkin berpikir, seorang suami berhak membentak istri.
Ohhh, tentu saja berhak.
ASAL ISTRINYA SALAH!
Tapi kau tahu kan, istri tak pernah salah.
Terutama istri seperti aku, yang memang selalu hidup dalam kehati-hatian, aku tidak rela hidupku terjadi kesalahan.
Dan kau akui juga bukan, tidak ada sesuatu hal dari aku yang bisa kau kritik.
Karena semua hal tentang aku berawal darimu.
Dear suami, pahami istrimu depresi karena capek
Kau tahu kan suami.
Kau punya ibu dan saudara perempuan.
Lihatlah mereka, apa mengerjakan semuanya sendiri?
Tidak bukan?
Kau mungkin kesal, aku selalu saja mengeluh.
Ngomel dan memarahi anak.
Kau mungkin berharap, aku jadi wanita yang lebih sabar.
Oh pasti suami.
Itu doaku setiap hari menjadi wanita yang sabar.
Tapi ternyata sabar tidak semudah itu, mungkin karena hadiahnya surga kali ya.
Makanya sulit banget.
Aku capek suami.
Dan aku yakin kau sadar akan itu.
Bagaimana bisa, aku yang memang sejak dulu kau tahu kurang suka pekerjaan di rumah, akhirnya harus mengerjakan semuanya sendiri.
unsplash |
Kau tahu kan suami.
Setiap kali kau pulang, aku pura-pura masuk kamar dan membiarkan kau mengambil alih semua kerjaan.
Hasilnya?
Si kakak nyaris patah kakinya kau pukul.
Si bayi kepalanya benjol gara-gara jatuh melulu.
Kulit si bayi juga bentol-bentol merah, dan makin kurus gara-gara gak makan plus matanya sakit karena main hape mulu.
Bagaimana rasanya suami?
Bekerja mencari uang itu berat.
Apalagi jika bekerja di proyek, yang seringnya diharuskan lembur setiap hari tanpa uang lembur.
Aku sangat mengerti suami.
Karena aku juga dulu pernah kerja di proyek.
Bahkan, maaf suami.
Job desc yang aku kerjakan sewaktu bekerja di proyek, jauh lebih banyak ketimbang job desc mu sekarang.
Tapi suami, sungguh..
Kalau bisa memilih.
Saya rela bekerja lembur di proyek kayak dulu, daripada harus mengurus anak-anak.
Bukan karena gak cinta pada anak-anak.
Tapi suer, mengasuh anak itu butuh ilmu tingkat universe.
Kubutuh sabar yang lebih, suami.
Sungguh berat, mengasuh anak 2 dengan beda 7 tahun seorang diri.
Yang kecil butuh menyusu, sedangkan kakaknya butuh sahur, sekolah dan sebagainya.
Karena kebutuhan mereka sudah beda, jadi saya harus melakukan 2 hal berbeda dalam satu waktu sekaligus.
Seperti, menggendong sambil memasak.
Bahkan kalau si bayi sakit, aku harus menyusui sambil berdiri masak di dapur.
Tentunya dengan was-was takut si bayi kena minyak or something like that.
Apalagi kalau harus sambil mengerjakan semua pekerjaan rumah seorang diri.
Kau memang tak pernah menuntut apa-apa.
Tapi anak-anak kita istimewa, menuntut aku harus menyediakan rumah yang bersih dari debu setiap saat, agar mereka gak sakit.
Kalau mereka sakit, aku juga yang tepar, huhuhu.
Tapi suami...
Meski hidupku sekarang kadang ingin kusesali, saat depresiku muncul.
Sejujurnya di sudut hatiku yang lain, masih tersimpan cinta untukmu.
Sengaja kusimpan rasa itu rapat-rapat, karena rasa itu membebaniku.
Aku ingin mencintaimu seperti yang kau inginkan suamiku.
Menjadi wanita mandiri seperti yang kau inginkan tapi tak pernah kau ucapkan.
Tapi aku belum mampu, suamiku.
Berkali kucoba mandiri, mengerjakan semua seorang diri.
Membiarkan kau tidur ngorok dengan santai saat lagi di rumah.
Menangani semua kebutuhan anak-anak.
Membantumu mencari uang agar bebanmu berkurang.
unsplash |
Namun hanya dalam sehari.
Besoknya aku tepar suamiku.
Aku memang hebat dalam hal lain.
Kata orang aku wanita cerdas yang bisa membuatmu bangga.
Tapi aku lemah di fisik.
Sementara mencintaimu, membutuhkan fisik yang kuat.
Tapi, tak apa suami..
Aku selalu berusaha untuk itu.
Aku selalu berdoa untuk itu.
Aku berdoa keras untuk itu.
Bahkan memenuhi setiap doaku untuk itu.
Sampai-sampai aku lupa mendoakan orang tuaku.
Sampai-sampai juga aku lupa.
Hey... aku masih punya orang tua yang masih hidup.
Dan aku rindu pada mereka.
Ah suamiku, tak perlu merasa bersalah.
Akan kusimpan cintaku padamu di sudut hatiku.
Demikian pula rinduku pada kedua orang tuaku.
Semoga Allah mengarunia aku kekuatan, untuk mencintaimu sesuai yang kau inginkan.
Dan juga masih diberi kesempatan, bisa bertemu kembali dengan kedua orang tuaku.
aamiin..aamiin aamiin.
_______________________________________________
Ya ampuuunn, sudah 1140 an kata dong.
Padahal belum semuaya tersampaikan, lolololol.
I told you, wanita itu memang butuh menyalurkan ribuan kata-katanya.
Dan tahu gak sih?
Meski saya terkesan ceplas ceplos di tulisan, tapi saya gak suka terlalu banyak ngomong dalam dunia nyata.
Kalaupun, jika ada teman yang mengatakan, saya cerewet.
Itu bukan saya seutuhnya.
Saya seutuhnya adalah jiwa yang introvert, yang sulit berterus terang melalui kata-kata.
Thats why, saya mencintai menulis.
Saya sering banget berkomunikasi melalui tulisan dengan pak suami.
Meskipun ujung-ujungnya kesal, karena saya udah nulis 1 novel, dia cuman jawab 1 paragraf.
Capedeh!
Tapi, itulah uniknya sebuah pasangan.
Seolah disatukan untuk saling melengkapi.
Jadi nggak ada pasangan yang sempurna.
Karena kesempurnaan hanya milik Allah.
Sudah ah.
Baru sadar kalau jari makin nyeri buat ngetik, hahaha.
Eh mungkin teman-teman bertanya.
Atau berkata.
Semoga suaminya baca ya mbak Rey.
Hmm... dibaca maupun enggak, sepertinya sih nggak ada pengaruh nyata, hahaha.
Tapi biarlah.
Karena menulis adalah sahabat sejatiku.
Sidoarjo, 10 Mei 2019
Sudah lega belum mbak? :)
BalasHapusSemoga selalu mbak Rey di-istiqomahkan ya dalam mencintai suami dan anak-anaknya, dan semoga sabar selalu lekat dalam dada kita semua. Aaamin.
Terharuuuu...Saya suka sekali dengan kata-kata "aku mencintaimu dengan cerdas" thumbs up!
Wah motivasinya,..seperti super mario,..rh bukan mario teguh maksudnya,..mau dong dimotivasi juga,..wkwkckk 😂😂
Hapus@Ummu : belooommm, kurang ternyata, hahahahahahahaha
Hapusaamiin aamiin ya Allah :D
@kuanyu : asyik tuh Mario Bross, mainan kesukaan saya hahaha
HapusKalau capek istirahat aja teh,..ea,..minum adem sari dulu,..loh kok adem sari 😂, maksudnya minum yang adem-adem dulu baru lanjutkan kerja,..ea
BalasHapushahahaha, minum es kopi :D
HapusMantul tenang iki ceritane, Waduh? Jadi pengen cepet merried nih?
BalasHapusAyooo merid, semoga disegerakan yaa :)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusCupcupcup... dicuekin aja say, mungkin dia bercanda kok :)
HapusAyo semangat :)