Sharing by Rey - Anak STM. Percaya nggak, kalau saya dulunya adalah alumni STM jurusan bangunan gedung?
Kalau teman-teman yang pernah ketemu saya, pastinya nggak percaya, lol.
Mengapa?
Soalnya saya mamak-mamak yang manja dan cengengnya minta ampun, hahaha.Iya, manalah mungkin seorang perempuan manja kayak saya, bakalan cangkul-cangkul tanah buat gali pondasi?
Ngaduk semen dan pasir manual alias pakai sekop doang
Atau gergaji kayu?
Atau palu-palu paku?
Mengoperasikan mesin kayu yang gede, yang setiap kali praktek pasti ngeri banget, karena liat jari gurunya hilang karena kepotong alat, hiii...
Atau bengkokin besi buat bikin pembesian bangunan?
Atau susun bata?
Atau pasang kloset?
Atau pasang pipa?
Atau plester dinding?
Pasang plafon dan atap?
Source : smkn2baubau.sch.id |
Naik truk di bagian belakangnya?
Kejar pick up di jalan, lalu naik beramai-ramai saat pick up nya masih jalan?
Pulang sekolah di kawal polisi, gara-gara anak STM mau dicelakain masyarakat sekitar karena sering bikin onar?
Manjat pagar sekolah?
Duh, banyak banget hal-hal menakjubkan yang pernah saya alami, yang terus terang sampai sekarang saya masih takjub, kok bisaaaa gitu ya, saya nyasar di sekolah kayak gitu, padahal sama sekali nggak pernah ada bayangan semacam itu sebelumnya.
Alasan Jadi Anak STM Negeri Bau-Bau
Semua hal-hal menakjubkan yang 'enggak Rey' banget di atas itu terjadi karena...
Kala itu, saya lulus SMP.
Nilai saya tidak memuaskan banget, namun juga tidak jelek banget.
Hanya saja, tidak memuaskan bapak yang ingin anak-anaknya punya nilai sempurna.
Baca juga : Tentang Kepribadian Zodiac Leo Dan Kebenarannya
Saya lalu mempersiapkan semuanya, untuk masuk SMU.
SMU tujuan saya tentunya SMU 1 BauBau, yang menjadi SMU favorit yang ada di pusat kota BauBau.
Ternyata, saya nggak bisa masuk SMU tersebut, bukan karena nilai yang kurang, namun rayon dari SMP saya sebelumnya, tidak masuk dalam rayon SMU negeri 1 BauBau.
Sedih rasanya.
Oleh tante, kakak tertuanya mama, saya diberi harapan, bahwa akan dibantu oleh om saya (suami tante tersebut) untuk masuk SMU Negeri 1 BauBau.
Sayangnya, hingga batas penerimaan murid baru berakhir, belum ada tanda-tanda saya diterima.
praktek jurusan mesin, Source : smkn2baubau.sch.id |
Dan akhirnya, tanpa merasa bersalah, si tante malah nyaranin saya mendaftar di STM Negeri BauBau, yang saat itu berada jauh banget dari pusat kota, bahkan di tepi hutan.
Entahlah, padahal sebenarnya masih ada SMU lain yang meskipun tidak berada di pusat kota, namun setidaknya masih lebih dekat ketimbang STM tersebut.
Karena takut membantah, berangkatlah saya bersama kakak Jouke ke STM tersebut.
Eh sesampainya di sana, kami diterima dengan baik sih.
Tapi, pas ditanya mau daftar jurusan apa? saya bingung dong.
Ye kan, saya nggak punya bayangan sama sekali bakal jadi anak STM.
Dan saya sama sekali nggak ada bayangan, di STM itu kayak gimana?
Karena bingung, dan kebetulan saat itu ada guru STM dari Sulawesi Utara, beliau guru di jurusan bangunan gedung.
Saat melihat ijazah saya dan ada keterangan kelahiran Sulawesi Utara, si guru tersebut jadi peduli sama saya, bahkan saking pedulinya, dia menyarankan untuk saya ambil jurusan bangunan gedung saja.
Dan saya yang memang nggak punya bayangan apa-apa, langsung mengiyakan!
Dan begitulah, hari itu saya resmi jadi anak STM Negeri BauBau Jurusan Bangunan Gedung.
Namun, dramanya ternyata belum selesai, pas ketemu tante, eh saya disalahkan dong ambil jurusan bangunan gedung, katanya mending ambil jurusan Listrik.
Uwow.. hampir saja saya manjat tiang listrik karenanya, lolololol.
Masa-Masa Jadi Anak STM
Dan begitulah.
Saya akhirnya resmi jadi anak STM.
Beberapa hari kemudian, saya menerima beberapa pakaian khusus dari STM.
Yaitu kaos olahraga dan baju katelpak buat dipakai saat praktek kerja.
Baca juga : Kenangan Masa Kecil Yang Tidak Terlupakan
Sewaktu mencoba baju katelpaknya, saya tertegun.
Fix, saya jadi macam pekerja yang angkut sampah.
Hanya saja seragamnya beda warna, lololol.
Masa-masa di STM? Ternyata seru banget.
Salah satu penyebabnya adalah, karena ceweknya dikit, banyakan cowoknya.
Bukan karena dengan begitu saya jadi rebutan cowok.
Atuh mah, saya dulu nggak laku, soalnya saya kutilang darat kali yak, hiks.
Kurus Tinggi Langsung Dada Rata, lololololol.
Tapi, punya banyak teman cowok itu asyik, nggak banyak drama, nggak banyak geng-gengan.
Secaraaaa, saya paling nggak suka berteman kudu se-geng gitu.
Pun juga, nggak terlalu banyak drama rebutan cowok, orang cowoknya banyak, ngapain coba rebutan, lololol.
Eh tapi ada sih drama disebelin cewek, namun itu terjadi saat saya sudah kelas 3, saat akhirnya ada satu teman cowok jurusan Listrik yang tergila-gila sama saya *eaaaaa..
Dan ternyata, si teman tersebut, ditaksir oleh adik kelas yang sekseh.
Saya jadi merasa, minder karena kutilang darat nya, lolololol.
Bukan hanya masalah teman yang asyik karena minim cewek.
Tapi pelajarannya juga seru-seru sedap.
Ya you know lah, aslinya saya tuh kurang suka dengan pelajaran hitung-hitungan, apalagi Kimia.
Dan di STM bangunan gedung, banyak banget pelajaran hitung-hitungan, plus ada Kimia juga.
Dan beneran, kalau bukan karena gurunya naksir berat ama saya, kayaknya saya nggak akan pernah naik kelas karena angka pelajaran Kimia nya selalu jelek.
Duh ya, baru sadar, ternyata ada juga ya yang naksir saya, si gadis kutilang darat ini dahulu, lolololol.
Hal lain yang menarik adalah, ternyata letak sekolah yang ada di pinggiran kota eh bahkan beneran loh di pinggiran hutan (sekarang mah hutan di belakang sekolah tersebut sudah ramai dan jadi lokasi yang menarik), malah jadi sesuatu yang seru buat kami.
Setiap pulang sekolah, jarang banget ada angkot yang masuk ke jalanan sekolah tersebut.
Otomatis kami kudu jalan jauh dulu, sampai berada di jalan yang ramai dilewati angkot.
Sudah pasti jalannya beramai-ramai, bahkan seringnya saya ikut-ikutan teman laki, naik pick up yang sebenarnya pemiliknya nggak bolehin, tapi kami maksa, hahaha.
Ditambah lagi dengan pelajaran prakteknya, baik itu kontruksi kayu, konstruksi batu, Ilmu Ukur Tanah, Plumbing, dan Gambar Tehnik.
Baca juga : Impian Yang Masih Selalu Diperjuangkan
Paling asyik kalau sudah pelajaran praktek, karena kami nggak perlu bosan hanya duduk manis di dalam kelas.
Intinya, selama di STM ternyata juga seru.
Meskipun, sekarang saya baru sadar, dunia tehnik itu bukan semacam passion saya.
Makanya, meski background saya tehnik, jarang banget saya bahas tentang tehnik di blog ini.
Bingung mau bahas apaan soalnya, hahaha.
Ada yang juga alumni anak STM?
Share yuk :)
Semoga bermanfaat
Sidoarjo, 9 Juni 2019
@reyneraea
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)
Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)