Sharing By Rey - Uno Hotel Surabaya, adalah hotel sederhana yang bekerja sama dengan jaringan OYO, dan letaknya hanya beberapa meter dari Plaza Tunjungan Surabaya.
I mean bukan 3-4 meter ya, sekitar 500 meter kalau nggak salah hahaha.
Sabtu, 29 Juni 2019 lalu, kami menginap di Uno Hotel Surabaya.
Nggak ada acara khusus sih, cuman dalam rangka memakai kupon gratisan hotel jaringan OYO dari Google Local Guide yang nyaris habis masa berlakunya.
Sebelumnya saya sudah cari-cari, hotel premium dari OYO di Surabaya, adanya di jalan Kranggan, lumayan ada kolam renangnya dan saya berencana mau ambil kamar terbesar, palingan bayar tambahan 200ribu saja.
Tapi karena si papi nggak kasih kejelasan kapan bisanya diajak nginap, akhirnya kamar incaran saya penuh dan cuman dapat kamar seadanya dengan tambahan harga yang sama.
Males banget ih.
Terlebih, saya sebenarnya pengen nginap di hotel dekat Tunjungan Plaza saja, karena saya punya kupon Traveloka Eats senilai 500ribu, hadiah giveaway Traveloka Eat x akun instagram @promomakansby, yang setelah berpurnama memikirkan mau dibeliin kupon apa?
Akhirnya kami putusin membeli kupon makan di Imperial Kitchen & Dimsum yang ada di Tunjungan Plaza, dan karena pas beli dapatnya 7 lembar kupon masing-masing 100ribu, jadinya saya memutuskan untuk liburan murmer alias gratisan dengan menginap di hotel dekat Tunjungan plaza dengan kupon OYO, dan makan di Imperial Kitchen & Dimsum pakai kupon Traveloka Eats.
Sungguh emak-emak yang doyan hiburan gratisan hahaha.
Dan begitulah, setelah cari di aplikasi OYO, dengan tujuan hotel yang ada di landmark Tunjungan Plaza, maka bertemulah saya dengan beberapa hotel, salah satunya Uno Hotel ini.
Saat pertama kali liat keterangannya di aplikasi booking online lainnya, saya agak kurang sreg ama hotelnya. Soalnya kalau dilihat, ukuran kamarnya kecil banget.
Padahal, satu hal yang paling saya perhatikan kalau mau menginap di hotel, khususnya hotel dalam kota Surabaya, yang memang tujuannya adalah staycation adalah luas kamarnya.
Secaraa... saya kan punya 2 krucil yang heboh banget suka lari-larian di kamar.
Tapi, kembali lagi, karena ini memang tujuannya cuman buat makai kupon dari OYO yang gratis, jadinya it's OK lah, meski kecil.
Begitulah, setelah berkali-kali pantau, di klik tapi nggak mau atau belum saya confirm akhirnya, saya meng-confirm di hari Jumat malam, sambil dongkol karena harganya naik gila-gilaan.
Dari yang sebelumnya harganya 220ribu permalam, eh naik jadi 300an ribu.
Padahal kupon saya cuman 250 ribu doang, akhirnya tekor juga bayar 50an ribu (emak pelit, lol).
Kami check in di Uno Hotel Surabaya nyaris pukul 4 sore, gara-garanya nunggu si papi dulu datang, dan ternyata jalanan Surabaya si Sabtu siang itu maceeett di mana-mana.
Oh ya btw, pas saya googling-googling, ternyata Uno Hotel Surabaya ini barusan ganti nama, dulunya bernama Paprica Hotel.
Setibanya di depan hotel, saya agak was-was, takut nggak ada parkirannya, ternyata ada dong.
Parkirannya memang kecil, berada di bagian bawah hotel.
Tapi entah karena saat itu pengunjungnya sepi, masih bisa lah nyelip di sempitnya parkiran tersebut.
Memang better nggak usah bawa kendaraan, lagian di sekitar hotel tersebut banyak tempat makan serta toko oleh-oleh bertebaran.
Saya langsung menuju ke meja resepsionis yang berada di lantai atas parkiran, tangganya lumayan panjang dong, lumayan ngos-ngosan saat naik tangga sambil menggendong bayi.
Proses check in lumayan cepat, saya hanya menyebutkan nama pemesanan saya, terus mereka lihat di databased yang ada, dan meminta uang yang harus saya bayar, serta minta KTP asli saya buat dijadikan jaminan.
Setelahnya, saya dikasih kunci kamar, yang kuncinya biasa banget, kayak kunci kamar indekos, hehehe.
Dan kami dapat kamar di lantai 3 sodara!
Oh ya, bangunan Uno hotel Surabaya terdiri dari 5 lantai, dengan lantai dasar dijadikan sebagai parkiran.
Sedihnya adalah, belum adanya lift! kata resepsionisnya masih sementara dibikin, dan memang pas kami naik tangga, di depan tangga tuh ada kamar yang sedang direnovasi, tapi lantainya bolong, sepertinya mereka lagi membangun lift.
Daaaann kemudian, adegan selanjutnya adalah, saya ngos-ngosan naik tangga sambil menggandeng si bayi yang nggak mau digendong kalau naik tangga, dia semangat banget naiknya.
Si papi? ngos-ngosan geret koper gede, untung aja saya bawa perlengkapan sedikit, sehingga kopernya lebih ringan, dan untung juga kami berangkat sambil nunggu papi dulu.
Awalnya mau berangkat sendiri naik taksi online, kebayang deh saya bisa pingsan geret koper naik tangga 4 lantai sambil menggendong bayi hahaha.
Setelah ngos-ngosan serasa napas mau putus *lebay!, akhirnyaaa... kami sampai juga di kamar yang di maksud.
Saya sengaja booking kamar dengan ranjang twin, karena melihat kondisi kamar yang sempit melalui foto di aplikasi, sepertinya akan lebih baik kalau anak-anak dipisah tidurnya.
Dan setelah kami kebingunan membuka pintunya dengan kunci yang salah, oh ya kuncinya ada 2 buah, dan saya juga lupa ngetes, itu satunya buat apa ya?
Kayaknya sih buat kamar mandi.
Kamarnya?
Ternyata masih di atas ekspektasi saya dong!
Kamarnya memang sempit, kalau nggak salah ukurannya sekitar 3x3 meter.
Tapi kamar mandinya di dalam dan lumayan luas.
Lantainya keramik biasa, lumayan bersih, dan ADA KESETNYA pastinya,lololol.
(masih trauma ama keset yang nggak disediakan di hotel Sahid Surabaya)
Dan ranjangnya bikin lumayan bahagia, meski bukan ranjang baru tapi kasurnya lumayan empuklah.
Dan yang bikin bahagia adalah sprei, sarung bantal dan handuknya masih super bersih dan putih.
Tampilannya sih, seperti yang terlihat di aplikasi OYO tersebut, ada kain merah-merah khas lambang OYO (notif ke marketingnya OYO dong, mbok ya saya diendorse, lolololol)
Jujur, saat akhirnya booking kamar di Uno hotel Surabaya ini, saya sama sekali nggak ngecek apa saja fasilitasnya.
Bahkan nggak tahu, apakah ada breakfast atau enggak?
Dan ternyata, fasilitas Uno hotel Surabaya ini adalah, cuman ada air mineral 2 botol sedang, 2 handuk bersih dan wangi, serta perlengkapan toilletris yang berbentuk kemasan biasa kayak hotel lainnya, tapi sayangnya sabunnya tercium dan terasa kayak sabun mandi cair murahan hahaha.
Jadinya, saya sama sekali nggak pakai sabun itu, hanya papi yang mau makai. Blio mah nggak pernah milih-milih sabun mandi :D
Di dalam kamar, ada TV flat yang ditempel pada dinding kamar tepat di atas meja kecil.
Ada pula lemari eh lebih tepatnya disebut rak pakaian karena terbuka.
Ada beberapa kapstok tergantung di dalam rak tersebut, serta ada tempat sampah dan 1 kursi sederhana dari kayu.
Untuk tontonannya, sungguh bikin si kakak sedikit kecewa, karena tontonannya mah sama kayak di rumah, alias nggak pakai TV kabel or something like that.
ACnya juga lumayan dingin, eh dingin banget sih kalau buat saya, tapi untungnya ada selimut tebal yang bersih, putih dan wangi.
Kamar mandinya, not so bad, juga not so clean.
Dindingnya keramik yang lumayan berkerak, toiletnya agak tua, agak bermasalah di bagian flush-nya, si kakak pup dan kesal sendiri karena nggak bisa nge-flush-nya.
Tapi, satu yang bikin hal di atas ekspektasi saya lagi adalah, ternyata ada hot water-nya sodara.
Padahal sebelumnya sudah galau, gimana coba mandiin si bayi, karena biasanya melihat dari keadaan hotel tersebut, rasanya nggak mungkin pakai hot water, eh ternyata ada sodarah!
Air di kamar mandi juga lumayan lancar, selain air dari washtafel sih, agak kecil keluarnya.
Over all, lumayan sih ya, terlebih kalau ingat bayarnya cuman 60rebo kurang dikit, lol.
Secara umum, kelebihan Uno hotel Surabaya adalah :
Uno Hotel Surabaya berada di jalan Genteng Besar Surabaya, yang mana jalan Genteng tuh terkenal banget dengan surganya oleh-oleh khas Surabaya.
Jadi bagi pelancong dari luar kota, yang ingin membeli oleh-oleh khas Surabaya, nggak perlu susqah-susah cari di tempat lain, cukup keluar hotel saja, di depan hotel, di samping kiri kanan hotel, bertebaran toko yang menjual oleh-oleh khas Surabaya.
Selain itu, hotel ini sangat berdekatan dengan TP (Tunjungan Plaza) Surabaya, kami juga sempat memilih jalan kaki, dari hotel ke TP, dan hepi karena sepanjang jalan bisa foto-foto dulu.
Oh ya, sepanjang jalan lokasi itu penuh dengan bangunan lama, bahkan melewati hotel Majapahit yang dulunya terkenal dengan nama hotel Yamato.
Meskipun hal ini terjadi pada malam banget, tapi percaya deh, temans bakalan hepi banget dengan beragam kuliner di sepanjang jalan Genteng Besar depan hotel di malam hari.
Ada banyak ragam kuliner, salah satunya ada penyetan legendaris yang murah banget, tapi antrinya minta ampunan, lol.
Saya lupa nanya sih rate asli hotel tersebut, tapi kalau nggak salah rate-nya mulai dari kurang lebih 200ribu per malam, kalau saya sih bayar cuman 60ribu kurang dikit.
Sekadar tips, mending pantengin beberapa aplikasi booking online, karena sebelumnya saya intip di Agoda cuman sekitar 170ribu dan di Traveloka sekitar 160ribu saja.
Dan, sepertinya tiap lantai tuh dibedain berdasarkan pelanggan aplikasi booking online, dan untuk pelanggan OYO kebanyakan ada di lantai 3.
Sedang kekurangan Uno hotel Surabaya adalah :
Ini masalah banget buat tamu keluarga dengan anak dan bayi kayak saya, ampun deh, ngos-ngosan beneran! Sudahlah masuk ke resepsionis naik tangga yang panjang, setelah dapat kunci, manjat tangga lagi, hadeh!
Parkiran yang tersedia buat tamu hanya disediakan di bawah hotel, dan itu sempit banget.
Rasanya cuman cukup untuk 2 mobil dan beberapa motor.
Selain itu, nggak ada heater buat bikin kopi atau teh, dan otomatis juga nggak disediakan kopi atau teh, padahal saya bawa kopi, teh dan gula dari rumah, eh jadinya nggak kepakai.
Kebetulan di kamar kami, yang kurang berfungsi hanya flush toilet, tapi saya baca di beberapa testimoni orang, ada yang bahkan nggak tersedia hot water, yang sepertinya water heater-nya nggak berfungsi dengan baik.
Begitulah, review Uno hotel Surabaya, hotel minimalis dengan harga murah di dekat Tunjungan Plaza Surabaya.
Ada yang pernah menginap di Uno Hotel Surabaya?
Share yuk!
Sidoarjo, 6 Juli 2019
Reyne Raea
Nggak ada acara khusus sih, cuman dalam rangka memakai kupon gratisan hotel jaringan OYO dari Google Local Guide yang nyaris habis masa berlakunya.
Sebelumnya saya sudah cari-cari, hotel premium dari OYO di Surabaya, adanya di jalan Kranggan, lumayan ada kolam renangnya dan saya berencana mau ambil kamar terbesar, palingan bayar tambahan 200ribu saja.
Tapi karena si papi nggak kasih kejelasan kapan bisanya diajak nginap, akhirnya kamar incaran saya penuh dan cuman dapat kamar seadanya dengan tambahan harga yang sama.
Males banget ih.
Terlebih, saya sebenarnya pengen nginap di hotel dekat Tunjungan Plaza saja, karena saya punya kupon Traveloka Eats senilai 500ribu, hadiah giveaway Traveloka Eat x akun instagram @promomakansby, yang setelah berpurnama memikirkan mau dibeliin kupon apa?
Akhirnya kami putusin membeli kupon makan di Imperial Kitchen & Dimsum yang ada di Tunjungan Plaza, dan karena pas beli dapatnya 7 lembar kupon masing-masing 100ribu, jadinya saya memutuskan untuk liburan murmer alias gratisan dengan menginap di hotel dekat Tunjungan plaza dengan kupon OYO, dan makan di Imperial Kitchen & Dimsum pakai kupon Traveloka Eats.
source pegipegi |
Sungguh emak-emak yang doyan hiburan gratisan hahaha.
Dan begitulah, setelah cari di aplikasi OYO, dengan tujuan hotel yang ada di landmark Tunjungan Plaza, maka bertemulah saya dengan beberapa hotel, salah satunya Uno Hotel ini.
Saat pertama kali liat keterangannya di aplikasi booking online lainnya, saya agak kurang sreg ama hotelnya. Soalnya kalau dilihat, ukuran kamarnya kecil banget.
Padahal, satu hal yang paling saya perhatikan kalau mau menginap di hotel, khususnya hotel dalam kota Surabaya, yang memang tujuannya adalah staycation adalah luas kamarnya.
Secaraa... saya kan punya 2 krucil yang heboh banget suka lari-larian di kamar.
Tapi, kembali lagi, karena ini memang tujuannya cuman buat makai kupon dari OYO yang gratis, jadinya it's OK lah, meski kecil.
Begitulah, setelah berkali-kali pantau, di klik tapi nggak mau atau belum saya confirm akhirnya, saya meng-confirm di hari Jumat malam, sambil dongkol karena harganya naik gila-gilaan.
Dari yang sebelumnya harganya 220ribu permalam, eh naik jadi 300an ribu.
Padahal kupon saya cuman 250 ribu doang, akhirnya tekor juga bayar 50an ribu (emak pelit, lol).
Review Uno Hotel Surabaya
Kami check in di Uno Hotel Surabaya nyaris pukul 4 sore, gara-garanya nunggu si papi dulu datang, dan ternyata jalanan Surabaya si Sabtu siang itu maceeett di mana-mana.
Oh ya btw, pas saya googling-googling, ternyata Uno Hotel Surabaya ini barusan ganti nama, dulunya bernama Paprica Hotel.
Setibanya di depan hotel, saya agak was-was, takut nggak ada parkirannya, ternyata ada dong.
Parkirannya memang kecil, berada di bagian bawah hotel.
Tapi entah karena saat itu pengunjungnya sepi, masih bisa lah nyelip di sempitnya parkiran tersebut.
Memang better nggak usah bawa kendaraan, lagian di sekitar hotel tersebut banyak tempat makan serta toko oleh-oleh bertebaran.
pemandangan depan Uno hotel Surabaya, ada banyak toko oleh-oleh khas Surabaya |
Saya langsung menuju ke meja resepsionis yang berada di lantai atas parkiran, tangganya lumayan panjang dong, lumayan ngos-ngosan saat naik tangga sambil menggendong bayi.
Proses check in lumayan cepat, saya hanya menyebutkan nama pemesanan saya, terus mereka lihat di databased yang ada, dan meminta uang yang harus saya bayar, serta minta KTP asli saya buat dijadikan jaminan.
Kursi tunggu depan meja resepsionis |
Setelahnya, saya dikasih kunci kamar, yang kuncinya biasa banget, kayak kunci kamar indekos, hehehe.
Dan kami dapat kamar di lantai 3 sodara!
Oh ya, bangunan Uno hotel Surabaya terdiri dari 5 lantai, dengan lantai dasar dijadikan sebagai parkiran.
Sedihnya adalah, belum adanya lift! kata resepsionisnya masih sementara dibikin, dan memang pas kami naik tangga, di depan tangga tuh ada kamar yang sedang direnovasi, tapi lantainya bolong, sepertinya mereka lagi membangun lift.
Tangganya aduhai |
Daaaann kemudian, adegan selanjutnya adalah, saya ngos-ngosan naik tangga sambil menggandeng si bayi yang nggak mau digendong kalau naik tangga, dia semangat banget naiknya.
Si papi? ngos-ngosan geret koper gede, untung aja saya bawa perlengkapan sedikit, sehingga kopernya lebih ringan, dan untung juga kami berangkat sambil nunggu papi dulu.
Awalnya mau berangkat sendiri naik taksi online, kebayang deh saya bisa pingsan geret koper naik tangga 4 lantai sambil menggendong bayi hahaha.
Kondisi Kamar Uno Hotel Surabaya
Setelah ngos-ngosan serasa napas mau putus *lebay!, akhirnyaaa... kami sampai juga di kamar yang di maksud.
Saya sengaja booking kamar dengan ranjang twin, karena melihat kondisi kamar yang sempit melalui foto di aplikasi, sepertinya akan lebih baik kalau anak-anak dipisah tidurnya.
Lorong menuju kamar hotel |
Dan setelah kami kebingunan membuka pintunya dengan kunci yang salah, oh ya kuncinya ada 2 buah, dan saya juga lupa ngetes, itu satunya buat apa ya?
Kayaknya sih buat kamar mandi.
Kamarnya?
Ternyata masih di atas ekspektasi saya dong!
Keadaan kamar |
Kamarnya memang sempit, kalau nggak salah ukurannya sekitar 3x3 meter.
Tapi kamar mandinya di dalam dan lumayan luas.
Lantainya keramik biasa, lumayan bersih, dan ADA KESETNYA pastinya,lololol.
(masih trauma ama keset yang nggak disediakan di hotel Sahid Surabaya)
Dan ranjangnya bikin lumayan bahagia, meski bukan ranjang baru tapi kasurnya lumayan empuklah.
Dan yang bikin bahagia adalah sprei, sarung bantal dan handuknya masih super bersih dan putih.
Tampilannya sih, seperti yang terlihat di aplikasi OYO tersebut, ada kain merah-merah khas lambang OYO (notif ke marketingnya OYO dong, mbok ya saya diendorse, lolololol)
Fasilitas Uno Hotel Surabaya
Jujur, saat akhirnya booking kamar di Uno hotel Surabaya ini, saya sama sekali nggak ngecek apa saja fasilitasnya.
Bahkan nggak tahu, apakah ada breakfast atau enggak?
Dan ternyata, fasilitas Uno hotel Surabaya ini adalah, cuman ada air mineral 2 botol sedang, 2 handuk bersih dan wangi, serta perlengkapan toilletris yang berbentuk kemasan biasa kayak hotel lainnya, tapi sayangnya sabunnya tercium dan terasa kayak sabun mandi cair murahan hahaha.
Air mineral kemasan |
Jadinya, saya sama sekali nggak pakai sabun itu, hanya papi yang mau makai. Blio mah nggak pernah milih-milih sabun mandi :D
Perlengkapan toilletris |
Di dalam kamar, ada TV flat yang ditempel pada dinding kamar tepat di atas meja kecil.
Ada pula lemari eh lebih tepatnya disebut rak pakaian karena terbuka.
Ada beberapa kapstok tergantung di dalam rak tersebut, serta ada tempat sampah dan 1 kursi sederhana dari kayu.
Untuk tontonannya, sungguh bikin si kakak sedikit kecewa, karena tontonannya mah sama kayak di rumah, alias nggak pakai TV kabel or something like that.
ACnya juga lumayan dingin, eh dingin banget sih kalau buat saya, tapi untungnya ada selimut tebal yang bersih, putih dan wangi.
Kamar mandinya, not so bad, juga not so clean.
Dindingnya keramik yang lumayan berkerak, toiletnya agak tua, agak bermasalah di bagian flush-nya, si kakak pup dan kesal sendiri karena nggak bisa nge-flush-nya.
Toilet |
Tapi, satu yang bikin hal di atas ekspektasi saya lagi adalah, ternyata ada hot water-nya sodara.
Padahal sebelumnya sudah galau, gimana coba mandiin si bayi, karena biasanya melihat dari keadaan hotel tersebut, rasanya nggak mungkin pakai hot water, eh ternyata ada sodarah!
Handuknya putih dan bersih |
Air di kamar mandi juga lumayan lancar, selain air dari washtafel sih, agak kecil keluarnya.
Over all, lumayan sih ya, terlebih kalau ingat bayarnya cuman 60rebo kurang dikit, lol.
Kelebihan Dan Kekurangan Uno Hotel Surabaya
Secara umum, kelebihan Uno hotel Surabaya adalah :
1. Lokasi super strategis buat pelancong backpacker
Uno Hotel Surabaya berada di jalan Genteng Besar Surabaya, yang mana jalan Genteng tuh terkenal banget dengan surganya oleh-oleh khas Surabaya.
Jadi bagi pelancong dari luar kota, yang ingin membeli oleh-oleh khas Surabaya, nggak perlu susqah-susah cari di tempat lain, cukup keluar hotel saja, di depan hotel, di samping kiri kanan hotel, bertebaran toko yang menjual oleh-oleh khas Surabaya.
Selain itu, hotel ini sangat berdekatan dengan TP (Tunjungan Plaza) Surabaya, kami juga sempat memilih jalan kaki, dari hotel ke TP, dan hepi karena sepanjang jalan bisa foto-foto dulu.
Oh ya, sepanjang jalan lokasi itu penuh dengan bangunan lama, bahkan melewati hotel Majapahit yang dulunya terkenal dengan nama hotel Yamato.
2. Banyak penjual makanan di sekitarnya.
Meskipun hal ini terjadi pada malam banget, tapi percaya deh, temans bakalan hepi banget dengan beragam kuliner di sepanjang jalan Genteng Besar depan hotel di malam hari.
Ada banyak ragam kuliner, salah satunya ada penyetan legendaris yang murah banget, tapi antrinya minta ampunan, lol.
3. Rate Kamar Terjangkau
Saya lupa nanya sih rate asli hotel tersebut, tapi kalau nggak salah rate-nya mulai dari kurang lebih 200ribu per malam, kalau saya sih bayar cuman 60ribu kurang dikit.
Sekadar tips, mending pantengin beberapa aplikasi booking online, karena sebelumnya saya intip di Agoda cuman sekitar 170ribu dan di Traveloka sekitar 160ribu saja.
Dan, sepertinya tiap lantai tuh dibedain berdasarkan pelanggan aplikasi booking online, dan untuk pelanggan OYO kebanyakan ada di lantai 3.
Sedang kekurangan Uno hotel Surabaya adalah :
1. Belum ada lift
Ini masalah banget buat tamu keluarga dengan anak dan bayi kayak saya, ampun deh, ngos-ngosan beneran! Sudahlah masuk ke resepsionis naik tangga yang panjang, setelah dapat kunci, manjat tangga lagi, hadeh!
2. Parkiran Kecil
Parkiran yang tersedia buat tamu hanya disediakan di bawah hotel, dan itu sempit banget.
Rasanya cuman cukup untuk 2 mobil dan beberapa motor.
3. No Breakfast, No Heater buat bikin kopi/teh
Dan ternyata nggak ada fasilitas breakfast di hotel ini, padahal di depan resepsionis ada ruangan lumayan luas dengan meja dan kursi, saya pikir itu adalah restoran or something.Selain itu, nggak ada heater buat bikin kopi atau teh, dan otomatis juga nggak disediakan kopi atau teh, padahal saya bawa kopi, teh dan gula dari rumah, eh jadinya nggak kepakai.
4. Beberapa fasilitas kurang berfungsi / rusak
Kebetulan di kamar kami, yang kurang berfungsi hanya flush toilet, tapi saya baca di beberapa testimoni orang, ada yang bahkan nggak tersedia hot water, yang sepertinya water heater-nya nggak berfungsi dengan baik.
Begitulah, review Uno hotel Surabaya, hotel minimalis dengan harga murah di dekat Tunjungan Plaza Surabaya.
Ada yang pernah menginap di Uno Hotel Surabaya?
Share yuk!
Sidoarjo, 6 Juli 2019
Reyne Raea
Kalau ada yg mau ngasih gratis nginap di Hotel, wowww...asekkkk dong..... !!!👍😆
BalasHapusApalagi ada kesetnya juga, tambah enakkk tenan...!!! ngak ngorbankan handuk,hahahaha...😁😀😆
Untung Mbak Datang kesana bersama Pak Su, kalau ngak, ngak kebayang gimana repotnya naik tangga, bawa Krucil, Plus Kudu Mikul Koper.😁😀😆☺
Ngak Ada yg bantuin bawa koper dari Pihak Hotel Mbak...?
ngasih gratis menginap di hotel? Hotelnya bakalan bangkrut dong? Btw, itu handuknya kok di buat keset jadi kotor dong tante??mase nata? KOmennya kepanjangan atuh??
Hapus@Kang Nata : ayo kang, kirim penawaran di sana.
HapusNggak usah minta bayaran dulu juga nggak papa, sambil bangun branding.
lama-lama kang Nata bakalan bisa sering dapat tawaran :D
Nggak ada orang di sana, cuman resepsionisnya aja, namanya juga hotel kecil hahaha'
@Tity : ada banyak kok hotel atau semacamnya yang ngasih tawaran menginap gratis dibayar pakai review di blog :)
Klo diliat dari gambar itu cukup lumayan bagus dong. Saya nginap di Hotel Simpang Ina saja merasa sempit...
BalasHapusWaaahhh Simpang Inna mah luas, bisa 2 kali dari kamar hotel ini hehehe.
HapusSaya malah pengen staycation di situ, rata-rata hotel lama lebih luas meski kadang ada fasilitas yang kurang berfungsi :)
Mbak reyy, ihh lama gak main ke blog muhhh
BalasHapusYa Allah mak, lu naik tangga itu?
Hotel macam apa itu
Wkwkwkwk
wwkwkwkw, namanya juga hotel murah haha
HapusLama ga nginep hotel, jadi pengen staycation di hotel...
BalasHapushahaha, jangan di sini kalau staycation, ini khusus buat tidur aja hehehe
Hapuskalo buat sekedar niatnya blenji blenji makan di Tepe, hotel ini oke juga, harga juga lumayan ramah di kantong, yaa itu tadi kalo dapet lantai paling atas emejing banget olahraganya
BalasHapusBanget mba, udah dekat tepe, pun deket toko oleh-oleh hehehe :D
Hapus