Sharing By Rey - Saya coba mengetikan kalimat "menikah modal cinta" di google, dan ajaib yang keluar rata-rata, "menikah, tidak hanya modal cinta saja, tidak akan harmonis!"
Dan semuanya berpatok pada uang.
Yup, menikah butuh uang, meski lainnya ikut andil pula.
Sayangnya, masalah tersebut amat sangat sulit di mengerti oleh pasangan usia muda, pasangan yang lagi di mabuk cinta, atau seseorang dengan pola pikir terlalu polos meski hati-hati kayak saya, lol.
Iya, saya adalah salah seorang dari banyak wanita muda (dulunya) yang percaya bahwa menikah itu adalah perjuangan, dan modalnya adalah cinta.
Cinta yang akan membantu perjuangan tersebut.
Sounds like abege right?
Tapi serius, bahkan sampai sekarang, meski up and down, saya masih selalu percaya, menikah modal cinta itu BISA dan PERLU!
Kok bisa?
Ya, mungkin karena saya melihat, banyak juga pasangan yang secara kasat mata sudah punya segalanya, meskipun mungkin masih kredit, hehehe.
Rumah, ada...
Kendaraan, ada..
Anak, ada dan sehat serta lucu..
Etdah, tetep juga bermasalah, bahkan sampai hampir berpisah, eh sampai berpisahpun ada!
Meskipun juga banyak yang malah hidup lebih bahagia dan harmonis, setidaknya terlihat begitu.
Atau juga..
Mungkin karena selama 10 tahun saya menikahi seorang lelaki yang sejak awal saya sadar betul, beliau bukan orang berada, meskipun nggak kere-kere amat hahaha.
Bahkan sampai sekarang, hidup kami masih jauh dari kata berkecukupan.
Pernikahan saya sejak awal menikah hingga sekarang, penuh dengan perjuangan.
Saya harus kerja keras jika menginginkan sesuatu.
Bahkan saya rela menahan rindu tidak bertemu dengan orang tua selama bertahun-tahun, karena memang keuangan belum mencukupi untuk pulang menjenguk orang tua.
Dan saya rela, menahan sedih teramat sangat, saat kakak mengirim berita, bahwa mama saya sakit, dan beliau di rumah sendirian.
Bapak mah nggak bisa diharapkan, dan kakak saya sibuk dengan pekerjaan dan keluarganya juga.
Masha Allah, itu rasanya bagai hati terusuk sembilu banget.
Hanya bisa menangis menatap langit, mengirimkan sinyal rindu pada mama, berharap Allah masih ngasih kesempatan, untuk saya bisa bertemu mama saat beliau masih hidup dan sehat, aamiin ya Allah.
Oke Rey!
FOKUS!!!
Iya, saya melewati 10 tahun pernikahan dengan penuh perjuangan, capek bekerja ikut mencari uang, merasa nggak adil, kangen orang tua, rindu punya kehidupan yang lebih baik agar masa depan anak-anak lebih terjamin.
Ya Allah...
Sungguh suatu hal yang tidak mudah untuk dijalani.
Namun mengapa saya bisa bertahan?
C.I.N.T.A!!!
Iya, karena cinta saya kepada suami, dan cinta suami kepada saya.
Cinta beliau menguatkan saya, saat saya merasa lelah teramat sangat, cinta beliau meringankan beban saya.
Saat saya lelah dengan sikap dan kemampuan suami yang mengakibatkan rumah tangga selalu berada di depan jurang, cinta saya yang menguatkan agar kaki tetap terpasung di dekatnya.
Yup, saya nggak bisa menjabarkan satu persatu, betapa cinta amat sangat berperan dalam status saya sebagai istri.
Betapa saya beruntung, ada modal cinta dalam pernikahan saya.
Cinta Menguatkan
Tidak ada pasangan yang ingin menikah tapi berkekurangan, semua ingin hubungan harmonis dan berkecukupan, tidak perlu berlebih, asal cukup juga sudah membahagiakan.
Sayangnya, terkadang impian tidak selalu sesuai kenyataan, bahkan sudah berusaha mati-matian, jika memang belum ada jodoh rezeki, siapa yang bisa memaksakan?
Saat-saat seperti itulah, modal cinta itu amat sangat perlu.
Karena cintalah yang menguatkan, agar rumah tangga tetap berdiri.
Sounds lebay sih sekilas, tapi dalam pengalaman saya, itu sungguh terjadi.
Saya tidak mungkin menjabarkan semua dengan detail, karena meskipun saya terkesan blak-blakan, tapi tetap ada batasan yang saya terapkan sendiri dalam mengungkap masalah rumah tangga saya.
Intinya, cinta amat berperan dalam kehidupan saya.
Dalam hal saya memilih pasangan.
Dalam hal saya memutuskan berani menikah, (dulu saya sungguh nggak pernah berpikir berani menikah loh, karena melihat hubungan mama dan bapak yang selalu diwarnai ketidak adilan dan air mata).
Dalam hal bertahan di setiap badai kehidupan, yang badainya itu terjadi berulang kali.
Iya..
Cinta menguatkan saya untuk berdamai dengan air mata berulang jatuh untuk hal yang sama.
Meski sejujurnya, cinta dahulu dengan sekarang telah berubah tempat.
Menikah Modal Cinta? Bisa Dan Butuh Kok, Asal...
Jika tulisan ini dibaca oleh pasangan yang lagi kasmaran, mungkin akan bersorak gembira seolah mendapat dukungan berarti.
Iyess...
Menikah modal cinta itu bisa kok, bahkan butuh banget!
Tapiiii...
1. Pastikan si dia juga mencintai kita
Jangan sampai bucin (buta cinta, budak cinta or whatever itu) ya girl!
Jangan sampai, hanya karena lagi tergila-gila, cinta mati ama seseorang pria, yang bahkan si pria tersebut tidak balas mencintai kita selayaknya kita mencintai dia.
Langsung deh berani berkorban mengambil keputusan untuk menikah dengannya.
JANGAN!!!!
Believe me! kehidupan pernikahan itu sereeemmm abis, lol.
Intinya, bahkan saling cinta saja bisa hilang cintanya, apalagi kalau kita mencintai seorang diri?
Bakalan sedih banget deh hidup kita.
2. Pilih tantangan yang sesuai kemampuan.
Meski cinta mati, eh saling cinta mati ding.
Pastikan mengenal kemampuan diri ya.
Jangan karena demi cinta, lalu memilih menikah dengan pasangan yang amat sangat complicated!
Sudahlah nggak punya modal sama sekali, malas, nggak mau usaha kerja, sukanya hal-hal negatif pula.
Duuuhh, ini mah ngebucin maksimal kalau mau menikah dengan orang seperti itu.
Yang ada, selain kita rada-rada oon, plus kita amat sangat egois terhadap anak kita nanti.
Tega banget kita memberikan ayah seperti itu buat anak-anak nanti???
3. Jaga selalu cinta itu
Secinta mati bagaimana pun, jangan lupa untuk memupuk selalu cinta itu.
Ada banyak pasangan yang memilih berpisah meski katanya masih cinta, itu mah bukan cinta.
Cinta itu bertahan dan berkorban.
Mungkin saja cintanya telah habis, atau telah terganti.
Dan gantinya, bukan pada anak atau seseorang yang pro dengan pasangan kita.
Dijamin, dadah babay deh sama rumah tangga.
Demikianlah, menikah modal cinta itu bisa kok! bahkan butuh banget!
Karena cinta selalu punya alasan untuk bertahan dan berjuang kembali.
Itu buat saya sih, kalau temans?
Share yuk :)
Sidoarjo, 11 Oktober 2019
Sumber : Pengalaman pribadi
Gambar : unsplash
bhahahha haduh saya pingin ngakak baca bagian ini
BalasHapusTega banget kita memberikan ayah seperti itu buat anak-anak nanti???
wkwkkwkw
benar benar mengingatkan saya untuk melek, memilih dan menyeleksi mas jodoh
meski jodohnya belum kelihatan wkwkkwk
Hahahaha, ayooo menjemput impian eh jodoh :D
HapusTapi harus diseleksi dengan baik, jangan lupa libatkan ALlah :)
Cinta pasti akan menjadi nyata jika cinta, berpedoman dengan syariat islam seperti taaruf, karena dengan taaruf cinta akan terasa indahnya karena dengan taaruf tidak akan ada kata hatiku tersakiti dan tidak akan ada lagi yang namanya fitnah, karena semua murni karena tuhan semata.
BalasHapusBetul banget :)
HapusTulisannya bagus sekali, bahwa pernikahan yang berdasar cinta pun ada tapinya... tapi bukan bucin, tp asalkan pasangan mau sama sama berjuang, asal pasangan mau sama-sama untuk berkomitmen dan membawa pernikahan hingga ke surgaNya.
BalasHapusBetul banget, bucin membawa nestapa hahaha
HapusHal yg masih aku percaya sampai sekarang ini mbak. Harta udah tertakar dan bisa dicari bersama2. Asal saling cinta dan membutuhkan pasti lebih mudah dijalani. Dibanding sudah ada tapi tanpa cinta.
BalasHapusAku masih berteori doang, belum praktek tapi mbak hahaha
Hahahaha, sebenarnya cinta pun bisa diperjuangkan, asaaall ada komitmen dari keduanya :)
HapusDuh eley, suwiet banget tu
BalasHapusPastikan dia juga mencintai kita, ini yang mungkin sedikit sulit. Isi hati siapa yang tahu hehehe
Anak jaman sekarang mah, yang penting duit, cinta akan tumbuh dengan sendirinya nanti.
Abisnya, nikah pakai cinta, kadang dikhianati juga gara-gara duit hahaha
HapusSama kayak lagu itu mbak rey,
BalasHapus"Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga"😁
Kalau pernikahan nggak ada bumbu cintanya udah pasti terasa hambar, bagai sayur tanpa garam, bagai make up an tanpa lipstik an😂
Saya kayak paham aja ya...😂
hahaha pucat dong kalau lupa pakai lipstik :D
HapusCinta? makhluk apa itu :)
BalasHapusKata teman cinta dalam pernikahan hanya 3 tahun. Selebihnya komitmen
Lah kok kata teman, kata bang Day gimana? :D
Hapuskalo mau jujur yaaa rey, aku dari awal mutusin nikah, sempet dilema. sempet pacaran ama yg sblmnya, dan udh niat nikah kita. tp kmudian aku ketemu pak suami yg skr di kantor, daaaan galau hahahah. krn dr segi mapan, pak suami udh kliatan. semnetara si pacar kuliah aja blm selesai krn keasikan organisasi. laah akukan ga mau nikah tp hidup ntr pusing yaaa.. masa ngandelin gajiku doang. dan setelah mikir lamaaaa, sampe muncul dramah :p, akhirnya ttp pak suami sih yg aku pilih. cinta juga pasti, tp ga bisa dipungkiri krn aku melihatnya dia lbh mapan.
BalasHapustapi aku setuju ama yg kamu bilang, kalo cinta diperluin utk ttp bikin rumah tangga berdiri saat ada badai besar. tanpa cinta, aku ga yakin bisa ttp bertahan saat ada guncangan di rumah tangga
Bener mba, harta memang penting.
HapusTapi cinta itu menguatkan, asal keduanya sama-sama memperjuangkan sih :D
Seperti kata pepatah cu pat kai , begitulah cinta deritanya selalu tiada akhir etdaaah haha
BalasHapusMo nunggu sampai mapan bgt, kayae nek di daerahku malah ga dpt2 ntar, jd putusan nikah ya pas ada yg ngajak serius dan dpt rejekinya segitu, ya bismilah hayok bae
Ntarannya dipikirke sambil niat ingsung ngibadah
E ndilalah semua dilancarkan walau judulnya itu sm2 prihatin dulu
bisa dibilang mulai dari nol, tp sesungguhnya karena atas dasar sama2 cinta, jdnya yg dari nol inilah yg disebut perjuangan bersama sampai bisa dibilang ya udah fase tengah2 alias cukup...pas butuh alhamdulilah rejekinya cukup...ada, walau ga berlebih juga. Pokoke tengah2 pas, huahaaa...walaupun urip kami juga sakmadyo sja, ga yg bisa gegayaan mcm selebriti di tipi2 huahaaaa,
hahahahahahaha.
HapusIya ya, kasian di PatKay :D
Benar banget, dengan cinta dimulai dari nol juga okeh kok :)
Wah gak bisa komen banyak nih. Masih jomblo sejati soalnya. Masih menikmati masa sendiri sambil mencari-cari si jodoh yang lagi ngumpet. Hahaha
BalasHapusTapi emang sih dalam berumah tangga kan harus ada cinta. Ya gimana bisa tahan sama suami kalo cinta aja gak ada? Hehe.. Tapi tentu aku gak mau bucin dong. Harus melek saat milih si dia. Jangan merem apalagi tidur. Wkwk
hahahaha iyaaa, pilih jodoh mah jangan sambil merem :D
HapusHmmm, bingung mau komen apa, karena aku masih muda dan belum punya pengalaman tentang cinta..😁🏃🏃🏃
BalasHapusEaaaa eaaaa :D
Hapus