Sharing By Rey - Nasi pecel enak di Surabaya tuh sejak dulu udah membumi, sejak zaman tahun 2000an, tapiiii... sayanya kurang doyan.
Jadinya, jarang banget saya perhatiin, apalagi buat cari tahu, pecel mana yang enak.
Setelah hamil kedua, selera makan saya jadi aneh.
Dari makanan yang sama sekali nggak pernah saya lirik sebelumnya, tiba-tiba jadi favorit saya.
Hingga makanan yang sejenis makanan khas di saat waktu sarapan ini, jadi mendominasi selera saya.
Salah satunya adalah sarapan nasi pecel.
Sejarah Nasi Pecel
Pecel atau pecal merupakan makanan yang dikombinasikan dengan bumbu sambal kacang sebagai utamanya, lalu dicampur dengan aneka jenis sayuran.
Makanan ini sangat populer terutama di daerah Yogyakarta, Jawa Tengah, terlebih di Jawa Timur.
Adapun nama dan asal daerah dari makanan pecel ini, belum diketahui secara pasti. Namun dapat dimaknai etimologi, yang dalam bahasa Jawa, bahwa pecel bisa diartikan sebagai 'tumbuk' atau 'dihancurkan dengan cara ditumbuk'.
Dewasa ini, pecel Ponorogo amat sangat terkenal, sehingga ada anggapan bahwa pecel berasal dari Ponorogo, Jawa Timur, karena sambal kacang yang digunakan dalam campuran pecel, juga sama dengan bumbu sate Ponorogo yang terkenal itu.
Meskipun demikian, Pecel Madiun, masih merupakan pecel yang paling terkenal di Indonesia.
Selain di Indonesia, ternyata pecel juga bisa ditemukan di negara lain loh, seperti Malaysia, Filiphina, Thailand dan Suriname, meskipun cita rasanya sedikit berbeda karena jenis kacang yang digunakan berbeda dengan di Indonesia.
Nasi Pecel Enak Di Surabaya A La Rey
Sebenarnya, ada beberapa nasi pecal yang enak dan terkenal di Surabaya, namun sayangnya saya belum pernah mencicipi semuanya, maka di sini saya hanya akan berbagi info nasi pecel enak di Surabaya yang sudah pernah saya cicipin, di antaranya :
Nasi pecel Bu Af, depan puskesmas Gayungan
Nasi pecel ini, tidak sengaja kami temukan ketika suatu saat kami kebingungan mencari sarapan di suatu Minggu pagi di sekitar daerah Masjid Al Akbar Surabaya.
Meskipun ketika Minggu pagi, ada banyak jenis makanan sarapan yang dijajakan di sana, namun saya terlalu males jika harus makan duduk di sembarang tempat, penuh debu dan lalu lalang orang.
Karenanya kami mutar-mutar nggak jelas di sekitarannya saja dulu.
Sebenarnya, tidak jauh dari masjid Al Akbar tersebut, ada warung nasi pecel Ponorogo yang ramai banget di kunjungi orang.
Sayangnya saya selalu kesal kalau makan di situ.
Sudahlah antriannya bikin eneg, penjualnya jutek, plus makanannya sungguh nggak layak di makan (buat saya).
Ye kan, isinya banyakan batang kemangi doang, sayurnya entah ke mana.
Bumbunya juga biasa saja (menurut saya), memang saya seleranya 'aneh' sih, mengingat warung itu selalu saja ramai dikunjungi, lol.
Lalu, saat melewati jalan depan puskesmas Gayungan, tiba-tiba pak suami melihat ada nasi pecal yang dijual di mobil di pinggir jalan.
Meskipun jualannya di mobil, tapi pelanggan bisa makan di teras apotik Rumah Safa sambil duduk di kursi plastik.
Awalnya, saya nggak punya ekspektasi tinggi dengan pecal ini, tapi setelah pesan dan pak suami berhasil membujuk saya agar mau makan di teras apotik tersebut, saya terkejut.
Pecel tersebut persis sesuai selera saya.
Rasanya sederhana, dominan pedas meski nggak pedas-pedas banget.
Sayurannya pun segar dan beragam, nggak ada tulang batang kemanginya, hahaha.
Juga pak suami sengaja memesannya yang sayurannya nggak aneh-aneh, nggak ada biji-bijian apa sih yang kayak pete tapi kecil-kecil itu, saya paling eneg makan gituan hahaha.
Makanan pecel tersebut disajikan pada kertas pembungkus makanan berwarna coklat yang dialasi oleh tatakan dari anyaman bambu.
Sehingga praktis, setelah makan, bungkusnya dibuang, tatakannya bisa langsung digunakan kembali.
Peyeknya pun diberi 1 bungkus, yang enak dan renyah banget, sampai-sampai saya minta beli buat jadi camilan, dan dikasih sama penjualnya dengan terpaksa karena saya hamil, sebenarnya peyeknya nggak dijual karena terbatas, kalau dijual, entar pelanggan lainnya nggak kebagian dong.
Minuman teh panasnya juga segar dan nggak bau basi layaknya biasa kalau kita makan di pinggir jalan hahaha.
Yang paling menyenangkan adalah, penjualnya masha Allah... ramaaahh dan sopan banget.
Harganya kalau nggak salah 12 ribu dengan lauk ayam goreng, (kalau nggak salah loh ya, soalnya udah lama banget nggak sarapan di situ lagi)
Nasi Pecel Suzanna Kertajaya
Diberi nama nasi pecel suzanna, karena letaknya berada tepat di depan Suzanna Baby Shop Kertajaya.
Well, saya sih nggak tergolong sering sarapan di sini, tapi dulu ketika belum nikah bisa dibilang kalau mau pecel ya ke sini.
Tempat ini amat sangat ramai sejak pagi banget, dan makannya duduk di pinggir jalan gitu.
pergikuliner.com |
Yang bikin enak ya sama sih, bumbunya enak dan pas di lidah saya, sayurannya nggak aneh-aneh, dan lauknya juga enak, meski lumayan mihil, lol.
Harganya? lupaaaa hahahaha.
Kalau temans ada di Surabaya sekitar Kertajaya, boleh banget nih sarapan di sini, karena memang bukanya cuman Subuh sampai pagi gitu.
Pecel Ponorogo Hj. Boeyatin
Pecel ini, amat sangat terkenal di Surabaya, kalau temans sarapan di sini di hari Minggu, dijamin temans bisa ketemu artis di sini.
Iya, saya beberapa kali sarapan di sini di hari Minggu pagi, selalu bertemu dengan beberapa artis ibu kota yang juga sedang sarapan.
Saking terkenalnya, para artis tersebut memilih skip sarapan di hotel, demi pecel ini.
dkputri.wordpress.com |
Seingat saya, pertama kali mengenal pecel ini, saya belasan tahun lalu, waktu itu saya belum nikah dan lembur di kantor.
Kalau lembur, enaknya tuh makanan ditanggung kantor, jadi lumayan lah buat saya si anak kos, lol.
Saat makan siang, saya ditanya mau makan apa, dengan pede saya jawab "Yang enak!!!"
Beberapa saat kemudian, datanglah nasi pecel dengan lauk empal goreng.
Awalnya sih sebal, kok makanan enaknya nasi pecel, pas di makan, ampuunnn enyakkkkk!!!
Terus kata si bos.
Ya iyalah enak, orang mahal hahahaha.
Warung makan ini amat sangat legendaris, sudah ada sejak puluhan tahun lalu.
Lokasinya pun nggak pernah pindah, dan praktis karena ada di tengah kota, tidak jauh dari balai kota Surabaya, dekat dengan beberapa hotel pula.
Yang bikin enak menurut saya adalah, bumbunya pas di lidah saya, sayurnya segar, level kepedasannya pas.
Dan cucok buat yang suka makan seabrek, porsinya banyak bookkk.
infotempatmakan.wordpress.com |
Dan masalah rasa, semua balik ke personal masing-masing ya.
Kalau saya memang pecinta rasa yang sederhana, nggak aneh-aneh, sayuran yang segar.
Jadi, kadang ada beberapa nasi pecel terkenal, tapi tidak cocok di lidah saya, terutama nasi pecel yang ada sambal tumpangnya, dulu saya pernah beli buat sarapan di nasi pecel yang lumayan ramai dekat indekos saya di Gubeng Kertajaya.
Sambal tumpangnya sukses bikin saya mual seharian dan diare, hahahaha.
Kalau temans, ada rekomendasi nggak nasi pecel yang enak di Surabaya?
Share yuk!
Sidoarjo, 12 Oktober 2019
Reyne Raea
Sumber :
- Pengalaman pribadi.
- https://id.wikipedia.org/wiki/Pecel, di akses, 12 Oktober 2019.
- Gambar : dokumen pribadi, dan comot di beberapa website sesuai keterangan gambar.
aku suka peceeeeeel :D... paling suka kalo saus nya itu pedees mba.. makin pedes, makin mantep ;p... yg surabaya aku blm prnh cobain, jd blm berani bilang apa2.. tp aku prnh makan pecel di nganjuk, dan itu kuahnya pedeees manteeep ;p.. sampe dibilang geledhek hahaahha...
BalasHapusdi jkt, aku jrg nemuin pecel enak :(.. paling banter cuma sampe tahap biasa doang :(
Iya mba, pecel di Surabaya rata-rata yang enak ya dari luar Surabaya, jualannya di Surabaya :D
HapusBanyak mba yang enak dan terkenal, cuman saya belum explore semuanya, karena rata2 jualannya pagi :D
aku pernah tinggal di Surabaya (Perak) selama beberapa bulan.
BalasHapusselama disana nasi pecel terenak yang lokasinya berada di sekitar Jalan Teluk Aru Utara, Perak. jualannya tyap Pagi gitu, hihihi
anyway , salam kenal mbak .
kalau ada kesempatan mampir ke blog saya ya :)
hiviana.blogspot.com
Salam kenal mba Vivi, waahhh emang Pecel tuh tersebar di mana-mana ya :)
HapusSebagai penyuka nasi pecel, ternyata banyak tempat makan pecel yang belum saya coba. Saya biasanya ke pecel Ponorogo Boeyatin yang di Ketabang Kali itu. Itu udah ada dari saya masih kecil. Memang itu pecel andalan yang rasanya dahsyat banget :)
BalasHapusPenjual pecel lain ya palingan pecel deket rumah alias di pasar/kampung. Kalau yang ini sih rasa pecelnya so-so. Hehehe.
Terkenal banget itu mba, iya kata suami saya juga sejak kecilnya udah ada :)
HapusDi beberapa tempat sebenarnya masih ada, dan konon lebih enak, cuman saya belum pernah coba :)
Ahay, aq juga pernah makan pecel ponorogo itu.
BalasHapusZonk emang, hehe
Next mw nyobain yg dpn puskesmas gayungan ah
Waaahhh kusenanggggg....
HapusAda temennya mba hahaha
Iya, padahal rame ya?
Ternyata... entahlah apa yang disukai orang2 :D
Suamiku penggemar berat nasi pecel. Tapi yang biasa aja sih, bumbu pecel sama sayur-sayuran gitu. Kalau ada sambal tumpang itu justru nggak suka. Nantilah kalau ke Surabaya tak nyoba mampir di tempat-tempat yang direkomendasikan mbak Rey.
BalasHapusNah sama Mba, lebih enak yang cuman bumbu pecel dan sayuran, lebih fresh :D
Hapus