Sharing By Rey - Suka duka menjadi blogger di sebuah event blogger sungguh sangat beragam.
Diundang pada sebuah event sebagai seorang blogger? sungguh membahagiakan, khususnya bagi saya pribadi.
Diundang pada sebuah event sebagai seorang blogger? sungguh membahagiakan, khususnya bagi saya pribadi.
Bagaimana tidak, ada banyak manfaat yang bisa saya peroleh, mulai dari bisa ketemu dan berkenalan dengan teman blogger lainnya, dapat fee (kalau event-nya berbayar), dapat godie bag *uhuk, dapat makan, dapat ilmu gratis.
Intinya, segala hal tentang value yang didapatkan, amat sangat membahagiakan bagi saya, ye kan...
Sesungguhnya mengunjungi event sebagai blogger itu bagaikan me time buat saya, setelah keseharian saya berkutat di rumah saja dengan anak-anak dan pekerjaan rumah yang tak berujung.
Meskipun akhir-akhir ini saya sedikit lebih picky terhadap undangan ke sebuah event, yang mana saya hanya memilih untuk event di weekend saja, karena anak-anak nggak ada yang jagain, atau mempertimbangkan ada tidaknya fee yang didapat, terutama jika lokasi event tersebut jauh dari rumah.
Iya, saya jadi blogger matre sekarang, meskipun nggak melulu matre juga sih, lol.
Semua karena memang dalam sebuah event tersebut ada suka maupun dukanya.
Suka Duka Sebagai Blogger Dalam Sebuah Event
Seperti yang sudah pernah saya tuliskan di beberapa postingan sebelumnya, kalau saya sudah sering menghadiri event blogger sejak tahun 2018 lalu.
Dan sejak itu, saya setidaknya sudah pernah menghadiri puluhan event sebagai blogger, baik yang berbayar maupun tidak berbayar.
Selama itu, ada beberapa suka cita yang saya dapatkan selama mengikuti event, di antaranya :
1. Dapat duit atau fee
Ye kan, mamak-mamak kayak saya mah selalu ijo matanya dengar duit, lol.
So, jika ada undangan event dan ada fee-nya, saya langsung auto berbunga-bunga.
Meskipun sejujurnya, fee yang didapatkan dari event, seringnya lebih kecil dari fee kerja sama sponsored post (setidaknya untuk rate card asli saya).
Tapi, mengingat di dalam sebuah event itu ada berbagai benefit lain yang saya dapatkan, jadilah saya auto bahagia saja, jika dapat undangan di event berbayar, lol.
2. Dapat kemudahan akses masuk
Sesungguhnya saya sejak dulu sering banget melihat event-event yang diselenggarakan di berbagai tempat, entah itu seminar ataupun event lainnya.
Sayangnya, saya selalu sedih liat tiketnya, sedih liat antrian masuknya.
Sementara jika menjadi blogger yang diundang, waaahhh... saya berasa auto VIP, hahaha.
Dapat akses masuk lebih mudah, diperhatikan, dan tentunya nggak perlu bayar, bahkan sayanya yang dibayar, hahaha.
3. Dapat ilmu gratis, goodie bag, makan dan lainnya.
Sudahlah masuknya gratis, di akses yang VIP dibandingkan umum, dapat goodie bag pula, dan dikasih service makan serta snack yang lumayan mengenyangkan.
Dan pastinya dapat ilmu gratis!
Maka kebahagiaan mana lagi yang bisa saya dustakan, hehehe.
4. Dapat banyak teman baru
Sebenarnya, menjadi seorang blogger itu otomatis membuka lingkar pertemanan kita, bahkan belum pernah ketemupun, kami para blogger sering dipertemukan di berbagai komunitas blogger.
Meskipun demikian, bukan berarti tidak ada duka yang saya pernah alami, saat berada di event , di antaranya :
A. Kesulitan mengambil gambar karena tanpa kartu pengenal.
Sebagai blogger yang mengelola personal blog dan di dalamnya ada sub tema parenting, sudah pasti saya sering mendapatkan undangan event mengenai parenting.
Event tersebut biasanya diselenggarakan oleh sebuah brand yang bertujuan mengadakan penjualan produk langsung selama event.
Karenanya, event seperti itu juga mengundang ibu-ibu umum.
You know lah ya, kalau dekat emak-emak di sebuah acara, duuhhh pengen nangis rasanya.
Saya pernah, datang ke sebuah event dan sampai di sana nggak dikasih tanda pengenal bahwa saya adalah blogger dan akan meliput event tersebut.
Alhasil?
Ya ampun, bahkan mau ngambil foto saja sulit minta ampun.
Yang ada saya dibentak ibu-ibu, karena berani menghalangi mereka mengabadikan anaknya yang sedang tampil, padahal saya ini sedang kerja huhuhu.
Bahkan belum lama ini, ketika saya menghadiri event sebuah produk susu, saya kena omelan ibu-ibu lagi dong.
Gara-garanya saya duduk di depan dan main hape.
Etdah, saya diusir katanya mengganggu tempat anak-anak, kalau mau main hape mah jangan di situ katanya.
Padahal, saya sedang sibuk memikirkan kata-kata yang pas buat nulis caption instagram, yang merupakan salah satu tugas saya hahaha.
B. Rebutan makanan
Ini sedikit menggelikan sih ya, secara... as a blogger kami terbiasa di VIP kan saat menghadiri event lainnya.
Namun kadang kala, kami diundang juga bersama komunitas lainnya, yang isinya adalah ibu-ibu.
Udah deh, dijamin bakal ada cerita menggelikan saat antri ngambil makanan, hahaha.
Kalau sudah begitu, kami hanya mengelus dada, sambil membayangkan, biasanya kami bebas makan tanpa rebutan seperti itu di event lainnya.
C. Dituduh mainan hape melulu
Ye kan, jangan kira kami jika diundang ke sebuah event itu hanya bisa duduk manis mencatat semua poin penting materi yang diberikan di sebuah note.
Tidak markonah!
Ada seabrek tugas yang kudu kami lakukan, salah satunya adalah update di media sosial kami.
Dan jika pihak brand yang mengundang punya 'sesuatu' yang harus kami sampaikan ke follower media sosial kami saat acara berlangsung, memangnya saya cuman cekrek-cekrek lalu posting dan selesai?
Tidak dong, itu berarti kami atau setidaknya saya kudu duduk lebih lama menatap layar hape, memikirkan caption yang tepat.
Belum lagi jika memang ada tugas live tweet, jangan harap kami mau duduk manis menatap pembicara selama event berlangsung.
Yang ada pembicaranya semacam ngomong sendiri, karena kami sibuk ngetweet hahaha.
D. Dituduh narsis atau penghamba feed instagram
Sesungguhnya, sejak fokus ngeblog, rasanya urat malu saya sudah saya putuskan sejenak, hahaha.
Datang ke event, banyak orang, eh kami malah sibuk narsis foto-foto sana sini, lol.
Bergaya bak model, meskipun orang pada lalu lalang, hahaha.
Ye kan, kami kudu menampilkan tulisan yang nggak ngebosenin karena nggak ada hiburan fotonya.
Kalau bukan karena konten, saya juga aslinya malu foto di sini, lol |
Tapi, masalahnya orang awam kan nggak ngerti, yang ada di pikiran mereka ya kami ini narsisisme kelas berat, lolololol.
Bahkan, jangankan di sebuah event, di luar event pun, saya terpaksa 'nggak tahu malu' berpose di manapun, DEMI KONTEN ,lolololol
Begitulah, kadang happy, kadang juga ngenes.
Tapi setidaknya saya selalu bahagia menjalaninya, karena saya suka menulis, dan dari semua hal yang harus saya alami dan dapatkan, job utama saya adalah menulis. yeayyyy....
Kalau temans, suka duka apa yang didapatkan saat menghadiri event as a blogger ?
Share yuk :)
Sidoarjo, 1 Oktober 2019
Reyne Raea
Reyne Raea
kapan ya saya diundang ke event blogger jugaaa, hehehe *cuma mampi dah kayaknya itu. haha
BalasHapus*jangan lupa mampir bu' AORLIN(.)com
Ayo daftar mba kalau ada info event :)
Hapusyang bikin rempong sih kalau harus sambil live tweet atau apdet story IG yg mana konsentrasi kebelah dua krn kudu mikir caption yang menariquue..
BalasHapusDan yg bikin lebih rempong lagi adalah ketika ikut event, harus apdet ig tapi disatu sisi baru menyadari baterai handphone nyaris sekarat.
alamak, kesel banget gak kalo begitu..? haha :D
Lebih menantang kudu semua itu di acara kayak kemaren, mana kudu bawa anak, anak ga sabaran minta main ini itu, banyak temen2 saya datang bawa anaknya, ngajak ngobrol mulu, sementara saya kudu ambil foto, Ig story sama mikirin caption hahahaha
Hapusmau dong di undang ke acara event, hehe posenya keren keren semua
BalasHapusjarang sih saya ikut event blog karena memang jarang di undang
Ayo daftar, saya juga kadang daftar dulu kok :)
HapusWaah pengen banget bisa seperti mba yang diundang ke event khusus sebagai blogger, kasih tipsnya dong mba itu gimana caranya bisa dapet undangan begitu? :D
BalasHapusdan terus terang saja dituduh narsis itu bikin geli ya, hihi, saya pernah mencoba mengambil foto di sebuah tempat demi konten, itupun ditutup-tutupi takut ketahuan dan kena tegur, padahal sih mereka gak tau aja kalau kita fotonya buat bikin konten, nasib ya huhu
Hahaha, kalau saya dulu diajak duluan, gara-gara berteman dengan blogger Surabaya, pas mereka butuh orang datang ke event, saya diajak deh.
Hapuslama2 nama saya jadi diperhitungkan juga pas event.
Banget deh, sejujurnya saya malu loh, tapi gimana lagi hahaha
Menarik. Menurut mbak Rey, lebih mudah job nulis di blog saja atau job untuk posting di ig saja? Saya kebayangnya lebih ribet untuk ig, apalagi kalau mesti live, wkwk.
BalasHapusHahaha, kalau event blogger kebanyakan udah sepaket mba, apalagi kalau event susu, dijamin semua kudu aktif.
HapusYa IG feed, IG story, kadang harus ada tambahan posting FB.
Kalau event lainnya malah ada yang live tweet, ini yang kadang bikin grogi, kalau pembicaranya nggak tahu, disangka kita semua ga menghiraukan dia ngomong, lah kita ini nulis apa yang dia omongin di tweet hahaha
Saya dulu pernah kak sekali ikut event blogger,,pada saat itu sebuah perusahaan mengadakan event dan juga content placement,,,syaratnya blogger harua ikut event itu,,,aku sih ikut aja,,,yg dipikiranku cuma uang dan makan wkwkw,,,tapi sampai tempat saya malah minder,,,1. Saya blogger yg orangnya paling item dan dekil 2. Yg lain bawa laptop, kamera dan peralatan tulis ala ala jurnalis,,sedangkan saya cuma bawa hp doank karena saya pikir saya cuma butuh foto nulis mah ntar aja dirumah,,,3. Saya canggung karena gak pada kenal wkwkwk,,,,
BalasHapuswakakakakakakaak, ini mah kayak sayah banget!
HapusApalagi kalau eventnya bareng para influencer, ampun dehhhh saya kek baby sitternya mereka hahahaha.
Tapi kuncinya satu, PD aja lagi, toh kita di situ juga sama-sama kerja :D
Wkwkw iya bener kak,,,,yg saya pikirkan waktu itu pas briefing "udahlah cepetan selesai,,,,makannya kapan nih?" btw alamatnya kok jadi blogspot kak?
Hapushahaha iyaaa.. makan itu penting!
HapusItu belum saya atur lagi, jadinya alamat blog yang lama hahaha
Untuk dituduh narsis atau penghamba feed bagiku gak begitu masalah sih. Karena ya udah termasuk pekerjaannya emang gitu kan ya? Ya pasti udah jadi kebutuhan wajib buat ngefeed karena udah bagian dari kerjaan. ibarat kerja jadi kondektur ya wajib nagih uang kepenumpang, masak iya penumpangnya menuduh "dasar si tukang minta-minta". wkwwkkwk ya bagaimanapun sudut pandang orang +62 memang masih tergolong negatif di medsos, jd masih menganggap hal tsb gak lazim.
BalasHapushihihi,iyaaa.. apalagi bagi blogger emak-emak macam saya, semacam dihakimin banget, emak-emak kok narsis :D
HapusMbak rey jadi pengen auto curhat, aku pernah ikut acara blogger dan itu pertama kalinya. Trus ada kegiatan yang diwajibkan foto-foto, mayoritas ibu-ibu berumur. Aku kaget dong ternyata mereka itu motoinnya srabat-srobot dan ga ngasih yang lainnya kesempatan. Aku sampe syooook, dimana aku tuh anaknya selaw dan ga begitu obses untuk ngambil foto begini-begitu huhuhuhuhuhuhu bahkan mau selfie ootd di kaca pun sulit karena mereka kayak ga care sama sekitar huhuuhuhuhuhu sad. Pada rebutan T-T
BalasHapusbhahahahaa, saya bahkan semacam trauma ikut event bareng emak-emak kayak gitu, kalau enggak dibayar, ogah saya mah :D
HapusBanyak suka dukanya ya mbak. Pengen deh bisa ikut event blogger kayak gitu. Tapi sampai sekarang belum pernah.
BalasHapusNgenes banget.....
Ternyata dibalik semua foto keren itu ada rasa malu yang harus dihadapi ya. Saya mikitnya mbk rey pede banget foto dimanapun....
hahahaha, iya, aslinya ya saya tuh pemalu, meski terlihat malu-maluin hahahaha
HapusBener nih klo event yg undang blogger itu sadis semua ibu2 pada rebutan makanan kayak gak makan seminggu wakakak, to gpp deh diasikin aja kapan lg datang di acara gak pake bayar malah dibayar :)
BalasHapuswakakakakak, hadehhh beneran menyebalkan rebutan makan :D
Hapushalo mba, salam kenal ya :D
BalasHapusaku kebetulan kerja di media di jakarta dan sering liputan ke acara yang juga dihadiri temen-temen blogger. Jangankan blogger, as a journalist, kadang perlakuan kurang menyenangkan juga sering kami (atau aku) terima baik dari penyelenggara acara atau pihak lain (huhuhu). bahkan kadang kami dinomorduakan dan yang dinomorsatukan adalah influencer. Tapi tergantung acaranya juga. karena kerja di media jadi yang dipandang adalah medianya, bukan person-nya. Ya intinya tetap semangat ya mba Rey!! Mampir ke blog-ku kalo mau di pamperstory.com
Naahhh betul ituuuhhh.
HapusPadahal yang bikin brand nya long lasting di internet ya blogger dan journalist ya, hahahaha
wah keren mbak :D bener banget kalau kita udah suka sama apa yang kita lakukan pastinya apapun rintangan selalu dihadapi. Saya juga suka menulis dan lagi berusha konsisten juga menulis blog. Semoga suatu saat saya bisa di undang event2 blog juga yaa mba ^^
BalasHapusAamiin, ayo ikutan komunitas, banyak info event di komunitas blogger :)
HapusPenyelenggara harus belajar agar menghargai narablog jika mengundang mereka ke dalam suatu acara, sediakan pula kartu pengenal sebagai TAMU VIV AGAR TIDAK DIUSIK PENGUNJUNG GAGAL PAHAM. Bukankah mereka butuh narablog untuk meliput suatu acara?
BalasHapusJurnalis juga semestinya lebih dihargai dengan ikut diberi KARTU VIV SEBAGAI TAMU. Untuk apa undang mereka jika tidak diperlakukan baik? Rasanya bikin ngenes saja.
Karena itu, perusahaan yang hendak bikin acara sebaiknya persiapkan dengan matang jika mengundang masyarakat umum juga. Atau kalau bisa, perlakukan dengan baik posisi narablog dan jurnalis karena mereka membuat tulisan untuk dipublikasikan di media sebagai corong promosi pemilik jenama (brand).
Saya harap kita bisa punya posisi tawar yang lebih baik jika diundang dalam suatu acara. Panitia harus lebih profesional karena MEMBAWA NAMA BAIK PERUSAHAAN yang menggunakan jasa panitia sebagai EVENT ORGANIZER.
Bagaimana?
betul banget mba, saya kadang heran, profesi blogger selalu dinomor duakan dibanding komunitas maupun influencer di instagram.
HapusPadahal, jangkauan para narablog itu lebih luas ketimbang mereka.
Memang profesi kita ini belum terlalu booming, atau memang orang-orang nggak ngeh ya? hahaha
Cerita kita hampir sama persis kak.. apalagi pas foto2, yg gak paham mereka ngejudge kalo alay, narsis atau norak.
BalasHapusPadahal kita kan kerja, kali nggak narsis kita gak dibayar kan..😄
hahahah narsis berbayar :D
HapusMungkin juga karena banyak sosialita yang narsis, dipikir kita masuk dalam golongan itu :D
Wkwkwkwwk... Aku orang nya juga malu an mba. pingin jadi kayak mba juga NII...
BalasHapusHihihi, semangat ya, kita pasti bisa :)
Hapus