Sharing By Rey - Komunitas Bisa Menulis adalah sebuah komunitas pada grup facebook yang didirikan oleh Asma Nadia dan suaminya, Isa Alamsyah.
Saya tidak tahu pasti mulai kapan berdirinya, tapi saya sendiri, sudah gabung di grup tersebut, sejak Oktober 2013 lalu.
Dulunya, grup tersebut amat sangat menyenangkan, karena baik Asma Nadia maupun suaminya, Isa Alamsyah, selalu rajin menulis di sana.
Dan tulisannya pun adalah tulisan penuh manfaat, di bidang kepenulisan tentunya.
Sayangnya, akhir-akhir ini, sudah jarang saya menemukan tulisan 2 master kepenulisan tersebut di grup itu.
Entah karena memang sedang sibuk melakukan hal lain, atau memang tulisan mereka tenggelam oleh para tulisan yang masuk dari para anggotanya.
Iya,
Akhir-akhir ini, grup tersebut sudah nggak senyaman saat dulu.
Meskipun semua postingan yang masuk selalu melalui moderasi dari para admin.
Namun, karena banyaknya postingan yang masuk, akhirnya banyak juga tulisan yang sungguh bikin pengen elus dada, lolos dari pengamatan admin.
Jadinya?
Berkeliaranlah segala macam tulisan, yang mirip kayak pasar ikan, lolololol.
Awal-awalnya sih saya merasa semuanya bahkan lebih baik, maksudnya..
Ye kan, ada banyak orang yang ngeluh nggak tahu gimana cara menulis.
Padahal mereka mengeluh itu ya nulis.
Lah itu bisa nulis, kok ya bilang nggak bisa, hahaha.
Yup, saya selalu bilang.
Bahwa tips mudah belajar menulis adalah mengeluhlah sebanyak-banyaknya pakai tulisan, hahaha.
Eitsss, jangan salah sangka dulu.
Ye kan, hal yang paling mudah di dunia ini kan mengeluh, ya udah pakai dulu keluhan itu sebagai media buat belajar menulis.
Setelah lama-lama, bakal terlatih sendiri menulis dengan baik, dan perlahan-lahan tulisan yang awalnya penuh keluhan semua, bakal bertransformasi dengan tulisan yang lebih berfaedah dan positif.
Minimal, keluhannya dibungkus dengan elegan, biar nggak terlihat kayak mengeluh, lololol.
Demikian juga dengan postingan-postingan yang bikin ngelus dada di grup tersebut.
Dibanding saya yang sungguh sangat malas menulis di grup tersebut, saya mengacungkan jempol kepada para emak-emak yang dengan tulisan seadanya, kadang nulisnya kayak orang SMSan.
Sumpah ya, di tahun 2019 ini, udah zamannya whatsapp, line dan beragam aplikasi chat yang nggak ngabisin kuota banyak, masih ada juga loh yang nulisnya kayak nulis SMS zaman baheula.
Lebih parah lagi, sudahlah disingkat dengan sadis, pakai bahasa alay pula.
Misal, tempatnya jadi t4x.
Sumpah, saya masih bertanya-tanya, mengapa 'x' itu dibaca 'nya' hahaha.
Tapi terlepas dari itu, sungguh mereka hebat loh, karena tahu sendiri kan, di grup KBM zaman now itu kayak di hutan rimba, kalau nggak kuat iman, kita bisa kabur terbaper-baper hahaha.
Sungguh, komen yang ada tuh bener-bener bikin dag dig dug :D
AKAN TETAPI....
Makin ke sini memang makin mengerikan.
I mean, bahkan orang-orang jarang peduli dengan tujuan diadakan grup tersebut, di mana sebagai wadah untuk kita belajar menulis dengan benar.
Berkali-kali menulis di KBM, tetap saja tulisannya amburadul.
Dan mirisnya juga, yang komen ikutan terbawa suasana, lupa mengkritik penulisannya, malah mengkritik isi tulisannya yang kebanyakan ngegibah online semua bahahahahaha.
Termasuk kamu ya Rey?
IYA! lololololololololol
Iya...
Hampir semua postingan yang masuk adalah postingan curhat.
Ada yang terang-terangan menulis cerita pribadi, ada pula yang menulis cerita pribadi dibalut dengan kata 'jenis fiksi' atau 'cerita teman' hahaha.
Meskipun juga ada yang benar-benar menulis fiksi beneran, alias hasil imajinasi penulis saja, meskipun masih nyerempet atau terinspirasi dari kisah nyata.
Momblogger dan Komunitas Bisa Menulis, Toxic kah?
Karena hal tersebut, banyak banget teman-teman, khususnya teman blogger yang memilih hengkang dari grup tersebut.
Mereka merasa lebih banyak toxic dari grup tersebut, ketimbang pelajaran menulis.
Ya memang hak masing-masing sih ya.
Justru lebih baik, jika kita sebagai momblogger tahu batas kemampuan diri dalam menghadapi pengaruh yang terasa 'negatif' buat diri sendiri.
Kalau kamu gimana, Rey?
Well, kalau saya sih hingga saat ini, masih bertahan di grup tersebut.
Karena apa?
Ya karena banyak manfaatnya sih ya, meskipun jujur kadang bisa juga terasa toxic hahaha.
Toxic itu sebenarnya berasal dari komentar-komentar yang masuk.
Sumpah ya, komentar di sana tuh kadang jauh lebih heboh dari postingan aslinya.
Kadang juga komentarnya, nggak nyambung, tapi heboh dan ditanggapi pula ama lainnya, jadilah heboh kuadrat hahaha.
Nah karena saling timpal menimpali di komentar ini lah, kadang bikin makin baper, sehingga terbawa ke luar grup, bahkan sampai ke dunia nyata.
Padahal itu amat sangat merugikan kita.
Ye kan, kita ini ibu, sumber kebahagiaan di dalam rumah, kalau kitanya uring-uringan nggak jelas hanya karena postingan di grup itu, kan lucu banget gitu.
Misalnya, tentang postingan yang sedang viral sekarang tentang #LayanganPutus.
Sudah berhari-hari, masalah itu masih terus saja diperbincangkan orang-orang, terus saja postingan masuk mengenai hal itu, bahkan merembet ke mana-mana.
Dari sibuk menghujat pelakor, sampai akhirnya saling serang menyerang karena masalah poligami.
Tidak heran, para anggota yang laki-laki, memilih melipir ke samping saja, menjadikan dirinya penonton saja, ketimbang diserbu emak-emak yang bagai menyerbu diskonan 75%, lololololol.
Ya begitulah, tidak heran banyak yang memilih hengkang dari grup tersebut.
Namun tidak dengan saya, karena saya merasa mendapat banyak manfaat dari grup tersebut.
MomBlogger Dan Komunitas Bisa Menulis, Apa Manfaatnya?
Ada beberapa manfaat yang masih bisa saya rasakan dari grup tersebut, ditengah gencaran postingan yang 'ajaib' tersebut, di antaranya :
1. Gudangnya ide tulisan
Tidak bisa dipungkiri, beberapa ide postingan saya di blog ini berasal dari grup tersebut, khususnya untuk tema parenting dan marriage.
Jadi, saat saya tertegun di hari Rabu dan Jumat, saya hanya perlu membuka facebook, menuju grup Komunitas Bisa Menulis, lalu scrolling mencari pembahasan yang menarik sesuai tema blog yang akan saya tulis.
2. Hiburan buat saya
Berbeda dengan kebanyakan teman-teman yang takut postingan 'semi gosip' di grup tersebut akan merasuk ke pikirannya dan membuat dunia nyatanya jadi tertular aura negatif.
Saya malah merasakan hal berbeda.
Justru grup itu bagaikan hiburan buat saya.
Mungkin karena saya LDM-an sama suami kali ya, plus suami bukan sahabat yang baik dalam curhat-curhatan, kurang peka dengan masalah kasih kabar.
Kadang saya baper menanti kabarnya, kadang juga kesal karena merasa kok harus saya melulu yang nanya kabarnya, apa dia nggak kangen sama anak-anaknya?
Kalau nggak menyibukan pikiran dengan hal lain, saya malah baper dan ngajak berantem mulu sama pak suami, hahaha.
Jadi beda sama teman-teman yang malah berantem dengan suami gara-gara dirasuki postingan di grup tersebut, saya malah terhibur dan bisa mengalihkan pikiran negatif tentang suami.
Lah, memangnya nggak terpikirkan suami bisa berbuat 'brengsek' kayak di postingan-postingan yang ada?
Ya nggak sempat mikirin sih, soalnya malas mikirnya hahahaha.
3. Sumber trafik ke blog
Ini yang sepertinya masih banyak yang kurang ngeh, bahwa dengan anggota amat sangat very aktif yang jumlahnya sekitar 657ribu anggota, amat sangat berpotensi buat mendulang trafik ke blog kita.
asal tahu dengan jelas cara posting dan menitip url blog atau postingan blog di sana.
Saya sendiri, pernah mendulang ribuan trafik ke blog dalam sehari, hanya karena pernah memposting satu hal yang tentunya menarik buat emak-emak ketahui.
Dan ada pula satu dua teman blogger yang berhasil mendulang trafik ke blognya berkali-kali, karena kelihaiannya mengolah kata agar bisa jadi sebuah umpan untuk diterima oleh para emak-emak haus info (baca : gosip, lololol) di grup tersebut.
Kesimpulan
Jadi, menurut saya, momblogger dan komunitas bisa menulis zaman now itu yay or nay?
Tentu saja YAY buat saya.
Asal..
Tentunya kita bisa mengukur kemampuan diri kita, serta memilah-milah, banyakan manfaatnya, atau gibahnya doang yang jadinya toxic itu :D
Kalau temans?
Sidoarjo, 5 November 2019
@reyneraea
Sumber : pengalaman pribadi
Gambar : unsplash
ibu - ibu bisa menulis dah terbukti kan Rey banyak sekali sahabat kita ibu rumah tangga yang tulisannya ciamik dan bikin geleng-geleng karena pintarnya nulis, aku mau bikin komunitas juga ah jombloblogger hikss
BalasHapushahaha ayo bikin, kalau banyak anggotanya bisa jadi target market buat trafik tuh :D
Hapusaku jd penasaran ama komunitas ini :D. seheboh apa sih para membernya :p. komunitas yg aku ikutin kbnyakan grub traveling soalnya.. walopun sbnrnya jengkel juga kadang baca status dan komen di sana. Udah jelas2 yaaaaaa skr ini zamannya google. untuk hal2 yg basic kayak, "hai, saya mau ke malaysia minggu depan, kasih tau bagusan nginep di mana yaaa, objek wisata di sana apa aja"
BalasHapushastagaaaah, maluuuu ama hp. ga bisa search melalui kata kuncinya di grub apa, terlalu banyak dibahas, apalagi negara2 yg udh sangat mainstream. beda kalo pertanyaannya, nanya ttg zimbabwe misalnya :p.
tapiii, buatku itu jg hihuran kok rey :p. apalagi kalo baca komen2 yg lgs misuh2 baca pertanyaan yg terlalu srg dibahas hahahahah.para mastah itu bisa sangat kejam :p
hahahaha, malah bagus buat nitip link tuh mba :D
HapusKalau saya kebanyakan follow grup blogger, yang ini saya ikutan karena dulu memang fans berat mba Asma Nadia :D
Dulu tuh grup ini beneran bagus buat belajar menulis, saya menemukan kosa kata baru yang benar dalam bahasa Indonesia ya dari grup tersebut.
Bahkan sedikit banyak, cara saya menulis belajarnya dari sana, meski seringnya saya jadi silent reader saja.
Sayangnya sekarang grup itu kayak diambil alih emak-emak yang isinya nulis asal semua hahaha
astagfirulloh ngegibah jadi hiburan .. wkwkwk bercanda ma'am
BalasHapusbeberapa tulisan memang menjadi inspirasi untuk kita menulis , intinya itu kan
hahahaha, enggak lah.
HapusMemang yang bikin saya bertahan ya mudah cari ide penulisan blog di sana hahaha
Gw jujur belum pernah ikutan group sesama blogger. Entah gw-nya yang cupu atau emang gak ada yang mau ngajak gw, wkwkwkwk
BalasHapusTapi sebenrnya dengan ikutan group kaya gitu otomatis blog kita jadi dikenal lebih banyak orang dan bisa mendulang trafik yang signifikan.
Tapi yasud lah, biarkan blog gw berkembang secara organic saja...
Grup blogger banyaka di FB sih hehehe.
HapusKalau dulu kan banyak di Google plus :)
Sekarang juga Riza udah lumayan terkenal loh di dunia teman blogger :)
Ya kadang sih komen kita ataupun tulisan kita didasarkan kacamata kita. Sehingga jika tidak sesuai kacamata kita seolah itu sebuah keanehan. Padahal dunia ini rame dan seru karena perbedaan kacamata itu yah.
BalasHapushihihi bener juga ya bang.
Hapusbayangin kalau semua orang 1 pendapat, so boring hahaha!
Yeah, kadang grup menulis itu jadi toxic. Kalau nggak kuat dan nirfaedah, mending skip atau buka dilain waktu saja.
BalasHapusKalau mau nitip link di grup sebesar itu, harus pintar-pintar. Soalnya klo sering atau tidak natural (soft), malah bisa dianggap spam.
Iya bener banget, ada beberapa teman blogger yang akhirnya di blokir saking cuman kayak nitip link :)
HapusDinamika semua grup wa blogger kayaknya gitu ya mbak
BalasHapusAwalnya seru, lama-lama nyampah, lama-lama di skip-skip aja deh, jadi silent reader
:))))
Yaps, banyak banget emang manfaatnya
Aku kalo main kemana-mana pasti ada momblogger
Udah ngga ada lagi blogger seleb atau selebgram
Yang mendominasi dimana-mana mah momblogger hihihi
hahaha iya ih, momblogger sekarang melibas seleb blog :D
HapusKalau saya perhatikan, emak emak blogger lebih produktif dalam menulis. Apalagi di medsos, mmm.....ramai sekali perbincangan mereka.
BalasHapusSaya sering intip - intip sih tema yang sering mereka soroti di medsos.Seru juga, walau kadang cuma sebagai pembaca saja.Eeee,,,terkadang jadi tukang like juga , hahahah.....
Peranan Komunitas bisa menulis juga ternyata cukup srategis, salah satunya mampu menjadi media promosi buat tulisan blogger, sekaligus bisa meenjadi pendulang trafik.
Semoga komunitas seperti itu tidak menjadi ajang adu hantam antara emak emak yang satu dengan emak emak yang lain. :) kalau terjadi , maka repotlah saya, soalnya saya kudu harus meluangkan waktu buat membacanya, hahahah....abisss seru sih. Rugi kalau dilewatkan begitu saja, hahaha....,bercanda :)
hahahaha kang Nata juga ada ya di grup itu? :D
HapusItu mah udah jadi tempat saling serang emak-emak, sampai di stalking akunnya loh hahaha
Saya sudah lama menjadi membernya.
BalasHapusMungkin sekitar tahun 2010-an. Karena saya pengagum asma nadia.
Kemarinya saya, sudah tidak begitu memperhatikan lagi.
Kalau menulis dengan bahasa gaul yang singkatan aneh-aneh, saya biasanya terus kabur tidak mau membacanya. Saya lebih kasihan otak saya.
Samaan nih, saya juga dulu gabung di situ karena ngefans ama mba Asma Nadia.
Hapustapi sekarang masih di grup itu kah? :D
Kalau baca tulisan yang bisa bikin ambyar emang toxic sih, tapi zuzur nih ya mba, nulis itu kayak obat banget. Gaperlu deh curhat ke orang. Cukup berdoa sama yang diatas terus nulis. Kayak langsung plong kemudian
BalasHapussebentar, sebenarnya ambyar itu apa sih? sering banget dengar temen-temen ngomongin ambyar hahaha
HapusHahahha iya, tapi kalau nulis di tempat yang nggak lazim bukannya plong malah bikin masalah hahaha
Saya lupa kapan gabung di Komunitas Bisa Menulis, kayaknya belakangan, deh, daripada Mbak Rey yang lebih dulu. Niat gabung juga untuk belajar menulis.Ajaibnya kebanyakan yang di sana tulisan gimana-banget jadinya gak berani ikutan nayangkan karena takut diserbu tukang insan beracun alias tocic people. Ingin hidup damai, deh. Lagian saya saja jarang nyetatus di beranda sendiri.
BalasHapusOh ya, kalau kegiatan salung tidak perlu tamnbahan keterangan saling serang menyerang karena itu sudah hiperkorek alias berlebihan dalam hal pemilihan kata. Saling adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Seang-menyerang sudah termasuk kegiatan saling juga karena berkaitan dengan semacam aktivitas yang dilakukan secara bersama.
Jadi, cukup pilih salah satunya saja, saling serang atau serang-menyerang.
Harusnya saya bikin artikel di blog yang mengupas masalah bahasa, he he.
Juga berengsek adalah jata yang tepat bukan brengsek. Saya semdiri tidak tahu mengapa jadi "brengsek" bekan "berengsek"
Saya ngantuk,
Di ruang publik digital, orang bisa beroleh kemudahan untuk melampiaskan realitas menyesakkan dari hidup mereka untuk melakukan ghibah massal.
Mending saya tidur dengan nyenyak daripada ikutan. :D
hahaha nggak usah mba, bikin pusing dan bikin kedamaian menghilang tuh, meski trafik ke blog menjadi lebih banyak, tapi efeknya juga bikin bahaya.
HapusSaya aja yang sebenarnya lebih sering cuek terhadap hal kayak gitu, malas nulis di sana, padahal saya paling sering nulis status panjang, beberapa teman biasanya nulisnya double di grup tersebut biar terkenal hahaha
Eh btw saya baru tahu kalau tulisannya berengsek :D
Menuliskan keresahan ya...kaya stand up komedi, hehehe
BalasHapusSaya menuliskan apa saja yang terlintas di kepala, walaupun untuk beberapa hal kadang saya mencari refrensi dari sumbre loterasi lain.
Menulis menjadi sarana self therapy buat saya, makanya ga peduli berapa kali saya ganti blog ya saya balik lagi, karena sejatinya menulis ga pernah berhenti.
Kalau lagi banyak isi kepala sehari bisa 2 -3 artikel.
Untuk komunitas menulis, saya pernah dimasukin ke IDN kalau ga salah, tapi ga tau gimana sekarang, hehehehe
IIDN kah mba? masih berjaya kok grupnya, banyak banget malah isinya, cuman memang kurang greget akhir2 ini kayaknya :)
HapusSaya ikut komunitas blogger juga, tapi kebanyakan travel blogger. Jadi isinya jarang curhatan karena temanya spesifik. Tapi menurut saya, meskipun postingannya kadang terkesan asal-asalan, ikut komunitas menulis lebih banyak gunanya dibandingkan mudaratnya.
BalasHapushahaha bener mba, tergantung personalnya sebenarnya :)
Hapuskalo aku joint di grup tersebut, aku akan bertahan, di satu sisi kita bisa dapet info2 atau cerita pengalaman member lain yang mungkin belum pernah kita baca. dan pastinya ya itu tadi nambah trafic ke blog.
BalasHapushahahaha betul juga tuh Mba :D
HapusAku udah gabung ke grup KBM itu, isinya tuh bener-bener kebanyakan ceritanya tuh kyk nggak unfaedah gitu sih menurut aku. Soalnya tuh isi ceritanya kebanyakan kayak film ftv gitulah, kyk selingkuh atau apalah gitu pokoknya masalah-masalah suami istri gitu. Liat komenanya udh bikin uwow sekali, wkwkw. Saking gak kuat aku di grup itu, akhirnya aku milih keluar saja drpd berlama-lama di grup yang gak cocok buat aku. Menurut aku nih grup kita bisa menulis bebas apa saja, tapi kok isinya ya gimana gitu deh.
BalasHapusDan sekarang aku udah ketemu ke grup-grup menulis yang cocok buat aku dan akhirnya join disana deh :)