Alhamdulillah And Bye 2019, Bismillah And Welcome 2020

Sharing By Rey - Alhamdulillah.

Itu saja rasanya yang sepertinya bisa mewakili seluruh waktu setahun ini.
Penuh warna, penuh cerita, penuh keajaiban.

Hanya puji syukur yang bisa saya panjatkan padaNya.

Alhamdulillah ya Allah, atas karuniamu untuk tahun ini..

Pencapaian di tahun 2019

Untuk blog tahun ini amat sangat tidak masuk target, hahaha.
Ya salah sendiri sih, terlalu lebay pasang target, tapi nggak dilihat sikonnya memungkinkan atau enggak?

Baca : Resolusi Yang Berat Untuk Tahun 2018

Alhasil, target hendak menulis 300 artikel selama tahun ini, eh hanya bisa terealisasi sebanyak 222 artikel.
Sedihnya, bahkan lebih sedikit dari pencapaian tahun lalu yaitu 248 artikel.

Penyebabnya, karena si pak suami bekerja di luar kota, sejak akhir tahun 2018 lalu.
Alhasil, saya sungguh harus mengerjakan semuanya seorang diri, dan tentunya amat sangat tidak memungkinkan bisa menulis setiap hari, hiks.

Dan untuk job sendiri, Alhamdulillah tahun ini lebih banyak.
Ada sekitar 23 job sponsored post yang lebih banyak ketimbang tahun 2018 lalu yang hanya sekitar 11 sponsored post saja.

Namun untuk job liputan event blogger, jauh berkurang.
Hanya sekitar 12 event saja yang saya hadiri, itupun sebagian bukanlah event berbayar hahaha.

Untuk media sosial, khususnya instagram @reyneraea, ada banyak peningkatan yang sangat signifikan, dan Alhamdulillah bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah dari puluhan hingga ratusan ribu.

Yup, di awal tahun 2019 lalu, follower instagram saya masih berkisar di angka dua ribuan saja, dan berkat mengikuti follow loop, follower akun instagram saya naik pesat hingga ke angka 10ribuan.

Dan, siapa sangka? follower 10K sungguh membuka pintu peluang menghasilkan uang, dari postingan feed instagram maupun stories instagram.

Untuk kehidupan pribadi, sungguh tahun ini begitu nano-nano, perjuangan banget karena setahun kudu menjalani long distance marriage aka LDM dengan pak suami.
Hal tersebut sering memicu pertengkaran dan berakhir dengan diam-diaman hingga berhari-hari, sungguh hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya, karena saya paling nggak betah kalau diam-diaman gitu.
Karenanya, kami menutup tahun ini dengan konsultasi di psikolog.

Namun di sisi positifnya, LDM mengajarkan saya menjadi wanita yang mandiri, dan hei tau nggak sih? saya akhirnya bisa pasang gas dan angkat galon dong, hahaha.
Sungguh sebuah pencapaian yang amazing, lol.

Bukan hanya itu, kemandirian saya pun teruji saat suami mendapatkan kecelakaan di Lamongan pada bulan Februari lalu.
Dengan kebingungan, saya menggendong si bayi, menjemput si kakak di sekolahnya, lalu naik grab ke Lamongan, padahal saya sama sekali belum pernah tahu lokasi pekerjaan si pak suami sama sekali, bahkan saya belum pernah sama sekali ke Lamongan, huhuhu.

Over all, terimakasih atas semua perjalanan hidup dan kesempatan serta rezeki yang berkah di tahun 2019 ini.

Bismillah For 2020

Tahun 2020, sungguh merupakan tahun yang saya sambut dengan penuh semangat.
Insha Allah, di tahun ini saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Meskipun sesungguhnya menjadi pribadi yang baik adalah resolusi di tahun 2018, namun kali ini saya ingin membuat resolusi yang lebih masuk akal dan lebih jelas tujuan atau goal-nya.

Adapun resolusi atau target pencapaian hidup di tahun 2020 ini adalah :

1. Manajemen waktu dengan baik

Kunci dari kewarasan saya sebagai ibu rumah tangga yang menjalani LDM dengan suami serta harus mengurusi 2 anak dan rumah seorang diri adalah, bukan dengan jalan-jalan atau refreshing lainnya.

Baca juga : Ibu Blogger 2 Anak Tanpa ART, Bisa Update Blog Setiap Hari, Begini Rahasianya!

Melainkan manajemen waktu yang baik.
Sering sekali, saya merasa kehabisan waktu, karena buruknya manajemen waktu sendiri.
Meski sejujurnya bukan semata kesalahan saya, namun saya tidak mau terus terperangkap dalam manajemen waktu yang buruk.

Apalagi, hal tersebut membuat saya sering sakit dan pak suami jadi keberatan dengan kegiatan tersebut (padahal kegiatan tersebut juga amat sangat membantu tugasnya juga, *sigh!)

Tapi sudahlah, memang sebaiknya saya lebih serius lagi dalam manajemen waktu, salah satu caranya adalah, mengikuti jadwal yang sudah saya susun secara disiplin.

2. Menulis di blog minimal 15 artikel setiap bulannya.

Berkaca dari pengalaman tahun 2019 yang mana, saya begitu ngos-ngosan menulis di blog ini, serta sulit banget mencari waktu untuk menulis di blog atau website lainnya.
Membuat saya ingin menyusun sebuah resolusi yang masuk akal saja.

Jika sebelumnya saya begitu tertantang dan berambisi dengan one day one post, kali ini saya akan lebih manusiawi lagi.

Namun bukan berarti saya akan bermalas-malasan, saya tetap berusaha menulis setiap hari, akan tetapi dengan pembagian tempat menulis yang lebih merata, seperti menulis di beberapa website lainnya juga.

3. Melatih si adik untuk bisa berbicara dengan jelas, lulus toilet training dan lepas ASI 

Memang sedikit kemunduran bagi saya, karena jika dibandingkan dengan kakak Darrell, yang bisa berbicara sebelum usia 2 tahun, dan lulus toilet training serta lepas ASI di usianya sebelum 2 tahun.

Untuk si adik, justru di usianya yang kedua tahun ini, dia sama sekali belum mau berbicara dengan jelas, masih mengenakan popok serta masih belum mau lepas ASI.

Semua itu juga berkaitan dengan buruknya manajemen waktu saya, sehingga waktu bermain dengan si adik tidak beraturan dan berdampak dengan keseluruhan lambatnya progres perkembangan sikap si adik.

4. Melatih si kakak, menulis di blog seminggu sekali, dan bikin rekening buat si kakak.

Btw, si kakak udah punya blog dong di https://mdarrellk.travel.blog/ , hasil karyanya sendiri selama liburan kemarin.
Semoga di tahun ini, si kakak bisa rutin menulis setiap minggu, agar ketahuan, benar nggak sih si kakak juga suka menulis kayak maminya? Atau cuman pengen aja?

Selain itu, saya berencana bikinin si kakak rekening khusus dia.
Sedih banget, soalnya si kakak sering nabung di rumah dan kepakai ama papi dan kadang juga mami, lolololol.

Kalau dimasukin rekening kan lebih aman, si kakak juga bisa melihat saldonya sendiri, dan semangat menabung dari uang jajannya.

5. Menuliskan 5 hal manis yang dilakukan pak suami setiap minggunya

Permasalahan saya dengan pak suami sebenarnya complicated, bikin ilfeel, tapi nggak bisa juga berpisah.

Baca juga : Pengalaman Konseling Bersama Psikolog Dan Biayanya, Di UPP Unair Surabaya

Ye kan, gimana coba nasib anak-anak?
Karenanya, saya terinspirasi dari komen sahabat blogger Creameno, untuk sering menuliskan hal-hal manis yang dilakukan oleh pasangan.

Hal itu akan membantu kita untuk fokus ke kelebihan pasangan dan menyadari bahwa setiap manusia memang punya kelebihan maupun kekurangan.

Karenanya, saya harus menuliskan hal-hal tersebut, yang bisa saya baca di saat saya kesal pada pak suami.

5 goal atau resolusi yang ingin saya capai di tahun ini.
Hanya 5 garis besar, tapi pengerjaannya butuh effort dan semangat tinggi.

Baca juga : Cara Praktis Mewujudkan Resolusi Tahun 2020

Apapun itu, semoga resolusi ini bisa saya capai dengan baik.
Sehingga tidak hanya menjadi sebuah resolusi yang akan diteruskan di tahun depannya lagi, lol.

Kalau temans, apa nih pencapaian tahun ini dan resolusi tahun 2020?
Share yuk!

Sidoarjo, 31 Desember 2019

@reyneraea

Sumber : Pengalaman pribadi
Gambar : dokumen pribadi & unsplash