Sharing By Rey - Banyak yang bertanya ke saya, baik secara halus namun nyinyir maupun to the point di kolom komen, khususnya media sosial saya.
"Mbak Rey kok berani menulis hal-hal pribadi? Apa nggak takut di-judge netizen?"Setali tiga uang, uangnya entah berapa *eh!
Beberapa waktu lalu ada seorang teman di sebuah grup yang bertanya tentang bagaimana tips agar nggak baper dengan komen orang?
Wow, saya semangat dong ya menjawab hal beginian.
Sudah bukan rahasia lagi kan ya, zaman sekarang, ada pepatah yang mengatakan,
"maha benar netizen dengan segala komennya"Yang sebenarnya bisa diartikan, bahwa komen netizen itu sotoy bin ngegas bin lebay pula.
Sering banget bikin empunya tulisan atau objek tulisan jadi down-se-down-nya (entah ini bahasa apa, lol), bahkan tidak jarang orang memilih menghapus postingannya, atau sekalian akun medsosnya, agar tidak jadi bulan-bulanan jugmental dari netizen.
Kabar buruknya lagi, bukan hanya netizen yang bisa berasal dari mana saja, termasuk bukan dalam lingkar pertemanan kita, justru komen 'pedas' kadang berasal dari orang-orang terdekat kita, keluarga dan teman dekat, apalagi teman medsos.
Bahkan, mungkin saja saya pernah melakukan hal itu, tapi sungguh jika itu terjadi, saya sama sekali tidak sengaja.
Makanya, saya juga berusaha semaksimal mungkin untuk tahan jari jika memang tidak tahu menahu masalahnya.
Terlebih memang tulisan tak bernada, apa yang saya tulis kadang disalah artikan, demikian juga orang lain kali yak.
Jangan Biarkan Komen Netizen Membuat Kita Kapok Menulis
Dahsyatnya pengaruh komen netizen, kadang membuat banyak orang jadi tidak berani menulis, kalaupun berani, ditulis dengan takut-takut, yang isinya jadi mengambang karena dipenuhi alasan agar kita tidak dibully.
Lalu untuk saya sendiri bagaimana?
Kalau ada yang sering membaca postingan di blog ini, pasti sudah kenal banget kalau saya sering menulis secara blak-blakan.
Tapi tenang saja, yang saya tulis adalah masalah sendiri, bukan orang lain.
Cuman saja, hal itu kadang membuat orang lain terkejut.
Keberanian saya menuliskan hal itu bukan hanya di blog saja, pun juga di beberapa medsos saya, khususnya facebook, karena facebook tidak memiliki batasan kata dalam menulis.
Bukan hanya hal yang pribadi, saya juga sering membahas hal-hal yang 'sensitif' yang memicu perdebatan, seperti BPJS yang naik, atau bahas masalah pemerintahan yang tentunya berkaitan dengan saya.
Kadang juga hal-hal yang bertolak belakang dari arus ikut-ikutan orang lain, misal saat menyikapi ibu yang kasar ke anaknya.
Kalau orang lain pada mengasihani anaknya, saya malah mengasihani ibunya, hahaha.
Biasanya saya bakal diserang dengan komentar,
"Oh Anda juga ibu yang kasar ya, kasihan anakmu Mbak!"Lalu saya balas,
"krik krik.."Alias malas ditanggapi, lol.
Baca juga : Dilema Komen Di Postingan Orang
Hanya karena tanggapan netizen yang mengerikan, bukan berarti saya harus mengubur niat menulis saya, niat sharing saya.
Saya akan terus menulis sesuai dengan opini saya, yang tentunya bukan mutlak benar dan amat sangat membuka diri dengan diskusi yang menyenangkan.
Tips Anti Baper Terhadap Komen Netizen
Lalu, bagaimana sih tips anti baper terhadap komen netizen?
Ada beberapa cara yang biasa saya lakukan, yaitu :
1. Selalu komen dengan baik di postingan orang lain
Ye kan, kalau kita maunya begini, kita juga kudu giniin orang.
Jangan berharap kita diginiin, kalau kitanya sendiri gituin orang.
Eh saya nulis apaan sih gini gitu ini? lol.
Maksud saya, apa yang kita tabur, tentu saja itu yang kita tuai.
Jangan berharap tuai anggur, kalau kitanya tabur juwet (eh bener nggak sih tulisannya gitu? itu tuh buah yang kayak anggur tapi kecut, hehehe).
Kalau kitanya selalu komen arogan di postingan orang lain, ya siap-siap saja dibalas arogan.
Beda kalau kitanya sering komen positif, rajin menyebarkan pujian.
Orang-orang bakalan segan minta ampun deh kalau mau komen sarkasme sama kita.
2. Ciptakan lingkar pertemanan yang positif
Meskipun kita sudah sering komen baik di postingan orang lain, bukan berarti postingan kita bakal bebas komen yang bikin baper.
Akan ada juga satu dua orang teman yang komen bikin baper, khususnya orang-orang yang nggak pernah liat kaca di rumahnya plus sering minum bensin, makanya sukanya 'nyamber', lolololol.
Iya, ada loh jenis orang kayak gini, di friendlist facebook saya ada sekitar 3-4 orang yang saya ingat sering banget komen 'nyelekit'.
Nah, penting bagi kita untuk menyeleksi teman kayak gini, kalau tingkat kebaperan kita tinggi, mending hapus pertemanan kita dengan orang kayak gini.
Kalau saya sih nggak hapus, cuman di unfollow saja, jadi saya nggak pernah liat statusnya biar saya nggak tergoda komen, dan agar interaksi kami berkurang, lol.
Terus kalau dia komen 'nyelekit' gimana dong?
Ya tentunya saya punya cara sendiri, entah itu dicuekin, atau dibalas dengan elegan.
3. Balas komen dengan elegan
Nah ini dia alasan mengapa saya tetap tidak memblokir orang yang komen 'nyelekit'.
Karena kalau saya lagi rajin dan mood, saya bakalan membalas dengan elegan, yang akhirnya ujung-ujungnya si tukang komen yang malu sendiri dan tidak jarang dia yang blokir saya, lololololololol.
Mungkin banyak yang tanya, gimana sih balas komen dengan elegan itu?
Kalau bagi saya, balas komen yang elegan itu adalah dengan membalas komen 'negatif' atau 'nyelekit' dengan komen positif dan bijak, sekalian puji setinggi langit.
Kalau yang komen masih terus berulah, baru deh komennya lepasin di angkasa, sekalian dibanting, biar ambyar, lololol.
Misal beberapa waktu lalu ada netizen yang 'bocor' dari grup KBM yang memang kebanyakan membernya sering minum bensin bahkan pertalite *eh, lol.
Ybs komen di salah satu postingan saya yang menceritakan bagaimana saya merasa tidak baik-baik saja, semacam ada yang salah karena depresi, sehingga pernah hampr mencelakakan anak.
Tulisan tersebut panjang, namun ybs yang memang sebelumnya tidak kenal saya, plus tidak bisa memahami tulisan saya, atau mungkin tidak dibaca semuanya.
Dia hanya fokus ke masalah saya mencelakai anak saya, dan komen,
"Kasian anaknya Mbak, ini hanya pembenaran diri saja untuk membenarkan kelakuan mencelakai anakmu, mending sini anakmu saya asuh Mbak, saya kasian sekali nggak tega liat anak yang menderita disiksa ibunya sendiri"Komennya seperti itu, meski versi tulisan saya.
Kebetulan saya lagi mood balas komen 'nakal', langsung deh saya balas.
"Waduh, kebetulan banget Mbak, makasih banyak tawarannya, saya kirim alamat saya ya Mbak, mohon jemput anak saya dan diasuh dengan baik, jangan dimarah-marahin ya, mohon perhatikan sholatnya biar selalu tepat waktu, dampingi wudhunya biar terbiasa wudhu dengan baik nggak ngasal. Oh ya, dia paling sulit bangun sholat Subuh, mohon sabar bangunin dengan lembut ya Mbak, sekalian bayarin SPP sekolahnya ya Mbak, nanti saya kirim tagihannya, bla..bla..bla.."Berikutnya saya langsung di blokir, lololololololololol.
Ini nih yang saya maksudkan dengan MALU KOMEN BODOH DI POSTINGAN ORANG!
Intinya balas komen yang elegan itu, menunjukan bahwa kita bukanlah peminum bensin, alias nggak selalu komen ngegas kita balas ngegas juga.
4. Cuekin
Jurus terakhir agar tidak baper dengan komen netizen adalah... CUEKIN!
Nggak usah dibaca, atau kalaupun nggak sengaja terbaca ya udah biarin aja, balas aja pakai omongan.
Sekalian balas dengan kata-kata yang paling sadis.
Ye kan, nggak bakal ada yang baca komenan kasar kita, kan nggak ditulis, hahaha.
Biar lebih aman, matikan notifikasi postingan tersebut, jadi kan aman, damai dan sentosa.
Oh ya, sesungguhnya, cuek dengan komen yang ada itu sebenarnya menyakitkan buat yang komen, apalagi kalau dia udah komen panjang-panjang, tapi nggak kita tanggapin, kan bakal jadi boomerang sendiri buat si tukang komen 'nakal'.
Demikianlah beberapa tips yang sering saya terapkan sehingga saya jarang banget baper dengan komen netizen, kalaupun memang lagi mood banget, biasanya saya jadikan saja postingan, biar dia balas diserbu netizen hahahahaha.
Dan intinya, semua itu adalah 'jam terbang; kita dalam dunia maya.
Mungkin juga karena saya sudah lama banget berkecimpung dalam dunia maya, terlebih sebelumnya menjalankan bisnis MLM Oriflame yang mana sering banget harus memprospek orang, jadinya sering dinyinyirin orang.
Karenanya saya semacam sudah tahu sela terbaik dalam tetap waras di media sosial.
Kalau temans gimana?
Masih suka baperan kah dengan komen orang lain atau netizen?
Sidoarjo, 3 Desember 2019
@reyneraea
Sumber : pengalaman pribadi
Gambar : unsplash
Bener banget, Mbak. Kalau kita mau dikasih komentar santun ya sebelumnya kita sendiri bersikap seperti itu dulu.
BalasHapusIya Mba, semacam hukum tebar tuai ya :)
HapusKalau saya sih kalau tidak cocok komentar jadi saya diamkan saja ,kalau di tangapin ntar ribet dan sakit kepala mbak 😅
BalasHapusHahahaha, itu pilihan yang cerdas tuh :D
HapusKalau sudah terbiasa dibully, nanti akan kebal dengan sendirinya.
BalasHapusYang penting, tetap dalam batasan wajar, kalau wartawan mungkin ada badan hukum yang melindungi.
Kalau blogger, memang layaknya harus lebih hati-hati dan waspada, pastinya itu juga demi kenyamanan dan keamanan terkasih dalam keluarga. Jika memang artike itu dari sumber lain, ya layaknya disertakan. bahkwa apa yang kita katakan atau kita tulisankan itu ada rujukannya. Bukan asal pendapat sendiri.
Kalau saya sudah biasa kena koment nitizen, tapi biasanya mereka tidak membaca dengan lengkap, hanya membaca judulnya saja
hahaha betul banget, saya memang udah beberapa kali kena bully-an, saya cuekin saja hahahaha.
HapusBetul tuh, netizen sukanya baca judulnya doang, abis itu koar-koar sotoy malu-maluin hahaha
Mbaaak .. tulisannya sesuai banget dengan temenku yang lagi galau gara2 dilabrak orang dikira ngajarin istrinya selingkuh hahaha .. duhh dia sih vlogger dan ga tahu apa2, gegara ngasih info tentang kehidupan di Belanda .. yaa Salam!
BalasHapuswahhh galau tuh.
HapusKok bisa gitu dia dilabrak, kan dia nggak nyuruh istri orang itu nonton yak hahaha
Membalas komentar negatif secara elegan itu gampang2 susah. Gampang kalo tanki kewarasan kita lagi penuh. ��
BalasHapusJadi, kalo saya sih...kalo lagi nggak waras, mending ditutup dulu aja. Daripada daripada, mendingan mendingan. Ya kan?
Tar bis refill baru deh dibuka lagi komentarnya.
hahahaha, memang kudu di pas kan sikonnya ya, kalau enggak bisa berabe :D
HapusKalo di medsos ku sih netizen nyinyirnya gak melakukan komen nylekit di postinganku, Mbak. Tapi nyindir aku di caption postingan fotonya (btw aku mainnya Instagram). Kalau begitu sih biasanya aku unfollow aja, lumayan mata jadi gak sepet karena ketemu fotonya doi lagi. Hehehe. Tapi pernah juga aku sakit hati sampai unistall aplikasi medsos.😭
BalasHapusbahahahaha, di unfol aja mah kalau gitu, bikin toxic yak :D
HapusWow cukup brutal juga yang menjudge kak rey dengan komen super nylekit begitu, ku turun ingin mempuk puk
BalasHapusTapi untunglah bisa membalas dg elegan
Klo aku, belum pernah sih dikomen frontal yang aneh2, smoga saja sih jangan pernah dan jangan sampe, amit2 ketok meja, soale kuu orange baperan jadi klonada yang komen jutek gitu serasa dinia turut ambyaarrrt dan bikin malas nulis tentunya, tapi rata2 klo yang tukang komen jahat alias galak biasanya , kebanyakan sih ga baca lengkap, atau baca lengkap artikel tapi ga mudeng alias ga ngerti pesan yang ingin disampaikan penulis gimana. Jadilah terjadi salah tafsir, trus melancarkan serangan komen brutal yang das des das des bikin adminnya syock... makanya sebisa mungkin, karena ku anake bkom terlalu kuat mental, jadi kalau bikin tulisan sekarang main aman aja xixiixixi
hahahaha iya, kebanyakan karena malas baca, tapi ada juga yang memang pola pikir beda.
HapusCUman kok ya nggak malu gitu yak komentar frontal kayak gitu hahahaha
aku salut loh rey kamu bisa elegan gitu membalas komen julid :). jujurnya aku baperan bangetttttt. pernah yaa ada komen yg memaki2 di blogku, hanya gara2 aku nulis review jelek di suatu hotel di aceh,ama kuliner di dieng. waduuuh baca kata2nya bisa panas nih kuping. dan aku tipe yg sakit ati banget abis itu hahahaha. tp aku males bales mba, komennya lgs aku tendang ke spam hahahahah.
BalasHapuskadang aku pikir, mentalku ga cocok memang jd orang terkenal :p. lah dijulidin aja lgs baper, jiper, keder.ga kebayang yaaa artis kayak syahrini, lucinta luna , nikita mirzani, mulan jamilah, yg banyak dihujat :D. mental memang harus kuat supaya ga baperan
hihihi, semua karena waktu juga Mba, mungkin karena saya udah sering menghadapi hal serupa, jadinya bisa lebih calm down, meskipun juga kadang panas hati, tapi biasanya nggak saya balas di tulisan.
HapusPaling pas memang membalas dengan elegan yang memukul telak dengan hal yang bagus-bagus hahaha
Cara efektif balas komen nyinyir dengan balutan simpatik memang harus gitu pada yang di KBM itu. gGagal fokus baca esensi dari keseluruhan cerita karena terbiasa konsumsi hal negatif tanpa memahaminya dengan baik. Cuma lucu juga yang bersangkutan main blokir, hi hi.
BalasHapusKalau saya, sih, seringnya dinyinyirin di dunia nyata karena jarang aktif nyetatus di media sosial. Kayaknya gak punya waktu untuk gitu saja karena sibuk blogwalking, hi hi.
hahahaha, kalau di dunia nyata gimana jadinya Mba? saya jarang sih di dunia nyata, mungkin karena jarang ketemu orang hahahaha
HapusIseng main ke beberapa tulisan lamanya mba Rey, karena lagi mau tambah-tambah ilmu soal techno hehehe~ kalau saya syukurnya belum pernah dapat komentar nggak menyenangkan di blog, mungkin karena blog saya masih baru dan temannya itu-itu saja yang komentar :)))
BalasHapusSalut sama mba Rey, bisa berani menghadapi orang-orang menyebalkan yang suka komentar semaunya. Perlu mental kuat dan sudah pasti nggak mudah hihihi. Tapi semoga, hal-hal negatif tersebut nggak membuat mba Rey berhenti menulis apalagi sampai menghapus blog ya mbaaaa :D
hahaha, insha Allah jangan sampai hapus blog gara-gara baper hahaha
HapusMakasih banyak tipsnya mba, poin 3 bisa banget dicoba hehe.
BalasHapusAyo dicoba :)
Hapuskalau masalahnay aku gak ngerti atau terlihat sudah ribut lebih baik aku gak ikutan komentar juga sih .
BalasHapusNah betul Mba, nggak ikut-ikutan aja ya :)
Hapus