Sharing By Rey - Menghindari perselingkuhan adalah sebuah hal yang selalu saya upayakan, sejak dulu. Meskipun kata orang selingkuh itu indah, lol.
Kalau dipikir, betul juga sih, selingkuh itu indah, karena biasanya kan kita selingkuh karena kita jatuh cinta, dan siapa sih yang berani mengatakan kalau jatuh cinta iu nggak asyik?
Ayo diingat-ingat masa-masa awal jatuh cinta sama pasangan, dunia rasanya penuh bunga, eh kalau saya sih merasa dunia penuh es krim, manis.
Lalu sekejap es krimnya jatuh ke lantai, dan sakit rasanya.
Iya, pas tahu kalau gebetan ternyata masih mikirin mantannya *eh, lol.
Baca : Cinta Balas Dendam ?
Jatuh cinta memang asyik, tapi kalau jatuh cintanya kepada orang yang tepat.
Kalau jatuh cinta kepada orang yang kurang tepat? Misal ke suami orang, tunangan orang, pacar orang.
Kayak Rey dulu, jatuh cinta sama tunangan orang, lol.
Sayangnya, cinta kadang buta, eh atau si empunya cinta membutakan hatinya karena cinta.
Jadinya, hal yang salah pun tetap dilakukan.
Dan begitulah, terjadilah yang namanya perselingkuhan.
Perselingkuhan, khususnya bagi pasangan yang sudah menikah, sejatinya terjadi oleh beberapa hal, dan yang paling sering adalah faktor situasi dan kondisi.
Seringnya bertemu, berdekatan sepanjang hari, lama-lama jadi curhat colongan, lalu saling menasehati, lalu tiba-tiba merasa nyaman, dan otomatis pasangan di rumah jadi terlihat sangat buruk dalam segala hal.
Meskipun, ada juga yang jatuh cinta karena melihat fisik yang cantik/ganteng.
Pada situasi dan kondisi saya, kemungkinan untuk selingkuh itu besar, karena nggak tahu kenapa ya, sejak kecil teman saya banyakan lelaki.
Waktu SD, SMP, STM hingga kuliah, teman sekelas ceweknya sekitar 6-7 orang saja.
Kerjapun di bidang yang banyak lelakinya, bahkan sering keluyuran ke proyek, sayanya sendiri yang perempuan.
Untungnya saya selalu dilindungi Allah, jadinya saya nggak diapa-apain tuh sama gerombolan siberat hahaha. Eh apa karena dulu saya tuh nggak keliatan kayak cewek kali ya? lol.
Dengan keadaan seperti itu, ditambah saya kalau kerja tuh selalu terlalu bersemangat, jadinya selalu terlihat menonjol dari karyawan lainnya, membuat peluang saya dekat dengan beberapa teman lelaki itu lebih besar.
Ketambahan lagi satu sikap saya, yang entah itu kelebihan atau kekurangan ya?
Saya tuh paling nggak bisa kalau menolak sedekah kuping, alias seringnya nggak bisa nolak kalau dicurhatin orang, baik teman cewek maupun teman cowok.
Dan yup, hasilnya beberapa orang teman lelaki jadi dekat dengan saya, bahkan hingga sekarang saya di rumah saja nggak pernah keluar ketemuan dengan mereka, tapi masih saja sesekali teman-teman lelaki tersebut kadang menghubungi saya melalui chat di WA.
Tapi, semua itu bukan berarti saya langsung kejebak hubungan terlarang dengan perselingkuhan, karena saya punya beberapa cara untuk menghindari perselingkuhan, di antaranya :
1. Memikirkan akibatnya, yaitu hilangnya kepercayaan atas kesetiaan kita
Ah, thanks to bapak saya yang galak, yang tidak mentolerir sedikitpun kesalahan yang saya perbuat, sehingga saya tumbuh jadi wanita yang perfeksionis.
Memang sih, menjadi perfek itu juga nggak baik, tapi kalau dialihkan hanya untuk yang baik-baik saja, insha Allah bermanfaat banget.
Saya tidak suka berbuat salah, karena saya tidak mau disalahkan, saya tidak mau dicurigai terus karena perbuatan salah saya di masa lalu.
Itu sangat menyakitkan tauk!
Saya tahu persis beberapa teman perempuan, bahkan punya orang terdekat yang memilih tidak setia pada suaminya.
Meskipun sebenarnya hal itu dilakukan karena dia ingin balas dendam pada suaminya, tapi ujung-ujungnya dia yang rugi sendiri.
Setelah perselingkuhan tersebut, hingga saat ini suaminya tidak pernah sama sekali benar-benar bisa percaya lagi dengannya.
Alhasil? Nggak asyik banget!
Telat pulang kantor dicurigai, hape diperiksa mulu.
Mau pergi-pergi? ya ampun, nggak enak banget, udahlah diizinkan dengan tidak ikhlas, kalau kelamaan ditelponin bolak balik.
Sangat kontras dengan keadaan saya, saya mau ke manapun, suami pasti mengizinkan.
Bahkan pergi sama teman lelaki asal enggak berduaan saja, pasti diizinkan dan nggak pernah diteror suruh cepat balik.
Ye kan, suami nggak punya satu alasanpun untuk melarang saya, karena memang track record kehidupan saya yang bersih.
Bukan berarti saya tidak pernah selingkuh, saya pernah selingkuh hati dulu, tapi sebelum menikah.
Itupun saya pasti cerita sama pasangan, karena saya embeeeeer bocor kalau sama pasangan.
Makanya saya nggak bisa selingkuh, soalnya pasti ketahuan karena bocorin sendiri, lololololol.
Etapi, kadang saya berpikir, jangan-jangan memang suami nggak secinta itu sama saya, makanya kok nggak pernah dilarang sama sekali mau ke manapun.
Etapi biarin deh, enak kok kalau enggak dilarang-larang.
Lagian kalau suami larang juga percuma, dia bakal malu sendiri.
Ye kan, saya tuh bahkan keluar pagar saja bisa 2 hari sekali, lolololol.
Makanya, kalau mau hidupmu bebas tanpa larangan, jaga selalu kepercayaan pasangan ya temans!
No selingkuh-selingkuh, kalau mau selingkuh mending putusin dulu yang satunya, atau ceraikan dulu pasanganmu, hehehe *sadis tapi manusiawi :D
2. Meyakini bahwa selingkuh itu adalah hal yang paling memalukan
Segala sesuatu yang menjadi keyakinan kita, insha Allah akan selalu membuat kita hidup lebih terarah, seperti keyakinan saya yang mengartikan bahwa selingkuh itu adalah hal yang paling hina dan memalukan.
Khususnya selingkuh saat kita sudah menikah.
Duh kemon, selingkuh orang dewasa itu mengerikan, karena pasti disertai adegan itu-itu tuh, lol.
Zaman now, pasangan belum menikah saja bisa selingkuh sampai itu-itu, apalagi pasangan yang sudah menikah.
Khususnya bagi wanita nih, memangnya nggak malu apa kita buka-bukaan terhadap 2 orang lelaki? euy! Sekilas mungkin tulisan saya terbaca vulgar, tapi coba deh kita pikirkan dengan seksama, bukankah itu memalukan?
Tidak masalah buka-bukaan terhadap 2 orang lawan jenis berbeda, yaitu pasangan kita dan selingkuhan, tapi pastikan pilih satu, lalu satunya lepasin.
Alias, mending cerai dulu deh, baru lanjutkan hubungan dengan orang lain yang membutakan mata hati tersebut.
Mungkin ada yang bertanya, kalau selingkuh hati saja gimana?
Well, saya rasa seseorang dewasa terlebih yang sudah menikah, sangat tidak mungkin selingkuhnya perasaan doang.
Terlebih di zaman yang serba digital ini, minimal meski jauh-jauhan, yang namanya kirim-kirim foto, dari yang cantik tapi sopan, sampai yang berani buka-buka titik joss itu, lololol pasti bakal tergoda dilakukan.
Ini terbukti dari curcol seorang sahabat saya, lelaki, sudah punya istri, tapi dia masih suka tebar perhatian, alhasil istri orang yang jablay jadi baper, dan hampir tiap hari kirim foto sekseh ke sahabat saya itu.
Lalu dengan pedenya sahabat saya tersebut meng-forward foto dan percakapannya tersebut ke saya.
Can you imagine itu girl?
Eh wanita dewasa masa nyebutnya girl juga ya? lol.
I mean, jangan terlalu GR dan buta hati kalau jatuh cinta sama lelaki beristri, eh bahkan lelaki single tapi kitanya udah bersuami loh.
Bisa jadi memang lelaki itu nggak cinta-cinta amat, tapi senang saja menaklukan wanita.
Kayak sahabat saya itu.
Saya nggak bisa bayangin kalau berada di posisi wanita yang sering kirim foto sekseh itu.
Sudahlah dia berhijab, kalau liat medsosnya dia alim banget, kegiatannya ikut pengajian, arisan dan semacamnya.
Tapi di dunia chat, dia rajin kirim foto sekseh ke suami orang.
Mau ditaruh di mana coba muka dan hatinya, kalau dia tahu saya juga kebagian foto tersebut, lololol.
3. Membatasi kontak dengan lawan jenis
Saya tidak tahu sih, apa memang semua lelaki kayak gitu, tapi entah mengapa kebanyakan rekan-rekan kerja saya tuh, gemar banget melakukan sentuhan dengan rekan kerja lawan jenis, kayak saya.
Baca juga : Etika Bergaul Dengan Suami Orang
Saya benci banget, kalau saya lagi sibuk di komputer, terus ada rekan kerja yang datang bertanya tentang kerjaan, lalu dengan pedenya dia taruh tangannya kadang di sandaran kursi saya, kadang di bahu saya.
Kalau sudah gitu, tanduk saya keluar *eh lol.
Maksudnya saya marah banget.
Saya bukanlah wanita alim banget, kalau ketemu teman lelaki saya, khususnya yang dulu akrab, saya masih tidak sanggup menolak tidak menyambut jabatan tangannya.
Demikian juga ketemu mantan-mantan atasan saya dulu yang mayoritas laki-laki.
Mereka masih menganggap saya kayak anak kecil, meski saya sekarang udah bahenol dan gendong anak, lol.
Mereka pasti bakal mengulurkan tangan untuk menjabat tangan saya, dan sebalnya lagi, lama banget baru dilepas.
Risih tauk, tapi masih bingung menolaknya.
Saya percaya, Allah melarang kita kontak dengan lawan jenis itu pasti ada alasannya, karena memang meski kadang kita tidak sadari, setiap kali kontak dengan lawan jenis, ada semacam perasaan aneh yang menjalar di tubuh kita.
Perasaan tersebut, akan berkembang kalau memang kita akhirnya dekat dan merasa nyaman dengan lawan jenis itu, dan sudah bukan rahasia lagi, setanpun bersorak sibuk membisikan sesuatu yang dosa.
So, daripada daripada, mendingan mendingan deh, lol.
Maksudnya, daripada menyesal, mending hindari.
4. Membicarakan dengan pasangan atau suami/istri
Ini mah Rey banget, embyeeerrrrr bocor, lol.
Entah mengapa, saya tuh nggak bisa nyimpan rahasia kalau sama suami.
Bahkan, mengenai uangpun saya ember.
Sungguh wanita yang aneh ya, hahaha.
Saya selalu membicarakan apapun yang saya alami, saya lakukan, dengan teman lelaki lainnya.
Dan itu sepertinya berpengaruh banget melindungi saya dari perselingkuhan.
Karena dengan begitu, saya tahu kalau memang rekan lelaki saya modus, hahaha.
Suami bakal cemburu kalau saya bercerita sesuatu yang memang terlalu berlebihan.
Dan kalau suami sudah seperti itu, secara tidak langsung semacam alarm buat saya untuk membatasi kedekatan saya dengan rekan yang bikin suami cemburu.
Demikianlah cara saya menghindari perselingkuhan meski bergaul dengan teman lelaki.
Intinya sih menjaga hati.
Itu yang paling penting.
Karena meski semua tips di atas kita lakukan, tapi kita tidak menjaga hati, tidak mengontrol hati, membiarkan perasaan kita dikuasain oleh hati, tidak memberi ruang sedikitpun kepada logika, ya ambyar juga pertahanannya.
Dan yang paling penting, berdoalah, minta padaNya untuk menjaga dan menetapkan hati kita, karena Dialah Maha pembolak balik hati.
Semoga postingan #FridayMarriage ini bermanfaat :)
Sidoarjo, 24 Januari 2020
@reyneraea
Selingkuh itu memalukan dan juga berdosa tentunya ya mbak, yang paling penting adalah tegas untuk 'say no to selingkuh', hehee..
BalasHapusBetul, say no to selingkuh! titik, ga pake koma hahaha
HapusSelingkuh itu bisa Indah, bisa Siti, bisa Wati, dll asal jangan Satriani..😂
BalasHapusTapi memang bener sih, dunia Maya dan nyata bisa membuat selingkuh kalo kitanya tidak jaga diri.
hahahahah, apalagi Satriano :D
HapusTumben satriano nya belum datang, apa lagi ngano ya..😁
HapusLagi sibuk dia hahahah
HapusAgus > Asal juga jangan " Agustin atau agustri " :)
Hapus# Mas Agus ngak mungkin baca,hahaha....
Agustina :D
HapusKalau aku malah kebalikannya, Mbak. Lebih banyak temen perempuan daripada laki-laki. Entah kenapa setelah memilih berjilbab 7 tahun yang lalu aku sedikit demi sedikit menghindari untuk memiliki hubungan terlalu dekat dengan laki-laki, termasuk dalam urusan hubungan pertemanan. Apalagi saat itu satu jurusan juga lebih banyak perempuan. Jadi kalau sama laki-laki hanya sekedar tahu orangnya saja.
BalasHapusUntuk masalah selingkuh atau tidak selingkuh, aku lebih memilih untuk tidak selingkuh. Alasannya, karena aku sendiri tidak suka dengan orang yang tidak setia. Dan aku memposisikan diriku untuk terus menjadi orang yang setia terhadap pasangan, sambil berdoa kepada Allah supaya pasangan juga dijadikan orang yang setia seperti halnya aku. 😄
hahahaha, iyaaaa.
HapusKalau saya memang sikonnya, meski nggak akrab juga sama semua teman lelaki :D
memang jika kita sudah berpasangan harus memtasi si mba sama lawan jenis, kita yang harus tau batasnya :)
BalasHapusBetul :)
Hapuskunci hubungan itu emang saling keterbukaan sih mba, bener. kalau kita tidak membatasi apapun ya kita bsa jaga diri kenpa tidak hehe
BalasHapusMAsalahnya adalah, tidak semua orang bisa komit akan janji jaga dirinya.
Hapusbanyak perselingkuhan yang terjadi tanpa direncanakan :D
sama mbak saya dari SD, sampai SMA banyakan teman lelaki, tapi alhamdulillah mereka memang bener-bener sahabat dan ortu saya percaya sama mereka, sekarang di kantorpun kebanyakan laki-laki. Makasih tipsnya ya mbak semoga kita jauh-jauh dengan kata selingkuh Amiin
BalasHapusIya Mba, kalau teman-teman saya usil Mba, ada yang sekadar usil, ada juga yang mencurigakan hahahaha
HapusKuncinya menurut saya agar tidak terjadi perselingkuhan sich, upaya dari masing masing pasangan untuk tetap membuat perasaan cinta itu tetap membara
BalasHapusnah masuk akal, kalau kita cinta ama pasangan, nggak bakal kegoda siapapun ya :)
HapusPembahasannya ngeri amat ini 😂. Duh duh, meski memalukan tapi bnyak juga ya yang menikmati haha. Temen aku sering cerita ke aku betapa dia enjoy menjalani itu semua. Padahal, dia dah punya suami. Aku sepakat bahwa selingkuh itu memalukan. Coba mreka berhenti sejenak buat berfikir efek jangka panjangnya pasti gak gak lagi deh. Btw, kalo SMA temen aku kebanyakan cewek karena aku SMK SMEA wahahaha :))) hidup SMK !!!! *ini apasih
BalasHapusbanget! semoga kita selalu dijaga dan dibungkus oleh rasa malu ya say, biar selalu bisa menghindari perselingkuhan :D
HapusBtw di tempat saya dulu SMEA nya seimbang laki perempuannya, bapak saya juga alumni SMEA, kalau saya mah STM, nggak kenapa saya terdampar di sana hahaha
Nanti akan aku bahas dengan judul sebaliknya, Rey.
BalasHapusBoleeehh, saya nantikan, menarik ini mah :)
HapusSaya juga nggak suka perselingkuhan mba, lebih baik selesaikan dulu hubungan sebelumnya baru mulai yang baru lagi hehehe. Terus saya nggak merasa ada hal baik dalam perselingkuhan, yang ada pusing kaaan harus urus 2 orang hahaha :))
BalasHapusTapi kadang saya bertanya-tanya, berhubung rentang hidup manusia jaman sekarang bisa sampai 100 tahun, dan usia saya kini masih di kepala 3, apakah bisa saya mencintai dan melihat orang yang sama selama 70 tahun lamanya? Seharusnya bisa ya mba, karena jaman simbah saja bisa :3
Nah betul itu, tidak ada yang salah kalau jatuh cinta lagi, yang salah itu sikapnya yang egois, selesaikan dulu hubungan, baru mulai yang baru, jangan serakah dua-duanya diembat ahahahah
HapusSeharusnya memang bisa, asal berdua mau berusaha, semoga kita termasuk orang yang selalu berusaha yaa :)
eee.. apa iyaa selingkuh itu indah? selingkuh itu merusak. merusak hati orang. hehehe..
BalasHapusmbaaa.. sama bangeet temen kantornya lakik semua. disitu ku kadang merasa sedih. hikss..
tapi Alhamdulillah sih aku gak pernah sama sekali kepikiran selingkuh. iya, lah wong temen2 ku udah lakik berumur semua, kepala 5 wkwkwk..
etapi kalopun masi muda2, ku juga gak akan mau sih.. apalagi kalo teringat selingkuhnya orang dewasa itu disertai adegan "itu-itu" wkwkwk.. gelii mbayanginnya.. wkwkwkwkw..
wkwkwkwkwkwkw, iyaaaa.. jijay-jijay gimanaaaa gitu :D
HapusTapi heran deh, banyak juga yang doyan selingkuh hahaha
Eh dulu waktu kerja, bahkan kakek-kakek juga genit, bete saya hahaha
Pas banget lagi LDR muncul tulisan beginian 😂
BalasHapusSaya sendiri pun yang "agak susah" akrab sama laki laki aja kadang masih "disuguh" kesempatan buat punya 2 lelaki. Eeaa. Wkwkk
Tapi ya benar yang dibilang mba rey, selingkuh itu ada akibatnya, takutnya juga kena karma atau mencoreng nama sendiri di lingkungan sosial
hahaha, sekali nggak dipercaya, sulit buat mengembalikan kepercayaan, mending selesaikan hubungan baru mulai yang baru, ketimbang selingkuh :D
HapusMakanya aku suka heran, Mbak. Orang sudah punya suami kok bs dengan mudahnya "naksir A" dan bilang aku dar si A.
BalasHapusKarena aku pribadi punya pikiran sama dg Mbak berkenaan dg berteman dg lawan jenis.
Aku sampai skrg banyak interaksi dg lawan jenis salah satunya krn kerjaan, tapi memamg tdk pernah sampai ada yg mgejar karena aku sudah pasang namanya benteng tinggi. Pernah ada client begitu, kek psycho nurut aku ya suamiku tak mnta negur karena dia type semakin di jauhi semakin nyari, wong gendeng :D
Aku sampai skrg msh suka sih bercanda, bahkan teman2 WAG blogger angakatan 2008 - 2013 isinya banyak cowok..cuma ya emang aku cerita ke suami. Si babang A, babang B. Kalau mereka ajak kopdaran sama2 kami bawa keluarga masing2. Jadi pertemanan keluarga hahahaha.
Kata bundaku, perempuan pandai2 bawa diri dan tahu batasan.
Nah bener tuh, kuncinya pandai bawa diri dan tahu batasan, soalnya kalau ada apa-apa, yang rugi kita sendiri kan ya. :)
HapusResiko selingkuh itu berat, marimar.... :)
BalasHapusKalau ngak bakal malu, bakal kena goresan pedang, kalau ngak kena goresan pedang, bisa masuk Hotel Prodeo .
Saya yakin Mbak adalah tipe setia, sehingga pak su memberikan keringan untuk Mbak dalam bergaul dengan para lelaki, termasuk teman medsos atau teman blogger.Dan tetap lah SETIA. ( Kayak judul lagu yah...? )
dari tulisan ini saya kok , kayak dapat inspirasi untuk nulis artikel yg berjudul "
" Bergaul Dengan Teman Wanita, Begini Cara Saya Menghindari Perselingkuhan " biar tulisan Mbak ada tandingannya gitu.hahahay.
hahaha ayo dibikin tandingannya, kan Kang Nata tuh banyak punya teman mamak-mamak blogger :D
Hapus