Sharing By Rey - Gaji blogger tentunya menjadi sesuatu yang bikin banyak orang kepo.
Yup, fee atau gaji blogger, bisa juga disebut pendapatan blogger, entah itu perbulan, atau bahkan per job yang dikerjakannya.
Banyak orang yang bilang, fee atau gaji blogger itu besar banget, makanya banyak yang pengen ikutan jadi blogger, meskipun sebenarnya sama sekali nggak suka menulis, padahal ya modal utama blogger ya menulis.
Iya sih, menurut kisah banyak blogger senior, dulunya profesi blogger itu pernah ada di puncak keemasannya, yang mana sekali posting bernilai uwow, bukan hanya posting di blog, even sekali ngetweet yang kata-katanya sangat terbatas itu, nilainya fantastis.
Nggak heran ya, kalau sekelas si Arif Muhammad @poconggg yang tenar di Twitter dulu, semacam berada di puncak banget.
Seiring waktu, teknologi berkembang, kebutuhan dan keinginan masyarakat jadi berubah, pun juga semakin bertambahnya saingan, tiba-tiba profesi blogger menjadi tidak sejaya dulu lagi.
Dan begitulah, saya ngeh dengan di profesi blogger saat masa keemasannya tenggelam, alias terlambat, lol.
Bukan hanya pemasukan atau gaji blogger dalam hal kerjasama langsung di blog, akan tetapi, konon juga dalam hal adsense.
Dulu, banyak banget para blogger yang mengincar adsense karena penghasilannya yang menggiurkan.
Lagi-lagi menurut saya, semua itu karena dulunya persaingan belum sebanyak sekarang.
Terlepas dari algoritma google yang berubah-ubah, saya yakin google hanya melakukan yang terbaik agar tidak ada kecurangan yang bisa dilakukan para pengais rezeki melalui blog.
Fee Atau Gaji Blogger Berbanding Performa Blog
Saya nggak tahu sih, apa yang jadi penilaian klien saat mengajak blogger kerja sama di zaman dahulu, selain mungkin saja dulu saingan belum sebanyak sekarang.
Akan tetapi, zaman sekarang, hampir setiap hari saya melihat penawaran job blogger, khususnya sponsored post job review atau content placement, dengan syarat yang aduhai tetapi fee yang aduhoi itu, sungguh bikin miris banget.
Bukan hanya DA yang begitu rempong naikinnya itu.
Bahkan mulai merambah ke yang namanya Alexa Rank.
Dan, sebagai yang punya pengalaman alexa rank melangsing itu, saya tahu banget bagaimana perjuangan melangsingkan alexa rank tersebut.
Lalu dihargai dengan nilai segitu.
Rasanya pengen nangis, huhuhu.
Untuk DA sendiri misalnya, bahkan para blogger seniorpun jarang yang bisa mempertahankan DA dengan nilai 30.
Apalagi untuk blogger batita macam saya, i mean dengan usia domain baru 2 tahunan aja.
Saya memang udah lama menulis di blog, tapi baru serius di tahun 2018 lalu.
Meskipun masih batita, sungguh apa yang saya lakukan untuk mengelola blog ini sangat tidak sama dengan apa yang batita lakukan, kecuali semangatnya sih!
Saya mengorbankan banyak hal untuk blog ini.
Waktu saya, tenaga saya dan tentunya uang buat beli kuota internet, hehehe.
Jadi, harap maklum ya para klien, kalau saya terlihat semacam sombong sering banget menolak job, sering banget skip daftar job.
Karena saya menghargai tetes keringat saya seperti ini.
saya mengerti sih dengan pihak klien yang juga mengharapkan sesuatu yang lebih, akan tetapi saya juga berhak menghargai usaha saya selama ini.
Berapa Fee Atau Gaji Blogger Yang Pantas?
Lalu, berapa sih fee atau gaji blogger yang pantas?
Saya rasa tidak ada patokan sih ya, setiap blogger pasti punya 'nilai' tersendiri akan usahanya.
Demikian juga saya.
Baca juga : Suka Duka Sebagai Blogger Dalam Sebuah Event
Namun yang jelas, nilai yang saya berikan itu sudah melalui pertimbangan dan perhitungan pribadi saya, mulai dari modal yang saya keluarkan, serta tenaga dan ide saya.
Memang berat sih mempertahankan idealisme fee minimum saat ini, mengingat ada begitu banyak blogger lainnya yang mau saja menerima fee yang ditawarkan yang mungkin saya tolak.
Dan saya juga tidak punya hak untuk melarang blogger lainnya untuk tidak menerima job dengan standar minim ala saya.
Namun, yang perlu saya serukan adalah, jika memang kita tidak pernah mau menentukan standar fee atau gaji blogger yang kita inginkan, ya jangan heran kalau semakin lama, gaji blogger yang semakin tak ada harganya.
Beberapa orang mengatakan, mereka bingung memberikan batas terendah dari fee atau gaji blogger yang mereka inginkan, karena performa blog yang mereka pikir masih kecil.
Tapi, satu hal yang harus diingat lagi, apa tujuan ngeblog kita?
Jika memang tujuannya jangka panjang, maka pikirkanlah saat blog kita berkembang dengan baik, performa meningkat, lalu di dalam blog kita terdapat banyak banget backlink ke website lain yang pastinya akan memberikan dampak lebih ke website klien tersebut, sementara dulu bayarnya segitu, dan backlink tersebut permanent alias selamanya di blog kita.
Itu ibarat seseorang nitip sesuatu untuk diinvestasikan kepada kita, tapi bayarnya sekali saja dengan 'rendah', sementara ternyata titipan itu berkembang karena kita mengembangkan blog kita dengan baik.
So, yup!
Itulah salah satu alasan mengapa saya begitu pilah pilih dalam menerima job, karena tujuan ngeblog saya adalah jangka panjang.
Selama saya hidup, insha Allah blog ini bakal terus saya rawat dengan baik, bahkan di saat job blog semakin 'memprihatinkan' kayak sekarang, lol.
Kesimpulan
- Jika tujuan ngeblog kita jangka panjang, perhitungkan dengan baik batas minimum fee atau gaji blogger yang kita terima.
- Menaikan performa blog itu tidak sederhana, maka jangan sederhanakan fee atau gaji blogger yang kita terima.
- Bagaimana cara menentukan batas minimum fee atau gaji blogger yang kita inginkan? Hitung modal yang kita keluarkan, dari modal uang, waktu, tenaga dan pikiran, bukan hanya senilai postingan kerja sama tersebut, akan tetapi juga senilai usaha kita selama mengelola blog tersebut.
- Berapapun fee atau gaji blogger yang kita terima, lakukan semuanya sebaik mungkin, karena pembaca sama sekali tidak mau tahu kita dibayar berapa, mereka hanya ingin membaca karya yang terbaik.
- Kalau bukan kita yang menghargai usaha dan tenaga serta pikiran kita, siapa lagi?
Baca juga : Suka Duka Sebagai Blogger Dalam Sebuah Event
Demikianlah uneg-uneg saya tentang fee atau gaji blogger yang pantas, semoga yang positif bisa diambil, dan yang negatif abaikan saja.
Kalau temans, tujuan ngeblognya apa? dan sudahkah menentukan batas rendah fee atau gaji blogger yang temans blogger inginkan?
Sidoarjo, 3 Maret 2020
Reyne Raea untuk #TuesdayBlogging
Kalo teman tujuan ngeblognya apa?
BalasHapusBoleh mikir dulu kan?
Tik tok tik tok tik tok
Tetttt, waktu habis.
Ok, kalo saya sih untuk saat ini tujuan ngeblog hanya untuk sekedar menulis saja, baik menulis tentang android ataupun cerpen. Untuk pendapatan jujur aku pengin dapat juga tapi ya paling mengandalkan adsense doang yang mana lebih parah dari Dahlan. Jika Dahlan sudah gajian, saya belum pernah karena memang baru setengah nya saja.
Untuk gaji blogger memang jaman dahulu aku pernah mengalami juga saat masih di mywapblog (mwb), tiap bulan dapatlah penghasilan yang lebih baik, bisa buat beli pulsa, jajan anak istri, tapi bukan istri orang ya.😁
Tapi semuanya berubah sejak negara api menyerang.
Mwb tutup dan beginilah adanya.😊
hahaahaha, semangaaattt :D
HapusSaya yakin, nggak ada sesuatu yang kita lakukan dengan sungguh-sungguh tapi jadinya nggak guna :D
Sama kok, dulu banget awal ngeblog, sama sekali nggak berpikir kalau bisa hasilin duit dari blog, tapi seiring waktu jadi lebih bermanfaat dan menghasilkan :D
Dahlan mah keceh, harusnya dia bagi-bagi ilmu tuh :D
Saya setuju banget nih dengan statement terakhir: kalo bukan kita sendiri yang menghargai usaha kita sendiri, who else then? Meskipun aku belum menjadikan blog sebagai full time job, tapi terkadang mendapat tawaran sponsored job harus membuatku berpikir untuk menentukan rate card pribadi. Puji syukur selama ini nggak ada yang pernah nawar sih dari harga yang kuberikan, malah ada yang dikasih lebih (dikit) hihi
BalasHapusTujuan ngeblog itu juga penting ya untuk di-review terus menerus. Kalau ingin mempertahankan blog dan coba mengumpulkan pundi-pundi uang, ya harus dikembangkan lebih baik lagi. Tapi kalo sebatas curhat dan nge-post jarang-jarang, nggak usah pusing mikirin uang kali ya 😝
hahahaha betul banget :D
HapusKadang orang memukul rata gitu apa yang dimaksud orang lain, padahal mungkin apa yang dikerjakan tidak sama :D
Mungkin juga karena banyak yang belum mengerti tentang hakekatnya backlink yang dititipin itu kali ya, jadinya banyak yang terkesan mengentengkan :)
kalo dengan DA 20 seperti blog mba ini, rasanya setiap kali placement content, minta 150 ribu dengan artikel dari pengiklan, sangat pantas
BalasHapuskadang malah saya dapat 300 ribu dengan blog ber-DA 26
Berarti Mas nya kayaknya belum sepenuhnya mengerti dengan hakekatnya backlink yang dititipin nih 😁
HapusKalau saya lihat, banyak job CP sekarang, dihargai segitu, 2 backlink DO FOLLOW permanent pula.
Selamanya ada di blog kita, sementara blog kita dibangun secara konsisten.
Ibarat investasi nilai jangka panjang dengan biaya sewa minim 😊
masih belajar banget ttg fee, tp kmrn rezeki makrey, nulis postingan ada yg minta backlink ke webnya aja, dihargain cukuplah buat blog masih newbie..malam email,deal, siang langsung dia transfer...ketemu klien kyk gini langka banget kyknya, sering2 aja:D
BalasHapusWaahhh selamatt, Alhamdulillah.
HapusSemoga makin berkah ya, makin semangat ngeblognya :)
jujur menjadi seorang blogger itu tak seindah apa yang difikirkan. mengapa seperti itu ? karena selain dituntut harus menaikkan DA /PA seorang blogger itu sendiri juga dituntut untuk selalu menggunjungi blog orang lain, dan inilah tantangan terbesar yang kadang asumsi dari si pemberi back link di salah artikan oleh si penerima back link tersebut macam -macam yang akhirnya ya membuat cek cok. begitulah faktanya dunia blogger.
BalasHapushihihi, sebenarnya nggak ada kewajiban mengunjungi blog orang kok, kebanyakan yang melakukan hal tersebut untuk bermacam alasan, salah satunya silaturahmi :)
Hapusharus fokus ya mbak
BalasHapusWajib :)
HapusJadi merenung abis baca postingan ini. Kalau saya kayaknya cuma pengen mengabadikan kenangan, buat diinget di masa depan. Syukur-syukur ada yang baca dan ngambil nilai-nilai positif dari sana.
BalasHapusNah, ini juga aku kang, buat kenang-kenangan kalo sudah tua kalo ternyata waktu muda aku lebay kayak gini.😂
HapusAsyik nih, sebenarnya banyak banget yang ngeblog buat menyimpan kenangan, sayapun dulunya.
HapusSetelah 2 tahun lalu baru deh saya peduli dengan mengelola blog buat duit :D
Saya tujuan blog masih untuk kepuasan personal mba, ihihi meski saya juga concern sama Alexa, DA PA tapi lebih ke rasa puas saja kalau angkanya bagus :))) thanks to mba Rey yang selalu membahas soal itu, saya jadi ikut-ikutan ingin punya angka bagus juga :3
BalasHapusNah, kalau soal ratecard blog, saya belum menentukan :"D sudah sejak sebulan lalu, saya dapat beberapa email (nggak sebanyak mba Rey sih, cuma 5 saja ehehehe) perihal ratecard blog saya tapi saya masih belum bisa menerima proyek tulisannya. Saya juga bingung kenapa ada yang email karena DA saya masih rendah banget :)))) cuma alasan saya belum bisa menerima karena saya masih sibuk dengan pekerjaan saya in real life, takutnya nanti nggak bisa memberikan yang terbaik seperti yang mba Rey bilang kalau kita harus memberikan yang terbaik kan :D dan karena kebetulan, materi yang dibahas nggak sesuai dengan tema blog saya dan saya nggak punya pengalaman banyak akan hal tersebut :D
Kalau dari kacamata business, proyek blogger ini bisa saya kategorikan adalah business personal.. menurut saya, sudah selayaknya para blogger memiliki standar fee justru kalau bisa jangan banting harga. Karena apabila para blogger memiliki nilai jual yang baik dengan standar yang pas, maka dengan sendirinya rate fee yang diberikan company untuk menggunakan jasa blogger itu akan naik juga ~ karena mau nggak mau, company pun akan mengikuti standar yang ada (yang tentunya dibuat oleh para blogger sebagai pekerja jasa) -- CMIIW.
Semoga ke depannya, para blogger semakin percaya diri dengan ratecard personal yang dipunya. Karena tulisan itu adalah buah pikir dan disitu ada tetes keringat juga, bukan hanya sekedar tulis jadi sudah sewajarnya diberikan harga yang membuat ke dua belah pihak puas :D semangat ya untuk teman-teman blogger termasuk mba Rey, untuk terus berjuang di dunia blogger. Semoga one day, dunia blog bisa kembali bersinar cemerlang <3
Aamiin aamiin :)
HapusBetul banget!
Sebenarnya hanya karena ketidak percaya dirian juga kayaknya ya.
Plus mungkin juga memang tidak banyak yang benar-benar mau menekuni dunia blog secara profesional.
makanya, ketika melihat ada seseorang yang mengerjakan sesuatu dengan lebih, dan memberikan batas minimum lebih.
Dinilai kayak terlalu lebay.
Padahal ya usaha tiap oang itu beda-beda :)
untuk fee sih brapa aja haha. malah selama ada org yang mau pasang konten di blog aja udah syukur banget deh :D
BalasHapusterlebih ini blog saya msh kecil DA nya haha
Kalau berpikir jangka panjang sebenarnya DA kecil itu bukanlah harga mati :)
HapusIya setuju mba, ak juga sombong terutama CP dg bekling dofollow yg fee nya ***** (nebah dodo) itu wkwk. Jd sampe skr ak blm pernah terima job CP. Hehe
BalasHapushahahaha, sayangnya bekling itu, masih banyak yang tidak disadari oleh blogger, khususnya yang benar-benar niat meneruskan blognya secara jangka panjang :D
HapusSaya kebetulan masih keturunan sultan nggak perlu uang (walaupun nggak nolak kalau dikasih) 😅
BalasHapusBuat saya ngeblog sebatas untuk kepuasan pribadi, nyalurin hobi dan berbagi cerita. Udah.
Tapi menarik ya kalau membahas tentang menghargai diri sendiri dari menentukan rate yang pantas. Ini kan kalau di dunia kerja semacam, minta gaji berapa kan? Boleh dinego tapi nggak mau dikurangi.
Sepertinya bukan hanya bloger aja kalau ini, tapi semua bidang kali ya mbak.
hihihi, saya kalau kerja kantoran juga mungkin masuk kategori tersebut Mas :D
HapusCuman kan memang saya sebagai mamak-mamak, mau nggak mau harus bisa melihat peluang yang memungkinkan.
Selama ini saya lihat blog masih bisa memungkinkan ketimbang lainnya sih :D
Betul banget Mas, harus punya standar, tapi juga harus punya modal (menurut saya).
Maksudnya, di dalam dunia blog, kita bertahan dengan rate sesuai yang kita inginkan, tapi kita juga kudu bisa memberikan alasan, mengapa kita harus dibayar segitu?
Dalam dunia kerja juga.
Kalau kita memang punya kemampuan, sebaiknya pertahankan rate yang kita inginkan :)
Sy jg jd merenung.
BalasHapusTujuan ngeblog sy apa??? Mau konsisten nulis ja masih beratttt
Semangat :)
HapusSaya merasa baru dapat pencerahan. Bener juga ya mbk, harus menentukan batas feenya kalau niat ngeblognya jangka panjang. Selama ini nggak pernah mikir sejauh itu, karena merasa blognya belum keren he..he...
BalasHapusBlog saya ini juga sama belum kerennya kok, tapi saya optimis bisa berkembang kalau kita konsisten :)
HapusMungkin memang sudha seharusnya para rekan-rekan blogger berpikir untuk mempertahankan standard fee masing-masing #Imho karena jika tidak maka akan terus menurun, sebab si pihak kedua yang menjembatani client dan blogger pun seenaknya menurunkan harga.
BalasHapusMenurut pandanganku, sebagian client saat menghubungi satu agensi mereka ini konsultasi dulu dengan agency biasanya fee berapa dan apa saja yang akan dia dapat. Jadi, penting juga buat para sahabat blogger untuk lebih selective memilih agency buat dijadikan rekanan.
Memilih yang memberikan value lebih dan itu tidak melulu soal uang.
Setujuuuuu, saya sampai udah jarang mau nerima dari agency , kecuali yang bener-bener khusus, bukan perorangan yang kurang profesional :)
HapusBaca post Mbak Rey kali ini aku merasa dicerahkan bahwa perusahaan akan sangat diuntungkan secara jangka panjang apabila menitipkan backlink dengan membayar nominal kecil ke blogger. Apalagi kalau bloggernya serius dan konsisten mengurusi blog nya. Kalau linknya permanen kan berarti si blogger harus mempromosikan produk perusahaan penitip backlink sampai internet ini punah alias promosi selama-lamanya, padahal semakin bertambahnya hari blog yang terurus juga semakin berkembang semakin banyak yang baca. Kalau tau begini jadi gak rela deh, dibayar kecil buat content placement.😱
BalasHapusHahaha iyaaa, backlink dofollow itu, sekali ada yang masuk ke artikel kita, meski nggak klik link mereka, udah membawa sisi positif buat website mereka :)
Hapusuntuk rate card pribadi,aku sudah ada ketentuan personal sebenernya. Kadang kalo ada ajakan kerjasama yang aku rasa terlalu berat aku lakukan, aku akan menolak. Soalnya sadar diri antara bagi waktu di kantor dan ngeblog, takut nggak bisa menuhi deadlinenya
BalasHapushahaha iya Mba, yang paling penting tuh memang kudu disesuaikan ya, jangan sampai udah kita terima terus keteteran :D
HapusPadahal sebagai ibu rumah tangga kita juga dapat modal dari suami untuk ngeblog. Makanya waktu, pikiran, tenaga, perasaan, dan materi sebagai modal dasar itu sangat besar nilainya.
BalasHapusSaya merasa media massa cetak yang bayar honor menulis untuk esai bahasa dengan jumlah 300 kata dan honor 150 ribu lebih baik daripada tawaran menulis artikel dengan fee puluhan ribu saja.
Jadi ingat untuk kembali menulis esai bahasa. Nama saya masih jadi perhatian bagi sebagian redaktur media karena jaringan dan konsistensi.
Sedang lesu pada blog, he he.
hahaha iya Mba, ayoo semangat terus, konsisten menghasilkan hasil terbaik insha Allah, btw nggak coba masukin tulisan lagi di media cetak?
Hapuswah kalau saya biarkan alam yang menilai, kebanyakan job saya terima, pernah menolak sekali karena ada kontra.
BalasHapusMungkin merasa saja kali ya buat kontennya biasa saja, menulis apa adanya seperti nulis status WA
hahaha nggak apa-apa menulis biasa, asal konsisten, lama-lama jadi luar biasa :)
Hapussalam kenal dari jasacurhat.com ,semangat mba bos
BalasHapusSemangat :)
HapusSalam kenal dari jasabikin.com kak. Bahas tentang gaji blogger 2023 dong kak.
BalasHapus