Ketika Hamil Sebelum Nikah Terasa BIASA Saja

Sharing By Rey - Hamil sebelum nikah sudah BIASA banget.
Iya, saya lagi membahas tentang Nabila Faisal yang terang-terangan membahas tentang kehamilannya di luar pernikahan.

Iya...Ampuuunn.. maafkan, tulisan saya dua hari berturut-turut kok ya terinspirasi dari semacam gosip melulu.


Tapi saya rasa, saya harus menuliskan hal ini, bukan untuk fokus membicarakan masalah orang lain, dalam hal ini si Nabila Faisal tersebut.

Baca : Pilih Dicintai Atau Mencintai ?

Eh bentar, mungkin ada yang tanya,

"Mbak Rey, emang Nabila Faisal itu siapa?"

Sama, saya juga nggak kenal, hanya saja namanya sempat nyangkut di google trending tanggal 5 Maret kemaren, yang mana pas saya telusuri, ternyata dia barusan menikah sama aktor Marcell Darwin.

"Lah emang Marcell Darwin siapa, Mbak Rey? "

Udehh.. googling aja sendiri, lol.

Pergaulan Bebas Yang Semakin Kebablasan

Iya, saya membicarakan hal ini, semata bukan karena saya terlalu suci.
Saya juga pernah pacaran, meski dulunya pacaran nggak sebebas sekarang.

Setidaknya saya pernah merasakan, kasmaran dan bete ama ibu kos yang marah karena saya ketemu pacar mulu.

Baca juga : Wahai Perempuan, 'Sex Sebelum Menikah' Akan Membuatmu Menderita Dan Cepat Tua!

Saya juga pernah berpikir pengen check in di hotel kayak orang-orang (iya, aslinya pacaran itu serem, dekat banget ama neraka, hiks), tapi pas liat Indosiar dulu, tiap harinya ada gebrekan, yang mana pasangan mesum pada digebrek dan wajahnya terpampang nyata di TV.

Saya jadi nggak bisa bayangin, kalau saya ikutan check in di hotel, terus baru aja masuk, tiba-tiba pintu di ketuk dan pas dibuka, puluhan kamera udah menyoroti kami, lalu polisi menggebrek kami, dan orang tua saya beserta keluarga saya di Buton menonton kami di Indosiar, duh lupa deh apa namanya ya acara berita tersebut?

Iya, saya kadang bersyukur, hidup dan menjalani masa muda di zaman setengah baheula.
Di mana check in di hotel masih sangat tabu.
Entah kaminya yang merasa tabu, atau memang dulunya memang masih tabu, hahaha.

Jadi ingat pertama kali kami baru nikah dan ke Jogja bareng, di perjalanan saya wanti-wanti lagi, jangan sampai kami lupa bawa surat nikah, terus nggak bisa nginap di hotel, hahaha.
Iya, sekatrok itu, tapi sungguh bikin saya bersyukur.

Zaman sekarang, selain kamar hotel gila-gilaan murahnya, tersebar di mana saja, dengan beragam jenis hotel.
Meski hotel atau penginapan syariah bertebaran, hotel yang bebas juga nggak kalah banyak.

Bukan hanya hotel, tapi juga kos-kosan (mungkin, karena saya nggak pernah lihat langsung ada indekost yang bebas banget).

Selama saya kuliah sampai kerja, saya ngekost di tempat yang sangat ketat peraturannya soal membawa teman cowok.

Ah kenapa jadi bahas hotel dan indekost ya? hahaha.

Intinya, karena nama Nabila Faisal itu muncul di trending, saya jadi sampai ke channel youtube mereka, dan disitu saya sungguh miris, melihat keduanya klarifikasi dengan penuh senyuman.

Iya, saya tidak punya hak sama sekali untuk menghakimi mereka, siapa saya? siapa mereka? kenal aja enggak!

Tapi saya sedang bersedih karena saya seorang ibu.

Ketakutan Seorang Ibu Akan Fenomena Hamil Di Luar Menikah Yang Terasa Biasa

Iya, saya seorang ibu.
Saya punya dua anak lelaki.

Mungkin sebagian orang mengatakan, kalau anak lelaki mah gampang, nggak sedramatis punya anak perempuan.

Baca juga : Cinta Dalam Diam, Pengalaman Hidup Yang Sakit Tapi Konyol

Ih kata siapa?
Justru karena anak saya lelaki, saya jadi merasa ketakutan dengan dunia ini.

Takut tidak bisa mendidik mereka dengan baik.
Sehingga pengaruh saya tentang kebaikan untuk mereka, kalah dengan pengaruh dunia luar yang semakin edan ini.

I mean.
Zaman sekarang, yang benar dan yang salah semakin terasa abu-abu.
Saking abu-abunya, banyak yang mulai malu melafazkan nama Allah.
Dan menggantinya dengan Tuhan, dengan alasan agar lebih verbal.

Tapi santai aja manggil 'yang', 'beb' dan segalah macam yang nggak verbal itu (nyinyir terooossss! lol)

Oke fokus!
Maksud saya gini loh.

Kalau lihat dari komen yang masuk ke youtube channel si artis tersebut, banyak yang memujinya, mengatakan kalau mereka hebat, mereka sadari itu salah, dan mereka nggak malu untuk mengakui.

Oh maii..
Iya, bener sih, tapi..
Bukannya itu sangat bisa menginspirasi pasangan lain untuk ikutan kayak gitu?
Berhubungan di luar nikah, kalau hamil ya kan bisa nikah.

Astagfirullah..
Bagaimana saya nggak akan merasa sedih mikirin anak-anak saya?
Karena pola pandangan orang-orang zaman sekarang udah 'serem banget'.

Atas nama 'MAU MENGAKUI', semua terasa dibenarkan, meski tahu itu salah.

Mau dia jantan mengakui, dan bertanggung jawab, bukan itu poinnya woiii!
Poinnya itu adalah...

Itu anak di luar nikah, kalau dia perempuan, kasian banget tauk, karena meski orang tuanya menikah, tapi belum bisa dikatakan dia adalah anak yang punya ayah secara hukum Islam.

Ah tapi sudahlah.
Saya nggak mau mengurusin urusan orang.
Terserah mereka mau ngapain.

Yang penting adalah, bagaimana saya ingin mengajak para ibu atau orang tua, yang masih punya pemikiran 'baheula' kayak saya.

Iya, pemikiran 'katrok' yang beranggapan, ada batas antara benar dan salah.
Dan batas itu diatur dengan jelas oleh agama kita, khususnya Islam.

Baca juga : Apa Arti Cinta Sejati Saat Ini ?

Mari kita bersama-sama mendidik anak-anak kita, untuk selalu tumbuh menjadi manusia yang berada di jalan Allah.
Yang tahu jelas mana salah dan benar bagai melihat hitam dan putih.

Kalau kita tetap semangat menjaga fitrahnya anak-anak kita, insha Allah lingkaran pemikiran positif yang benar menurut agama, akan terus hidup dan melindungi pemikiran anak-anak kita.

Tak mengapa dibilang ketinggalan zaman, daripada kemajuan zaman untuk lebih dekat ke hal yang salah tapi dibenarkan sehingga jadi abu-abu?

Semoga Allah melindungi anak-anak kita, aamiin.

Sidoarjo, 7 Maret 2020

@reyneraea