Tara Basro Dan Body Positivity VS Istri Dan Body Insecure

Sharing By Rey - Tara Basro baru saja masuk trending gara-gara berani mengunggah foto yang hanya mengenakan pakaian dalam di akun instagramnya.

Oleh beberapa media di blow up dengan judul fantastis, Tara Basro Unggah Foto Telanjang!

Oh ya, sebelumnya saya mau kasih warning dulu, ini kayaknya bahasannya agak-agak dewasa ye, setidaknya 18+ gitu, yang risih, boleh kok di skip, :D

Tara Basro Dengan Body Positivity

Saya kepo dong, lalu buru-buru menuju akun instagram Tara Basro yaitu @tarabasro, dan meringis.
Etdah, para media ini adaaaa aja kalau bikin judul yang klikbait.

Baca : Kewajiban Istri Pada UU No 1 Tahun 74 VS RUU Ketahanan Keluarga

Meskipun saya berhijab, dan sering geli melihat orang yang berpakaian minim, tapi jujur saat melihat 2 foto yang diunggah oleh Tara Basro di akun instagramnya tersebut, adalah BIASA saja.

Ini pendapat saya pribadi sih ya, nggak bisa juga disamakan dengan yang lain.
Foto tersebut terlihat biasa, tidak terlihat adanya unsur porno-pornoan, dan amat sangat nyambung dengan captionnya, karena :

• Warnanya hitam putih dong ya.

• Posenya candid, sama sekali nggak ada tujuan memamerkan sensualitasnya, malahan dia amat sangat berhasil memamerkan apa yang ingin dia sampaikan yaitu mencintai body yang mungkin tidak terlihat sesempurna imej orang kebanyakan.

• Beberapa titik sensualitasnya tertutup, yang di atas ditutup rambut, yang di bawah gelap dan tertutup kaki serta tangan.

• Di foto kedua malah saya fokus banget ama perut gelambir, jadi kek bercermin *eh gimana? lol.

Tapi itu di mata saya ya, sebagai wanita normal, nggak tahu lagi kalau di mata para lelaki ganjen, *eh.

Eh meskipun saya wanita, tapi saya sering geli loh kalau melihat foto orang yang mungkin agak lebih tertutup tapi posenya mengundang (untuk ditabok! lol)

Kayak berjilbab, tapi pose monyong, semacam minta ditabok pakai pantat kuali, lolololol.

Ampuni hamba ya Rab, kayaknya saya juga dulu pernah foto monyong-monyong gaje gitu hahahaha.

Oke Rey, fokus!

Iya, menurut saya, Tara Basro justru bagaikan pahlawan buat para wanita Indonesia kebanyakan, khususnya emak-emak ye, yang perutnya gelambir nggak karuan, hahaha.

Selama ini, semua wanita bahkan yang belum menikah sekalipun, selalu terdistraksi, bahwa body yang bagus itu ya yang kencang, tanpa lemak atau semacamnya, khususnya di perut.

Kalau wanita yang belum menikah mah masih wajar ye, masih memungkinkan lebih mudah untuk mendapatkan body goal yang kencang tanpa lemak atau gelambir, meskipun dengan penuh perjuangan.

Nah, kalau wanita yang sudah menikah?

Terlebih dengan postur tubuh yang memang mudah melebar, kayak saya misalnya, 😅

Nah Tara Basro, wanita berwajah sensual imut dan eksotik tersebut, senantiasa digambarkan sebagai wanita yang sempurna.

Dia tinggi dan terlihat semampai, wajah cantik nan sensual.

Dan ternyataaaaa....

Paha dan perutnya ya sama aja kayak wanita kebanyakan, hahaha.

Remeh tahu nggak sih!

Tapi sungguh bikin hati para wanita itu menghangat, semacam berkata,

"Ya ampun, saya tidak sendiri! jangankan saya mamak-mamak yang mau mandi aja sulit, bahkan Tara Basro si artis terkenal, perutnya bergelambir juga, pahanya jauh dari kata paha a la model!"

Iya, i know ini body shaming, tapi saya yakin, hampir semua wanita merasakan hal itu, setidaknya 

memikirkan.

Baca juga : Tugas Istri Identik Dengan Patriarki ?

Dan sebagai mamak-mamak berperut gelambir, karena memang postur badan saya yang memungkinkan gelambirnya ada, bahkan sebelum punya anakpun sudah terbentuk bakal calon gelambirnya hahahaha.

I wanna thanks to Tara Basro, karena sudah menghidupkan sisi body positivity buat para perempuan.

Tara Basro Dan Body Positivity VS Istri Dan Body Insecure

Tahu nggak sih, Tara Basro dengan body positivity-nya, amat sangat berperan menghilangkan body insecure-nya para wanita khususnya istri.

Apa itu body insecure?

Well itu karangan saya aja sih hahahaha.

Saya menyebutnya demikian, untuk istri-istri yang merasa insecure dengan bentuk tubuhnya.

Jadi wanita itu memang sangat komplek ya, banyak banget yang dipikirin.

Bukan hanya wajah kudu cantik, body yang baguspun juga dipikirin.

Itu amat sangat sulit, jika mengingat kita sebagai wanita, punya kodrat lain sebagai ibu.

Di mana, saat kita hamil, bukan hanya perut kita jadi melebar, masih mending mah cuman melebar dan jarang ada wanita yang beruntung bisa dengan cepat mengembalikan kekencangan kulit perut setelah melahirkan.

Bahkan sebagian wanita juga mengalami hal yang sukses bikin mereka a little bit depresi, insecure, sampai menolak berhubungan dengan suaminya lagi, karena perutnya jadi nggak mulus lagi akibat stretch mark.

Jadi kalian para suami, jangan emosi kalau melihat istrimu labil, suka nanyain,

"Aku kok gendutan ya?"

Terus kalian kesal, karena apapun jawaban kalian hanya akan bikin emosi sang istri, even kalian diam, pasti salah juga, begitu pikir kalian.

Baca juga : Viral Menikah Hanya 12 Hari, Ciri Lelaki 'Baik' Untuk Calon Suami

Ya jelas salah lah!
Kalau istri kalian ngomong pernyataan sekaligus berbentuk pertanyaan di atas itu, wajib banget kalian jawab seperti,

"Iya sayang, sekarang makin seksi, dan aku bangga punya istri yang apa adanya seperti sekarang, rela membiarkan badannya berubah, demi kita semua, makasih ya sayang!"

Lalu peluk dia, dan pastikan badan kalian udah wangi ya, jangan masih bau ketek main peluk aja, lololololol.

Oh ya, bukan hanya perut yang akhirnya lebih bergelambir, ditambah hiasan stretch mark, wanita dengan kodratnya juga harus merelakan payudaranya tidak seperti semula, karena harus menyusui anak selama kurang lebih 2 tahun lamanya.

Karenanya, jangan heran banyak istri yang setelah melahirkan, mulai enggan diajak berhubungan intim.

Bukan hanya capek ngurus anak dan rumah, dan takut hamil lagi bagi yang nggak KB (heran ya, orang udah nikah takut hamil, sementara yang belum nikah tuh santai aja nggak takut hamil, lololol)

Tapi juga karena merasa jadi punya body insecure, tidak percaya diri.

Apalagi kalau suaminya ganteng dan energik, ditambah suka menilai dan menyetir penampilan dan body istri.

 

Duh, level kepercayaan diri sang istri bisa semakin jatuh terkapar dan tak bisa bangkit lagi.

Beda lagi kalau punya suami, suka menyetir dan menilai penampilan istri, TAPI TAHU DIRI!

I mean, bukan hanya menyetir penampilan istri, tapi dimodalin juga.

Misal, kasih uang buat perawatan, carikan baby sitter dan pembantu buat bantuin di rumah, bayarin catering makanan sehat rendah kalori, bayarin gym, dan semacamnya, lol.

Etapi, meski punya suami yang kalem, nggak banyak 'bacot' tentang body istrinya, bukan berarti wanita sebagai istri langsung nggak merasa insecure loh.

Banyak juga kok, istri yang tetap merasa insecure hanya karena jadi nggak pede  aja.

So begitulah.

Mengapa saya ingin berterimakasih pada Tara Basro, yang berani melawan arus dan mengorbankan image-nya sebagai seorang selebriti yang seharusnya sih tampil cantik dan lansing sempurna (di mata kebanyakan orang).

Tapi ternyata Tara Basro, menerima dan mencintai tubuhnya apa adanya.

Biarlah, gelambir perut berlipat-lipat.

Tak mengapa paha mengalahkan suburnya paha ayam goreng yang menggoda.

Atau apapun yang ada di tubuh kita dan terlihat kurang di mata kita.

Biarlah saja.

Baca juga : Viral Istri Mengantar Suami Menikah

Bukankah semua itu ciptaan Allah?

Merawat, dan mencintai tubuh kita dengan baik dan bahagia.

Langsing boleh.

Asal jangan juga dijadikan beban, terlebih jika memang itu belum memungkinkan.

Mari kita mencintai tubuh kita.

Percaya diri dengan tubuh kita.

Saya rasa, saat kita percaya diri, pelayanan kita terhadap suami tak akan mengurangi kadarnya seperti saat kita pernah tampil terbaik dulunya.

Bukankah.

Kita beruntung masih bisa diberi kesempatan olehNya, menempati tubuh yang telah menemani kita sekian puluh tahun ini?

So, say babay to body insecure.

Mari menyambut body positivity seperti Tara Basro.

Kalau temans?  

Sidoarjo, 6 Maret 2020

@reyneraea untuk #FridayMarriage