Sharing By Rey - Sedih juga ya rasanya, mengingat ramadan semakin di ujung.
Semakin dekat waktu berpisah dengannya, dan deg-degan, apakah Allah masih izinkan saya berjumpa dengan bulan penuh rahmat ini di tahun depan?
Semoga ya Allah, aamiin.
Selama ramadan ini, sungguh begitu banyak yang saya alami.
Kekecewaan, keputus asaan, dukungan sahabat-sahabat yang luar biasa.
Sungguh saya malu untuk mengeluh lagi, mengingat semuanya terjadi tentulah atas izinNya.
Di saat saya sedih, Allah hadirkan banyak bantuan buat saya, tepat dan persis sesuai apa yang saya butuhkan, dan kebanyakan saat itu juga, masha Allah.
Seperti malam ini, saya menuliskan tulisan ini.
Sesungguhnya, saya begitu galau dan sedih, mengingat kesendirian ini.
Sedang bertanya-tanya, mengapa saya di sini, mengapa saya tidak pulang saja ke rumah ortu?
Lalu kedua anak-anak tercinta saya, datang menepuk punggung dan memeluk saya, sepertinya mereka tahu kalau saya lagi nangis, padahal saya membelakangi mereka, dan hanya air mata yang jatuh tanpa suara.
Masha Allah, semacam mengingatkan, kata siapa saya sendiri?
Tuh 2 bocah sholeh yang masha Allah selalu mengejutkan saya dengan sikap luar biasanya.
Belum lagi selesai saya mengusap air mata, notif email masuk muncul di hape, dan itu dari teman blogger kesayangan, Creameno yang isinya bikin saya semakin menangis, namun tangisnya terharu.
Saking terharunya saya bingung mau balas apa, spechless..
Pertama akan Maha Baiknya Allah, Dia tahu saya sedih, dan dikirimkannyalah seorang sahabat berhati malaikat, tepat melalui pesan emailnya tersebut.
Kedua, masha Allah...
Sumpah ya, saya sama sekali nggak pernah membayangkan bisa kenal orang sebaik dan semulia hatinya kayak dia, huhuhu.
Selain bersyukur dalam spechless saya, di akhir ramadan ini, saya ingin sekali berbagi doa dan harapan saya, semoga:
Allah menerima semua amal ibadah saya terutama selama bulan ramadan ini
Meskipun malu, ibadah saya sama sekali nggak sempurna khususnya selama ramadan ini.
Masih sering ngomel bahkan marah ke anak-anak.
Tapi saya berharap, Allah bisa menerima amal ibadah saya yang terus saya pelajari untuk disempurnakan tersebut.
Sungguh, tidak ada yang lebih penting dari hidup ini selain memastikan kita punya tabungan kebaikan buat di akhirat nanti.
Allah memberikan keberkahan, kesehatan dan kebahagiaan kepada sahabat-sahabat yang begitu baik
Masha Allah, baik sebelum puasa, terlebih di bulan ramadan ini, betapa saya mendapatkan banyak keajaiban dari kebaikan hati sahabat-sahabat blogger dan media sosial.
Ada Creameno yang selalu mengejutkan saya dengan semua hiburannya akan hadiah-hadiah yang bikin auto happy, masha Allah.
Sungguh saya penasaran, bagaimana dia dibesarkan dahulu, sehingga menjadi orang yang hatinya selalu nggak tenang kalau nggak spread love ke sekelilingnya.
Pun juga teman-teman lainnya, yang tiba-tiba saja kirim beragam hal buat saya.
Baik dari luar daerah lain, maupun dari sekitar Surabaya.
Pernah saya sedih karena kehabisan beras, tiba-tiba ada Alfacart datang, padahal saya nggak order (bahkan nggak tahu kalau ternyata bisa order alfacart di situ), pas dibuka, masha Allah, isinya sembako dan ada berasnya.
Tahu nggak sih, itu muncul begitu saja di depan rumah, di saat saya sudah hampir nangis memikirkan si kakak gimana buka puasanya, huhuhu.
Dan ternyata itu dari sahabat blogger dong, kok ya pas dia kasih sembako, di saat saya kehabisan beras.
Masha Allah, Allahu Akbar!
Ada pula yang kirim lauk, di saat saya sedang menahan sakit karena asam lambung saya naik, ya Allah...
Maka nikmat mana lagi yang bisa saya ingkari.
Semoga Allah memberikan banyak keberkahan, kesehatan, rezeki berlimpah dan kesehatan kepada para sahabat yang baik hatinya tersebut, aamiin.
Allah memberikan yang terbaik untuk kehidupan dan kebahagiaan saya
Dalam kesedihan, kadang saya berpikir untuk begini, untuk begitu, bahkan udah mempersiapkan segalanya.
Namun akhirnya saya sadar, bahwa Allah lah yang maha kuasa atas segala sesuatunya.
Maka saya hanya akan meminta Allah berikan yang terbaik untuk kehidupan saya, serta kebahagiaan saya, aamiin.
Corona segera berlalu
Semoga Allah mengizinkan agar corona segera pergi, semoga keadaan kembali normal.
Semoga kebiasaan baik yang diajarkan ke kita selalu jadi good habbit kita.
Yup, semoga corona segera berlalu, sudah terlalu lelah saya dengan segala macam berita dan keadaan, di mana saya rempong dan heboh sendiri setiap kali dari luar ataupun terima babang gofood atau babang paket.
Saya bisa mudik selepas corona berlalu
Masha Allah, hanya Allah yang tahu betapa saya ingin pulang sejenak, melepas rindu pada mama dan bapak, rindu sama bapak, akankah beliau masih bisa menggendong saya, seperti yang biasa beliau lakukan setiap kali saya pulang?
Huhuhu, kangen!
Rindu mama, yang entah mengapa, saya sepertinya sudah tidak bisa mencabutkan uban di kepalanya, seperti yang biasa beliau rindukan setiap kali kedatangan saya, karena hanya saya yang selalu mau dengan rajin mencabuti ubannya.
Sekarang udah nggak bisa, karena setiap kali pulang, rambut mama semakin putih semua, bahkan sekarang kayaknya udah full putih huhuhu.
Semoga corona segera berlalu, semoga ada rezeki dan saya bisa pulang, aamiin.
Bisa jadi pribadi yang lebih sabar dan ikhlas
Sesungguhnya, kadang ingin berontak.
Saya tidak terima diperlakukan seperti ini.
Tapi, di ujung hari, saya hanya ingin hidup damai, lebih sabar agar bisa senyum saat melihat si kakak yang usil banget gangguin adiknya, sehingga adiknya jerit-jerit parah huhuhu.
Lebih ikhlas, karena mencintai Allah.
Dan saya mau cinta saya dibalasNya, dengan mematuhi semua perintahNya dan manjauhi laranganNya.
Semoga dikuatkan menjadi pribadi yang sabar dan ikhlas, aamiin.
Demikianlah, beberapa doa dan harapan saya sebelum ramadan berakhir.
Semoga dikabulkanNya, aamiin
Kalau temans, punya doa dan harapan khusus apa nih di akhir ramadan ini?
Share yuk :)
Sidoarjo, 17 Mei 2020
#BPNRamadan2020 day 28
Sumber : pengalaman pribadi
Gambar : Canva edit by Rey
Semoga harapan dan do'a Mbak Rey bisa segera terwujudkan ya. Aku pun suka mencabut uban emakku. Tapi emakku sekarang ini nggak mau ubannya dicabut karena rambutnya sudah putih semua.
BalasHapusAamiin :)
HapusHuhuhu samaaa, sedih ya :(
Sungguh luar biasa, dikelilingi oleh sahabat yang super baik
BalasHapusSaya ikut senang membacanya
Semoga saja, virus ini bisa cepat berlalu.
Alhamdulillah :)
HapusMembaca postingan mbak Rey, saya jadi sediiih banget, haruuu banget...
BalasHapusAlhamdulillah ya mbak, terjalin kekerabatan dengan seseorang yang bsa membuat kita bangkit dan merasakan satu kebahagiaan yang lain. Ya, saya juga simpati dan kagum atas perhatian mbak CREAMENO terhadap mbak Rey..
Alhamdulillah Mba, sahabat-sahabat selalu menguatkan :)
Hapuskadang disaat saat kita merasa sendiri, nggak ada yang merhatiin, nggak sangka ketemu temen di dunia maya udah bisa bikin hati seneng, temen sharing online dan mendapat respon baik, senengnya sama kayak kalo udah kenal lama
BalasHapussemoga amal ibadah mba rey dan kita semua diterima Allah
semoga mba eno diberi kesehatan untuk terus support temen temennya baik temen online maupun offline. love dah
Bener banget, Allah selalu berikan yang kita butuhkan dari segala penjuru :)
HapusTurut mengaminkan doa dan harapan mba Rey, semoga didengar oleh Yang Maha Kuasa <3 meski saya tau itu berat, tapi saya percaya, semua cobaan yang datang salah satunya untuk membuat mba semakin kuat. Dan DIA nggak akan memberikan cobaan melebihi kapasitas umat-Nya mba :") so, keep being strong, ya especially ketika being strong adalah satu-satunya pilihan yang tersisa :>
BalasHapusSEMANGAT, MBA <3
Makasih kesayangaaannn :*
HapusSemoga doa-doa mbak Rey dikabulkan semua sama Allah mbak. Semangat mbak, maish ada banyak yang mendukung mbak Rey.
BalasHapusaamiin, makasih yaaa :)
HapusSedih sekali suasana raya sangat berbeza tahun ni tapi hikmahnya kita dapat lebih focus mengerjakan ibadah dalam bulan Ramadhan. Doanya semoga virus corona pupus segera. aaminn
BalasHapusAamiin :)
Hapus