Sharing By Rey - Mudik oh mudik, mengapa selalu sulit dilakukan.
Sudah 4 tahun dong!
Padahal, tahun lalu sudah saya lewati dengan galau, karena rindu orang tua, berdoa dan berharap tahun ini bisa mudik.
Siapa sangka ya?
Pandemi covid-19 ini mengubah segala rencana.
Bukan hanya mengakibatkan tabungan buat mudik terpakai buat yang lain, tapi juga memang menutup jalan mudik setidaknya tahun ini.
Meskipun kabarnya transportasi akan dibuka kembali sesegera mungkin, tapi rasanya saya lebih memilih menikmati rasa rindu ini, ketimbang saya mudik, lalu membahayakan kedua orang tua saya yang sudah tua tersebut.
Mudik Tahun Ini? No!
Bukan hanya saya yang sudah semacam kebelet pengen mudik, ada banyak orang yang juga pengen mudik ke kampung halaman masing-masing, bahkan sebagian sudah membeli tiket transportasi jauh-jauh hari sebelumnya.
Lucky me, jarang banget beli tiket di waktu jauh tersebut.
Saya berprinsip, untuk mudik sebaiknya menyesuaikan waktu dan ekonomi.
Harus realistis, karena saya jarang mudik, jadi mudiknya lumayan jauh.
Yang mana itu butuh biaya besar, lebih dari biaya tiket semata.
Dan iyes, mending menyesuaikan saat waktunya tiba, dan saya percaya, kalau memang udah diizinkan Allah buat mudik, saya pasti bisa mudik, meski tiket dibeli menjelang hari H.
Hal itu sudah saya buktikan berkali-kali, di beberapa kali mudik yang pernah saya alami.
Karenanya, saya nggak pernah hunting tiket sebelum hari H, dan jadinya setelah adanya pandemi ini, saya bukanlah termasuk orang-orang yang galau dengan masalah return tiket atau tetap nekat mudik.
Jadi, mudik tahun ini sebaiknya gimana?
NO banget ya temans, jika memang tidak ada yang mendesak.
Kita nggak pernah tahu, di mana kita bisa membawa virus corona yang tak kasat mata tersebut.
Bisa jadi di perjalanan, atau toilet umum atau tempat lainnya.
Lalu kita bawa ke kampung halaman, membawa kepada kedua orang tua kita yang sudah sepuh, lalu mungkin di kita tertular tanpa adanya gejala, sementara pada orang tua kita bisa berakibat buruk.
Lebih buruk lagi, setelah kita datang ke kampung halaman, di saat sebelumnya kampung tersebut baik-baik saja, tiba-tiba si virus corona menjangkiti banyak orang di sana, terutama jika memang di kampung kita yang memang kehidupan masyarakat begitu dekat satu sama lain, yang mana tersebut amat sangat mempermudah penularan covid-19.
So, mending ditahan dulu ya temans, silaturahminya bisa dilakukan via online aja, setidaknya bisa pakai sms kayak saya, lolololol.
Mudik Tahun Depan, Semoga Yes!
Meskipun pandemi covid-19 ini sungguh berjalan tanpa kepastian kapan berakhir, sehingga akhirnya dengar-dengar pemerintah seolah membuka kembali akses keluar rumah dengan beberapa protokoler yang harus dilaksanakan.
Akan tetapi, besar harapan saya, agar semoga lebaran tahun depan, saya bisa mudik dengan damai ke rumah orang tua di Buton, karena virus corona benar-benar sudah tidak menjadi momok yang menakutkan buat umat manusia.
Meskipun jujur saya bertanya-tanya, bagaimana caranya virus ini hilang, atau setidaknya semua manusia bisa kebal terhadapnya, setidaknya adanya vaksin covid-19 yang terciptakan.
Sementara untuk vaksin virus Sars, yang merupakan keluarga dari virus corona ini belum juga ditemukan vaksinnya hingga kini.
Yang ada, para virus tersebut malah sibuk bermutasi, membentuk jenis dan kekuatan baru untuk menyerang manusia, huhuhu.
Tapi, kita nggak boleh patah semangat kan?
Semoga dengan doa dan usaha sungguh-sungguh kita, seperti membiasakan hidup sehat, menjaga jarak dan semacamnya, maka virus corona yang konon tidak bisa bertahan hidup tanpa inang, yaitu manusia, bisa segera lenyap.
Masih ada waktu setidaknya setahunan kan hingga tiba saatnya lebaran tahun depan, insha Allah jika Allah memberikan kesempatan buat saya hidup sampai saat itu, dan semoga juga masih memberikan kesempatan buat kedua orang tua saya, dan semoga kami masih bisa bertemu lagi dalam keadaan sehat walafiat, aamiin.
Dan Yes, semoga mudik tahun depan, khususnya buat saya, adalah YES!
Virusnya hilang, rezekinya tersedia, insha Allah, rasa rindu ini bakal terobati.
Demikianlah.
Mudik di tahun ini, sebaiknya dan seharusnya NO aja ya temans.
Dan insha Allah mudik di tahun depan adalah...YES, aamiin
Jadi, ada yang tetap nekat mudik kah?
Share yuk :)
Sidoarjo, 14 Mei 2020
Reyne Raea untuk #BPNRamadan2020 day 25
Sumber : pengalaman dan opini pribadi
Gambar : Canva edit by Rey
Aku mudik ke mana ya? Secara rumah ibu dan mertua itu masih dalam lingkup 1 kota. Hmm
BalasHapushhahaha di rumah aja biar aman :D
HapusSaya mba, 10 menit ke rumah mertua. 25 menit ke ortu. Setiap kesana berasa kayak mo mudik. Karena emang jarang-jarang kesana, riweuh masih punya balita. Sekalinya kesana, bawa alat tempur anak-anak ampe segambreng, ampe berapa tas 😂
BalasHapusNah itu dia, mertua selalu protes saya nggak mau nginap di rumahnya kalau lebaran, iya sih judulnya nginap, yang ada persiapannya segambreng, sebel aja rasanya hahaha
HapusSaya juga nggak mudik, Mba. Mau pemerintah buka akses kek, saya tetap No. Karena ngeri bayangin banyak orang di rest area. Lebih baik ditahan dulu demi kebaikan bersama.
BalasHapusSemoga tahun depan Mba Rey bisa mudik dan rindu kepada orangtua bisa terobati.
Nah kan, bener Mba, even mudik pakai kendaraan sendiri ya, kita nggak tahu kalau mau pipis ke toilet umum hiii serem :D
HapusAamiin ya Allah :)
Saya juga nggak mudik mba, demi kebaikan bersama ~ dan keluarga besar pun nggak ada yang mudik ke rumah simbah, karena kasihan simbah sudah sangat tua, takutnya anak cucu mudik terus bawa penyakit yang menularkan simbah :"D jadi mudiknya nanti lewat phone call / video call saja ~ beruntung sekarang ada tekhnologi yang memudahkan kita ya, mba. Nggak kebayang orang jaman dulu saat pandemik nggak bisa saling bertanya kabar kecuali lewat kirim-kiriman surat </3
BalasHapusEniho, semoga tahun depan mba Rey bisa mudik ke kampung halaman :3
Nah iya bener, kasian kan mbah yang udah tua, kalau yang muda mungkin masih bisa tahan misal kena virus ini, kalau yang tua?
HapusSaya juga gak mudik mbak. Selain tiketnya udah gw cancel, liburnya kan juga mundur. Mending nunggu aman dulu sampe gak ada virus lagi baru kita mudik.
BalasHapusWaahh asyik ya, liburnya mundur :)
HapusSaya mau mudik ah.😂
BalasHapusMemang sih gara gara Corona ini banyak sekali perubahan dalam kehidupan, baik perubahan yang bagus seperti jadi sadar kebersihan atau yang buruk ekonomi terpuruk.
Kalo mau nekad mudik nanti juga di karantina 14 hari di rumah kosong. Lha kalo malam gimana tuh.😱
hahaha di rumah kosong? bagus dong Mas, biar ide tulisan horor jadi banyak hahaha
Hapustaun ini jadi taun 'no mudik mudik' dulu
BalasHapusmungkin taun depan kalo udah baik kondisinya
Aamiin, semoga tahun depan bisa normal ya :)
HapusHarusnya lebaran moment kami kumpul keluarga dan ponakan ponakan pulang kampung, tapi kami menahan diri untuk gak pulang kampung demi kesehatan kami bersama
BalasHapusLebih bijak ya Mba :)
Hapus