Pembokat atau pembantu rumah tangga atau asisten rumah tangga yang doyan bergaya dengan pakaian majikan?
Duh sungguh postingan saya kali ini sooo random!
Harap dimaklumi saja ya temans, si penulis blog ini lagi migren berat.
Sejak kemaren bola mata tuh rasanya keputar-putar kalau liat layar hape atau laptop, alhasil banyak hal penting tertunda.
Sedihnya lagi, saya hanya bisa menikmati rasa migren tersebut, karena saya masih sangat trauma minum obat (nanti akan saya ceritakan penyebab trauma tersebut jika saya udah merasa siap), dan akhirnya saya hanya berharap migrennya berkurang dengan tidur yang lebih meski nggak nyenyak karena anak-anak jejeritan mulu, plus makan yang banyak.
Selain itu, saya juga tiduran dan tidak bisa mengabaikan si hape, dan bukalah saya medsos instagram, iseng mau scrolling, dan malah tertohok oleh beberapa postingan di akun IG @reviewnanny.
Jadi beberapa waktu yang lama, saya lupa kapan tepatnya, saya request untuk mengfollow sebuah akun yang isinya tentang review dan info nanny atau pembokat maupun suster.
Ternyata udah di approve dong dan saya baru tahu.
Lalu dari keisengan tersebut saya malah sibuk scrolling akun tersebut, dan shock dengan banyak postingan di sana.
Drama Di Akun IG Review Nanny
Jadi akun tersebut berisi tentang info cari nanny, nanya info testimoni nanny, hingga tempat ngelaporin nanny yang bermasalah, dengan kata lain sharing pengalaman.
Sebelumnya, saya pernah baca sharing nanny yang bermasalah dan dilaporkan di situ.
Di mana seorang pembokat atau nanny kabur, dengan alasan nggak kuat jagain anak majikan yang nakalnya minta ampun.
Well, bukan nakal sih tepatnya, tantrum kali ya.
Anak tersebut, 2,5 yo dan suka tantrum kasar, cubitin nanny-nya serta nonjok hingga hidung nanny-nya berdarah.
Dan seperti biasa, ibu si anak nggak terima, katanya hal yang nggak memungkinkan anaknya baru 2,5 tahun tapi bisa nonjok sampai hidung berdarah, dan mukul atau cubit sampai tangan orang dewasa luka dan berdarah.
Saya cuman bisa senyum-senyum bacanya.
I mean, terlepas dari mungkin saja si nanny yang mengada-ngada, akan tetapi anak 2,5 yo memukul orang dewasa sampai luka dan berdarah itu sangat bisa terjadi loh.
Anak saya contohnya, sejak usianya belum 2 tahun dia udah berkali-kali bikin kakaknya benjol karena digebukin benda apa aja yang dia pegang.
Pipi saja pernah berdarah dicubitinnya.
Tangan saya? nggak usah bilang dah, penuh bekas cubitannya.
Itu usianya sejak belum 2 tahun loh, sampai sekarang bahkan.
Hanya saja sekarang dia sedikit kalem, karena saya marah kalau dia kasar, tentunya dengan sounding terlebih dahulu, lalu saya marahin, terakhir saya hukum suruh duduk di dinding sampai dia tenang hahaha (mamak galak).
So, tentu saja bisa, anak 2,5 yo menonjok orang sampai berdarah, terlepas kalau si nanny-nya yang boong.
Selain drama ibu yang nggak percaya anak kecil bisa nonjok orang dewasa, ada juga drama yang lucu (menurut) saya.
Yaitu ketika membaca beberapa lowongan kerja dengan gaji seadanya, tapi kerjaannya seabreknya namun ditulis dengan (seolah) ringan.
Misal : gaji 1,5 juta
Pekerjaan : jaga bayi kembar new born, bisa masak MPASi, cuciin baju bayi, bla bla bla...
Saya seorang ibu yang baca aja ternganga.
What? jaga new born kembar?
Sementara banyak ibu yang kena baby blues dan PPD dengan urus bayinya sendiri, ini bayarin orang seadanya untuk urus bayi kembar.
I know saya nyinyir banget di sini, suka-suka orang dong kalau mau kasih gaji berapa, bukan urusan loe Rey!
Iya juga sih.
Hanya saja sebagai seorang ibu, saya sedang membayangkan gimana rasanya tuh jaga new born kembar dan urus perintilan juga hahaha.
Ngeri saja membayangkan si nanny yang kecapekan disuruh urus bayi kembar, sementara saya pernah membayangkan melempar si adik ke dinding sewaktu masih bayi, terlebih lagi kalau orang lain ya?
Tapi sudahlah, saya mah nyinyir doang, huhuhu.
Lanjut lagi, dramanya makin terbaca di banyak testimoni laporan yang ada, dan kebanyakan adalah, masalah nanny atau pembokat yang akhirnya keluar atau dipecat dengan beberapa alasan.
Ada yang kasar sama anak.
Ini sumpah ngeri dan emosi sendiri saya lihat rekamannya, saat seorang suster menjaga bayi newborn, dan entah dia capek atau gimana, dia kasihin botol susu ke mulut bayi, dengan cara di sogrok-sogrok gitu.
Astagaaaaa, sumpah saya pengen jambak itu suster rasanya!
Ada juga yang kasar kepada toodler, dipakein baju sambil dikasarin, ditarik dari kasur sampai anak jatuh, bahkan sampai ada yang berani kunci anak majikan di kamar mandi lalu dimatiin lampunya.
Oooo eeeeemmm jiii...
Sumpah pengen jambakin dan cabutin rambutnya tuh nanny sekali cabut 7 lembar aja deh!
I mean, saya rasa keputusan semua ibu untuk membayar nanny demi menjaga anak-anak mereka while ibunya kerja itu salah satunya agar ibu merasa lebih bahagia, bisa berkarya di luar dan pulang dalam keadaan bahagia, bisa mendampingi anak dengan bahagia.
Daripada ibunya jadi IRT terus nggak bahagia, terus kasarin anaknya terus saking depresi.
Maksudnya gitu kan ye.
Eh kenyataannya lebih parah.
Anaknya sih nggak dikasarin ibunya, nggak traumatis.
Tapi dikasarin pembokat!
Duuuhhhhh..... pengen jambak nggak sih!
Parahnya lagi, kebanyakan itu terjadi di belakang majikan, alias kalau di depan majikan mah sopan dan penyabar banget!
Tapi sudahlah, kita tinggalkan drama nanny yang kasar, kita beralih ke drama lainnya yaitu... masalah pembokat atau nanny yang suka nyuri, atau doyan daleman majikan (CD dan BH), atauuuuu doyan bergaya pakai baju dan perhiasan serta make up majikan, lalu selfie dan di upload di instagram.
Oooo myyyyy goood!
Ini membuat saya teringat hal demikian yang terjadi di depan mata saya.
Tentang Pembokat Yang Doyan Bergaya Dengan Pakaian Majikan
Jadi, saya pernah kerja di kantor yang gabung dengan rumah si boss-nya.
Saya nggak sreg sebenarnya kantor demikian, karena biasanya jadi kurang profesional.
Benar saja, pembokat dan cleaning service-nya sombong amat, menganggap saya juga seperti mereka, karena sama-sama kerja dengan si bos.
Dan you know? berani-beraninya si pembokat nyuruh kami para pekerja untuk bukain pagar saat ada tamu, sampai urusan pesanin air minum dan bawang segala!
Well, bukan saya langsung sih yang disuruh, tapi bete juga kami lagi sibuk urus ini itu masalah kerjaan, malah tambah disibukan dengan bawang cabe de el el itu.
Lebih parah lagi misal beli air, dia nitip deh uangnya di kami, karena kantornya memang di lantai bawah dan rumahnya di lantai atas, abis itu dengan pesan kalau mas yang anter datang suruh angkat ke lantai 2 daaaannn kagak dikasih duit tambahan dong.
Manalah mau si mas yang anter angkat galon sampai naik tangga segala?
Si masnya malah terang-terangan minta duit buat itu, dan karena malas saya minta ke rekan-rekan kantor biarin aja, nggak usah sibuk urus air minum.
Eh yang terjadi?
Si pembokat marah-marah ke rekan saya, dan bilang kalau kami sama-sama kerja di situ.
Pas juga waktu itu saya lagi bete cari material, si bos suruh cari material murah, kudu cepat daaannnnn dia nggak mau bayarin tagihan doooonggggg!
Dengar pembokat marah-marah gitu, auto jadi singa dong saya.
"WOI MBAK! KITA MEMANG SAMA-SAMA KERJA DI SINI, TAPI BEDA TEMPAT YA! BEDA TUGAS JUGA! KALAU MAU SAMAIN, SINI COBA KERJAIN INI, MBAK BISA NGGAK?
DAN SATU LAGI! SAYA DI RUMAH BAHKAN NGGAK PERNAH TUH BERURUSAN DENGAN MAMAS-MAMAS TUKANG ANTAR GALON, ITU MAH URUSAN SUAMI SAYA! ENAK AJA DI SINI SAYA KERJA BERBEKALKAN IJAZAH MALAH REMPONG URUS GALON!!!"
Ya begitulaaahh..
Si Rey mah kalau sombongnya kumat, akut banget, wakakakakak.
Huuffttt, tapi bukan itu sebenarnya yang ingin saya bahas kali ini, meski yang itu sangat menarik buat dibahas.
Saya ingin membahas tentang pembokat yang jadi nggak tahu diri.
Bukan hanya nggak punya sopan dan sungkan nyuruh-nyuruh kami bantuin kerjaannya, tapi juga dia nggak sopan ke majikan alias boss kami langsung.
Salah satunya, dia sering banget berani make pakaian, perhiasan, bahkan make up istrinya si bos.
Ya ampooonnnn...! hahaha.
Makanya, ketika baca banyak testimoni yang mengeluhkan dan melaporkan pembokatnya yang kurang ajar kayak gitu, saya jadi teringat pembokatnya si boss dulu.
Jadi, si pembokat itu memang sering banget sok kenal dan sok dekat dengan karyawan kantor bosnya.
Bahkan berani mencari medsos kami dan meng add/follow kami.
Lalu memaksa kami untuk accept mereka.
Ye kan, saya kepo juga stalking akunnya dan terkejut.
Bagaimana tidak?
Foto-fotonya lumayan kece, padahal penampilan kesehariannya kami tahu betul kayak gimana.
Tapi di medsosnya, bukan hanya diedit dengan filter terbaique!
Akan tetapi baju-bajunya yang modis, perhiasannya, baik jam tangan, asesoris dan segalanya.
Sungguh berbanding terbalik jauh banget dari penampilannya yang kami saksikan di kesehariannya.
Sampai suatu hari terdengarlah gosip, kalau si pembokat dipecat karena ketahuan memakai pakaian dan semua milik istrinya bos.
Ya ampooonnnn....!
Pas dia pulang pun dramatis banget.
Dia digeledah dong.
Bukan hanya tasnya saja, tapi juga badannya.
Dulu saya melihatnya dengan risih, dan menganggap si istri bos itu lebay banget.
Pas baca testimoni di akun IG tersebut saya jadi sadar alasan mengapa diperiksa sampai sedetail itu.
Duuhhh...
Entahlah.
Saya tahu ini memang bukan masalah saya.
Seumur-umur saya nggak pernah punya pembokat secara langsung.
Sejak kecil meski mama saya sibuk, kami sama sekali nggak pernah punya pembokat.
That's why saya maluuuu setengah mati kalau pakaian dalam saya dicuciin orang lain, selain suami atau mama dan kakak saya.
Saya juga tidak terbiasa dilayani, that's why i hate kalau makan di resto (paling sering di Pizza HUT Darmo), makan ditungguin, buka saus agak sulit pelayannya mendekat lalu menawarkan bantuan.
Sumpah risih banget hahaha.
Waktu pertama kali si kakak lahir dan saya harus balik bekerja, kami udah sempat dapat orang yang bisa jaga si kakak yang saat itu masih bayi.
Tapi menjelang seminggu sebelum saya masuk, kami malah memutuskan rela balik ke rumah mertua, saking saya sumpah nggak tega membayangkan si kakak bayi yang masih merah, berdua aja di rumah tanpa orang lain yang awasi.
Demi mertua nggak kerepotan, saya meng-hire pembokat di rumah mertua.
Tapi buka saya yang urus, semua mertua yang urus.
Dari wawancaranya, jelasin tugasnya, jelasin aturannya, semua mertua yang urus.
Saya mah kebagian bayarnya doang hahaha.
Dan selama bayar pembokat di rumah mertua, tetep saja saya cuci baju bayi, masakin bayi semuanya saya handle sendiri.
Mungkin karena itu saya sungguh ternganga-nganga kalau baca dan liat dramanya punya pembokat.
Dan drama itu yang membuat saya hingga detik ini masih belum siap meng-hire pembokat even mungkin saya terpikirkan pengen fokus cari duit.
Saya masih memilih bersabar, sampai anak-anak sedikit mandiri, nantinya mungkin saya akan hire pembokat yang cuman mengerjakan beberapa kerjaan saja, dan nggak nginap.
Saya benci ada orang asing di rumah.
Atau, saya memilih membiasakan anak-anak mandiri, jadi semua kami kerjakan bersama, dan nggak tergantung sama pembokat yang konon memang cocok-cocokan kayak jodoh.
Apapun itu, semoga temans yang butuh dan mempekerjakan pembokat, semoga bisa mendapatkan pembokat yang amanah, dan juga semoga diberikan rezeki lebih untuk bisa memberikan gaji yang layak atau minimal bisa mengaturkan keuangan si pembokat, agar pembokat bisa lebih baik lagi hidupnya, dan nggak asal kerja, serta nggak merusak namanya sendiri, dengan alay selfie pakai pakaian majikan, atau nyuri daleman majikan, hahaha.
Udah ah...
Kalau temans, punya drama pembokat juga kah?
Sidoarjo, 15 Juni 2020
Reyne Raea
Sumber : pengalaman dan opini pribadi
Gambar : Canva edit by Rey
Saya bacanya kok ikutan sebel ya, bisa-bisanya ada pembantu yang berani makai benda milik majikan tanpa izin. Ckckck.. Nggak sopan banget. Dan lagi disuruh jagain anak kok malah kasar, kalaupun sebel ditahan dong, kan emang kerjanya itu.
BalasHapusTapi saya jadi ikutan lega lho pas baca adegannya mbk rey lagi marah-marah. Ha..ha.. 😂Kepo nih mbk rey gimana ekspresinya dia. Skakmat lho.
hahaha banyaaakk ternyata,salah satunya pembokatnya bos saya dulu :D
HapusAh aku bersyukur banget, semua PRT yang pernah kerja di keluargaku, semua baikkkk banget. Ada sih yang suka nyuri-nyuri tapi sikapnya baik ke kami. Beruntung banget.
BalasHapusAku juga pernah lihat rekaman nanny yang pukul-pukul anak majikannya gitu, yaampun ngeselin banget emang! Bisa bikin si anak jadi trauma kan 😭
Anyway kak, aku penasaran, itu si pembokat boss kakak, abis dimarahin kakak gitu, responnya gimana? Huahahaha
hahahaha, dia kabur, jadi nggak berani sama saya :D
HapusNah iyaaa, makanya saya selalu talut nitipin anak ke orang lain :(
Duh bacanya jadi ikutan esmosi mba hahahahaha :)))
BalasHapusSaya dulu pernah follow IG yang berurusan sama nanny juga kayaknya, tapi bukan IG reviewnanny, lebih jadul lagi IG-nya gara-gara teman saya share IG tersebut (teman saya punya masalah sama nanny anaknya), terus saya penasaran follow, tapi nggak bertahan lama, sehari setelahnya saya unfollow sebab saya merasa lebih baik nggak baca daripada membuat saya jadi badmood setelah membacanya >,
Lho aneh, komen saya terpotong :"""D
HapusSaya pribadi nggak pernah punya pengalaman ART mencuri barang mba. Semoga harapan saya sampai selamanya pada jujur jujur saja biar hidup damai bersama hehehehehe :)) terus saya jadi penasaran, seperti Lia The Dreamer, kira-kira ART nya setelah dimarahi mba Rey langsung bagaimana? Mungkin jadi nggak mau tatap-tatapan sama mba kali ya, karena takut dimarahi lagi hahaha :3
Menurut saya ada kalanya kita memang harus tegas <3
Iya ya aslinya bikin badmood dan parno aja, tapi memang kadang kepo juga, sedih banget liat dan baca kisah-kisah anak yang tak berdaya dikasari nanny :(
HapusDia mulai jaga jarak setelahnya, sedikit hormat jadinya, memang kudu ditegasin juga ya biar mereka nggak kebablasan :D
NAAHLOOOO!!...😂😂
BalasHapusKayaknya Adminnya bikin judulnya sambil Emosi nih....Jangan2 Pembokatnya minggat lagi...😂😂
Bicara soal pembokat, Kalau ditempatku pembokat bergaya bah nyonya rumah sudah bukan rahasia umum lagi bahkan kasus pembokat mencuri, Pacaran sehingga lalai kerjanya, Atau hamil entah sama anak majikan dan blaa2 lainnya sudah jadi berita keseharian ditempatku. Makanya saya ogah pake pembokat dirumah dari dulu. Biarin deh digosipin pelit tekap kuping aja deh....😂😂😂 Bahkan sampai saudara sendiri bilang gw pelit nauzubilah setan...Bodoh amatlah..😂😂😂
Pernah dulu kejadian sama tetanggaku orang tuanya sibuk kerja suami istri anaknya diasuh sama baby sisternya pas main dikolam renang rumahnya tuh anak tenggelam, Penyebabnya Baby sisternya sibuk Haahiii main IG...Tuh anak nggak kekontrol yaa nyemplunglah tuh anak yang baru 5 tahun umurnya beruntung kaga mati tuh anak...Dan beruntungnya si baby sister juga bisa berenang coba kalau kaga ceritanya lain mungkin.
Makanya saya sama istri dari dulu takut pake pembokat atau baby sister....Yaa takut anak gw kenapa2lah....Dan bisa juga tuh baby sister naksir gw repot juga..😂😂😂 Heeeleeee!.
Eehh tapi Uni Rey sama adatnya kaya si Vina bini gw yang paling anti semua bajunya, termasuk pakaian dalemnya dicuci,in sama orang. Jemur cucian aja nggak pernah diluar. Makanya dikamar tidur gw ada kamar mandi khusus.
Pernah dulu gw nyuci baju ditoko sendiri...termasuk bajunya dia eeehhh ngomel2. Makanya kalau malam minggu orang2 week-end gw mah malah nyuci berdua dirumah...😂😂😂 Suueee..
Tapi kalau pembantu ditoko aku ada cuma sedrajatlah sama karyawan. Bebas tapi ada aturan kalau urusan mejeng sama pacaran kalau udah diluar jam kerja itupun urusan pribadi mereka masing2.....Alhamdullilah awet semuanya sampai sekarang udah lebih dari 12 tahun.😊😊 makanya kalau saudara bilang gw pelit tekap kuping saja...😂😂 orang ngikut gw nggak ada yang kabur.😊😊
Yaa intinya bagi pasangan muda yang sibuk bekerja dan butuh pembantu bijaklah dalam memperlakukannya. Karena pembantu bukan untuk mengurus rumah tangga kita secara menyeluruh. Seperti artikel diatas yang telah dijelaskan lengkap oleh Nyonya Rey.😂😂
Saran saya kalau bisa cari pembantu orang sekitaran atau yang tinggal dalam lingkungan kita sehari2 saja ketimbang yang dari yayasan. Kalau kabur atau blaa2 lainnya kita juga yang susah. Kalau orang sekitar kita bisa mudah mencarinya. Yang terpenting bukan pengontrak atau pendatang baru.😊😊
Ciieee lagu luh Sat......Kaya pernah punya pembokat saja...🏃🏃🏃🏃 Kaabuurrr!!..
Shock baca kalimat "Dan bisa juga tuh baby sister naksir gw repot juga.." hahahahahahhaaha. Ampun deh mas Satria ini level PD-nya tingkat awan :))))
Hapuswakakakakakak Kang Sat geto loohh, dia tuh mau bilang, "kalau sayanya naksir pembokat gimana?" gitu aslinya, tapi dibalik biar ga ketahuan wakakakakaka.
Hapuseh tapi, nyuci berdua di malming itu romantis banget tauk!
Apalagi nyucinya nggak pakai mesin, bisa sambil main siram-siraman sabun, anggap aja pacaran di tepi sungai sambil nyuci wakakakakaka.
Nah iya, sebenarnya seperti yang biasa orang bilang, pembokat itu jodoh-jodohan, tapi saya terlalu takut dengan dramanya :D
Dan memang sebaiknya orang dekat ya, yang kita tahu rumah dan keluarganya, biar aman.
Ah nggak tahu lah, saya untuk saat ini belum berani hire pembokat, parnoan mah saya, takut saya sakit hati juga kalau nggak cocok :D
Wahahaha saya sering banget denger cerita yang ART-nya make baju majikanny gini wgwgw :D mungkin mencari eksistensi agar terlihat cantik, atau apa deh ya
BalasHapusLucunya lagi tuh ya, dia upload di medsos dong, ampuuunn, kan makin ketauan, ckckckck
HapusUnik-unik juga ya grup yang diikuti kak rey, tapi kalau grup-grup yang membahas segala macam drama kehidupan begini sebenarnya aku jujur kurang tertarik... pasalnya aku kan orangnya cukup pemikir ya, jadi kalau abis baca tragedi atau drama apa yang lantas jadi bahan ghibahan ibu-ibu rasanya jadi....apa ya...susah buat ngejelasinnya, kayak jadi kebayang-bayang gitu efek ga enaknya. Jadi aku lebih baik ga banyak tahu aja lah ya platform yang banyak ngebahas tentang drama tragedi kehidupan yang syahdu-syahdu begitu, hua, hiks
BalasHapusSedari kecil keluarga kami juga jarang banget berurusan dengan hire art atau nanny. Kecuali pas adikku masih bayi banget ding, karena ibu kerja jadi sementara ada yang momong adik, meski itu ga lama, karena setelah adik gedean dikit akhirnya dititip ke tetangga sampai kira-kira pantaran usia SD dan abis itu bisa mandiri semua..karena toh aku kakaknya udah SMA jadi abis pulang sekolah bisa lah nemenin adik sepanjang hari sampai bapak ibu kondur kantor.
Sekarang pun aku belum tertarik buat hire yang bantu-bantu soalnya sama kayak kak rey, yaitu aku kan orangnya segenan ya. Jadi aku ga gitu suka ada orang asing di rumah. Even ga nginep sekalipun atau 9 am to 5 pm, tapi tetep aja buatku pribadi kurang nyaman. Kan yang sepanjang hari ada di rumah itu aku. Jadi aku yang bisa ngerasain nyaman ata ganya. Ntahlah, udah bawaan kali ya ga begitu suka berhubungan dengan orang asing akutuh. Bawaannya malah spaneng...ga bebas.. So far, selama masih bisa kuhandle sendiri apa-apanya, aku milih belum dulu deh atau malah gak tertarik memperkerjakan orang buat bantu-bantu...
Even cuma cuci gosok, aku mah milih ga. lebih baik cuci baju sendiri pake mesin cuci, ketimbang dalamanku dicuciin ma orang huaaaa (nggak deh klo aku haha). Tapi kalau orang lain butuh ya ga pa pa. Haha...
hahahaha jangan Mbul! suer bener jadi pikiran, kadang menyita pikiran dan mood juga, saya mah emang seringnya kurang kerjaan ikut hal-hal demikian, kayak cerin lelaki, KBM yang isinya gibah everytime hahahaha.
HapusBiasanya buat ide menulis juga sih, meski sekarang sering saya batasi biar nggak sering liat postingannya :D
Nah kan, rasanya malu banget membayangkan dalaman kita dicuciin orang hiiii :D
kalau sama nanny nanny belum pernah kerjasama secara langsung, pembokat dirumah itupun yang panggilan sekedar untuk dimintai setrika baju yang seabrek abrek
BalasHapusliat dari pengalaman temen aja yang pakai jasa nanny, tapi dia selalu dapet nanny yang super baik ngurusin anaknya, waktu ninggalin anaknya yang waktu itu masih kecilll, dan dia kerja, dirumah dia pasang cctv dimana-mana, sampai di kamar juga
baca-baca berita soal kelakukan pembokat yang seperti ini juga jarang aku temuin, mungkin kalau di portal berita besar jarang diexpose.
Nah iya saya liat di akun tersebut, orang-orang itu loh pasang cctv, tapi pembokatnya masih juga berani, ckckckck
HapusAku ngga bisa komentar tentang pembantu karena ngga punya pembantu mbak Rey, malah akunya yang jadi pembantu mah pernah. Alhamdulillah sih majikan ngga ngomel, paling ngomel kalo aku main hape saja kerjanya.😂
BalasHapusYang enak jadi pembantu cuma modal tenaga saja, ngga modal gede seperti juragan satria. Cuma ngga enaknya ya memang harus rajin tapi bukan rajin main hape ya.🤣
Soal pembantu yang bergaya kayak majikan, aku pernah foto pakai mobil Innova majikan lalu upload ke Facebook. Banyak yang kaget karena aku punya mobil. Aku jawab saja, iyalah, Agus gitu lho. Giliran ditanya berapa pajaknya, harga belinya berapa baru ngga bisa jawab.
Aku jawab saja 120 ribu, kayak pajak Honda Astrea saya, langsung ditimpuki sandal.😂😂😂
*Kaboorrr.....🏃🏃🏃
hahahhaa kalau foto sama mobil masih masuk akal sih menurut saya, asal jangan tampilin nopolnya :D
HapusKalau pakai baju itu loh, kan milih pribadi , masa dipake buat foto-foto hahaha
Mba Reeeyy, nggak rugi saya follow blognya Mba Rey karena saya jadi tahu info2 seperti ini.😁 Jujur, mba, saya baru tahu ada akun di IG seperti ini.
BalasHapusWiw, drama banget yak. Nggak nyangka ada ART yang suka pakai baju dan perlengkapan majikan. Haduh..
Saya dulu pas kerja dan awal2 resign pake ART, Mba. Yup, nyari ART itu kayak jodoh. Ada yang nyebelin buanget sampai saya pecat. Tapi ART yang baik, alhamdulillah sampai sekarang masih silaturahmi, malah kayak saudara.
hihihi habisnya seru juga meski kadang kebawa bikin badmood jadinya.
HapusBener ya, drama banget cari pembokat, kayak jodoh :D
Waah drama Art apalagi buat ibu bekerja memang ga ada habisnyaa Mba Rey. Sampe aku sama temen2 di kantor suka ngobrol, lebih susah nyari art yg cocok dan tahan lama dr pd nyari suami. Hahaha.. sampe temen2 yg pd jomblo geleng2 kepala.
BalasHapusOiya oot dikit Mba Rey, kalau Mba Rey mau nyari kerja tanpa ninggalin anak2, coba gabung di grup facebook Kami Kerja Remote. Di situ banyak job yg bisa dikerjakan remote, termasuk buat content creator kaya Mba Rey..
waahh tengkiuuu Mbaa infonya :)
HapusAku harus sujud syukur sih ini, dapet asisten2 selama ini baiiiiiik semuanya. Kerja bagus, rajin, bersih, dan sayang anak2. Sementara adekku aja sampe kluar dr kerjanya Krn ga prnh dpt yg bgs. Kaka ipar juga slalu dpt asisten ngawur semua, walo dia ga sampe resign sih. Krn pembantu mama mertua msh bisa bantuin jaga anak2nya.
BalasHapusMakanya kalo aku sayaaaang bgt Ama asisten2 ku ya sbnrnya Krn terimakasih aja udh terlalu banyak bantuin. Even kmrn babysitter yg tua meninggal, eh lgs dpt gantinya yg sama2 baik.
Tapi btw, aku sempet drama dikit pas babysitter yg tua meninggal. Sempet lgs dpt ganti, awalnya baik2 aja... Tp dia cerewet Rey :p. Ngoceeehhhh aja kerjanya. Lah masalahnya aku pendiem, kan pusing ya dgr org yg begini hahahahaha... Tp msh aku tahanin, Krn kerjanya ga jelek2 amat. Sampe kemudian, dia berantem Ama asistenku yg muda. Ada aib si asisten muda dia sebarin kemana2. Sampe dia jelek2in asistenku, di depan aku dan suami.
Salah langkah tuh orang. Dia kira aku bakal mecat asisten ku yg muda... Yg ada juga dia yg lgs aku tendang . Aku ga peduli si asisten muda ini mungkin ada salah langkah Ama pacarnya. Selama dia jujur dan kerja amat sangat baik, aku msh milih pertahanin org yg begitu drpd yg suka nyebarin aib org kemana2. Itu sama dosanya kayak mencuri kalo buatku. Jadi LBH bgs aku cut lgs :p.
Bersyukurnya, dia aku pecat, eh bbrp HR kmudian lgs dpt asisten baru. Alhamdulillah sampe skr msh blm macem2. Suka sih aku Ama dia.
Cm 1 yg mau aku ubah nih. Terlalu malu tiap aku ajak makan di luar ato staycation. Alasannya ga prnh, jd dia takut. Duuuuh, hrs minta bantuan asisten yg pertama supaya bisa naikin rasa PD nya dia :D. Dulu asistenku yg pertama ini jg sama.malu2, di ajak makan di restoran pasti milihnya nasi ayam Thok. Lama2 aku ajarin western food dan cara makannya hahahha. Jadi mahir skr. :D.
waahhh Mbaaaa beruntung bangeeeddd ngedddd, sementara banyak yang drama maksimal sama pembokat, Mba Fanny malah langsung dapat dan cocok, drama tapi nggak berlarut-larut.
HapusSaya bahkan belum pernah, udah keburu parno dengan pembokat, dan mungkin juga karena nggak terbiasa sih, kalau ada orang asing.
Saya juga idealis, perfeksionis, takut pembokatnya kabur baru sehari aja hahahah.