Kejadian nyatanya memang sangat mengguncang publik, sehingga saat kita mengetikan nama Miryang, akan muncul berita tentang kejadian tersebut, yang melekat dalam kata Miryang.
Lucunya, saya baru tahu dong kalau Miryang itu ternyata nama sebuah kota yang terletak di provinsi Gyeongsang Selatan, Korea Selatan.
Dan kota Miryang ternyata merupakan salah satu objek wisata populer di Korea Selatan karena pemandangannya yang indah.
Sungguh miris ya karena ditutupin beritanya dengan berita nggak mengenakan seperti kisah nyata film Han Gong Ju ini.
Oh ya, akhir-akhir ini saya memang lagi keranjingan nonton film, tapi yang based on true story, maksudnya biar sekalian update peristiwa dunia gitu.
Soalnya kan biasanya film based on true story itu, memang kisahnya beneran bikin baper banget.
I mean bikin miris , huhuhu.
Karenanya, sebelum saya menonton film Way Back Home, sebuah kisah ibu rumah tangga warga Korea Selatan yang dipenjara selama 2 tahun di Karibia, karena dugaan penyelundupan narkoba.
Saya sudah terlebih dahulu menonton film Han Gong Ju ini, namun baru saya tulis sekarang. Karena yang masalah narkoba itu pas banget momennya dengan kejadian Bu Risma omelin ibu rumah tangga pengedar narkoba di Surabaya beberapa waktu lalu.
Saya tahu film ini berbekalkan browsing film Korea dan berdasarkan kisah nyata. Dan muncullah beberapa judul film, salah satunya si Han Gong Ju ini yang terlihat lebih menarik.
Sinopsis Film Korea Han Gong-Ju (Spoiler Alert!)
Dimulai dengan adegan Han Gong-Ju (Chun Woo-Hee), yang terlihat dikerubungi oleh beberapa orang dewasa di sebuah sekolah, dan Gong Ju tetap bersikeras kalau dia tidak melakukan hal yang salah.
Oleh sekolahnya terpaksa dia dikeluarkan demi menjaga nama baik sekolah, beruntung salah seorang mantan gurunya, Lee Nan-Do (Jo Dae-Hee ) mencarikannya sekolah baru dan mengantarnya ke sana.
Kebetulan ibu si guru, Ms. Lee (Lee Young-Ran) tinggal di kota tersebut dan hanya sendirian di rumahnya.
Dan meski awalnya Ms. Lee menolak Gong-Ju, tapi berkat sikapnya yang begitu baik dan perhatian, akhirnya Ms Lee jadi sayang padanya.
Adegan berikutnya adalah, alur maju mundur, yang secara keseluruhannya menceritakan tentang kehidupan Han Gong-Ju.
Jadi, si Gong-Ju ini adalah anak broken home.
Ayah dan ibunya bercerai, ibunya pergi meninggalkannya dan malah sibuk fokus mencari suami baru, karenanya dia bahkan tega tidak mengakui Gong-Ju.
Ayahnya pun demikian, malah sibuk mabuk-mabukan, jarang pulang ke rumah.
Akhirnya Gong-Ju sering sendirian di rumahnya.
Beruntung dia punya sahabat yang cantik dan baik, Hwa-Ok (Chae So-Young) yang sering menemaninya di rumah tersebut, dan sering menginap di situ.
Hwa Ok, sahabat baik Han Gong-Ju , source : hansinema.net |
Dia sering banget melakukan banyak hal yang buruk demi bisa menjadi anggota geng anak-anak SMU yang nyebelin.
Meskipun sering di-bully dan dipalak, dia pantang menyerah.
Termasuk akhirnya Dong Yoon mengajak geng tersebut main ke rumah Gong-Ju, dan mabuk-mabukan di sana.
Karena kesal, Gong-Ju mengusir mereka, sayangnya bukannya pergi, Gong Ju malah diberi obat tidur oleh Dong Yoon atas paksaan ketua gengnya.
Gong-Ju meminumnya karena Dong Yoon berjanji akan mengusir teman gengnya jika Gong-Ju mau menghabiskan minuman tersebut.
Gong-Ju akhirnya mabuk dan tertidur, dan ketika terbangun, dia melihat sahabatnya, Hwa Ok diperkosa bergantian oleh anak-anak geng SMU tersebut.
Sebelum menyadari sepenuhnya, datang seorang anak geng yang ternyata juga memperkosanya.
Gong-Ju tidak bisa berbuat apa-apa, hingga akhirnya dia beruntung karena ayahnya ternyata pulang ke rumah malam itu.
Yang menyedihkan adalah, ternyata anak-anak geng SMU tersebut sepertinya adalah anak-anak orang berada semua.
Karenanya, setelah di laporkan ke polisi, bukannya pelakunya yang ditangkap dan segera diadili, yang ada dia sendiri yang ditekan oleh polisi, bahkan lingkungan, termasuk sekolahnya.
Bukan hanya Gong-Ju, sahabatnya yang mengalami nasib serupa pun sama ditekan oleh lingkungannya dan akhirnya memilih menyerah dan bunuh diri dengan menenggelamkan dirinya di sungai yang dalam.
Sejak kematian Hwa Ok, masalah jadi lebih sulit, sayangnya Gong-Ju yang memang sudah terbiasa mengatasi masalahnya sendiri, memilih mengatasi rasa traumanya dengan melupakannya.
Karena saat ditanya polisi, Gong-Ju memilih diam saja, dan memilih tidak mau membuka masalah tersebut kepada siapapun.
Eun-Hee, sahabat yang paling care, source : hansinema.net |
Di sekolah barunya juga dia memilih untuk belajar berenang, karena trauma melihat sahabatnya Hwa Ok yang tenggelam karena memang tak bisa berenang.
Kehidupan Gong-Ju perlahan membaik, termasuk dengan kondisi psikologisnya.
Meskipun dia tetap menolak dan marah saat teman-temannya merekamnya saat sedang menyanyi dan menyebarkannya di internet, Gong-Ju takut jika terkenal akan menguak kejadian masa lalunya yang sudah susah payah dilupakan.
Teman-temannya akhirnya bosan dengan sikapnya yang tidak mau direkam.
Sampai akhirnya suatu hari, seseorang dari orang tua pelaku pemerkosaan menemukan sekolahnya, dan meminta tanda tangannya agar anak mereka, si para pelaku dibebaskan dari tuduhan pemerkosaan.
Han Gong Ju di sekolah barunya, source : asianwiki |
Hal tersebut dikarenakan ayahnya datang mencarinya dan memintanya menanda tangani sebuah kertas, yang ternyata isinya adalah ayahnya menerima uang dari orang tua pelaku, agar kasus ditarik dan pelaku bisa bebas.
Karena hal tersebut, Gong-Ju akhirnya memutuskan pergi lagi dari kota tersebut, dan akhirnya saya sendiri masih bingung karena menggantung banget.
Yang jelas adegan terakhirnya, Han Gong-Ju terjun dari sebuah jembatan yang tinggi, namun kemudian dia bisa berenang.
Sungguh bikin kepo, jadi si Gong-Ju itu nasibnya gimana sekarang? :D
Sinopsis Film Korea Han Gong-Ju
Sumpah ye, awal nonton film ini saya ngantuk jadinya.
Abisnya biasa aja sih, agak membosankan malah.
Berbeda dengan film Way Back Home, yang juga saat awalnya terasa datar aja, tapi pakai alur maju terus, film ini dibuat dengan alur maju mundur, yang jujur saya bisa lebih ngeh setelah film berakhir dan lebih ngeh lagi setelah browsing hahaha.
source : hansinema.net |
Buktinya, kalau saya baca review dari berbagai tulisan orang-orang untuk film maju mundur, pasti review-nya dan pemahamannya beda-beda.
Akan tetapi, sebenarnya film ini tuh lebih membahas mengenai sisi psikolog Han Gong-Ju setelah mengalami peristiwa yang tentunya nggak semua anak bisa melewatinya tersebut.
Entahlah, saya harus memuji anak broken home karena jadinya terbiasa menyelesaikan masalah sendiri, dan jadinya lebih kuat dalam menyelesaikan masalah, atau memang kondisi mental Gong-Ju yang kuat, hasil tempaan kehidupannya yang keras.
Entah mungkin, penulis sekaligus director-nya Lee Su-Jin, malas berhubungan dengan masalah hukum, atau mungkin lebih tertarik pada kehidupan Han Gong-Ju pasca pemerkosaan tersebut.
Yang jelas, adegan bobroknya hukum saat menangani masalah pemerkosaan tersebut hanya samar diperlihatkan, justru dititik beratkan pada orang tua Han Gong-Ji, baik ibunya yang egois memilih melupakannya hanya karena sulit mendapatkan suami lagi jika dia ketahuan punya anak.
Atau ayahnya yang lebih suka mabuk-mabukan dan ujung-ujungnya menerima uang tanpa peduli dengan keadilan untuk putrinya.
Yang jelas, setelah nonton saya kan kepo, lalu browsing sana sini, dan menemukan sebuah blog yang mengulas masalah tersebut dalam bahasa Inggris, dan setelah membacanya saya jadi paham.
TERNYATA MEMANG KISAHNYA CUMAN TERINSPIRASI, BUKAN MENCERITAKAN KEJADIAN SEBENARNYA hahaha.
Dasar si Rey baperan kalau nonton ih.
Kejadian sebenarnya justru lebih heboh, pemerkosaan tersebut dilakukan oleh beberapa anak SMU lelaki dari 3 SMU berbeda.
Dan korbannya adalah seorang anak perempuan berusia 14 tahun.
Mirisnya lagi, pemerkosaan tersebut berlangsung hingga hampir setahun dan terjadi berkali-kali dengan beberapa geng berbeda.
Saat memperkosa, para anak lelaki tersebut merekamnya, dan itu menjadikan ancaman kepada si korban, untuk tidak mengadu kepada siapapun, jika tidak rekaman tersebut akan disebarkan di internet.
Pelajaran Dari Film Korea Han Gong-Ju
Meskipun film ini amat sangat beda jalan ceritanya dari cerita aslinya, akan tetapi banyak pelajaran yang harus diambil, khususnya bagi kita para orang tua.
Source : hansinema.net |
Orang tua bercerai, sang ibu sibuk cari suami baru, sang ayah malah menghabiskan waktu dan uangnya dengan mabuk-mabukan.
Anak korban perceraian? terpaksa mandiri membiayai hidupnya sendiri.
Sampai akhirnya harus mengalami hal yang menyakitkan seperti diperkosa di rumahnya sendiri, hanya karena kedua orang tuanya entah ke mana.
Pun juga, sebagai tamparan bagi kita yang kadang malah menyalahkan wanita yang jadi korban, saat terjadi perkosaan.
Entah si wanitanya yang salah kek karena pakai baju terbuka, atau semacamnya.
Iya, mungkin juga wanita berpakaian terbuka itu salah.
TAPI BUKAN BERARTI PELAKU BERHAK MEMPERKOSANYA!
Situ itu manusia atau gukguk?
Sebal jadinya!
Dalam kejadian nyatanya, si anak korban perkosaan tersebut malah menerima beragam ancaman dari keluarga pelaku, termasuk polisi yang membocorkan identitas korban.
Interogasi korban, source : populargusts.blogspot.com |
Duuuhhh!
Jadi suudzon polisinya disuruh keluarga pelaku deh :(
Beruntung, di tahun 2004 tersebut, di Korea sudah marak internet, kejadian tersebut kontan mambuat banyak netizen marah dan turun ke jalan untuk mendemo pihak kepolisian yang melanggar HAM dengan membocorkan identitas korban.
Bukan hanya itu, sebagai balasannya, para netizen mengejar identitas pelaku, lalu memposting baik foto maupun alamatnya di internet dan mengajak netizen lainnya untuk mencelakai para korban dan keluarganya juga.
Para netizen turun demo ke jalan, source : populargusts.blogspot.com |
Mirisnya lagi, dasar netizen gelap mata, kebanyakan dari foto dan alamat yang beredar itu adalah orang yang salah, atau bukan korbannya.
Etdaaahh, netizen ini ternyata sejak zaman baheula suka ngegas tanpa rem, hahaha.
Over all, menurut saya film Korea Han Gong-Ju ini recomended banget buat ditonton.
Khususnya buat kita para ortu, agar kita bisa lebih peduli dan menjaga anak-anak kita, baik laki maupun perempuan. Karena semuanya sangat bisa menjadi korban pelecehan seksual.
Khususnya pada bahaya pornografi.
Karena tidak bisa dipungkiri, pemerkosaan oleh anak sekolah itu seringnya dipicu dari tontonan pornografi yang terlebih di zaman now makin mudah diakses oleh banyak orang, huhuhu.
Demikianlah, ada yang udah nonton?
Sidoarjo, 28 Juni 2020
Sumber :
- Film Han Gong-Ju
- http://populargusts.blogspot.com/2008/06/justice-for-miryang-victims.html diakses Juni 2020
Kayaknya Korea memang punya atensi untuk mengangkat kejadian-kejadian nyata dengan tema serupa. Tema seperti ini bisa kita jumpai di film Silenced yang diperankan Gong Yoo
BalasHapusIya bener, keren sih menurut saya, mengingatkan banyak orang untuk tidak melupakan kejadian-kejadian seperti itu, dan lebih mau melindungi anak-anak.
HapusSaya juga udah pernah nonton Silenced yang beneran menguras emosi banget, ada juga Hope yang pengen masuk ke filmnya buat kebiri pelakunya huhuhu
Sepertinya menarik. Saya masukkin ke watchlist dulu
HapusEh, ternyata sudah saya tonton juga. Kalo ada rekomendasi yang bagus drop judul yah Kak Rey
HapusSiaaap :D
HapusAh miris banget bacanya, baca kejadian nyatanya lebih miris lagi :(
BalasHapusMemang ya hukum dimana-mana suka nggak adil kalau udah menyangkut "orang berada", karena uang lah yang berbicara. Kasihan sekali para korban pemerkosaan, selalu saja wanita yang disalahkan 😢
Kasihan juga sama orang-orang yang kena salah sasaran gara-gara netizen. Namanya bisa jadi buruk, that's why main hakim sendiri itu nggak baik ya 😅
Betul sekali, akhirnya anak-anak orang kaya itu seolah nggak ada batasan dalam betindak :(
HapusNgomong ngomong mbak Rey nonton filmnya di YouTube apa streaming situs lain mbak? Boleh bagi dong nama situsnya kalo boleh.😂
BalasHapusDari dulu memang yang hukum hanya berlaku bagi orang yang lemah, kalo untuk orang yang kaya sepertinya bisa damai. Untuk filmnya saya belum nonton jadinya ngga bisa kasih ulasan.
hahahahaha kabooorrr :D
HapusJapri ajah deh wkwkwkwk
Pahit banget. Ngebayangin adegan film itu bikin saya benar-benar miris. Betapa bobroknya moral pelaku. Korban yang trauma pastinya sulit untuk bahagia.
BalasHapusMenjaga jarak demi proteksi diri meski dengan cara berlebihan.
Sebagai seorang ibu saya harus lebih waspada dan mengingatkan anak akan bahaya di luar sana
Banget Mbaaa, sedih banget kalau liat film kayak gini, apalagi kisah nyata.
HapusNgeri banget zaman sekarang ini, eh bahkan sejak lama sih :(
Belum nonton mbk, tapi jadi pengen. Kasihan ya han gong ju, nggak mendapat keadialan padahal ada polisi dan hukum yang harusnya memihak padanya. Apa coba gunanya jadi polisi kalau nggak bisa menghukum yang salah. Jadi pengen ambil ulek-ulek buat ngegetok pala polisinya.😠
BalasHapushahaha, iyaaa.. gemes nontonnya :(
Hapuskalo film maju mundur begini otak "dipaksa" mikir untuk memahami alur ceritanya
BalasHapusjadiiiii akhir ceritanya nggak jelas ya mbak, tanggung banget
dan ternyata filmnya hanya terinpirasi dari kisah yang ada di korea. berarti pada tahun segitu, kepolisian korea nggak profesional, ini menurutku
gini ini terjadi beneran sama tokoh aslinya, ngebayangin betapa strongnya nih cewek menghadapi masalah hidupnya.
aku kalo ada film yang dibuat dari kisah nyata suka penasaran sama orang aslinya, gimana kehidupan dia sekarang bla bla bla, apa bisa move on dan lain lain
Bangeett, puyeng otak mencerna jalan ceritanya, makanya setelah nonton biasanya saya browsing lagi buat baca review orang lain, dan memang beda-beda pemahamannya :D
HapusSalah satu alasan kenapa saya cukup menyukai film korea karena banyak yang mengangkat cerita berdasarkan peristiwa nyata. Pemerintah di sana pun mendukung penuh sineasnya, maka tak heran jika produksi film makin masif dan mungkin bisa jadi pusat film di Asia sekaliber Hollywood.
BalasHapusBetul sekali, open minded :)
Hapusdan menurut kabar berita beberapa dari pelaku pemerkosaan itu bisa menjalani "hidup normal" bahkan ada yang menjadi anggota kepolisian di sana ? kok bisa yaa? apa karena mereka adalah anak-anak orang kaya ?
BalasHapusTapi saya rasa, orang-orang seperti itu membawa beban di hati mereka, mana ada sih orang yang habis buat dosa lalu tenang? pasti kepikiran :)
Hapus