Sharing By Rey - Film Korea Way Back Home ini saya tonton karena baca ceritanya kalau film ini berdasarkan kisah nyata.
Dan karena saya malas aja gitu jadi baper dengan hal-hal di film yang sebenarnya hal-hal fiksi aja, tidak benaran ada di dunia nyata.
Kan esmosi ya, udahlah baper, ternyata adegan film doang hahaha.
Karenanya saya lebih tertarik menonton film-film yang berdasarkan kisah nyata, jadi bisa tahu ada banyak kisah-kisah dramatis di dunia ini.
Meskipun, ujung-ujungnya, bahkan berdasarkan kisah nyata, saya rasa adegannya tidak pure sama betul dengan kejadian sebenarnya.
Dan demikianlah, beberapa hari lalu saya googling film korea terbaru berdasarkan kisah nyata, dan kepincutlah saya dengan sebuah judul film Way Back Home, yang secara singkat dijelaskan bahwa kisahnya berdasarkan kisah nyata seorang ibu rumah tangga yang harus menghabiskan waktunya di penjara negara lain, karena tertangkap membawa kokain di Orly Airport Perancis pada tahun 2004 silam.
Kebetulan juga beberapa hari lalu, sebuah berita viral melintas di beranda medsos, di mana seorang ibu rumah tangga juga tertangkap menjadi pengedar narkoba di Surabaya.
Kan jadi merasa makin penasaran sayanya.
Sinopsis Film Korea Way Back Home
Spoiler! spoileerrrrrr!!!
Song Jeong Yeon (Jeon Do-Yeon), adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki kehidupan yang bahagia bersama suaminya, Jong Bae (Ko Soo), dan anaknya, Hye Rin (Kang Ji Woo).
Hingga suatu hari, seorang teman dari Jong Bae bunuh diri, dan terungkap bahwa ternyata temannya tersebut meninggalkan banyak utang dengan jaminan atas nama Jong Bae.
Mau tidak mau, rumah dan usaha merekapun disita, hingga terpaksa menjalani hidup tanpa keuangan yang cukup.
Adegan saat Song Jeong Yeon ditahan di bandara, source : Koreanherald |
Karena semakin hari, mereka semakin terdesak keadaan, Jong Bae lalu mencoba menerima tawaran pekerjaan dari temannya, Seo Moon do, yang katanya akan membawa perhiasan dari Guyana ke Prancis.
Akan tetapi, ternyata pekerjaan tersebut hanya bisa dilakukan oleh seorang wanita.
Song Jeong Yeon sebenarnya tidak setuju dengan pekerjaan tersebut, namun semakin hari mereka makin terdesak, bahkan tidak bisa membayar sewa tempat tinggal yang sudah menunggak beberapa bulan, dan mengakibatkan Jeong Yeon jadi bulan-bulanan kemarahan sang pemilik tempat.
Jong Bae merasa kesal dan sakit hati melihat istrinya harus menjalani hidup susah seperti itu dan mereka bertengkar hingga Jong Bae pun pergi.
Kebiasaan yeee, para laki itu kalau marah kabur dan lama pulangnya, ckckckck!.
Karena Jong Bae entah ke mana, Jeong Yeon akhirnya memutuskan untuk menerima pekerjaan dari Seo Moon Do karena butuh uang.
Adegan saat tiba di Ducon Prison, Martinique Island, source : modernkoreacinema |
Dan demikianlah, dia memutuskan menitipkan anak semata wayangnya kepada kerabatnya, lalu berjanji akan pulang paling lama 3 hari mendatang.
Jeong Yeon pun terbang ke luar negeri, tanpa sepengetahuan suaminya yang kabur entah ke mana.
Sayangnya, entah karena ini pengalaman pertama dia ke luar negeri, ditambah dia sama sekali nggak mengerti bahasa asing, bahkan bahasa Inggris pun hanya terbata bata.
Dan sesampainya di Orly Airport, Prancis, dia dicurigai oleh petugas di bandara.
Setelah kopernya dibuka, barulah ketahuan kalau ternyata bukan perhiasan seperti yang dikatakan Seo Moon Do yang dia bawa, melainkan kokain.
Panik dan ketakutan melanda Jeong Yeon, karena dia tidak mengerti apa-apa, pun juga kebingungan menjelaskan maupun mengerti apa yang dikatakan oleh petugas di bandara, karena dia hanya mengerti bahasa Korea.
Jeong Yeon akhirnya mendekam selama tiga bulan di penjara Paris, hingga akhirnya dipindahkan ke Ducon Prison, Martinique Island, di Kepulauan Karibia.
Song Jeong Yeon saat dipindahkan ke Martinique Island, source : afamily.vn |
Dengan seribu satu drama, mulai dari penjara di Perancis yang terkendala oleh bahasa yang tidak dipahami oleh dia maupun orang Perancis, di tambah kedutaan Korea Selatan di Perancis sungguh ingin saya tendang pantatnya suruh datang jagain anak saya, biar saya gantiin kerjaannya di sana (sumpah ya, bete saya nontonnya).
Hingga akhirnya Jeong Yeon terpaksa harus menghabiskan waktu selama 765 hari di Ducon Prison tanpa persidangan.
Sementara itu, di Korea, suaminya Jong Bae berjuang keras melakukan segala cara untuk membawa Jong Yeon pulang.
Mulai dari mencari Seo Moon Do untuk mengakui perbuatannya demi meringankan beban hukuman Jeong Yeon.
Untunglah Moon Do segera ditemukan, dan di pengadilan mau bersaksi secara jujur, bahwa narkoba tersebut adalah miliknya, dan Song Jeong Yeon maupun suaminya sama sekali nggak tahu kalau isinya adalah narkoba.
Dengan kesaksian tersebut, secara tidak langsung hukuman atas kepemilikan narkoba Jeong Yeon akan berubah status.
Sayangnya, tidak bisa semudah itu, dokumen kesaksian tersebut beserta translate-nya dikirim dulu ke Perancis melalui kedutaan Korsel, daaaannn karena ketidak becusan para petugas di kedutaan, dokumen tersebut malah keselip di surat yang harus dihancurkan, dan begitulah, dokumen itu bahkan belum dibaca, udah dihancurkan.
Karena itu, makin tidak jelaslah keadaan Jeong Yeon di penjara, ditambah sipir penjaranya wanita tapi suka mengekploitasi tubuh para napi, Jeong Yeon pun hampir diperkosa oleh sipir tersebut.
Adegan saat kesasar di pantai akibat melarikan diri dari sipir yang hendak melecehkannya, source : hollywoodreport |
Setelah setahun berlalu, Jeong Yeon malah dikeluarkan dari penjara, dengan status tahanan kota, keadaan tersebut justru lebih memberatkan baginya, karena dengan itu dia harus menanggung sendiri semua biaya hidupnya.
Selain itu, masalah bahasa masih saja menjadi problem terbesarnya.
Setelah drama ketidak pedulian pemerintah baik di Korea maupun di kedutaan Perancis, seorang teman Jong Bae akhirnya mengenalkannya pada wartawan.
Dengan sponsor dari wartawan tersebut, akhirnya Jong Bae berhasil terbang ke Martinique yang ternyata berada di kepulauan Karibia, sebuah destinasi impian baik Jeong Yeon maupun suaminya.
Siapa sangka mereka bisa ke Karibia meski caranya sungguh drama banget.
Dengan bantuan wartawan tersebut pula, yang mendatangi kantor kedutaan Korea Selatan di Perancis, dan mendesak segera memproses persidangan Joeng Yeon, dan akhirnya mereka tahu ternyata dokumen milik Jeong Yeon sudah lama mereka terima, dari tanda terima surat yang ada.
Dengan bantuan teman Jong Bae juga, mereka mendapat banyak dukungan dari kaum netizen.
Keren ya, di tahun 2005-2006 tapi dukungan kaum internet sudah banyak, dan berhasil membuat 2 orang petinggi di kedutaan Korea Selatan di Perancis terpaksa dimutasi karena ketidak becusan kerjanya.
Singkat cerita, setelah 2 tahun, Jeong Yeon akhirnya menjalani sidang pertamanya dan segera diputuskan kalau dia tidak bersalah, dan hanya dikenai hukuman 1 tahun kurungan saja.
Karena dia sudah menjalani kurungan selama 2 tahun, maka Jeong Yeon pun bisa segera bebas dan pulang ke Korea.
Adegan akhirnya juga sungguh bikin mewek banget, saat Jeong Yeon tiba di bandara Korea, di mana dia datang dengan membawa boneka buat anaknya Hye Rin.
Ya ampooonnn, kayak adegan filmnya Con Air tahu nggak sih, huhuhu.
Persis adegan Nicholas Cage yang datang menemui putrinya, dan putrinya malah sembunyi karena sama sekali tidak lagi mengenalinya.
Jeong Yeon meninggalkan anaknya sekitar usia 4 tahunan selama 2 tahun tentu saja anaknya jadi lupa dengan wajahnya.
Dan sebagai seorang ibu, mewek maksimal tahu melihat adegan tersebut.
Review Film Korea Way Back Home
Sumpah ya, ini film konfliknya banyak banget, meski jujur awalnya saya sedikit bosan dengan alurnya yang mudah ketebak, akan tetapi sejujurnya semua adegannya penting banget.
Semacam urutan-urutan peristiwa yang dijadikan bentuk vidio.
Dari alasan dia terjebak pekerjaan mengantar barang yang dikiranya perhiasan tersebut, sampai akhirnya dia masuk penjara di Perancis, lalu dipindahkan ke pulau Martinique, keadaan penjara yang sungguh menyedihkan.
Bagaimana para petugas memeriksa setiap napi yang datang, yang ternyata masih juga membawa narkoba dengan disembunyikan bahkan di dalam lambungnya, atau kemaluannya, ckckck.
Lalu perjuangan suaminya di Korea Selatan, ketidak becusan pemerintah menanggapi kasus warganya tersebut, hingga masalah-masalah yang dialami Jeong Yeon secara lebih detail selama 2 tahun ditahan.
Oh ya, film ini kabarnya mengambil lokasi syuting di Karibia, meski akhirnya tidak mendapatkan izin untuk memakai penjara asli buat keperluan syuting.
Akan tetapi dengan bantuan figuran orang lokal, sehingga menghadirkan film yang benar-benar merepresentasikan kejadian yang sebenarnya.
Dan sumpah ya, saya nggak tahu apakah film ini beneran alurnya dibuat sesuai aslinya, atau dibuat sedramatis mungkin, jika memang kedutaan Korea Selatan seperti itu, eh salah jika memang ada orang yang bekerja di sebuah pelayanan publik dan kinerjanya kayak gitu, sumpah pengen saya jambak rambutnya, eh salah, saya keriting aja rambutnya!
Saya tuh paling kesal melihat orang-orang yang bekerja tapi seolah hitung-hitungan, oke lah.
Mungkin dalam kasus ini karena si warga Korsel yang bermasalah adalah masalah narkoba sehingga kedutaan dan negara terkesan malas-malasan mengurusnya.
Tapi tetap saja ada yang namanya asa praduga tak bersalah.
Dan akhirnya terbukti kan, Jeong Yeong kudu menghabiskan waktu 2 tahun terbuang sia-sia di penjara, karena ketidak becusan para petugas di kedutaan dalam bekerja.
Hanya karena sebuah dokumen yang sama sekali nggak tebal loh, dokumen itu yang membuat seorang anak perempuan terpisah jutaan bahkan milyaran KM selama bertahun-tahun dengan ibunya.
Can you imagine that?
Saya jadi ingat waktu kerja dulu, di mana saya heboh banget minta data maupun mendesak bos untuk segera membayar gaji pekerja mingguan setiap weekend.
Karena apa?
Gaji yang nggak seberapa itu, mungkin saja amat sangat dinantikan oleh para pekerja tersebut.
Mungkin gaji itu akan dipakai buat bayar uang sekolah anak yang sudah lama menunggak dan jatuh temponya udah lewat.
Atau bahkan bayar sewa tempat tinggal yang mana mungkin mereka udah mau diusir.
Atau lebih parah mungkin ada anaknya yang udah nyaris sekarat dan menanti uang tersebut untuk bisa berobat ke fasilitas kesehatan.
Lalu kadang, hampir semua teman kerja yang saya temui bilang,
"Santai aja Rey, kita ini kan karyawan, kerjakan aja sesuai tugas kita, selama jam kerja, jam habis ya diteruskan besok"
What???
Itu kenapa saya nggak cocok banget kerja kantoran, saya terlalu baper dengan hal-hal yang mendesak dan ketidak adilan.
Karena saya sedang mengira-ngira, kalau saya yang ada di posisi orang yang membutuhkan itu, bagaimana coba rasanya?
Film Korea Way Back Home Dalam Kejadian Nyatanya
Karena kisahnya yang mengharu biru, saya makin kepo dong, dan mencari tahu kejadian yang sebenarnya, karena dalam film tersebut dikatakan bahwa Jeong Yeon mendapat banyak dukungan melalui milis-milis di internet, saya coba googling dengan keyword bahasa Indonesia.
Dan nggak ketemu dong, yang ada semua membahas tentang film way back home tersebut.
Saya coba cari dengan keyword namanya 'Song Joeng Yoen', tetap juga yang keluar tulisan-tulisan tentang film Way Back Home.
Sampai saya searching pakai bahasa Inggris pas-pasan, dan ketemu sebuah artikel berbahasa Vietnam, thanks to google translate yang bikin saya ngerti apa tuh artinya hahaha.
Dan mengapa saya nggak bisa menemukan kisah aslinya?
Karena ternyata nama aslinya bukan Song Jeong Yoen tapi Jang Mi-Jeong.
Dan berbeda dengan ending film 'Way Back Home' di mana mereka akhirnya berbahagia kumpul bertiga lagi.
Dalam kenyataannya, Jang Mi-Jeong mengalami banyak kesulitan meskipun sudah kembali ke Korea Selatan.
Dalam tulisan tersebut dikatakan, kalau dia sempat mengurung diri selama bertahun-tahun karena trauma dan mungkin depresi.
Tekanan lingkungan yang bahkan juga dipikul anaknya karena dia mantan narapidana dugaan narkoba, membuat lingkungannya, bahkan keluarga besarnya begitu malu padanya, meskipun sudah terbukti dia tidak bersalah.
Dikisahkan lagi, dia mempunyai 2 anak, sepertinya setelah kembali ke Korsel dia punya anak lagi, lalu akhirnya bercerai dengan suaminya.
Dan karena depresi, Jang Mi-Jeong akhirnya mengirim putri-putrinya tersebut untuk tinggal bersama ayahnya.
Karena nggak mau terus berlarut-larut dalam depresinya, Jang Mi-Jeong akhirnya memutuskan menuliskan biografi dirinya sendiri, agar semua orang bisa mengetahui kisahnya yang sebenarnya.
Dan lucky seorang sutradara Pang Eun Jin, mengadaptasi kisahnya dalam bentuk film.
Film ini sangat baik ditonton oleh pasangan suami istri, ada banyak hal yang bisa diambil pelajarannya, di antaranya :
- Keterbukaan finansial antara suami dan istri, sewajibnyalah suami dan istri saling tahu kondisi keuangan keluarga, termasuk kalau ada hutang maupun tanggungan.
- Kalau berantem, perginya jangan lama-lama oiii! biar masing-masing bisa menyelesaikan masalah dengan cara komunikasi untuk mufakat, jangan kayak Joeng Yeon memutuskan menerima kerjaan tersebut tanpa sepengetahuan suaminya.
- Dukungan pasangan itu luar biasa! Cintailah pasangan kita.
- Seberat apapun masalah ekonomi, tetaplah mengutamakan logika, jangan asal terjebak dalam hal-hal yang mencurigakan dan nggak jelas.
- Kalau kerja pakai hati oiii! tanggung jawabnya gede tauk! apalagi kalau kerjanya di pelayanan publik, duuhh.. hal yang menurut kita sepele, bahkan bisa jadi menjadi batas hidup dan mati seseorang loh!
Begitulah, bagi temans yang belum nonton, wajib nonton deh, dan bagi emak-emak, jangan lupa siapin tisue gih, mewek banget soalnya, huhuhu.
Ada yang sudah nonton?
Sidoarjo, 21 Juni 2020
Reyne Raea
Sumber :
- Film Way Back Home
- https://afamily.vn/cau-chuyen-mac-ket-o-paris-cua-ba-me-han-ngoi-tu-oan-vi-tin-tuong-toi-pham-ma-tuy-sang-chan-tam-ly-den-khong-the-nuoi-con-20190122154428644.chn diakses Juni 2020
Bacanya aja udah bikin sedih😩 Saya gampang mewek juga kalau lihat film sedih kayak gini.
BalasHapusMari kita krintingin sama-sama rambut orang kedutaan itu mbk rey.
Pasti nontonnya sedih juga emosi ya.
Apalagi pas tahu di kisah nyatanya, ternyata nggak berakhir bahagia seperti di film. Padahal udah terbukti nggak bersalah dan cuma jadi korban. Untungnya mbk jang mie jeong berani buat nulis biografi dan membagi kisahnya.
Asliiii, membayangkan anaknya menanti ibunya pulang, baru 2 tahun kemudian bisa ketemu, anaknya udah lupa wajah ibunya huhuhu
HapusSaya belum pernah menonton film Way Back Home mba ~
BalasHapusTapi ikut deg-degan baca review-nya. Kebayang banget bagaimana takutnya si pemeran perempuan karena nggak bisa bahasa Perancis dan nggak paham apa yang mereka ucapkan, while dianya juga nggak bisa menjelaskan karena dia nggak tau kalau isi barangnya bukan perhiasan melainkan narkoba.
Asli jahat bangetttt temannya yang menitipkan barang tersebut :/
Bagus say, saya jadi suka nontonin kisah-kisah nyata kayak gitu, sedih banget kalau kisah tentang ibu yang harus berpisah dengan anaknya :(
HapusSelain mbak mbul dan mbak Astria, ada mbak Rey yang juga suka mengulas film.😊
BalasHapusSudah aku duga, memang kalo kisah nyata tidak akan dibuat persis seperti aslinya kalo dibuat film, soalnya ada kepentingan bisnis juga supaya filmnya laku.
Kalo soal teman yang memanfaatkan temannya yang tidak tahu untuk mengantar narkoba seperti itu banyak juga kejadian di dunia nyata. Biarpun bilang kalo tidak tahu polisi belum tentu mau percaya apalagi jika barangnya banyak.
Nah iyaaa, bahkan sering tuh di nasihatin kalau mau ke mana-mana hati-hati di bandara, jangan mau dititipin barangnya orang, takutnya itu narkoba :D
HapusSaya senang nonton sih aslinya, dulu saya maniak nonton banget :D
wew aku bacanya kok jadi emosi juga, dibagian pegawai kedutaan korsel di perancis sana, kerja kok ga becuss toh yooooo, kalau ada beneran emang pengen di tendang aja ya itu orang atau mutasi ae sekalian. ya mungkin karena di film jadi dibuat gini ya hehehe, tapi kalau di dunia nyata ada pegawai kayak gini duh turun tahta langsung kali ya
BalasHapusooo jadi itu wajah aslinya ya mba, masih muda juga ya.
kalau ada film dari kisah nyata begini dan orang yang difilmkan masih hidup rasanya kayak gimana gitu, pelaku aslinya udah tertekan lahir batin dan curhat versi buku dan sekarang difilmkan, berharap para ibu ibu lainnya jangan sampai mengalami hal seperti dia
Bangeeett Mba, bisa-bisanya ya, meskipun tahanan karena narkoba, setidaknya bekerjalah dengan baik, toh juga itu dokumen buat membuktikan siapa yang salah :(
HapusJadi keingetan sama film Toba Dream, cuman yang ini lebih sadis karena yg 'dijebak' ibu rumah tangga yang polos terus kehidupan dunia sungguh kejam dan gak adil, paling kesel kalau ada orang pemerintahan yang kayak gini ishhh! Thank you reviewnya Mbak Rey, pingin nonton ah biar makin kerasa serunya.
BalasHapusWah film Indonesia ya? jadi penasaran saya pengen nonton :)
Hapus