Sharing By Rey - Kapan corona berakhir jadi trending google di hari Selasa, 2 Juni 2020.
Meskipun beritanya ujung-ujungnya ke politik.
Akan tetapi, topik kapan corona berakhir ini menggugah hati saya, karena sungguh saya juga berharap dan bertanya, kapan gerangan corona berakhir, dan anak-anak bisa kembali bersekolah.
Iya, betul tebakan para pakar parenting yang punya stock sabar segudang dalam mengasuh anaknya, saya sudah nyaris menyerah mengasuh anak-anak sendirian.
Kasian aja sama si kakak, dia jadi serba salah di rumah.
Nonton TV nggak dibolehin, main keluar rumah juga nggak dibolehin.
Ya kali saya bolehin, kemarin saya biarkan dia sejenak mancing ikan-ikan di selokan depan rumah, sorenya adiknya langsung rewel dan agak hangat badannya.
Keesokan harinya saya baru ngeh, ternyata si adik pilek sodara, dan karena saya suka ciumin pipinya, jadilah sepertinya saya ikutan tertular.
Ampun deh, nggak enak banget rasanya.
Badan rasanya sakit semua, lalu saya parno deh, jangan-jangan saya ketularan covid-19 nih.
Jadi, di depan rumah memang aslinya sepi banget, karena tetangga cuman ada di sebelah kiri doang, lainnya kosong, depan malah sawah.
Jadilah tempat ini kayak di villa atau ndeso gitu, hahaha.
Akan tetapi, sejak adanya pandemi ini, tiba-tiba saja jalanan depan rumah jadi ramai nggak kenal waktu, bete juga tahu nggak sih.
Banyak orang yang jadi rajin olahraga.
Baik yang sekadar jalan santai, hingga yang bikin sebal adalah jogging sama gukguknya atau naik sepeda.
Dan sebelnya, beberapa nggak pakai masker dong.
Tahu sendiri kan, saat kita lari atau naik sepeda, droplet akan semakin jauh pancarannya, bisa juga tertinggal jauh ke belakang.
Tentunya saya bete kalau anak-anak keluar meski di depan rumah, kecuali saya bisa langsung menemani dan memastikan anak-anak menjauh saat ada orang jogging maupun naik sepeda yang nggak kenal waktu tersebut.
Kapan Corona Berakhir
So, pastinya si kakak jadi bosan banget di rumah, nonton TV nggak saya bolehin setiap saat, karena bete juga lihat dia mala-malasan sepanjang hari di depan TV, dan kerjaannya meniru semua ucapan yang dia lihat di TV, terlebih acara kesukaannya adalah acara tiktok, sebel dah.
Main game juga gitu, dia memang mirip saya banget, di mana saat nonton TV, main game atau baca buku, rasanya menghilang dari muka bumi, udah deh nggak dengar ucapan orang lain.
Bete nggak sih!
Main gadget nggak boleh, nonton TV juga nggak boleh keseringan.
Alhasil?
Dia godain adiknya dooongggg!!!
Masha Allaaahhhh...
Iya kalau adiknya tergoda biasa aja, yang terjadi adiknya bakalan jerit-jerit melengking banget.
Saya malu banget sama tetangga, takutnya mereka bosan dengan teriakan melengking demikian dan protes.
Bahkan telinga saya sudah sedikit budek semenjak punya anak.
Ya gimana deh, keduanya kalau nangis bikin gendang telinga retak huhuhu.
Bukan hanya itu, kalau si kakak bosan, dia bakalan bongkarin semua mainan, dan menuhin lantai, bikin emosi aja.
Karena itu pula, tidur malamnya jadi telat.
Bangunnya pun sulit, huhuhu.
Alhasil kena marah lagi.
Kena omel lagi.
Kadang kena bentakan juga.
Ya Allah, sedih sebenarnya.
Karenanya saya bertanya-tanya kapan gerangan corona ini berakhir.
Agar si kakak bisa kembali ke sekolah, bertemu teman-temannya, melakukan hal lain selain hal membosankan di rumah.
Kembali Sekolah Hanya Jika Tahu Kapan Corona Berakhir
Meskipun saya berharap si kakak segera kembali ke sekolah karena nggak tega kena marah dan omelan melulu.
Tapi saya sungguh juga nggak rela jika si kakak kembali ke sekolah di saat corona belum berakhir.
Seperti yang digaungkan pemerintah, bahwa kita menyambut era new normal, di mana kabarnya sekolah juga akan segera dibuka.
Enggak deh, saya nggak rela si kakak kembali ke sekolah di tengah situasi kayak gini.
Terlebih di Surabaya bukan zona merah lagi, tapi zona hitam, yang mungkin juga makin parah karena politik.
Saya berharap, si kakak kembali sekolah, saat tahu kapan corona berakhir.
Agar nanti, sebagai ibu, saya tidak deg-degan melepas si kakak kembali ke sekolah dengan aman.
Biar bagaimanapun, anak SD kelas 4 masih belum sedisiplin dan semengerti anak yang lebih dewasa.
Jangankan anak kelas 4 SD, orang dewasa saja kadang banyak yang terkesan menyepelekan virus ini.
Apalagi anak-anak yang masih selalu suka bercanda.
Ah semoga kita segera tahu, kapan corona berakhir.
Agar kita semua, khususnya para ibu, bisa tenang melepas anak-anak kita kembali ke sekolah.
Sidoarjo, 3 Juni 2020
Reyne Raea untuk #RabuParenting
Sumber : Pengalaman Pribadi
Gambar : Canva edit by Rey
Mbak Rey, yang sabar ya. Semoga anak-anak Mbak juga diberi kesehatan dan kesabaran menghadapi situasi ini. Walaupun tidak fair rasanya, anak seumur mereka harus mengalami periode seperti ini.
BalasHapusMungkin anak-anak sesekali masih boleh diajak keluar di sekitar rumah untuk refreshing, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dan pencegahan penularan Covid19, seperti pakai masker, menghindari keramaian, membawa bekal hand sanitizer dan mengawasi lebih ketat aktivitas anak saat berada di luar rumah. Saya sendiri beberapa mengajak anak untuk sekadar berjalan-jalan keliling sekitar apartemen, membiarkannya berlari-larian, tapi tetap berusaha mencegahnya grepe-grepe benda yang tak perlu, walaupun kadang-kadang kecolongan juga.
Semoga kita semua selalu diberkati dengan kesehatan dan kekuatan ya, Mbak.
Aamiin, makasih ya.
HapusIya sih, sedih juga anak-anak jadi terkungkung dalam rumah terus :)
Sepertinya udah kebayang gimana situasi di rumahnya mba rey, soalnya senasib kita mba 😂
BalasHapusAnak-anak bahkan ga pernah maen ke depan pintu rumah, kecuali diajak jalan-jalan naek motor sama suami seminggu sekali, itupun pake masker semua, gak mampir-mampir dan cuma ke daerah-daerah yang jarang ada orang, pas udah nyampe belok lagi langsung pulang 😂
waahh perlu dicoba nih, naik mtor di daerah sepi kayaknya bagus ya.
HapusCuman di sini masih PSBB sih, banyak gang yang tutup :D
Akupun ga mau anak2 kembali ke sekolah dlm kondisi blm jelas gini Rey. Sorry..... Resikonya gede banget. Aku memang ga sabaran juga. Ga bisa ngajarin anak, tp bukan berarti bakal dgn seneng hati meleaps mereka kembali ke sekolah. Pokoknya mereka baru bisa balik kalo virus ini udh ada vaksinnya ato sudah aman kondisinya. Sebelum itu, ga deh...-_-. apalagi anakku yg kedua LBH rentan jg kena penyakit.
BalasHapusNah kan Mba, tapi kayaknya memang anak-anak nggak bakal dibolehkan sekolah setidaknya sampai tahun depan ya :)
HapusSaya juga bertanya-tanya mba soal kapan Corona ini berakhir :"> berat juga rasanya kalau Corona masih terus lanjut tanpa ada kejelasan kapan berakhirnya, tapi karena ini pandemi, rasa-rasanya akan butuh waktu lama sampai betul-betul pulih 100%. Dan kalaupun pulih, akan ada banyak perubahan yang terjadi ~
BalasHapusWell, apapun itu, semoga kita bisa survive menghadapi pandemi ini. Semangat mba Rey! Hehehehe. Saya tau pasti bosan banget si kakak dan adik di rumah saja. Sebab kita yang dewasa pun sudah merasa bosan apalagi anak-anak yang terbiasa bermain dan beraktivitas :"D
Betul say, terima kasih supportnya selalu ya sayangkooohh :D
HapusBukankah itu salah satu fungsi orangtua, yaitu menemukan jalan supaya di anak nggak bosen dan tetap bisa aman?
BalasHapusBukankah itu sebab kenapa jadi ortu itu harus kreatif?
Masa susah seperti sekarang adalah tes terbaik bagi para ortu. Banyak blogger parenting selalu menekankan pentingnya kreativitas ortu dalam menghadapi anak.. nah sekarang adalah masa terbaik untuk membuktikan bahwa apa yg kita tulis bisa kita lakukan dan bukan sekedar omongan saja..
#kaboorrr
Jangan kabooorrr Bapak! hahahaha
HapusSaya kan bukan blogger parenting teori bapak, saya mah blogger yang sharing pola asuh saya ke anak hahahaha.
Makanya isinya keluhan semua *kabooorrrrr
denger dari para ibu ibu katanya pertengahan juli gitu, tapi masih belum pasti juga.
BalasHapuskalo anak kuliahan udah ngerti, kalo anak kecil dirumah sudah dipasangi masker, disekolah bisa aja ilang maskernya hehe, main lari larian panas panasan, jajan di halaman luar sekolah, ketemu orang banyak, siklus anak sekolahan biasanya begini
semoga segera berakhir, tapi ya asal warga nya banyak yang bisa jaga diri dan sadar diri biar si virus ini nggak makin menulari
Kemaren ada yang share berita dari sekolah online dot org kalau ga salah ya?
HapusKatanya sampai tahun depan baru bisa sekolah offline hahaha
di masa2 seharusnya anak-anak bermain dengan riang bersama teman2nya,, tapi harus terkurung di rumah berbulan-bulan yaa. rasanya lebih berat menjadi anak-anak di masa sekarang ini.. tapi itu udah hal terbaik daripada memaksakan mereka untuk menjalani keseharian seperti biasanya. berkaca dari korsel, setelah sekolah dibuka lagi ternyata kasus corona melonjak lagi.. semoga corona segera pergi dan vaksin segera ditemukan supaya hidup kita normal lagi, normal yang bener2 normal, bukan new normal..
BalasHapus-traveler paruh waktu
Nah bener, makanya jadi was-was dan serba salah, hanya bisa berdoa dan semangat menjalani semuanya :)
HapusKeadaan yang belum tahu pastinya
BalasHapusKita hanya dituntut untuk selalu berpikiran positif
Dan melakukan sesuatu. Pastinya tetap mengikuti anjuran pemeritah.
Kalau olah raga, ya sebaiknya dirumah.
Jika berolah raga mengenakan masker justru tak bagus, aliran udara yang terhirup maupun terhembus jadi tak lancar.
New Normal, boleh beraktivitas tetap dengan jara jarak dan sebaginya
Kelamaan di rumah juga jenuh.
Pemborosan kuota :D
Nah bener ya, pikiran positif itu paling aman deh buat bertahan.
HapusOh bener juga sih ya, makanya banyak yang olahraga nggak pake masker, cuman nggak enaknya mereka jadinya egois, kalau mereka OTG kan orang lain yang rugi :(
Kabar yang ingin segera aku dengar ya Corona segera berakhir. Aku juga setuju kalau sekolah di rumah aja dulu karena situasi dan kondisi belum membaik. Walau pada kenyataannya keponakanku sudah mulai bosan sekolah di rumah aja karena kangen guru dan teman-temannya.
BalasHapusSemoga segera berakhir ya, dan semoga kita selalu semangat aamiin :)
HapusKatanya sih pertengahan Juli nanti sudah bisa mulai sekolah tapi dengan beberapa syarat yaitu sekolah dibagi dua waktu yaitu pagi dan siang. Yang kasihan gurunya pulangnya jadi sore. Tapi itu baru wacana sih.
BalasHapusAnak saya juga udah bosan main hape atau main ke rumah tetangga, iya disini masih agak aman jadinya masih bebas.
Semoga saja cepat berlalu virus Corona ini ya mbak.😊
Kayaknya sih sampai akhir tahun, meski mamak-mamak udah mau sekarat juga jadi guru hahahaha
HapusSamaaaa kak rey akupun ini tiada hari tanpa was-was karena ya orang makin banyak aja yang sliwar sliwer dan kita sendiri blom tau apakah sudah terkontaminasi atau blom, huhuhu, semoga aja sih kita semua sehat2 terus ya, dan daya tahan tubuh selalu terjaga amiiiiiiin
BalasHapusKak rey aku baca ini masa ikut ngebayangin suasana perumahannya kak rey, soale mirip2 dikit ma tempatku egeggek, bedanya tempatku ga deket sawah sih...tapi depane itu tembok besar atasnya itu kampung...blokku misah sendiri dengan blok lain yang rumahnya lebih rame, kalo blok tempatku mah cuma sederet aja rumahnya.....sepi, tapi jadi asyik ga ada yang ngajakin gosip #eh hahah
Btw aku ngakak baca komen pak anton hahaha
hahahaha iya, sepi banget Mbul, enak sih sebenarnya, ada sawah yang ijo-ijo.
HapusSayangnya sekarang banyak yang WFH jadinya olahraga terooosss hahahaa
Persoalan yang jawapannya masih belum pasti. Harap juga ia akan berakhir segera supaya kita dapat hidup dengan kehidupan yang normal seperti sebelum ni. Aaminnn
BalasHapusaamiin, betul sekali tuh :)
Hapus