Menurut saya yang bagus ya ngerjain apapun dengan totalitas dan fokus dan semangat dengan dibantu doa.
Kalau menurut teman gimana?
Ah kamu mah Rey, suka berubah-ubah, dulu sering banget menulis opini yang menggiring publik untuk lebih memilih bisnis MLM.
Masih terngiang tulisan si Rey,
"Enaknya ikut Oriflame itu, nggak perlu rempong kejar-kejaran waktu di pagi hari, nggak perlu macet-macetan, sedih berpisah sama anak karena harus ngantor!"
"Gara-gara oriflame, tiap hari saya bisa kruntelan ama si kecil, sambil tetap berpenghasilan!"
"Pagi semua, hari ini sedikit kesiangan, untungnya saya kerja di rumah, jadi nggak repot ngebut di jalanan macet buat absen masuk kantor"Daaann, masih banyak lagi status facebook Rey, lebih halus memang, tapi secara halus juga mengarahkan pembaca agar memilih bisnis Oriflame aja kayak saya, lebih enak daripada kerja kantoran.
Sound so familier bukan?
Ya iyalah saya nulis gitu, karena memang salah satu job desc nya ya gitu, update status biar orang tahu saya berbisnis Oriflame, biar orang terinfluence dan ikutan daftar di bisnis Oriflame, biyar saya dapat downline, apalagi kalau downline-nya semangat membesarkan bisnis kayak saya juga, bonus saya akan naik dong, hehehe.
Tapi, benarkah seperti itu?
Benarkan berbisnis MLM itu lebih baik ketimbang jadi karyawan yang ngantor?
Sejujurnya enggak juga sih.
Keduanya sama.
Sama-sama punya kekurangan dan kelebihan.
Dan juga, sama-sama statusnya kudu mengabdi sama perusahaan orang.
Hah?
Mengabdi pada perusahaan orang?
Lantas kenapa banyak orang yang mengklaim bahwa bisnis MLM (dalam hal ini Oriflame ya, nggak tahu kalau MLM lain, karena saya tahunya bisnis Oriflame doang) adalah cara cerdas untuk membangun usaha sendiri?
Ya gitu deh, over klaim sih menurut saya.
Betewe, tulisan kali ini terinspirasi dari status seorang pebisnis Oriflame di friendlist facebook saya, sepertinya ybs baru saja gabung deh, tumben-tumben ada yang bikin status kayak gitu.
Soalnya, setahu saya, udah lama para leader bisnis Oriflame melarang downline-nya untuk branding dengan status yang kontroversial kayak gitu, setidaknya kalaupun mau tetap gunakan cara itu, tulislah dengan halus, jangan frontal kayak,
"Enak ya bisnis Oriflame, kerjanya di rumah aja, nggak kayak jadi karyawan, tiap hari kudu stres macet-macetan di jalan demi membesarkan perusahaan orang"Etdaaahh, dikata dia bisnis Oriflame nggak gedein perusahaannya wong Swedia kah? hahaha.
Kelebihan Berbisnis MLM Oriflame VS Jadi Karyawan Menurut Pengalaman Pribadi
Kelebihan Berbisnis MLM Oriflame
Meski bisnis MLM Oriflame dikatakan norak oleh banyak orang, yang sebenarnya karena over klaim para pebisnisnya, menurut saya ada kelebihan yang tidak bisa saya temukan saat menjadi karyawan, seperti:
- Bisa dikerjakan di rumah, secara tidak langsung terbebas dari drama yang dilalui saat harus berangkat ke kantor.
- Bisa dikerjakan sambil tiduran, atau senyamannya, beda dengan kerja di kantor yang kudu duduk di kursi dan menghadap meja kerja.
- Bisa sambil pakai pakaian bebas, senyamannya. Nggak kayak ngantor yang kudu rapi dan sopan.
- Bisa ngatur waktu sendiri, nggak ada jam kerja bakunya.
- Gaji dan insentif (((kadang))) bisa mengalahkan karyawan, berbeda dengan karyawan yang biasanya selalu ada hitung-hitungannya dan tidak bisa lebih lagi, kecuali memang ada tambahan dari keuntungan perusahaan.
- Kesempatan untuk cepat mendapatkan impian, berbeda dengan jadi karyawan yang biasanya kenaikan penghasilan sangat lambat.
- Adanya pasive income (jika memang pandai menyusun jaringan yang kuat)
- Punya kesempatan mempunyai ilmu bisnis dan marketing, serta jadi motivator.
Kelebihan Jadi Karyawan
Kata siapa jadi karyawan nggak asyik?
Asyik juga dong.
Ada banyak kelebihan saat menjadi karyawan, yang sama sekali nggak bisa saya dapatkan setelah berbisnis MLM Oriflame, yaitu:
- PUNYA GAJI TETAP dan pasti! Astagaaaaa, ini mah yang paling juara buat saya, meski dulu saya nggak pernah kerja di perusahaan dengan gaji fantastis, tapi gaji tersebut selalu sukses jadi bahan bakar penuh untuk selalu semangat kerja, sementara bisnis MLM? bahkan udah jungkir balik muka belakang, belum tentu bisa dapat gaji seperti impian.
- Job desc jelas dan terperinci, nggak perlu bingung mau ngapain lagi, nyusun job sendiri lagi, kebanyakan jadi karyawan itu udah ada job desc tersendiri yang jadi tanggung jawab karyawan, dan itu nyata, bahkan ada step by step-nya. Sementara bisnis MLM Oriflame, ada sih job desc-nya, tapi seringnya butuh improvisasi penuh.
- Jam kerja jelas dan teratur, jadi bisa planing segala sesuatu dengan baik, dan memaksa diri untuk disiplin. Berbeda dengan bisnis MLM Oriflame, semua kudu diatur sendiri, dan percayalah menaklukan kemageran diri sendiri itu jauh lebih sulit ketimbang menaklukan waktu telat ngantor.
- Ada bonus dan insentif tetap dan pasti, berbeda dengan bisnis MLM Oriflame yang semuanya serba tidak pasti.
- Ada libur dan cuti yang pasti, berbeda dengan bisnis MLM Oriflame, yang bahkan besok lebaran aja masih repot ngurus bisnis.
Kekurangan Berbisnis MLM Oriflame VS Jadi Karyawan Menurut Pengalaman Pribadi
Kekurangan Berbisnis MLM Oriflame
Kekurangan bisnis Oriflame itu udah pernah saya tuliskan secara lengkap di postingan yang ini, bisa dibaca deh, kebetulan juga akhir-akhir ini, tuh artikel tentang kekurangan bisnis Oriflame lagi di atas angin karena algoritma google berpihak padanya, dan setiap hari sukses membawa pembaca masuk dan lalu DM instagram saya jadi banyak notifnya, karena banyak yang nanya-nanya atau curhat atau diskusi melalui IG, hahaha.
- Bisa dikerjakan di rumah sehingga sulit fokus, kecuali memang punya modal besar. Duh, lihatlah bagaimana banyak orang yang stres ketika pandemi ini pertama kali ada, di mana semua orang disarankan working at home saja untuk mengantisipasi menyebarnya virus corona.
Alhasil? di hari pertama saja, ada yang baru mau fokus, eh anaknya jejeritan minta makan lah, pup lah daann lain sebagainya. Nggak hanya itu, bahkan yang single tapi masih ikut ortu pun ikutan kesal, saat masih serius meeting online, eh mamaknya teriak,
"Anuuuuu, hujan tuh, tolong angkatin jemuraaannnn!" wakakakakak.
Di kata enak aja apa kerja dari rumah, saya bahkan kalau bisa memilih pengen balik kerja kantoran, enak banget nggak perlu repot nyebokin anak di saat masih semangat kerja, hahaha.
- Bisa dikerjakan sambil tiduran daannn berakibat bisa langsung ngorok, hahaha. Coba deh lakukan survey, apa ada orang yang tahan kerja sambil tiduran setiap hari, percaya deh, bahkan di kantor aja kita sibuk menahan kantuk, apalagi di kasur, langsung hoaaammm dan grok grok dah, buyar sudah kerjaan.
- Bisa sambil pakai pakaian bebas dan berakibat jadi malas mandi, apalagi dandan?. Bisa jadi kulit jadi makin burik, nafas masih bau naga, udah urus bisnis, hahahaha.
- Bisa ngatur waktu sendiri bagi yang super disiplin, kalau enggak ya bablas waktunya. Ini sulit banget, karena kita kudu menyusun sendiri waktunya, mentaati sendiri rencana tersebut, daaann mengawasi sendiri kedisiplinan kita. Sumpah itu susah banget buat konsisten.
- Gaji dan insentif (((kadang))) bisa mengalahkan karyawan jika memang dewi fortuna sedang berada di pihak kita, kalau enggak ya jadinya kayak Rey, bertahun bisnis Oriflame, ilmu aja sih hasilnya dengan modal yang enggak main-main buat saya (baca deh modal dan keuntungan yang saya peroleh di sini).
- Waktu terkuras untuk bisnis MLM Oriflame, sehingga tujuan bisnis untuk selalu dekat anak jadi tinggal kesemuan belaka.
- Sering bete dengan upline dan nggak ada cara biar ganti upline, kecuali uplinenya berhenti, atau kita yang berhenti.
- Dimusuhin teman, saking kita tiap saat ngomongin Oriflameeee mulu hahahaha, belom lagi ketambahan orang jadi takut diprospek.
- Tekanan mengejar target besar, sehingga kadang tanpa sadar kita mengabaikan logika.
- Sama aja dengan karyawan, membesarkan perusahaan orang lain, ya si Oriflame itu. Di mana, kalau kita berhenti ya yang diingat orang cuman Oriflame-nya, bukan bisnis kita.
Kekurangan Jadi Karyawan
Udah liat kan banyak banget kekurangan berbisnis MLM khususnya Oriflame?
Lantas memang enakan jadi karyawan dong?.
Ya enggak juga sih, kalau jadi karyawan itu enak semuanya, kagak mungkin banget saya milih jadi IRT, hahahaha.
Menurut saya kekurangan jadi karyawan itu juga banyak, seperti:
- Nggak cocok buat seorang ibu (terutama buat saya). Dua kali memutuskan resign dan jadi IRT, kesemuanya dikarenakan saya bingung banget saat anak sakit, harus memilih, kerjaan kantor atau anak? belum lagi karena saya kudu meninggalkan anak dalam waktu tertentu, anak akhirnya jadi sering sakit, karena belum nemu yang jodoh dan cocok bisa menemaninya.
- Terikat waktu dan aturan perusahaan, di mana selain kudu kerja sesuai jam kerja, pun juga kadang perusahaan tidak membolehkan karyawannya untuk punya usaha lain di luar, khususnya yang mirip dengan usaha kantornya.
- Hanya membesarkan perusahaan orang, mirip lah sama bisnis MLM Oriflame.
- Gaji, bonus dan jabatan cenderung stabil, nggak ada peluang untuk mempercepat naiknya pemasukan seperti bisnis MLM Oriflame.
- Tidak ada jaminan pensiun yang nyaman, kecuali sejak dini berinvestasi.
- Tidak ada kesempatan membangun bisnis lain, karena biasanya karyawan hanya menguasai 1 atau 2 bidang, sementara untuk bisnis butuh banyak bidang yang harus dikuasai, termasuk mental.
Setidaknya, itulah kekurangan dan kelebihan bisnis MLM VS jadi karyawan berdasarkan pengalaman pribadi saya, mungkin berbeda dengan pengalaman teman lainnya.
Kalau temans, pilih yang mana?
Sidoarjo, 20 Juli 2020
Sumber : pengalaman pribadi
Gambar : canva edit by Rey
Semua punya kekurangan dan kelebihan masing-masing ya mbak. Kalo Oriflame itu bisa dikerjakan dari rumah sehingga waktunya fleksibel, saking fleksibel nya tidak terasa kita malah kerja hampir 18 jam sehari cuma buat gaet orang agar ikut bisnis Oriflame, beda sama kantor yang sekitar 8 jam kecuali ada lembur.
BalasHapusKalo soal bonus, tidak semua karyawan dapat bonus sih. Hanya yang jabatannya penting saja yang dapat bonus, kalo yang jabatannya biasa biasa saja paling dapat bonus dari istrinya saja, dikasih makan enak abis gajian. Eh tapi itu tergantung perusahaan nya sih, ada juga perusahaan yang memberikan bonus tiap bulan satu juta tiap bulan. Ada juga perusahaan yang ngasih bonus lain, bonusnya berupa pengurangan gaji. Harusnya gaji UMR 4 juta sebulan, digaji cuma 2.6 juta saja sebulan. BPJS kesehatan ditanggung karyawan juga, perusahaan ngga mau pusing.
Daannnn...., daripada nganggur tetap diterima saja.😂
hahahaha, eh sekarang banyak loh kayak gitu, soalnya pada berdampak gara-gara korona, kita berdoa saja, insha Allah semua akan kembali membaik, aamiin :)
HapusSetiap hal pasti ada kekurangan dan kelebihannya ya, Mbak. Aku kagum dengan para pebisnis Oriflame terutama para upline-upline aku yang selalu semangat bikin status yang intinya enak kerja di rumah. Padahal ya kalau menurutku lebih enak kerja sebagai karyawan sih di kantor atau di pabrik. Tapi sayangnya aku belum pernah merasakan enaknya jadi karyawan tetap gitu jadi belum pernah merasakan dapat banyak bonus dan tunjangan.
BalasHapussebenarnya kalau udah dapat penghasilan di Oriflame bisa lebih mudah buat bertahan :D
Hapussemua juga punya kekurangan dan kelebihan juga mbak, menurut aku sih untuk wanita ya rata-rata juga suka bekerja di kantoran gitu, asal anaknya harus benar benar mandiri dan juga rajin di rumah. BTW, suka banget baca-baca artikel mba :) Semangat ya mba
BalasHapusBetul sekali, makasih ya :)
Hapussetiap pekerjaan pasti ada suka dan dukanya ya mbak
BalasHapustapi memang jalanin usaha sendiri seperti MLM ini bisa lebih bebas tapi ya kudu rajin juga
aku malah seneng lo sama oriflame
dulu ada temanku kuliah udah jalanin bisnis ini
suka banget nunggu katalognya apalagi kan ada tester parfumnya ya penasaran aja
tapi beberapa kali beli parfumnya dan emang nyegerin plus lakik banget
yang penting tetap semangat ya mbak smoga sukses
hihihi iya bener Mas, saya paling sering tuh jualan parfum, lebih banyak keuntungannya :D
HapusKak Rey! Artikelnya kali ini mantap ihhh!
BalasHapusKalau aku disuruh milih antara MLM atau kantoran, aku lebih milih kantoran karena aku orangnya agak susah buat tarik orang dll seperti di MLM 😂
Lebih ke nyamannya aja sih mau yang mana, kalau kelebihan dan kekurangan pekerjaannya, semua pasti ada ya.
hahaha iya ya, sebenarnya bahkan pelaku MLM itu banyak yang nggak nyaman, cuman kalau udah dapat hasil, rasa nggak nyaman itu mereka tutupin dengan hasil itu :D
Hapussemua memang ada plus dan minusnya ya mbak tergantung dari diri kita mau dibawa kemana, kalau saya sih enjoy aja...pengennya bisa bebas secara finansial tapi bisnis apa ya
BalasHapusDicoba aja dulu Mba, nanti juga tahu mana yang lebih nyaman dijalankan :)
HapusMau pekerjaan apapun emang selalu ada plus minusnya ya mbak. Kadang kalau kita kerja jadi karyawan, ngebayangin kayaknya bisnis MLM aja enak. Dan yang bisnis MLM kadang juga ngeluh pengen kantoran aja.
BalasHapusKalau saya pribadi. Saya nggak cocok kerja MLM gitu. Beberapa kali ditawarin temen tapi selalu nolak. Habisnya saya lebih suka diem dan nggak pandai ngomong😂
hahahaha iyaaa, pokoknya sekarang kayaknya nyaris nggak ada orang yang nggak pernah tahu tentang MLM ya :D
Hapuskalo aku gak bakat banget bisnis MLM.. auto puyeng aja gitu.. wkwk..
BalasHapuswes lah jadi karyawan aja yang penghasilannya tetap, sambil kumpulin modal buat buka usaha.. hihi
Aamiin, yang penting dinikmati dan terus semangat ya :D
Hapusaku pilih owner dari perusahaan aku sendiri #citacita hehehe
BalasHapusapa yang ditulis mba rey diatas banyak benernya, lahh aku juga wong oriflame :D
duluuu waktu aku masih nggak ngeh dengan arti MLM, liat anak yang masih muda dan udah bisa punya mobil sendiri dari bisnis MlM nya, jadi percaya kalau itu adalah bisnis yang dia bangun sendiri. ternyata di puncak sono ada bosnya alias perusahaannya milik orang lain
kalau liat upline dengan level yang udah senior, sini yang liat "wuihh enak ya", padahal mereka juga proses panjang dan susah payah untuk sampai ke titik itu. dan memang kalau udah di posisi puncak, mau apa aja gampang,karena dapetnya juga banyak
hihihi, saya aamiin kan Mba Inun, bisa bikin perusahaan bidang traveling loh :D
Hapusbener ini saya belum seperti ini 'totalitas dan fokus dan semangat dengan dibantu doa.
BalasHapus"
Semangat :)
Hapus