Sharing By Rey - Semua gadis remaja ataupun wanita pasti punya tipe pria idaman, demikian juga saya.
Sejak SMP kali ya kalau nggak salah, saya udah punya bayangan seperti apa tipe pria idaman saya.
Iya, biar kata saya pertama kali jatuh cinta di waktu STM, dan pertama kali pacaran pas kuliah.
Tapi saya udah mengenal yang namanya pasangan sejak SMP, soalnya saya sering banget membaca novel.
Awalnya sih saya hanya membaca novel jagoan silat gitu, kayak Wiro Sableng, yang di dalamnya juga ada cinta-cintaan, hahaha.
Tapi kemudian kakak sepupu saya yang juga hobi baca, membolehkan saya meminjam koleksi novel percintaan yang sering dipinjamnya dari temannya.
Dan tau nggak sih, bukan hanya cerita percintaan biasa, beberapa juga ada novel percintaan dengan adegan yang bikin saya mual-mual, hahaha.
Dari situlah saya tahu dan jadi punya bayangan tentang hubungan percintaan, meski sama sekali belum merasa jatuh cinta yang kayak gimana-gimana terhadap lawan jenis, selain pada Andy Lau, hahaha.
Ekspektasi Tipe Pria Idaman Masa Single
Karena pengaruh novel percintaan tersebut, mulailah saya menghayalkan pasangan saya, nantinya seperti apa?
Pengennya sih yang ganteng kayak Andy Lau.
Tapi kalau ngaca dan melihat wajah sendiri, rasanya kok auto minder kalau punya pasangan seganteng Andy Lau, hahahaha.
Iya, saya tumbuh dalam keadaan yang serba kekurangan, dan tentunya insecure menyertai saya setiap saatnya.
Meskipun demikian, saya mulai berandai-andai, seperti apa sih tipe pasangan idaman saya?
Dan suprisingly, tau nggak sih, bayangan saya tuh nggak ada sama sekali samanya dengan Andy Lau loh, sungguh saya mengidolakan Andy Lau itu dulunya karena apa yak? hahaha.
Beberapa ekspektasi tipe pria idaman masa single saya dulu, yang sejak SMP sampai kuliah, tidak pernah berubah:
Badannya harus lebih tinggi dari saya
Waktu SMP, tinggi badan saya masih tergolong standar, bahkan dibilang pendek oleh semua orang.
Karena mereka membandingkan saya dengan kakak saya, Jouke yang memang sejak kecil bertubuh jangkung dan langsing.
Akan tetapi, sejak STM, pertumbuhan tinggi badan saya jadi lebih pesat, dan tanpa disadari, tinggi saya dengan kakak jadi sama.
Wajahpun mirip, meski kata saya tetap beda, hahaha.
Kami memang tidak jangkung-jangkung amat sih, tapi untuk ukuran tinggi badan orang Indonesia, kami tergolong berukuran jangkung.
Karenanya, itu kali ya makanya saya jarang jatuh cinta, orang saya jarang menemukan teman lelaki yang TBnya di atas saya.
Nantilah waktu STM, baru banyak cowok dengan TB di atas saya, tapi terlalu ganteng, jadi saya minder, hanya si gebetan kakak kelas STM itu yang bikin saya kesensem, *eaaaa.
Iya, saya suka dengan laki-laki yang tinggi badannya harus lebih dari saya.
Jadi kalau jalan bareng tuh masih terlihat wajar, dan saya bisa bergelayut manjah *tsah di lengannya dengan pas, nggak nunduk karena si doi agak pendek dari saya, hahahaha.
Usia atau kelasnya harus lebih tua dari saya
Saya hanya menyukai kakak kelas dan usianya harus lebih tua dari saya.
That's why, sampai saya kuliahpun (terlebih kuliah, karena saya kuliah dengan angkatan di bawah saya, karena sempat nganggur setahun selulus STM) saya menganggap teman seangkatan itu kayak sodara.
Sama sekali nggak pernah bisa suka sama teman seangkatan, meskipun waktu kuliah sempat dekat dengan beberapa teman laki, tapi saya hanya menganggap mereka sebagai teman bahkan sodara.
Alasannya?
Karena saya merasa diri saya ini manja, saya butuh dibimbing, dilindungi.
Terlebih, karena saya nggak punya kakak cowok.
Pun juga, saya lebih suka kakak kelas, alasannya agar saat saya mengerjakan tugas, ada orang yang bisa membantu saya dengan menjelaskannya, atau membimbing saya.
Harus sekufu
Bahkan sejak SMP, saya sudah memikirkan, kalau saya akan mencari pasangan yang sekufu.
Bukan dari golongan orang kaya, bukan juga dari golongan orang yang terlalu kekurangan hidupnya.
Sungguh ya, saya sudah matre eh salah sih, cerdas sejak kecil hahaha.
Alasannya, saya minder kalau punya pasangan orang kaya, dan saya nggak mau kehidupan saya dan orang tua jadi drama kayak di novel-novel yang saya baca.
Di mana, di novel tersebut, keluarga yang kaya selalu sombong dan meremehkan keluarga yang di bawahnya, huhuhu.
Pun juga, nggak mau dengan pasangan yang hidupnya terlalu susah, gimana ya, masa kecil saya udah susah, masa iya seumur hidup susah mulu, hahaha.
Harus lebih pintar dari saya
Sejak kecil, saya selalu kagum sama lelaki yang cerdas, tentunya dengan kriteria di atas juga.
Ciri lelaki cerdas menurut saya adalah, pandai berkomunikasi, baik dari cara berkomunikasi, tema pembicaraan yang dipilih, gesture tubuh saat berkomunikasi.
Rasanya saya selalu kesemsem dengan lelaki yang tenang berbicara di depan umum, dan setiap kata yang dikeluarkan itu runut dan jelas.
Dan kalem di depan umum.
Karenanya, sewaktu kuliah, saya sempat kesemsem dengan ketua HIMA kalau nggak salah, sayangnya saat saya curhat ke teman saya, eh malah disosor ama temen itu, huhuhu.
Berpenampilan rapi, rambut pendek, tidak merokok apalagi minum miras
Tipe pria idaman saya lainnya adalah, lelaki dengan penampilan rapi, rambut pendek, tidak merokok dan minum miras.
Teman-teman di STM saya dulu, bisa dibilang gudangnya lelaki ganteng (menurut saya), apalagi untuk jurusan otomotif, masha Allah..
Ibarat kalau papasan tuh mau bilang "Masha Allah"
Terus lanjut dengan "Insha Allah"
Hahahaha..
Akan tetapiiiii...
Dulunya di Buton sulit banget mendapatkan lelaki yang tidak merokok, hiks.
I hate laki yang merokok.
Terlebih pergaulan anak muda di Buton, dulunya suka minum minuman keras.
Bahkan para teman-teman yang baik pun, jadi ikutan minum miras, karena menghargai teman.
Miras udah kayak minuman yang mempererat persahabatan, huhuhu.
That's why, saya melupakan lelaki di Buton, dan mulai melirik lelaki di Jawa, dengan harapan bisa ketemu yang nggak merokok apalagi minum miras.
Realita Tipe Pria Idaman Masa Single
Setidaknya ada 5 tipe pria idaman ekspektasi saya yang sudah ada di pikiran saya sejak dahulu kala.
Lalu bagaimana kah dengan realitanya?
Ternyata saya akhirnya menjalin hubungan dengan lelaki yang 3 di antaranya tepat, minus 2 tipe dong, yaitu tidak bisa mengimbangi pola pikir saya yang terlampau cepat dan ke depan, serta perokok dan berambut gondrong pula, hahaha.
Ketika kuliah semester 3, jadianlah saya dengan seorang lelaki yang lebih tinggi dari saya, meski dia gondrong, wich is aslinya i hate lelaki gondrong, dan dia merokok!.
Sungguh sepertinya saya sedemikian putus asanya nggak punya pacar, sampai yang kriteria pentingnya pun dilanggar juga hahaha.
Dia adalah kakak kelas, diapun lebih tua 2 tahun dibanding saya.
Akan tetapi, saya lupa, kalau kuliah itu, beda sama sekolah.
Di mana meski kakak kelas, bisa saja kita bahkan lebih cepat lulus baik mata kuliah, maupun kuliahnya itu sendiri.
Alhasil?
Boro-boro dikerjain tugas kuliah saya.
Yang ada, saya malah begadang ngerjain tugas gambar besteknya, karena dia lulusan SMU dan bingung banget dengan pelajaran gambar, padahal gambarnya dasar banget!
Lebih parah lagi, meski saya adik kelasnya, saya duluan lulus dong, dan setelah itu, saya yang mengerjakan semua skripsinya, dan menghabiskan waktu berjam-jam mengajarinya sebelum mengikuti sidang.
Sungguh ekspektasi sangat jauh dari realita hahahaha.
Meskipun demikian, si pacar tetap berasal dari keluarga yang sederhana, sama seperti saya, meski ternyata sama aja, karena pola asuh ya berbeda.
Jadi bahkan yang sekufupun tetap aja nggak mudah menyatukan kedua keluarga.
Demikianlah, kita memang bisa saja punya banyak kriteria dan tipe pria idaman sejak masih single.
Akan tetapi, ternyata semua itu bisa saja meleset, saat hati dibutakan oleh yang (katanya) bernama cinta *eaaaa...
Jangankan kriteria buatan sendiri, bahkan saya membuang banyak kesempatan masa depan yang lebih cerah di Buton, demi bisa hidup dengan lelaki pilihan hati, yang setelah 10 tahun berlalu, eh bahkan sejak 5 tahun setelah menikah, sudah memutuskan menyerah, eaaaa...eaaaaa...
Demikianlah.
Kalau temans, punya ekspektasi tipe pria idaman di masa single nggak?
Sama nggak dengan realita yang didapatkan?
Share yuk.
Sidoarjo, 31 Juli 2020
Artikel ini diikut sertakan dalam challenge 'Nulis Blog Bareng Ning Blogger Surabaya'
Dengan tema : Waktu masih gadis dulu, tipe pria gimana idamanmu?
Dengan tema : Waktu masih gadis dulu, tipe pria gimana idamanmu?
Sumber : pengalaman dan opini pribadi
Gambar : Canva edit by Rey
Lah baru ninggalin komen di blogpost sebelumnya tau-tau sudah ada postingan baru 😂
BalasHapusKenapa naksir Andy Lau, apa karena nonton Siluman Ular Putih, Mba Rey? 🤣 Soalnya film silat itu juga sukses membuatku klepek-klepek melihat beliau. Padahal usia masih seumur jagung muda wkwkw
Bayangan pasanganku di masa remaja dengan realita (secara fisik) mirip-mirip aja sih, yang berbeda jauhh itu justru dari segi karakter dan preferensi hobi hahahaha bukan berarti aku nggak suka yaa 😝 seperti yang pernah aku cerita, perbedaan di antara kami ini yang menambah spices di dalam pernikahan *cieeeh*. Karena sejujurnya kalo plek2an sesuai dengan kriteriaku, aku malah bingung sih, apakah bakalan naksir sesaat atau gimana. Jadi aku bersyukur sekali bisa melanjutkan hidup dengan si pasangan sampai hari ini 😊
Btw, soal matre itu bener kata Mba Rey, itu namanya pintar dan realistis 🙌🏼😂
Oh ya lupa mau ngucapin Selamat Hari Raya Idul Adha, Mba Rey dan keluarga ❤️ semoga sehat dan diberkati selalu ya 😊
HapusAnu mbak Jane, kalo Andy Lau itu yang main film Yoko, mungkin disitu mbak Rey kesengsem nya. Kalo siluman ular putih mah yang main Dahlan Satriadi, tapi jadi biksu Fahai.😄
HapusEh iya salah alamat wkwkwk Yoko dan Bibi Lung yak kalo Andy Lau 😂 makasih mas Agus udah diralat 😝
Hapus🙄🙄🙄🙄🙄🙄
HapusHahahaha, saya justru suka Yoko karena yang main Andy Lau, dan akhirnya malah suka semua jenis film China dulunya.
HapusKalau sekarang, semacam ilfeel aja, mungkin karena geli mengingat anak abege itu ko ya aneh-aneh :D
Iya, Andy Lau main di Yoko, kalau siluman ular putih, lupa saya namanya, tapi itu baik suaminya juga pemerannya cewek aslinya (sampe hafal) :D
Makasih ya Jane, nggak bikin sate kah hari ini? :D
Kalau temans, punya ekspektasi tipe pria idaman di masa single nggak?
BalasHapusYa nggalah, masa laki laki punya tipe pria idaman. Tapi entah kang satria, mungkin punya.😁
Kalo tipe wanita idaman saya itu yang cantik dan sayang sama saya. Alhamdulillah itu semua ada pada diri istri saya sekarang.😊
Iya, saya ngga terlalu banyak neko neko minta wanita idaman yang seperti apa karena aku sadar sih orang ngga punya. Jadi terima saja yang penting dia sayang sama saya.😄
Selamat idul Adha ya mbak Rey.😊
Suuueeee...
HapusSelamat Idul Adha juga :D
HapusBtw romantis amat sih selalu sama istrinya, barokallah :)
Kita kok samaan ya, Mbak. Aku nggak suka menjalin hubungan asmara dengan adik kelas atau yang usianya lebih muda dari aku. Pernah sih aku deket banget sama adek kelasku pas jaman SMP. Adek kelasku itu menurutku ganteng dan pinter juga tapi ya tetep aku nggak suka sama dia walau dia suka sama aku. Kesannya kok aku jadi jahat ya karena nggak membalas cintanya.
BalasHapushahahahaha, iya rasanya agak aneh aja kalau sama adik-adik hahaa :D
HapusSaya dulu mulai naksir cowok pas SD mbk. Pokoknya main bareng teus merasa nyaman, langsung suka. Receh banget😂
BalasHapusTipe idaman saya hampir sama kayak mbk rey, bedanya, saya dulu pengen yang lebih wow😂 maklum tiap hari nontonin kpop, keracunan deh sama para bintang kpop yang mukanya kinclong-kinclong. Dan pada akhirnya nggak terwujud, yang akan jadi jodoh saya juga seorang perokok😂
hahahahaha, ya ampuunn, masih SD udah suka-sukaan, jadi teringat anak saya juga udah mulai malu-malu ama teman cewek nih:D
HapusMemang sudah hal umum seorang wanita menyukai pria yang harus lebih tinggi bobot tubuhnya dari dirinya, Selain itu wanita juga akan mencari pria yang pastinya 2 atau 3 tahun lebih tua dari dirinya.😊😊
BalasHapusDan hampir 75% wanita seperti itu. Namun terkadang sesuatu yang diidamkan belum tentu sesuai dengan apa yang diharapkan.😊😊
Tetapi yaa namanya wanita tetap saja jika sudah berusia 27 keatas dan belum menikah akan timbul keresahan keresahan mendalam, Dan tanpa sadar idaman2 itu hilang dengan sendirinya. Berganti dengan kata.
"Ingin Nyari Yang Setia Saja".🙄😲😲😲
Itulah wanita....Benar nggak uni Rey...Naahlooo...Kaaboorr!!..🏃🏃🏃🏃
Saya dulu dapat pacar pas usia 19 tahun dan jalan bareng sampai 8 tahun.
HapusMenikah di usia 27 tahun, jadi nggak berpikir nyari yang setia aja sih, mikirnya bagaimana biar saya dan si pasangan bisa jadi orang sukses hahahaha.
Tapi bener juga sih, saya punya satu dua teman yang menikah di usia 30 tahun lebih, dan hanya sedikit yang masih mau bertahan dengan idealis.
Ada teman saya, bahkan masih menolak lelaki yang dia suka, dan sayang banget sama dia, hanya karena si lelaki nggak punya kerjaan tetap.
Sementara saya, mau aja sama si pacar yang belum punya kerjaan tetap waktu itu hahahaha
Wah kriteria kita kurang lebih sama Mba Rey. Hehehe.. lebih tinggi, lebih tua, lebih pinter, sekufu..
BalasHapusTrus dulu aku itu mendambakan (bahasanya 😅) cowok cool ala Jet Li gitu. Tp beberapa kali deket sama cowok cool malah ngebosenin karena ga bisa ngeimbangin aku yg ngomong terus. Hahaha. Ternyata aku malah cocoknya sama cowok yg banyol dan lucu, kayak suami ku. 😁😁
Nah iyaaaa, kalau saya suka yang cool nya itu kalem dan bijak sebenarnya , bukan diam kek Jet Li hahahaha
HapusTapi dapatnya yang diam banget nget nget hahahaha
kalo dulu banyakan nonton film, drama, bayangan yang ada di benak pengen yang sempurna kayak mereka, padahal manusia nggak ada yang sempurna :D
BalasHapusmemang ya kalo kita curhat ke sahabat soal cowok yang disukai, kenapa kebanyakan sobat sendiri yang nyosor wkwkwkwkwk, heran dah, kitanya dianggap musuh dalam selimut kali ya
dulu waktu kuliah waktu pacaran yang namanya pacar dimataku ya udah sempurna hahaha
namanya juga pacar masa mau dijelek-jelekin
hahahaha iya Mba, tapi cuman itu saja loh, bisa-bisanya saya udah baik banget mendengarkan semua curhatannya, giliran saya curhat dikit, eh langsung disosor hahaha
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDulu ekspektasiku jg tinggi,
BalasHapussegud.. pokoknya hrs lbh dariku.
Aku suka cowok yg kuliahnya di teknik, ganteng, n de el el...
Namun semua itu jauh dari harapanku hehe
Tapi skrg bersyukur, meskipun demikian aku dapet yg baik, penyayang n setia, cieee :)
Slm hangat mbk Reyne, sukses n happy alwys
hihihihi, pada akhirnya, yang bikin kita selalu mau berjuanglah yang paling terbaik ya :D
HapusCewek idaman gw kaya Raline Syah. Tapi akhirnya gak kaya Raline Syah. Tapi tetep gw syukuri karna ahklaknya sangat baik. Semua kekurangannya langsung kerasa ketutup semua.
BalasHapushihihihi Raline Syah mah lewat ya kalau udah ngomongin akhlak yang baik pilihan hati :D
HapusWah kak Rey beberapa tipe idemannya sama nih XD khususnya laki-laki yang lebih tua dan cerdas itu kayaknya harus deh kak untuk saya ;') saya tergolong orang yang manja juga dan keinginan belajar itu tinggi banget. Saya suka melihat laki-laki kritis yang dimana dengan dia saya bisa membicarakan hal-hal dan juga permasalahan berat lainnya. Sekalian sama-sama belajar hal baru.. Kaan serru hehehe semoga saya bisa bertemu dengan laki-laki seperti itu. Amiin
BalasHapusAamiin, semangattt, suatu saat pasti akan ada lelaki idaman yang dibutuhkan dan cocok :D
HapusHahahahaha itu udh kodratnya ekspektasi ga bakal sama Ama realita Rey :p.
BalasHapusEh iyaaa cowo STM itu memang kebanyakan ganteng2 yaaaa, Ama anak teknik mesin :p. Lakiiik banget biasanya.
Pas zaman pacaran tipe co ku udah pasti yg rada bandel :p. Aku ga suka Ama co terlalu baik. Ibaratnya ngebosenin , ga ada tantangan :p. Tapi kayaknya Gemini EMG begitu dari dulu, suka cari tantangan utk ditaklukkan hahahahha.
Rata2 mantan pacarku bad boy semua, tp ganteng2 :p. Naklukinnya supaya setia ada yg sukses, tp ada juga yg EMG udh aslinya ga bisa diapa2in :D.untuk yg begini biasanya lgs aku tendang lgs sebelum dia yg mutusin :p.
Tapiiiiii Krn sifat gemini gemini suka berubah2 tiap menit, aku jg prnh pacaran Ama cowo baik2, yg track recordnya bersih kayak sepre putih :D. Cuma ya ituuuuu, lama2 aku bosen :D. Dan akhirnya berakhir aku putusin.
Jadi bisa dibilang ekspektasi ku utk cowo, ada beberapa yg terealisasi pas pacaran.
Hanya saja untuk nikah, aku lgs berubah arah. Ga mau yg bad boy laaah :p. Mending yg baik2, biar hidup aman sentosa hahahahaha. Dan akhirny terpilih pak suami :D. Mungkin di tahap ini aku udh males juga terlalu kepikiran kalo dapet co bad boy LG utk suami. Udah cukup pas pacaran aja kalo itu :p
hihihi menarik Mbaaa.
HapusSaya kadang mikir juga, gimana ya rasanya punya pasangan yang alim dan luruuussss kek jalanan ke akhirat eh :D
Kadang ngebosenin juga ya.
Semacam hidup monoton aja :D
Nah iya, kalau suami mah seumur hidup, sebagai ayah dari anak-anak :D
Kudu yang terbaik pastinya :D
Kalau dulu waktu single aku pengennya yang tinggi, berkulit gelap, gagah, pintar bergaul, berkarisma, terus kerjanya jadi tentara, Mbak Rey. Tapi ternyata dapatnya gak persis seperti ekspektasi. Sama semua sih, kecuali profesinya. Bukan tentara, tapi orang teknik. Emang kadang ekspektasi sama realita beda. 🤣🤣🤣
BalasHapusNgomong-ngomong masalah budaya merokok dan miras sepertinya gak cuma di Buton aja, Mbak. Di Jawa pun masih banyak yang seperti itu. Dan aku tau tentang ini pun setelah menikah, soalnya di lingkungan tempatku tinggal gak ada yang pake miras (tapi gak tau juga sih kalau sembunyi-sembunyi, pokoknya gak kelihatan sama mataku😅). Tapi di lingkungan tempat tinggal mertua masih banyak yang seperti itu. Setiap kali ada hajatan pasti ada acara minum-minum miras. Setiap anak-anak muda yang merantau lagi musim pulang kampung, pasti ada acara minum-minum miras masal juga. Untungnya suami gak ketularan minum miras juga, dan mudah-mudahan jangan sampai ketularan.🙈
Hahahaha kebalik kita Roem!
HapusSaya dulu benci banget ama polisi dan tentara, saya ditaksir dan dikejar-kejar tentara, malah kabur yang jauh, sampai akhirnya tuh tentara malah jadian sama kakak saya hahaha.
Lah ternyata memang sama aja ya, di Buton tuh dulu bahkan sekarang, udah kek di Korea aja, di mana yang namanya minum miras itu kayak menghargai yang ngajak, ckckckck