Brownies juga merupakan sebuah keajaiban buat saya.
Bagaimana tidak?
Gara-gara brownies, saya bisa jadi penjual kue.
Ya ampun!
Sebuah hal yang sungguh tak pernah terpikirkan, bahkan terkesan mustahil bahkan oleh saya sendiri.
Mungkin salah satu kelebihan saya yang sekaligus (kadang) jadi kelemahan saya adalah, saya itu selalu kepo tentang segala hal.
Jadi, saya bisa mengerjakan banyak hal.
TAPI TIDAK DENGAN MASAK MEMASAK!
Apalagi bikin kue.
Nehi nehi babay dah saya kalau kerjaan yang menyangkut dapur dan semacamnya itu.
Tapi siapa sangka? di tahun 2013 saya malah jualan frozen brownies dong.
Ya nggak bisa disalahkan juga saat teman-teman saya memakan frozen brownies hasil karya sendiri itu dengan was-was, takut diare katanya, ish!
Iya, semua bermula dari saat saya terdampar di sebuah daerah yang bikin saya selalu merindukan Surabaya.
Di Jombang, saat itu belum se modern masa kini.
Jangankan cari jajanan yang enak menurut saya, cari makanan enak di lidah sayapun sulit.
Hal tersebut bikin kesal, tapi juga membawa dampak positif buat saya, yaitu bikin saya jadi mau nggak mau kudu explore dapur (bentar deh, di kalimat tersebut ada banyak pemborosan kata 'saya' ya, hahaha)
Terpaksalah saya kudu masak sendiri dan bikin jajanan sehat sendiri.
Bukan hanya itu, karena si Kakak memang rada komplikasi masalah kesehatannya, jadinya saya benar-benar memperhatikan makanannya yang kudu sehat.
Dan jadilah saya harus sering explore dapur bikin jajanan sehat.
Dari bikin kukis dengan bahan yang sehat, hingga lama-lama saya keranjingan bikin berbagai macam kue yang tidak bisa saya dapatkan di Jombang.
Seperti brownies Amanda, dan sekali coba lumayan berhasil, bikin nastar, resep coba-coba dan hasilnya dipuji bahkan sama mertua dan para kakak ipar.
Sampai akhirnya jadi bikin frozen brownies dan sampai dijual segala.
Mengapa harus frozen brownies nih? kenapa nggak jualan yang lain saja.
Padahal, sebelum resign, saya dan beberapa teman sering membahas bakalan bikin usaha bersama, yaitu jualan pisang goreng.
Akan tetapi, karena jualan demikian kudu stand by di pinggir jalan, yang mana di Jombang memang belum nemu yang jualan pisang goreng enak, tapi saya juga nggak sanggup kalau sendiri mengurusnya.
Pun juga, bikin brownies itu aslinya simple banget, terlebih kalau frozen brownies.
Bisa dibilang anti gagal deh, orang aslinya kue brownies itu awalnya adalah kue gagal, hehehe.
Dan yang paling mendasar adalah... saya suka banget cokelat, hahaha.
Jadi aslinya awalnya bikin brownies tersebut buat saya sendiri, terus pas ketemuan sama teman-teman di Surabaya, saya bawain mereka, dan kata mereka itu enak.
Jadi pedelah saya buat ngejualinnya.
Sejarah Brownies
Sesungguhnya kalau dicari dengan seksama di internet, nggak ada sumber terpercaya yang bisa menjelaskan, sejarah awal brownies itu dari mana.
Bermula dari pembuatnya lupa memasukan baking powder ke adonan yang dibuat, jadilah kue cokelat tersebut matang dalam keadaan bantet.
Akan tetapi, saat dipotong-potong dan dicicipin, ternyata rasanya juga nggak kalah enak dengan cake biasanya yang mengembang, sejak saat itu kue bantet itu jadi populer dan diberi nama brownies yaitu cake cokelat.
Dilansir dari Wikipedia,
"Sejarah Brownies pertama kali muncul di hadapan publik pada tahun 1893. Saat itu digelar sebuah acara berupa pameran yang bertajuk Columbian Exposition yang diselenggarakan salah satu kota besar di Amerika, Chicago, Illinois.
Pada saat itu seorang koki dari Hotel Palmer House membuat suatu inovasi kue setelah sang pemilik hotel Bertha Palmer memintanya untuk menghidangkan makanan penutup untuknya dan para perempuan yang hadir pada pameran tersebut.
Sang koki diminta untuk membuat kue yang lain daripada yang lain dan dipotong kecil-kecil agar mudah dimakan."
Selain itu masih ada beberapa cerita lain yang berkembang, seperti kue brownies awalnya tercipta dari seorang pemuda yang mencoba beberapa kali resep kue.
Setelah berkali dan tetap tidak bisa menghasilkan kue cokelat yang diinginkan, semua kue tersebut malah jadi bantet.
Namun, di luar dugaan, kue tersebut malah digandrungi oleh banyak orang.
Dari semua cerita yang beredar, hanya ada satu kesamaan, yaitu brownies sesungguhnya adalah cake yang gagal, bantet tapi enak.
Macam-Macam Brownies
Sesungguhnya, resep awal brownies sejak munculnya itu adalah perpaduan dari beberapa bahan berupa tepung, mentega, gula, telur, cokelat yang telah dilelehkan, serta kacang almond.
Tapi seiring berjalannya waktu, muncul beragam toping yang digunakan, baik keju, cokelat, kacang-kacangan, strawberyy dan banyak lainnya.
Bukan hanya itu, perpaduan bahannya pun diubah-ubah, sehingga menghasilkan macam-macam brownies, yaitu:
Brownies Panggang
Etdah, kayaknya cuman saya deh yang nulis macam-macam brownies itu ya brownies panggang, padahal ya kebanyakan brownies ya dipanggang, hahaha.
Tapi nggak papa kali ya.
Brownies panggang yang saya maksud di sini adalah, brownies yang awalnya beredar itu loh, dengan resep asli yang mirip takaran bikin cake biasanya.
Hanya saja bedanya nggak pakai pengembang kayak baking powder atau sejenisnya.
Pun juga, telurnya dikocok sebentar aja, biar nggak malah mengembang banget.
Ciri khas brownies jenis ini yang paling berhasil adalah, adanya 'shiny crust' atau permukaannya mengkilat.
Ini sungguh kudu punya tehnik khusus agar bisa menghasilkan permukaan yang cantik mengkilat.
Saya berkali-kali bikin brownies, jarang bisa dapetin hasil dengan permukaan cantik mengkilat.
Dan seharusnya sih yang paling original dan cocok, brownies jenis ini diberi toping almond.
Tekturnya yang sedikit lebih kering tapi bantet, permukaannya yang cantik berpadu dengan toping kacang almond, rasanya udah kebayang gimana nikmatnya ya.
Duh saya laper, malam-malam bayanginnya, huhuhu.
Brownies Kukus
Apa yang ada di benak temans kalau dengar brownies kukus?
Pasti Amanda kan?
source : seruni.id |
Mau bermunculan beragam jenis brownies kukus lainnya atau yang serupa, Amanda selalu belum bisa digusur pamornya.
Brownies kukus memang bermula dari brand Amanda tersebut.
Yang uniknya, awalnya sebenarnya sama sekali tidak terinspirasi dari kue brownies, melainkan bolu kukus.
Sungguh saya sama sekali nggak mengira hal itu, kirain awalnya pengen bikin varian brownies lainnya.
Eh ternyata, justru si penciptanya terinspirasi dari bolu kukus yang kurang pas di lidahnya, sehingga diutak atiklah resep baru, yang ternyata jauh lebih disukain banyak orang, dan karena cake tersebut berwarna dasar kue kukus cokelat, maka dinamakanlah kue brownies kukus.
Brownies Amanda sendiri adalah hasil karya seorang ibu rumah tangga Hj. Sumiwiludjeng.
Karena usaha tersebut akhirnya menjadi lebih besar dengan bantuan putranya, Joko Ervianto serta menantunya, Atin Djukarniatin.
Karena itulah mereka menciptakan nama brand Amanda yaitu Anak Mantu Damai.
Kagi-lagi mengecoh ya, karena duluuuu banget, saya pikir Amanda itu nama orang.
Adapun yang membedakan brownies kukus dengan brownies panggang adalah, tentu saja cara masaknya yang satu dipanggang dan satunya dikukus.
Komposisinya yang mana brownies panggang tuh tidak menggunakan pengembang sama sekali (untuk resep aslinya), sementara brownis kukus menggunakan pengembang sejenis cake emulsifer.
Perbedaan lainnya adalah tekstur dan aromanya, di mana tekstur brownies kukus lebih lembab dan empuk dibanding brownies panggang, meskipun aromanya tidak setajam brownies panggang, karena saat pengukusan biasanya aromanya menghilang bersama uap, sehiangga beberapa produk brownies kukus yang dijual biasanya menambahkan perasa cokelat agar wangi cokelatnya lebih keluar.
Perbedaan lainnya adalah, brownies kukus cenderung lebih cepat basi atau berjamur jika disimpan di suhu ruang, namun bisa diakali dengan menyimpannya di lemari es untuk memperpanjang masa simpannya.
Etapi, kalau di kami mah, manalah ada brownies yang bakal basi?
Sekotak brownies Amanda aja, dalam sejam habis tuh di makan saya, si kakak maupun si adik, hahaha.
Frozen Brownies Atau Brownies Beku
Hahaha.
nyaaammmm |
Saat itu adalah di tahun 2013 lalu, ketika saya punya freezer yang lumayan gede dan isinya hampir penuh dengan frozen brownies.
Di dapur saya ada keping gede cokelat batangan merk Colatta yang 5kg an kalau nggak salah.
Maksudnya sih beli yang gede biar lebih murah, tapi ternyata motongnya bikin saya sakit kepala juga saking tebalnya hahaha.
Lalu ada pula kotak gede keju Kraft, yang akhirnya setelah saya memutuskan berhenti jualan frozen brownies, saya kebingungan menghabiskan keju tersebut karena dikejar tanggal expired-nya.
Ah, saya kangen dengan banyaknya bahan kue di dapur sebenarnya.
Tapi saya malas bikinnya, hahahaha.
Tau deh mamak labil ini, bilangnya kangen bahan kue, tapi malas bikin kue.
Yup, frozen brownies atau brownies beku ini sebenarnya masuk dalam tipe brownies panggang, namun jenisnya kayak fudgy brownies maupun chewy brownies.
Yang saya jual dulu masuk dalam jenis fudgy brownies, namun kelembutan dan kepadatannya lebih karena mungkin komposisinya lebih banyak dari resep yang biasanya beredar.
Apa sih yang membedakan brownies beku dan brownies panggang biasa?
1. Komposisi tentunya.
Brownies beku komposisinya banyakan butter/margarin/minyak dan cokelat ketimbang terigunya.Makanya, kalau ada yang bilang brownies beku kok mahal banget?
Ya iyalah mahal, orang jenisnya hampir menyerupai cokelat batangan.
Saking komposisinya banyakan cokelat dan butter, kalau digigit tuh meninggalkan bekas gigi di potongannya hahaha.
Persis kayak cokelat.
Jadi kebayang dong, harga cokelat dan butter itu berapa, dibanding terigu?
2. Tekstur
Lebih lembut dan padat, apalagi kalau dikonsumsi sejenak setelah keluar dari freezer.Berbeda dengan cokelat batangan yang kalau dimasukin ke kulkas aja bisa mengeras kek batu.
Si frozen brownies ini sama sekali nggak mengeras, karena ada kandungan minyaknya yang membuatnya tetap lembut meski masuk freezer.
3. Ketahanannya
Bisa tahan 7 hari bahkan lebih di suhu ruang, dan mencapai bulanan jika di freezer.Dulu beberapa teman bertanya, apakah pakai pengawet sampai bertahan sedemikian lama?
Tentu saja enggak, semua itu dikarenakan kandungan minyak yang berfungsi mengawetkan makanan.
4. Kemasan dan penyajiannya
Karena teksturnya yang lembut banget, memang brownies jenis ini akan lebih nikmat dikonsumsi saat sedang dingin, kalau enggak ya lunak banget dan bisa jadi eneg.Kangen banget bikin brownies kayak gini |
Kalau ditanya, dari ketiga macam-macam brownies di atas, yang mana yang paling saya suka?
Hm... semuanya sih :D
Paling enak sih frozen brownies, cuman kalau kebanyakan malah cepat eneg sih.
Yang jelas semua enak, apalagi kalau ketiga macamnya tersedia di sini, hahaha.
Kalau temans, lebih suka brownies yang mana?
Sidoarjo, 4 Juli 2020
#SabtuKuliner
Sumber :
- https://id.wikipedia.org/wiki/Brownies diakses Juli 2020
- pengalaman pribadi
Gambar : berbagai sumber di google dan Canva edit by Rey
entah mengapa saya tak suka jika melihat brownies, tetapi jika sudah memakannya benar-benar enak, jadi tak ada keinginan untuk memakan duluan, but kalau udah makan kadang bisa habis semua, macam kacang rebus
BalasHapushahahaha, jadi di makan sambil baca medsos aja kali ya, biar tiba-tiba udah habis :D
HapusKalau aku lebih suka yang kukus aja, Mbak Rey. Soalnya bisa bikin sendiri setiap saat dan setiap waktu. Kalau yang panggang dan frozen kan buatnya pake panggangan, nah aku masih belum punya. Jadi gak bisa bebikin deh.😩
BalasHapusEh, tapi kalau dikasih aku mau semua, Mbak. Hehehe. Maklum, aku suka banget sama semua hal yang berbau cokelat.😆
hahaha, iyaaa, kukus lebih mudah sih, apalagi yang tipe brownies kukus pakai campuran pisang atau lainnya.
HapusTinggal campur-campur, udah deh :D
Aku tim brownies panggang dan kukus. Kalau ke Bandung, wajib banget rasanya beli brownies panggang yang terkenal itu, kalau nggak beli, nggak ke Bandung namanya 😅
BalasHapusEnyaakk ya, eh di Bandung dulu ada brownies beku favorit banget loh, namanay Koedoles kalau nggak salah, kayaknya sekarang udah nggak jualan lagi sih :)
HapusSaya suka semua brownies, mba. Semuaaahhhh! 😂 hahahaha. Saya hardcore fan-nya brownies sampai di kulkas sering stock brownies, baik itu brownies beli atau dibuatkan si mba kalau lagi di Bali 🤭
BalasHapusSalah satu fave saya adalah Brownies Amanda yang dari Bandung itu, mba 😍 untung di Bali ada suppliernya jadi mudah kalau sedang ingin makan. Yang repot kalau lagi di Korea, alhasil biasanya saat rindu brownies, belinya di supermarket sudah dalam bentuk snack ringan 🙈
Semoga one day mba Rey bisa dagang brownies lagi yah, pasti banyak manteman yang mau coba frozen brownies buatan mba 😍
aamiin aamiin.
HapusIya ya, keren banget kalau bisa kembangin bisnis kayak Amanda, dia tuh meng nasional, dan masih tetap bertahan di tengah gempuran banyak kue artis.
Soalnya harga dan rasanya pas sih menurut saya, bahkan kue sejenis yang lebih murahpun, tetep enakan dan banyakan Amanda :D
Baru tahu saya kalo brownies Amanda itu singkatan dari anak mantu damai, kirain nama cewek.🤣
BalasHapusBrownies memang salah satu kue yang lezat, cuma yang agak enak rasanya mahal di kantong. Disini ada sih yang jual brownies sepotong seribu tapi kalah rasanya dengan brownies yang tiga ribu. Ada harga ada rupa.😅
hahaha iyaaa, keren ya filosofinya, nama itu juga kayak doa buat hubungan mereka selalu damai :D
HapusNgiler...
BalasHapusDari atas sampai bawah coklat-coklat semua😍
Wah... Ternyata mbk rey yang nggak suka urusan dapur pinter bikin brownis juga ya, bahkan sampai jualan. Kalau gitu saya yang nggak pandai urusan dapaur ini pasti juga bisa bikin kue kalau mau usaha.
Hemm... Dulu pernah bikin kue, nggak tahu dah kue apaan😂, tapi bentukanannya kayak brownis gitu. Berhasil satu kali, dan gagal lagi. Habis itu saya males bikin roti😂
Mudah sekali menyerahnya....
hahahaha, saya juga aslinya nggak suka bikin kue, cuman semenjak punya anak terpaksa kudu bisa deh :D
Hapuswah langsung gercep siapin duit buat beli ke amanda wkwk
BalasHapusiya aku juga suka tapi lebih suka yg original aja sih gasuka yang rasa aneh aneh
wah keren mbak bisa buat sendiri
aku gabisa lebih tepatnya malas hehe
tapi brownies emang nagihin dan enggak eneg si seperti roti lain
hihihi yang original selalu lebih sederhana nggak eneg ya :D
Hapusaku demen brownies, si browndong manies #ngelantur
BalasHapusawalnya aku mikir amanda adalah nama orang, bisa ownernya, anak ownernya gitu, ternyata bukan.
aku penasaran pengen tau kayak apa rasa frozen brownies ini, belum pernah nemuin di kotaku soalnya. dibawa pergi pergi jauh bakalan awet disimpan di suhu udara, lah ketahanannya lama begitu.
perempuan ini kadang memang banyak maunya mbak, kayak aku, pengen usaha ini itu cuman diotak aja, tapi nggak dilakoni, ya ambyarrr.
pengen bisa buat kue kue kayak gini, tapi mager, yo ga jadi jadi, repot wkwkwk
sebenernya kalau diniati banget pasti jalan usaha model apapun
dirumahku juga langsung abis dalam itungan sekian jam, kadang aku cuman kebagian 1-2 potong aja hahaha
hahahaha Mba Inun bikin usaha traveling aja deh, udah passion banget soalnya di bidang itu :D
HapusIya nih, aslinya kalau mau usaha frozen brownies bisa banget, soalnya udah pada nggak jualan lagi nih, padahal dulunya menjamur loh :D
Mbahahahaha, duh postingannya bikin ngiler betul!
BalasHapusSebenarnya saya bukan tim pecinta makanan manis, tapi berhubung punya bisnis brownies kukus, jadi favoritnya ya brownies kukus hihihi.
Brownies Amanda juga menjadi salah satu favorit brownies kukus favorit saya. Tapi nggak pernah nyoba banyak-banyak sih, takut eneg hehehehe. Btw baru tahu Amanda tuh singkatan Anak Mantu Damai, kirain nama orang :D
Belum pernah nemu di Blitar brownies frozen ini, sepertinya menarik buat dicoba deh ahahaha XD
Waahh punya usaha brownies juga? keren nih, kudu dicobain :D
HapusIya, sekarang udah jarang yang jualan frozen brownies :D
saya bukan pecinta brownies tapi kalau ada di depan saya tetap saya santap juga haha.. dan saya paling suka yg kukus,, biasanya teksturnya lebih lembut.. dan baru tahu amanda tu bukan nama orang ternyata ahaha..
BalasHapushahaha yang kukus lebih lembut dan memang teksturnya mirip bolu sih :D
Hapuskok cocok betul ya pagi ini kepikiran ingin brownies lalu baca tulisan mbak Rey yang ini... makin menjadi-jadi pengen browniesnyaaaa~
BalasHapusotw Amanda ini sih :D soalnya dari semua jenis brownies, saya paling suka yang kukus soalnya empuk tapi gak berasa kosong kaya makan chiffon cake mbak
Nah iyaaaa, kalau chiffon kek makan gabus, apalagi kalau kue yang biasah ajah hahahahaha
HapusKalo kamu msh jualan, udah aku beli Frozen browniesnya Rey. Belum pernah coba Frozen gini.
BalasHapusTp sbnrnya kalo brownies, aku LBH suka yg di panggang. LBH chewy dan wangi. Kalo yg dikukus ga doyan. Aku ngerasa kayak makan kue bolu biasa. Ga ada fudgy ato chewy ato tekstur lain selain lembut doang.
Makanya aku ga doyan Amanda :p. Eh baru tau loh kepanjangannya ituu hahahaha. Kreatif juga mereka bikin nama.
Istrinya mas Arief Rahman kan juga jual brownies tuh, udah terkenal skr, dapur gladies. Naaah kmrn mereka jual versi brownies, trus dibikin kering LG, jd kayak kukis. Tp enaaak sih jadinya :D.
Yg ptg buatku jgn terlalu manis aja, Krn bakal bikin eneg. Makanya kalo brownies udh pake rasa aneh2 kyk green tea lah, strawberry, keju dll, jujur aku ga doyan :D. Mnding yg original dah kalo buatku :D
Dulu tuh yang awal-awalnya bikin usaha frozen brownies dari Bandung Mba, Koedelus kalau nggak salah namanya.
HapusSayang nggak diteruskan lagi.
Soalnya memang terlihat mahal Mba, orang frozen brownies itu bahannya bisa 2 kali lipat brownies chewy atau fudge.
Dia itu lebih banyak mengandung cokelat dan mentega ketimbang terigu.
Tau sendiri kan harga cokelat itu lumayan mihil :D