Bisa jadi sih.
Eittssss, tunggu!
Jangan ngambek dan ngamuk dulu, hahaha.
Jadi, kapan hari saya iseng nulis status di facebook tentang pajang foto suami di medsos.
Terinspirasi apa ya?
Enggak ada inspirasi aja sih.
Dan lalu saya mikir.
Iya juga sih.
Karena jujur saya kadang sempat merasa insecure dan iri (iri ngaku saya bos! hahahaha), kalau baca status orang yang suaminya gini, suaminya gitu, lalu membandingkan dengan suami sendiri.
Lalu sedih, lalu kadang kalau benar-benar kesal, menghayal bisa punya suami kayak suaminya si anu yang begini begitu itu.
Iya...
Orang error ya kayak gitu.
Saya rasa, saya adalah salah satu dari banyak wanita berstatus istri yang punya masalah dengan suaminya DAAANNN MAU JUJUR, hahahaha.
Yang punya pikiran kayak gitu.
Etapi, tenang aja brosis.
Insha Allah si Rey masih normal, meski kadang error.
Tapi si Rey masih seperti yang dulu.
Yang jijay sama yang namanya perselingkuhan, apalagi rebutan laki, euyyy...
Bagi saya, wanita itu diperebutkan, bukan laki, hahaha.
Saya bahkan udah mewanti-wanti sang pacar dulunya, mengatakan kalau saya siap dengan berbagai drama dalam hubungan, SELAIN... DRAMA ORANG KETIGA.
Kalau ada drama orang ketiga, saya memilih mundur jauh-jauh, nggak bakal saya berantem ama sesama perempuan demi rebutan laki, euyyy..
Nyatanya? setelah nikah dan punya anak, ternyata lakinya dikejar juga Rey, biar anak ada bapakeh wakakakaka.
Ah....
Semoga saya selalu seperti itu, dan Allah nggak ngasih saya cobaan rebutan laki orang, aamiin ya Allah.
Jadi, pemikiran itu cuman asal lewat aja.
Dan kemudian saya tersadar akan satu hal.
Kalau saya yang masih bisa berjuang dalam memperbaiki pernikahan , kadang timbul hayalan tingkat dewa kayak gitu.
Apa kabar wanita lain yang memang, bapernya jauh lebih tinggi dibanding saya ya?
Ye kan, saya nggak tahu ya dengan orang yang sudah pernah berselingkuh.
Yang saya yakini selama ini, apa yang pernah kita lakukan tuh, bakalan sulit untuk kita tidak mengulanginya lagi.
That's why saya amat sangat berusaha menghindari kesalahan.
Karena saya takut saya jadi candu akan kesalahan.
Termasuk orang yang sudah pernah melakukan kesalahan dengan berkhianat pada pasangannya.
Apa yang bikin dia bisa stay far from the other love (etdah sok ngenglish :D), saat dia berada di hubungan yang (terasa) toksik, dan tiba-tiba hatinya jatuh cinta pada sosok yang lain?
Jadi, Pamer Foto Suami Di Medsos Yay or Nay?
Off course YAY lah buat saya.
Lah Rey?
Maksudnya pegimane?
Katanya bisa diincar pelakor, atau wanita yang sedang tersesat dan tiba-tiba jatuh cinta pada laki yang kita branding-in dengan image baik dan sholehah dan ganteng, dan kaya pula, hahaha.
Pajang foto suami dan diincar pelakor itu sama sekali nggak ada kaitannya (menurut saya).
Ye kan, timeline-timeline saya, suami-suami saya, mengapa coba kudu disetir dengan bayang-bayang pelakor?
Mengapa saya harus bertanggung jawab dengan iman seseorang dalam memahami apa yang dia lihat di medsos?
Why?
Off course, itu bukan tanggung jawab saya.
Itu mah tanggung jawab si pelakor dan si suami.
Tapi kan kamu yang upload Rey?
Itu sama aja memberi beban cobaan lebih berat pada suami.
Di mana, mungkin saat dia nggak terkenal, nggak banyak yang kenal dan jatuh cinta dengannya.
Dan setelah kamu pajang fotonya, jadi godaan berdatangan padanya?
Kalau masalah itu, bagi saya pribadi memang kudu ada kesepakatan dengan suami, saat saya meng-upload fotonya di timeline saya.
Jadi tetap ada aturannya sih.
Even nulis status galau yang melibatkan pak suami.
Dia harus tahu alasannya.
Kalau dia nggak setuju dan punya jalan keluar, off course saya nggak berani asal nulis.
Akan tetapi, kalau dia cuman larang tapi nggak punya solusi, offkors dia tahu resikonya hahaha.
Jadi, kadang saya cuman senyum-senyum aja, kalau saya update status galau, terus ada yang komen.
"Mbak Rey, suaminya udah dikasih tahu nggak Mbak? jangan kode-kode, laki nggak peka sama kodean"Etdah, dia nggak tahu saya update status tersebut karena saya caper sama suami, saking suami cuek dan suka kabur dari kenyataan :D
Pun juga, banyak yang komen, kalau update status galau itu bikin kita dekat pada zinah, karena bisa jadi akan ada satu dua orang lelaki memanfaatkan keadaan tersebut.
Off course itu benar!
Inbox saya penuh, bahkan WA (meski yang enggak penuh kek orang jualan online sih, hahaha), saat saya update status galau.
Dari teman-teman wanita yang baik hati dan menawarkan telinga buat saya, hingga teman-teman yang sama sekali nggak kenal bahkan belum berteman hingga pesannya masuk spam, hahaha.
Demikian pula dengan inbox dari lelaki.
Baik teman lama, mantan gebetan, hingga scammer hahaha.
Nah kan Rey!
Bener kan?
Iya, bener.
TAPI SAYA TAHU KOK BATAS KEMAMPUAN SAYA DALAM KEBAPERAN SAYA.
Jadi, semua perhatian itu, ya saya cuekin lah.
Meski nggak jarang beberapa ada yang nanya rekening saya, entah mau dibobol atau mau kirim duit.
Soalnya belum ada lelaki yang chat gini sih,
"Halo Rey, semoga selalu kuat ya, mohon maaf saya barusan mengirimkan sesuatu ke Rey, mohon diterima secuil yang bisa saya berikan buat menghibur Rey"Lalu kemudian, datanglah paketan tersebut, ternyata isinya kartu ATM lengkap dengan PINnya 10 buah, masing-masing berisi dana segar 100 juta rupiah.
Duh kalau ada yang gitu, pasti saya bakal kecantol tanpa mikir, wakakakaka.
Iyaaaa, tips aman bebas aneh-aneh di medsos adalah, pikirkan hal yang sangat-sangat imposible, jadi kan selalu aman :D
Etdah, kenapa jadi bahas itu sih! hahaha.
Eh betewe, waktu saya galau, selalu ada sih yang ngirim pesan bernada gitu, tapi dari rekan blogger yang berhati malaikat sih, and i think, you all know who is she?
Tengkiuuuu kesayangan :*
Oke fokus ke masalah pamer atau pajang foto suami di medsos.
Iya, menurut saya, timeline medsos itu adalah hak kita, lengkap dengan resikonya.
Selama tidak merugikan orang lain, dan melanggar aturan medsos, ya silahkan sih upload foto suami yang gantengnya kek nabi Yusuf.
Karena, sebenarnya meski penuh resiko, mengunggah foto suami juga ada manfaatnya kok.
Salah satunya ya untuk membentengi kita dari kelakuan error orang iseng, di mana sering banget ya wanita yang (terlihat) jarang upload foto suami, bakal diinbox, digodain sampai dikirimin gambar tak senonoh.
Kalau saya?
Silahkan kirimin saya gambar tak senonoh, biar saya screenshoot, lalu upload dan tag namanya, teman-temannya di FB, terus saya bikin postingan di blog, biar keindex google selamanya hahaha.
Nah, masalahnya kan nggak semua orang punya cara 'barbar' a la saya dalam membuat orang iseng jadi sawanen kalau berani inbox aneh-aneh kayak saya.
Kebanyakan sih malah sebal dan di blokir, atau minta suaminya marahin orang tersebut.
Yup, karenanya suami juga bisa jadi kayak bodyguard buat akun medsos seorang istri.
Lah trus Rey, kenapa akun medsosmu sekarang bersih dari foto pak suami?
Iyalah, saya masih bete sama dia.
Ngapain saya upload fotonya orang yang bikin bete? hahahaha.
Jadi, betewe ada satu dua teman yang WA saya ngajak diskusi tentang status saya itu, masha Allah, maapkeun temanskuh tersayang.
Status itu beneran nggak bermaksud apa-apa kok, iseng aja nulis, maklum mamak error nggak ada ide buat nulis, atau ada sih, tapi lagi malas nulis apa yang ada, maunya nulis apa yang dipikirkan aja dulu :D
Jadi, status itu SAMA SEKALI BUKAN MENGKAMPANYEKAN ANTI PAMER FOTO DAN KEBAIKAN SUAMI DI MEDSOS.
Memangnya apa urusan saya dengan orang pamer foto dan kebaikan suaminya? hahaha.
Demikian juga dengan orang yang nggak mau pamer kebaikan dan foto suaminya di medsos dengan beberapa alasan.
Ya silahkan.
Itu hak masing-masing.
Sama sekali nggak ada hak saya melarang itu.
Ya... kecuali pamer kebaikan dan foto suami orang sih.
Kalau yang itu sih, saya nggak larang.
Cuman mau intip aja, kira-kira kalau istrinya tahu, pilihannya dibawain cabe rawit atau sekalian air keras nggak ya?
Wakakakakakakakakak.
Manfaat Dan Risiko Serta Tips Pamer Foto Dan Kebaikan Suami Di Medsos
Sejujurnya, menurut saya pribadi, ada manfaat, sekaligus risiko jika kita suka pamer foto maupun kebaikan pasangan di medsos.
Manfaat pamer foto dan kebaikan suami di medsos
1. Sebagai woro-woro bahwa kita bukanlah single, jadi tidak menerima taaruf lagi, hahaha
Ye kan, bagi pegiat medsos minim prestasi kek saya, pamer foto diri kadang memang jadi sebuah keharusan.
Ya gimana dong, kemampuan memotret saya masih jauh dari kurang.
Untuk bikin sesuatu yang lain daripada yang lain, ya paling mudah adalah dengan upload foto diri.
Ye kan, mana ada orang yang berwajah sama kayak saya, hahaha.
Akan tetapi, sisi lainnya, hal tersebut bikin kita dekat dengan fitnah, salah satunya mendatangkan laki-laki iseng di medsos.
Terlebih kalau mereka nggak tahu, ternyata kita udah punya suami.
Ya sama lah dengan lelaki pamer foto ganteng, pasti digodain wanita.
2. Menangkal lelaki iseng di inbox
Bahkan udah punya suami aja, tetap masih ada laki lain yang iseng, apalagi kalau orang pikir kita single atau single mom.
Akan tetapi, dengan adanya bukti kalau kita udah punya suami, terlebih suami kita ganteng dan baik, dijamin orang iseng bakalan mikir panjang kalau mau godain.
3. Mengekspresikan perasaan cinta
Saya nggak tahu wanita lain ya, kalau saya pribadi, mengupload sesuatu itu sebagai salah satu ekspresi perasaan saya terhadap apa yang diupload.
Termasuk upload foto suami.
Tiada lain sebagai bentuk ekspresi perasaan saya kepada suami.
Baik sedang kesal, terlebih kalau sedang jatuh cinta :D
4. Membahagiakan suami
Meskipun tidak semua suami suka diekspos, tapi banyak juga kok yang bahagia kalau fotonya dipajang istrinya.
Terlebih, para wanita selalu tahu foto mana yang bagus di upload, offkors yang di-upload, fotonya yang ganteng, yang diambil dari angle yang paling terbaik, dengan sepuluh atau dua puluh kali take, hahahahaha.
Apalagi kalau ada kata-kata yang indah, penuh cinta dan rasa syukur serta terimakasih, duhhh melayang deh tuh pak suami.
Lalu kemudian mereka tersadar, ternyata itu hanyalah sebuah kode, makanya kok di dunia maya mesra, dan di dunia nyata manyun aje.
Ternyata istrinya kesal, udahlah googling nyari inspirasi kata-kata romantis buat caption, etdaahhh paksu beliin cokelat aja enggak, wakakakakaka.
Etapi serius deh, beberapa laki suka digitukan, kalau nggak percaya tanya aja suami masing-masing.
Tanya langsung ya, jangan main kode-kode kek si Rey yang manyun HANYA KARENA COKELAT ATAU EGYM wakakakakaka.
Risiko pamer foto dan kebaikan suami di medsos
Meskipun banyak manfaat dari pamer foto dan kebaikan suami di medsos, bukan berarti nggak ada risikonya.
Ye kannnn, dunia nyata aja banyak risiko, apalagi dunia maya.
Risiko yang paling nyata itu adalah, membuat wanita lain jadi baper dan naksir suami kita.
Apalagi kalau kita pamerinnya yang baik-baik aja, biar dibeliin cokelat kayak si Rey, wakakakak.
Enggak, maksudnya.
Pada sadar nggak sih.
Apa yang kita (sering) tulis dan unggah di medsos itu sedikit banyak meng-influence orang yang melihat dan membaca postingan kita.
Bahkan yang nulis statusnya pendek dan membosankan aja, kalau sering melakukan hal itu, lama-lama bikin orang yang lihat dan baca jadi familier dan jadi ikutan juga secara alam bawa sadarnya.
Bahasa kerennya sih copy writing kali ya.
Apalagi, kalau postingan kita dibaca oleh istri yang lagi galau, yang bukan hanya pada pasangan yang sedang ada masalah.
Pasangan yang terlihat (kayak) nggak ada masalah, tapi di dalam hubungan udah nggak klik aja, secara diam-diam bakalan tumbuh rasa iri kepada kita.
Bisa jadi perasaan iri tersebut berkembang jadi perasaan membayangkan diri berada di posisi sang istri yang pamerin suaminya tersebut.
Bahkan, kalau memang seorang istri berada di dalam hubungan yang sangat toksik, bisa jadi bahkan berpikir menyerah dengan kehidupan, lalu menanggalkan prinsipnya tentang ANTI POLIGAMI, lalu berpikir,
"Nggak masalah deh jadi istri kedua, asal bersuamikan lelaki yang menghormati istrinya, mengayomi, menafkahi dan segala macam seperti yang di-branding-kan tersebut."Dan hayalan tersebut, akan bisa meningkat levelnya, jika memang ternyata suatu saat ada kesempatan bertemu, atau memang udah sedemikian putus asanya dengan hubungan pernikahannya yang (terasa) toksis.
Selain itu, mungkin masalah apa ya namanya, yang biasanya bikin kita kualat karena dianggap sombong.
Cuman bukan kapasitas saya membahal hal tersebut, karena ilmu agama Islam saya juga masih ecek-ecek.
Yang bisa saya bahas adalah sesuatu yang bisa dipikirkan dengan nyata.
Tips pamer foto dan kebaikan suami di medsos dengan aman
Lalu, bagaimana sih caranya agar bisa pamer foto dan kebaikan suami di medsos, dengan aman?
Kalau menurut saya,
1. Diskusikan dan minta izin dengan suami
Apapun yang kita lakukan di medsos itu ada risikonya, karenanya khususnya postingan foto dan tentang kebaikannya, wajib banget kita diskusikan dengan suami.
Dengan gitu, suami juga tahu risikonya, dan bisa kuat menahan godaan jika memang ada yang menggoda.
2. Menulis dengan jujur
Jangan cuman kebaikannya aja yang ditulis, sesekali tulis apa yang bikin kita kesal, bagaimana perjuangan hidup dengan pak suami.
Apa yang akan kita lakukan kalau dia selingkuh, *ngancam ceritanya nih, hahahaha.
Dan kalau bisa sih yang ada faedahnya buat lainnya, misal tips komunikasi atau bagaimana tips kita dalam berumah tangga.
Meski receh, who know malah berarti buat masukan bagi orang lain, ye kan?
Asalkaaannn, tulislah dengan bercerita, menceritakan pengalaman diri, hindari mengajak dengan terang-terangan, apalagi menggurui.
Karena sesungguhnya, tiap pasangan punya cara masing-masing dalam menjalani hubungannya.
3. Ada jeda
Jangan posting foto dan kebaikan suami 7 kali sehari selama seminggu ye.
Duh bosan juga orang bacanya.
Yang ada, bahkan orang yang nggak naksir suami kita, jadi kepancing buat ngerjain suami kita hahaha.
Jadi tulislah hal beragam, jangan cuman suamiiiii aja terooosss.
Bosan tauk, hahaha.
Lah kalau bosan kan tinggal blokir Rey? ngapain kamu rempong dengan apa yang di upload orang?
Iya, si Rey mah kagak mungkin peduli, kalau eneg ya di-hide posting-an, snooze, unfollow hingga unfriend.
Tapi yakin semua orang bakal ngelakukan hal itu?
Demikianlah...
Intinya, seperti ilmu parenting a la Rey, bagimu anakmu dan bagiku anakku.
Timeline juga samaaahh...
Bagimu timeline-mu, dan bagiku timeline-ku.
Selama tidak merugikan orang lain, risiko ditanggung empunya akun, hehehe.
So mari kita pamer suami, eh saya enggak ah, nanti aja kalau udah nggak kesal, hahahaha.
Temans, suka pamer suami atau enggak di medsos?
Awas! jangan pamer suami orang, entar dicabein istrinya, wakakakaka.
Sidoarjo. 10 Juli 2020
#FridayMarriage
Sumber : opini dan pengalaman pribadi
Gambar : Canva edit by Rey
Pertanyaan nya diubah dikit dong mbak. Temans, suka pamer suami atau istri ngga di medsos? Kan yang komentar ngga semuanya wanita. Masa laki laki pamer suami.😂
BalasHapussaya ngga suka pamer istri apalagi istri orang, bisa berabe dan dihadiahkan golok nantinya.😂
Kalo saya jarang main medsos soalnya ngga begitu suka, hobinya ngeblog saja soalnya lebih bebas menurutku. Karena jarang main medsos itulah aku jarang unggah foto istri. Pernah tapi jarang gitu. Dari ratusan foto, paling hanya beberapa biji saja.
hahahaha, kan sayeh waniteeehh, jadi bisa menilai wanita, kalau laki nggak tau sayeh hahahaha.
HapusEtapi, bisa juga ya, kalau sering upload foto istri yang cantik dan sekseh, entar ada yang jatuh cinta ama istri, terus digodain gimana? :D
hahaha bener juga nih! kalau pun suami ada yang godain, ya itu urusan dia. kalau dia beneran sayang sama kita pasti dia nggak bakal kegoda kok. karna dia tahu, dia sudah istri dan anak yang menunggunya dirumah. cuman, kalau suaminya emang masih mau main2 ya udah. mau gimana lagi. enggak upload foto di medsos juga pasti ada aja :) wkwkw
BalasHapusNah iya, sebenarnya dari sononya ya, kuncinya di pribadinya :D
HapusKalau menurut apa yang saya pahami, lebih baik foto suami atau anak-anak disimpan mba. Tidak diupload ke medsos. Mencegah 'ain, Hasad, ujub. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Jika nanti terjadi. Na'udzubillah.
BalasHapusNamun balik lagi ke pribadi masing-masing. Sudah dewasa bertanggungjawab terhadap apa yang diposting .begitulah kira2.
Salam kenal ya mba ^^
salam kenal Mba Mirnaaf :)
HapusBener Mba, balik ke personalnya sih, seharusnya udah tahu manfaat dan risikonya :)
Wkwkwkwk yg cowo suka ngirimin foto ga senonoh, udah paling bener di screenshot trus tulis di blog Rey. Biar kapok. Kalo ketahuan punya istri, tag sekalian istrinya, biar tau kelakuan suaminya gimana.
BalasHapusKalo diinget2 aku ga terlalu sering pajang foto suami. Pernah sesekali, itupun kebanyakan Krn related Ama traveling ato memang sdg pergi berduaan. Dan caption yg aku bikinpun LBH ke cerita ttg perjalanannya, bukan ttg kebaikan pak suami hahahaha.
Eh tp sekali Ding, aku sempet nulis ttg plus point' Raka di Ig story, tp itu jg Krn dia sdg ultah. Jd aku bikin cerita mini gitu. Sengaja di igstor supaya ilang 24 jam kemudian :p. Bahaya kalo kelamaan hahahaha.
Aku g ada masalah kalo temen2 ada yg pajang foto imam mereka yg disayangi, lengkap Ama kebaikan2 nya.. tenang aja, aku ga bakal iri :p. Itu Krn aku ngerasa udh klik bangetttt Ama Raka. Kami berdua ga perfect, tp dia udh ngertiin semua minus2 ku dan bisa trima. Gitu juga aku. Jd g kepikiran LG utk buang2 waktu naksir ke suami orang :D. Buatku kenyamanan dengan pasangan itu nomor 1. Kalo udh nyaman, rasanya ga terlalu peduli juga Ama kekurangan dia kan :D.
wakakakakaka iya Mba, sebenarnya paling asyik tuh kalau udah klik dan keduanya sibuk berpikir bagaimana saling membahagiakan, nggak ada waktu lagi naksir ke punya orang qiqiqiqiqi.
HapusSemoga selalu berbahagia hingga ke surgaNya ya Mba :*
Saya jadi inget pernah lihat vidio di tiktok. Dimana wanitanya pamer suaminya yang ganteng banget. Bukan pamer mungkin, tapi orang lain berpikir dia pamer. Nah, dikomentarnya banyak yang ngingetim nggak usah pamer suami ganteng, nanti direbut orang baru tahu rasa. Ada juga yang komen kalau itu suami idamannya.
BalasHapusTrus suatu waktu beneran ada cewek lain yang mengupload ulang vidio tersebut dan bilang kalau itu suami idamannya.
Saya sebagai wanita yang belum bersuami, masih otewe hanya bisa geleng-geleng kepala sambil ketawa.
Kalau menurut saya juga nggak papa upload foto pasangan, asal nggak berlebihan dan izin dulu sebelumnya.
Emang kalau nggak pernah upload foto pasangan bakal di teror sama orang-orang tak dikenal😂
Astagaaa hahaha.
HapusEtapi iya loh, di Tiktok sebenarnya jauh lebih seram.
Kontennya jauh lebih heboh, yang penting viral.
Upload suami orang juga membanggakan wakakakaka
Mbak Rey, saya salah fokus dengan lelaki shalehah di awal postingan mbak :D
BalasHapusSaya prinsipnya sama nih sama Mbak Rey, gak mau rebutan lelaki. Saya belum nikah sih, tapi ini bekal banget buat saat udah bersuami nanti. Jangan sering-sering upload foto, secukupnya aja. Cukup buat orang-orang tahu bahwa kita sudah punya pasangan :D
hihihi, lelaki sholeh dambaan semua wanita :D
HapusIya bener, dunia makin seram hahaha
Saya termasuk yang nggak upload foto di sosmed mba 🤣 paling sesekali di blog itupun nggak pernah tampak muka hahahaha. Karena nggak diijinkan sama yang punya muka dan karena saya pun malas upload selca ðŸ¤
BalasHapusBy the way, saya setipe sama mba Fany. Kalaupun ada yang menulis soal kebaikan pasangannya di sosmed atau fotonya yang ganteng rupawan, saya nggak masalah dan nggak tertarik untuk rebut juga 😂 karena saya sudah bersyukur dan merasa cukup dengan pasangan yang saya punya. Nggak mau minta lebih, takut kualat hahahahaha.
Bicara soal publish foto pasangan di sosmed sebenarnya sah-sah saja. Saya juga suka melihat pasangan lain bahagia dengan cara mengekspresikan kebahagiaan yang berbeda-beda. Cuma yang kadang membuat saya geleng kepala tuh dulu sering sekali menemukan komentar semacam, "Duh rahim hangat." Terus apalagi gitu yah, yang ditujukan ke pasangan si influencer yang fotonya di-upload ke sosial media 🙈 meski mungkin hanya bercanda, tapi saya jadi berpikir apa si influencer-nya nyaman baca komentar demikian 😅
Naaaaaah aku juga sering geli sendiri kalo baca komen2 yg bilang "duuh lgs basah", "rahim anget" dll, Krn seakan melecehkan. Kalo suka dengan bbrp aktor tampan, ya pasti ada. Tp kepikiran ngeluarin kata2 begitu, kayaknya kalo aku ga mau, Krn lgs mikir, suami pasti marah/ sedih kalo tau aku begitu. Toh, kalo aku diposisi dia, aku sendiri pasti down/sebel, kalo sampe suami ngucapin kata2 gitu ke cewe yg sexi, cantik ato semlohai :p.
HapusItu lgs bikin auto ga PD loh.. makanya dulu aku sempet blak2an ke suami, jgn sampe dia muji2 cewe/artis cantik gimanapun di depan aku. Sebaliknya aku bakal ngelakuin hal yg sama, untuk jaga perasaan dia . Kita udh sepakat ttg itu. :)
Hahahhaa, asli memang kalau komen demikian menjijaykan.
HapusMeski bercanda, kayaknya kok udah kelewatan ya.
Apalagi kalau udah mamak-mamak.
Tapi memang zaman now ini aneh-aneh kok :D
Kalau saya mungkin udah mamak-mamak kali ya, udah sama sekali nggak tertarik dengan lelaki tampan, terlebih tampan kayak perempuan *eh :D
Meskpun ada yang tampan macho, paling banter ngomong dalam hati.
Wah ganteng juga ya wakakakaka.
Bener juga sih, menjaga hati pasangan.
Kalau pasangan melakukan hal yang sama, bete juga kan ya :D
ada benernya point yang disebutin mb rey, misal nih post foto suami dan cerita ini itunya, lalu someday si pasangan ini lagi renggang hubungannya, dan ada sahabat istri yang diam-diam naksir suami karena menurutnya si cowok ini sosok ideal baginya.
BalasHapuskarena kenal lalu curhat curhat dan terjadilah perselingkuhan.
hyaaaa cerita macam di sinetron wkwkwkwkwk
tapi bisa jadi beneran terjadi di kehidupan nyata. ini juga tergantung dari tiap individu "pelakor" tadi
Nah iyaaaa.. meskipun kayak sinetron, tapi sesungguhnya sinetron itu terinspirasi dari kisah nyata :D
HapusNggak ngerti soal pajang foto suami/istri untuk membahagiakan pasangan..
BalasHapusMaklum saya mah katrok dan bersyukur si yayang ga punya medsos. But she knows how to make me happy..
Mungkin karena itu saya nggak bisa ngerti bahwa pamer foto pasangan di medsos bertujuan untuk membahagiakan
Konsep yg absurd buat saya mah..
wkwkwkw makanya saya tulis bahwa 'ada juga yang suka' meski nggak semua.
HapusJangankan konsep pajang foto malah bahagia, ada juga loh laki yang malah suruh istrinya berpakaian seksi, terus diupload fotonya sama suaminya, senang aja pamer istri sekseh hahahahahaha.
memang aneh kok dunia ini :D
Saya lebih setuju pada:
BalasHapusManfaat pamer foto dan kebaikan suami di medsos
Sebab itu memang efeknya lebih terasa, lelaki iseng pasti minggir.
Berkaitan dengan pelakor yang sampai mengincar sasaran dari medsos, saya kira ini akan terjadi kalau:
1. Suami tersebut gantengnya kayak Nabi Yusuf AS.
2. Suami tersebut kaya atau raja kayak Sultan Hassanal Bolkiah
3. Suami tersebut memang dikenal mata keranjang
4. Pelakornya sudah mencapai tingkat dewa
5. Pelakornya psikopat
Waaaahh kayaknya ini mungkin belom pernah punya banyak pengalaman terhadap pelakor :D
HapusKata siapa laki-laki yang bisa membiarkan dirinya direbut itu kudu ganteng kek nabi Yusuf, kaya, dan sempurna?
Kagaaakkk...
Banyak kok, lelaki muka pas-pasan bahkan aslinya nggak pas, dompet malah diisiin, tapi belagu :D
Ada juga karena godaan pelakor.
Pelakor ini bukan hanya dalam konotasi negatif loh, banyak wanita lemah lembut dan baik, terus mengalami kegagalan rumah tangga.
Punya suami yang jauh dari perkiraan, akhirnya liat suami orang kok baik, akhirnya rela jadi kedua, ketiga ke empat demi bisa punya pasangan aja :D