Saya nggak doyan pisang sih, tapi jadi meningkat sangat doyan kalau pisangnya udah berubah jadi sesuatu yang lain.
Misal, bolu pisang, brownies pisang (gaya betol pakai dibedain bolu dan brownies, padahal ya keduanya sama resepnya asal cemplung dan jadi kue pisang, hahaha).
Dan juga kolak pisang, pisang ijo, palu butung, terlebih pisang goreng.
Eh keripik pisang juga suka sih.
Jadi, waktu kecil saya dulu, yang namanya pisang tuh udah jadi buah yang bisa dibilang nggak ada harganya.
hampir tiap saat tersedia pisang di rumah.
Karena ada pohon pisang yang ditanam bapak di samping dan belakang rumah.
Belum lagi kalau ada pasien yang datang berobat nggak tahu waktu, tapi nyogoknya pakai hasil bumi, kebanyakan sih pisang.
Jadilah, pisang selalu ada di rumah, bahkan seringnya sampai busuk dan dibuang.
Sungguh berbalik dengan keadaan sekarang, di mana saya jadi jarang beli pisang karena mihil!
Meskipun demikian, terkadang saya tetap membelinya, khususnya pisang kepok, yang selalu habis digoreng dan dimakan dalam sekejap.
Pisang Goreng, Camilan Favorit Sejak Kecil
Karena seringnya banyak pisang di rumah, bisa dikatakan, pisang goreng adalah camilan yang selalu ada hampir setiap saat.
Kalau lagi ada bahan dan mama nggak males, mama bikin pisang goreng yang dibaluri adonan terigu cair.
Tapi kalau lagi bokek, biasanya goreng pisangnya dengan bumbu yang alami sekaleeeehhh.
yaitu cuman pisang aja, dikupas, di belah, terus digoreng deh, hahaha.
Sekilas memang kayaknya nggak enak.
Tapi serius, saya kangen makan pisang goreng yang nggak ada bumbunya kayak gitu.
Apalagi kalau pisangnya tuh setengah mateng, trus pisang tanduk atau kepok yang gede.
Lalu, memang pisang gorengnya selalu didampingi sambal bajak yang segar, nyaaammm..
Heleeeppp, membayangkan saja, saya jadi ngiler hahaha.
Memang sih, kebanyakan orang di Buton, kalau ngemil gorengan tuh didampingi sambal bajak, itu tuh, sambal yang terdiri dari cabe rawit, bawang merah, bawang putih, tomat, lalu ditumis.
Duh enyak!
Mau gorengan pisang kek, singkong goreng, ubi goreng, terlebih tuli-tuli, si camilan olahan singkong yang berbentuk angka delapan.
Rasanya, udah nggak bisa dipisahkan dari sambal bajak.
Kalau temans mengunjungi kota BauBau, coba deh datang ke pantai Kamali atau bukit Kolema, di sana banyak yang jual gorengan pakai sambal bajak, nyaammm.
Balik ke pisgor aka pisang goreng.
Saking mama sering menggoreng pisang tanpa bumbu, saya jadi familier dengan rasa asli pisang di goreng, bukan tepung dipisangin *eh :D
Meskipun, sebenarnya di sana juga ada pisang goreng yang dipakein 'jaket' baru dijual.
Maksudnya, pisang goreng yang dibaluri adonan tebal, kayaknya sih adonannya dari olahan singkong gitu, baru deh digoreng.
Saya lupa apa namanya, tapi saya lebih suka menyebutnya, pisang goreng berjaket hahaha.
Dan ofkors, mama saya nggak pernah bikin gorengan yang ribet kek gitu.
Meskipun dimacam-macamin, intinya pisang goreng sewaktu saya kecil dulu ngangenin banget.
Terutama pisang goreng yang makannya pakai sambal bajak itu.
Setelah di Surabaya mah, makan gorengan pakai cabe utuh, hahaha.
Resep Sederhana Pisang Goreng Favorit Keluarga
Setelah saya punya keluarga sendiri, dan jauh dari orang tua, rasa kangen sama pisang goreng masih saja mengikuti, meskipun agak sulit memenuhi rasa kangen terhadap pisang goreng tanpa bumbu dengan sambal enak.
Karenanya, saya biasa bikin pisang goreng pakai adonan yang ditambahin macem-macem, biar rasa pisangnya yang seringnya kecut banget dan aneh, karena pisangnya matang nggak matang sempurna, kayak masih mentah trus dipaksa matang gitu.
Nasib memang ye nggak tega beli pisang yang bagus karena pastinya mihil, hahaha.
Untungnya, bahan-bahan lainnya, bisa menyulap rasa pisang tersebut jadi favorit keluarga kami.
Yup, pisang goreng a la saya adalah salah satu camilan, yang kalau saya goreng, nggak pernah bisa bertahan lama.
Bahkan, selesai goreng, pisang gorengnya udah habis dimakan juga, hahaha.
Resepnya gimana sih?
Sederhana sih sebenarnya, si Rey gitu loh, mana bisa masak dan sungguh nggak sabaran kalau berlama-lama di dapur.
Begini resep pisang goreng sederhana favorit keluarga a la saya:
Bahan :
- 1 sisir pisang kepok yang sudah matang (lebih baik lagi kalau matangnya sempurna)
- Terigu secukupnya (nggak pernah saya ukur dong, dicoba aja tuang sesendok-sesendok sampai adonannya pas, nggak kental banget, juga nggak cair banget)
- 2 butir telur
- Margarin secukupnya (sekitar 50-75 gram)
- Keju secukupnya, dipotong dadu maupun diparut.
- Vanili secukupnya
- Garam sejumput
- Baking powder 1/2 sdt
- Minyak untuk menggoreng
Asisten masaknya mami menuang adonan telur dan margarin ke dalam pisang yang sudah dipotong-potong |
Cara membuat :
- Kupas pisang, lalu potong dadu sesuai selera.
- Kocok telur dan margarin hingga mengembang (biar telurnya nggak amis), lalu tuang ke dalam potongan pisang.
- Masukan keju potong dadu, vanili, garam, baking powder, lalu campur hingga merata.
- Masukan terigu sedikit demi sedikit, sampai adonannya pas, yaitu saat disendokan ke dalam minyak bisa menyatu.
- Panaskan minyak, lalu goreng sedikit demi sedikit dengan menggunakan takaran sendok makan.
- Setelah berwarna keemasan, angkat dan sajikan.
- Bisa juga diberi toping keju parut atau meses atau susu kental manis.
Note : jangan diberi gula atau tambahan apapun yang mengandung gula, karena akan membuat hasil gorengan jadi hitam, meski belum matang sempurna.
Rasa manisnya hanya bersumber dari pisang, karenanya pilih pisang yang sudah matang sempurna.
Jika masih kurang manis, bisa diberi toping meses atau SKM.
Kalau tetap kurang manis, ya udah makannya sambil mandang saya aja, dijamin temans jadi diabetes sambil mual-mual, wakakakakakakak.
Tapi syukurlah, selama beberapa kali bikin pisang goreng spesial a la Rey itu, selalu habis diserbu anak-anak.
Mamak yang aslinya nggak pandai masak ini sungguh auto bahagia liatnya.
Kalau temans, ada yang suka pisang goreng dan bikin sendiri?
Sidoarjo, 11 Juli 2020
#SabtuKuliner
Artikel ini diikut sertakan dalam challenge 'Nulis Blog Bareng Ning Blogger Surabaya'
Dengan tema : Resep Favorit Keluargaku
Sumber : pengalaman pribadi
Gambar : dokumen pribadi dan Canva edit by Rey
Pisang goreng favorit aku mbak. Apalagi sekarang mamaku jualan kripik pisang bikinan sendiri, udah pasti stok pisang buanyak.
BalasHapusBiasanya, kalau pisang yg dibiarin gitu aja, dirumah jarang disentuh terutama anak anaknya, tapi kalo dibuat jadi pisang goreng alamakk cepet banget abisnya. Kadang aku kebagian dua biji aja, padahal ditinggal bentar
Resep favorit nggak ada juga, palingan digoreng Sama tepung terigu biasa atau yg dibeli di minimarket yg ada tambahan rasa vanila itu
Nah nah iya kaaann, kadang kalau kebanyakan pisang, jadi eneg, tapi kalau diolah, langsung rebutan :D
HapusIh enak tuh Mba Inun, kripik pisang :D
Resep ini kalo di Tapanuli disebut godok-godok Rey, dan aku sukaaaaaaak banget, LBH suka ini drpd pisang goreng biasa. Tp bedanya mama ga pakein keju ke dalam.
BalasHapusGodok2 baru dibuat kalo pisangnya udh terlalu Mateng. Di goreng biasa takut benyek, makanya di potong2 supaya bisa jd godok-godok :D.
Dah lama bangetttt ga makan ini . Krn jujurnya susah nemuin pisang yg pas utk ini. Dan aku blm nemu pisang yg enak, yg manisnya bisa berasa. Kebanyakan kayak pisang di erem , manisnya gantung :p. Padahal kalo mu bikin ini pisangnya memang hrs yg Mateng banget :D.
Tp aku mau coba bikin ah, kalo pake keju. Dipikir2 pasti enak memang. Makanan apapun kalo ditambahin keju udh auto lezat lah :p
hehehe iya Mba, betul tuh, dipotong karena udah lembek, dan manis, meski seringnya manisnya kurang sih :D
HapusDikasih keju biar melawan manis Mba, kalau kemanisan anak-anak cepat eneg :D
wkwkwkw, saya dong, hampir semua masakan gorengan dikasih keju, soalnya kalau ga ada kejunya nggak enak, alias mamak Rey kagak pinter masak hahaha
Pisang kepok memang paling enak dimakan, baik digoreng dengan tepung apalagi kalo dijadikan pisang krispi mbak. Cuma memang pisang kepok harganya lumayan mahal, sepertinya harus punya kebon yang luas yang ditanami pisang kepok semua biar ngga tekor.
BalasHapusBaru tahu makan pisang ada sambalnya yaitu sambal bajak. Itu rasanya manis pedes ya mbak? Sepertinya di daerah Buton, apapun makanannya yang penting ada sambal bajak ya.😄
Eh paling murah kepok sebenarnya, ketimbang pisang raja? apalagi kalau musim kawinan, astagaaa, mahal banget pisang raja, padahal pisang raja juga enak digoreng gini karena manis :D
HapusKalau di Buton sambalnya beragam, kalau gorengan biasanya sambal bajak, kalau ikan bakar biasanya sambal colo-colo, ada juga sambal terasi.
Pokoknya banyak macamnya :D
Saya suka pisang goreng dan menu-menu pisang lainnya seperti pisang bolen, pisang molen, pisang cokelat, pisang nuggets, endeblabla mba 😂 apapun yang pakai pisang pasti doyan hahahahaahaha ~
BalasHapusTapi sayangnya seingat saya... saya belum pernah masak sendiri karena nggak bisa 🙈 kecuali smoothies pisang karena tinggal cemplang cemplung dan blender doang 🤭 by the way, foto pisang pakai taburan keju dan meses (cokelat) looks delicious mba. Jadi mau makaaaaan hahahaha.
Ps: kakak pintar yah, sudah bisa bantu mami di rumah 😍
Astagaaa.. iya smoothie pisang, saya kurang doyan sih, biasanya anak-anak yang suka, itupun banyak campurannya :D
HapusHahaha itu pas ada tugas life skill dari sekolah, ternyata setelah tugas itu dia keranjingan bantuin di dapur :D
Saya termasuk suka makan pisang mbk, tapi pilih-pilih juga. Suka banget pisang yang baunya harum itu lo, trus kulitnya tipis. Kalau di sini nyebutnya pisang susu. Kalau pisang yang bentuknya kayak segitiga itu saya nggak terlalu suka, apalagi yang dalamnya ada bijinya.
BalasHapusPisang goreng... Suka juga donk, tapi ada tapinya😁
Kalau masih anget habis digoreng, saya doyan makan banyak. Kalau udah dingin jadi males makan karena kadang minyaknya kerasa banyak.
Saya baru tahu lo, makan pisang goreng bisa dicabein. Eh, di makan pakai sambel maksudnya😁
Unik juga ya. Biasanya kan yang dimakan pakai bumbu pedes itu tempe goreng, tahu goreng, atau ote-ote.
Nah itu yang aku heran kan mbak Astria, pisang goreng kan manis, kok dikasih sambel.😂
HapusWaahh kalau pisang susu, asal matengnya pas, saya juga suka, meski nggak terlalu doyan, memang beda ya rasa dan wanginya :D
HapusAselihnya pisang goreng dimakan pakai sambal itu awalnya yang pisang setengah matang.
Jadi rasanya tuh mirip sukun, dan biasanya nggak pakai apa-apa langsung pisang dikupas lalu belah dan digoreng :D
wah, pisangnya dicampurin keju diadonannya ya... Nyoba aaaaah...
BalasHapushihihi iyaaa lebih gurih campur manis :D
Hapusaku kalau bikin pisang goreng, sukanya makan kulit tepungnya aja. Pisang kusisain. nggak suka pisang euy
BalasHapusastagaaa, unik banget Mbaaa, orang biasanya suka pisangnya wkwkwkwkw
HapusWah aku suka banget pisang goreng dari pisang raja dan pusang kepok. Tapi paling enak emang pisang kepok karena meski matang tapi nggak lembek. Mbak Rey ini pisangnya dipotong bulat kecil-kecil ya terus ditepungin digoreng begini namanya di sini limpang limpung..
BalasHapusOh kalau di Sulawesi di Buton makan pisang gorengnya sambil dicocol smbal bajak ya? mirip di manado juga begitu..unik tapi enak ya? Jadi pingin nyoba makan pisgor dicocol sambal..sensasi nya pasti beda...
Makasih resepnya mbak Rey..
hahaha, di sana semua pisang digoreng, model apa saja juga namanya pisang goreng.
HapusSama dengan kue bulat, semua namanya onde-onde :D
Kayak klepon, itu namanya onde-onde karena bulat :D
Iya, sama Sulawesinya, memang suka sambal :D
pisang itu memang enak banget lho menurut aku. dimakan sebagai buah enak, diolah macem3 juga enak. selain yang disebutkan kak Rey di atas, ada satu lagi, setup pisang. aduh itu kalau sudah masuk kulkas, dimakan dingin2 nyessss panas dahaga hilang seketika, biasanya tersaji pas bulan puasa. duh, jadi nelen ludah sambil ngwtik wkwk
BalasHapusWaduuuhh kok ya ikutan ngiler lagi hahahaha.
Hapuskalau kebiasaan di rumahku mbak Rey, pisangnya justru bukan yang matang sempurna. orangtuaku datang dari Sumatra, menurut mereka pisang yang manis rupawan itu ya dimakan langsung, bukan diolah. nah setelah SMP, mulai ngerti jajan sendiri, aku baru tahu kalau ada olahan pisang yang menggunakan pisang yang matang sempurna. dan aku syuka syekaliii hahaha tapi kadang kangen juga sih model pisang yang masih keras begitu, kangen karena ada faktor nostalgia
BalasHapusHahaha, eh pisang yang belum matang sempurna itu juga enak loh, digoreng lalu makannya pakai sambal. itu pas banget.
HapusKadang juga direbus, trus di makan pakai sambal juga.
Kok jadi ngiler ya bayanginnya :)