Tips Agar Anak Semangat Mengikuti PJJ A La Rey

Sharing By Rey - Bagaimana sih tips agar anak semangat mengikuti PJJ secara mandiri?

Seperti yang saya ceritakan di tulisan saya minggu lalu, bahwa si kakak selalu semangat dalam mengikuti PJJ.

Karenanya, saya jadi pengen berbagi tips, apa yang saya lakukan sehingga si kakak semangat mengikuti PJJ.

Meskipun sebenarnya, saya beruntung, karena si kakak kan memang udah lebih gede, udah mau 10 tahun, udah kelas 4 SD.

Dan kalau saya liat, sebenarnya bukan hanya si kakak saja sih ya, teman-temannya juga pada anteng dan semangat mengikuti PJJ, meski sampai sekarang udah mau 2 bulanan mereka belajar online kayak gini.

Berbeda dengan yang anaknya masih kecil, masih PAUD, TK atau SD kelas 1, duh kebayang banget tantangannya tuh.

Karena nggak semua suka sekolah, apalagi sekolah online yang nggak ketemu teman langsung, nggak bisa main sama teman langsung.

Saking pentingnya bonding sesama teman, beberapa sekolah PG ata TK malah memutuskan mengadakan kayak home visiting dengan mengajak 1 atau 2 anak buat berkunjung ke rumah teman lainnya. 

Which is sebenarnya sih malah nggak aman ya.

Disuruh sekolah online biar meminimaliskan penularan, eh malah jalan-jalan saling bertemu di rumah ke rumah, hehehe. 

Tapi kalau nggak gitu bingung juga ya, karena anak-anak, kebanyakan tuh semangatnya di awal doang, hanya beberapa menit kemudian, malas dan bosan.

Belum lagi kalau kudu disuruh begini or begitu, ada tugas ini or itu.

Ujung-ujungnya, demi kemaslahatan kulit wajah mamak, terpaksa deh mamak aja yang ngerjain tugasnya, hahaha.

Tapi kalau saya?

Ogah!

Karenanya, meski berat, saya mencoba mencari cara agar si kakak semangat dalam mengikuti PJJ, dan tips agar anak semangat mengikuti pembelajaran jarak jauh atau PJJ adalah,

1. Biarkan dia melakukan kesukaannya di laptop

Si kakak, sejujurnya belum punya gagdet sendiri meski usianya udah mau 10 tahun.

Alasannya mamaknya pelit *eh, lol.

Nggak ding, maksudnya saya belum merasa kalau si kakak butuh banget, terlebih kalau si kakak dapat gadget, itu berarti si adik juga pengen.

Belinya mungkin bisa diusahain ama mamaknya, yang murmer, tapi gimana caranya coba saya bisa melarang dia main gadget mulu, kalau dia tahu itu gadget-nya?

Bukan hanya itu, si kakak juga jarang terkonek di internet, sewaktu pandemi ini, mau nggak mau saya membolehkan dia konek di internet dengan menggunakan laptop saya.

Dan ternyata, sama kayak mamaknya, astagaaa dia kepo sekali, dia sukaaaa banget utak atik internet, dan googling apa aja, berakhir dengan nonton youtube.

Bahkan, kemaren sempat kebablasan, dia ngeyutub dong saat ustadzahnya lagi ngezoom.

Dan akhirnya, saya ambil solusi, dengan memberikan dia waktu sejam buat googling sesukanya, nonton youtube sesukanya, tentunya sejam tersebut, di luar jam belajar, yaitu setiap jam 7 pagi.

Si kakak setuju, dan karenanya, setiap pagi dia semangat banget menyambut waktu PJJ, soalnya sejam sebelumnya dia bisa googling dan youtube-an dulu hahaha.

2. Memberikannya ruang dan kepercayaan

Waktu awal-awal dia sekolah online dengan ngezoom, saya selalu mendikte dia.

"Kakak, yang fokus!"

"Kakak, perhatikan ustadzah!"

"Kakak, jangan bercanda!"

Daaaann semacamnya.

Abisnya mereka itu cerewet banget, bukan hanya si kakak, teman-temannya juga.

Kasian ustadzahnya kadang nggak didengerin.

Tapi ternyata, hal itu bikin dia malah nggak nyaman, dan jadi manyun mulu, hahaha.

Akhirnya saya putuskan untuk memberikan nasihat lain.

"Ya udah, mami nggak akan gangguin Kakak, tapi Kakak pasti jadi anak yang sholeh dan membanggakan mami kan? selalu dengerin ustadzah kan? nggak buka yang lain selain zoom, nggak chat yang nggak sopan di zoom kan?"

"Baik, Mami!"

Dan benar saja, si kakak jadi lebih enjoy belajarnya, dan Alhamdulillah sejauh ini dia mendengarkan nasihat saya, saya cek history browser-nya, nggak ada pergerakan lain selama masih ngezoom.

Semoga si kakak bisa selalu memegang janjinya, aamiin.

3. Ciptakan tempat belajar yang nyaman

Ya nggak digimana-gimanakan sih, si kakak cuman make meja kerja saya, eh bentar, ini meja belajar dia yang sering saya pinjam ding, hahaha.

Cuman dia membelakangi dinding, jadi lebih nyaman, sayanya nggak intipin mulu, apa yang dibuka, hahaha.

Di atas mejanya pun bersih, cuman ada buku dan peralatannya, jadi si kakak nggak kesulitan untuk langsung menulis atau melakukan hal lain saat belajar.

4. Membiasakan sarapan, dan mandi yang bersih dan nyaman.

Meski sekolah dari rumah saja, tapi si kakak dan teman-temannya dilarang makan atau ngemil saat belajar, bahkan nggak boleh sambil minum.

Kalau mau minum atau ke kamar mandi, kudu izin kayak di kelas gitu.

Jadinya, si kakak kudu sarapan dulu setiap pagi, persis kayak mau berangkat sekolah, dengan waku ngeyutub atau googling kesukaannya itu sebagai magnet biar dia nggak malas, hahaha.

5. Batasi penggunaan gadget dan TV seperti hari biasa

Si kakak udah punya kesepakatan bersama dengan kami, kalau nonton TV dan pegang gadget itu cuman di hari Sabtu, Minggu dan hari libur lainnya.

Itupun ada batasan waktunya.

Meski selama pandemi ini, peraturan tersebut tetap kudu dijalankan, meski mamak agak naik darah karena sering dilanggar, hahaha.

Ya gimana dong, soalnya kan sama adiknya, which is adiknya nggak bisa mengenal waktu seperti kakaknya, karena maminya juga butuh waktu agar si adik bisa diam sejenak, diasuh gagdet hahaha.

Nah, karena pembatasan gadget dan TV itulah, serta kami jarang keluar, bahkan nggak pernah keluar ding. jadinya si kakak bosan di rumah, sehingga menganggap saat bertemu teman-temannya, meski lewat online itu adalah sesuatu yang menyenangkan.

Demikianlah tips agar anak semangat mengikuti PJJ a la saya, eh a la anak saya ya? hahaha.

Dengan catatan, si kakak belajar online-nya pakai zoom ya.

Setiap hari Senin-Jumat ngezoom melulu, dan mereka kudu stand by dengan kamera nyala, agar ustdazahnya melihat kalau mereka serius memperhatikan.

Pun juga waktunya, kayak sedang sekolah, masuk setiap pukul 8 pagi, diawali dengan mengaji dulu, dan dilanjutkan dengan belajar sampai hampir pukul 12 siang.

TEKORRRR KUOTANYA MAMAK! hahaha.

Sabtunya pun tetep nge zoom, karena kudu ada tahfidz atau hafalan Al-Quran.

Jadi, bagi temans yang anaknya sekolah online nggak live, mungkin bisa disiasati dengan mengajak anak menyusun jadwalnya, bikin waktu belajar setiap hari, misal setiap pukul 8 pagi, kalau perlu suruh pakai seragam, jadi kan anak lebih semangat mandi dulu sebelum sekolah online.

Pun juga, diskusikan kepada wali kelasnya untuk diadakan tatap muka via WA call atau lainnya setiap beberapa hari, dengan begitu anak-anak bisa lebih semangat sekolah, karena ketemu gurunya langsung.

Karena anak-anak mah gitu, nurut banget ama gurunya, ama mamaknya cuekkk...

Demikianlah, ada yang anaknya masih kurang semangat mengikuti PJJ?

Share yuk :)

Sidoarjo, 26 Agustus 2020

#RabuParenting

Sumber : Pengalaman dan opini pribadi

Gambar : Canva edit by Rey