Tapi beneran loh, ASI itu amat sangat baik untuk bayi.
Bahkan, seorang bayi yang lahir ke dunia dengan melewatkan bakteri baik yang ada di jalan lahir normal, bisa dikejar ketertinggalannya dengan ASI.
Dan seperti yang selalu saya ceritakan di banyak postingan saya sebelumnya, betapa saya telat menyadari pentingnya ASI ekslusif bagi bayi newborn hingga masuk usia MPASI.
Pengalaman Terkena Baby Blues Dan Postpartum Depression Karena Menyusui
Si kakak, terlahir caesar dan masuk dalam hitungan prematur, di usia kandungan 36 minggu.
Ketika dengan terpaksa saya memberanikan diri untuk pasrah di meja operasi, padahal seumur-umur, disuntik ambil darah aja, udah kejang-kejang sakit takutnya.
Setelah lahir, mama saya datang membantu mengurus si kakak bayi, hingga berusia 3 mingguan (kalau nggak salah).
Entah karena mama saya begitu senang karena si Kakak adalah cucu pertama laki-lakinya, selama 3 mingguan itu, si kakak diurus oleh mama saya.
Alhasil? kalau si bayi kakak nangis, sementara saya masih bingung ngasih ASI, ditambah (sepertinya) ASI saya seret, jadilah mama meminta agar diberi sufor saja.
Demikianlah, si kakak lebih banyak minum sufor sejak bayi, meski kadang juga saya susuin dengan nggak yakin ada ASInya atau enggak.
Dan akan berhenti menyusu jika udah dikasih botol susunya.
Dulunya, saya bahagia-bahagia aja meski si kakak nggak minum ASI ekslusif, bahkan saya bisa istrahat dengan nyaman, karena saya bisa gantian dengan papinya, untuk menjaganya, khususnya kalau si bayi kakak nangis minta susu di malam hari.
7 tahun kemudian, adiknya lahir.
Mama saya udah nggak bisa datang menemani saya mengurus bayi, alhasil?
Semua halnya saya urus seorang diri, padahal ya lahiran secara caesar juga.
Hampir sama dengan persalinan pertama, ASI saya seret di awal-awal melahirkan.
Akan tetapi, saya melahirkan di RS yang amat ketat menyerukan ASIX, so meski saya baru operasi caesar 21 jam sebelumnya, saya udah kudu bangun, menyusui dan mengurus bayi merah itu seorang diri.
Karena yang punya ASI kan saya, masa iya diurusin papinya?
Dan ternyata, menyusui itu berat banget.
Dari yang di RS saya nggak bisa tidur, ketakutan mulu kalau-kalau si bayi dehidrasi.
Ya gimana dong, orang belom ada ASInya sama sekali, tapi nggak boleh sama sekali dikasih sufor.
Setelah pulang, saya minta papinya membelikan susu formula, saya udah nggak kuat, kasian melihat si adik bayi menangis kelaparan, popoknya sampai udah jarang basah dong.
Siapa yang nggak panik, coba?
Apalagi, hanya ada kami ber-4, saya , papinya anak-anak, si kakak dan si adik bayi.
Dan di antara kami, cuman saya yang ngerti dikit dunia perbayian.
Sesampai di rumah, saya buatin susu formula, dan agar dia nggak bingung puting, saya suapin perlahan dengan sendok kecil.
Hanya dalam beberapa menit, dia tertidur, sepertinya dia kenyang.
Namun hanya beberapa menit pula saya shock berat, badannya merah-merah sodara.
Saya rasa itu akibat pengaruh sufor, langsung deh saya stop kasih sufor, daaann perjuangan menyusui dimulai.
Astagaaaa, ternyata menyusui itu berat banget.
Kirain gitu ya, kayak yang saya liat di iklan, atau pas mama saya menyusui alm. adik saya sewaktu dia kecil dulu.
Kayaknya kok ya mudah aja, cukup buka 'gentong' ASI, sodorin, dan si bayi menyusu dengan gembira.
REALITANYA?
Si bayi sih udah pandai banget mengisap, tapi ASI saya seret, alhasil dia marah karena kelaparan, dan mengisap sekeras-kerasnya.
Astagaaaahhhh, perihhhhnyaaaa minta ampun, huhuhu.
Saya melewati sebulanan pertama menyusui si adik, dengan bagaikan mimpi buruk.
Tangisan si adik seolah suara menakutkan yang menandakan kalau dia akan menyakiti saya lagi, dengan menyusu padahal kedua PD saya lecet bahkan sampai berdarah.
Ketika si bayi berusia 5 hari, kami membawanya ke dokter spesialis anak, karena dia pup terlalu sering setiap hari.
Sambil konsultasikan si adik bayi, saya akhirnya curhat kepada sang dokter, kalau PD saya lecet.
Astagaaaa... aslinya malu sih ya, itu dokternya laki, hahaha.
Sama dokter diresepkan salep, yang harganya bikin pengsan.
Alhasil saya nggak ambil, dan memilih mengolesinnya dengan madu, meski rempongnya minta ampun karena lengket, plus kalau si adik bangun, saya kudu cepat-cepat bersihin lagi.
Gara-gara menyusui bagaikan mimpi buruk tersebut, baik karena puting lecet, hingga ASI seret, dan saya makanin kacang bertoples-toples dengan harapan ASI deras, yang ada saya jerawatan dan persendian jadi kaku, kek-nya malah kena asam urat, hahaha.
Lalu muncullah masalah baru, saya jadi uring-uringan nggak jelas, selalu marah mendengar tangisan si adik.
Sampai pernah suatu malam, saya terbangun seorang diri, menahan sakit teramat sangat dengan menyusui sementara puting lecet.
Lalu entah apa yang ada di pikiran saya, bayi tanpa dosa itu saya buang dong, ya Allah, hiks.
Untungnya kadar kegilaan saya masih secuil, dan Allah masih melindungi si adik bayi, sehingga saya buangnya ke kasur, bukan ke lantai, hiks.
Saya terkena gejala baby blues dong, berlangsung terus hingga menjadi postpartum depression.
Tidak kunjung berhenti, karena memang nggak ada support sistem yang mengerti kalau baby blues dan PPD itu nyata.
Terlebih, papinya anak-anak nggak percaya dengan yang namanya baby blues, atau PPD.
Bahkan sampai saya makin memburuk dengan sering menyakiti si kakak, dan puncaknya secara nggak sengaja saya mendorong si kakak hingga gigi depannya lepas.
Tidak ada satu orangpun yang percaya kalau saya tidak sedang baik-baik saja.
Dia hanya menasihati si kakak agar jangan bandel, padahal si kakak itu termasuk anak yang nurut pada saya, sayanya aja yang emosian nggak tertahan.
Hiks, meskipun sampai saat ini saya selalu terluka melihat giginya si kakak yang nggak sempurna lagi, tapi saya tahu, Allah menjaga si kakak lewat giginya yang tanggal.
Karena semenjak itu, setiap emosi saya kambuh tak terkendalikan, melihat si kakak menangis dengan kondisi gigi seperti itu, seketika membuat saya istigfar dan sekuat tenaga mengendalikan diri.
Sungguh, saya sering banget bertanya-tanya, mengapa saya seperti tidak bahagia menyambut kelahiran si adik?
Padahal, saya menghabiskan hampir 7 tahun menanti kehadirannya.
Mengapa saya nggak bisa sebahagia menggendong si kakak bayi dulunya?
Lalu saya teringat.
Ya iyalaaahh..
Saat persalinan pertama, selepas caesar saya diberikan waktu untuk beradaptasi dengan rasa sakit, saya tidur nggak mau bangun atau lepas kateter sampai hampir 3 hari pasca caesar.
Biar kata bidannya galak, saya lebih galak dan melaporkannya ke DSOG saya.
Setelah pulang ke rumah, saya juga diberi kesempatan untuk menikmati keistimewaan ibu melahirkan, disayang mertua, biar kata sayangnya itu ditunjukan dengan hal-hal konyol, misal kudu naruh gunting dan sapu dekat bayi, biar nggak diganggu setan katanya.
Tapi saya senang, karena mertua dan mama saya menjaga bayinya.
Dan saya tiduuurrr, makaaaann, dikeramasin suami, lalu dibolehkan mandi setelah 10 hari pasca sesar.
Manja, tapi ternyata ibu melahirkan amat sangat butuh hal tersebut.
Amat sangat butuh support seperti itu.
Sementara setelah kelahiran si adik bayi, sejak hamil saya tepar sampai 7 bulan, tidak satu kalipun mertua atau keluarga suami menjenguk saya, padahal naik taxol juga nggak nyampe 100rebo.
Setelah melahirkan pun saya tidak diberi hak bermanja-manja layaknya ibu habis bersalin.
Sama sekali tidak ada support sistem seperti kelahiran anak pertama, tidak ada yang membantu jagain si bayi, karena dia hanya minum ASI.
Bahkan, papinya sama sekali nggak pernah menyetuh dia, sampai usianya kira-kira 3 atau 4 bulan ya?
Bayangin!
Saya capek, jahitan caesar saya sakit karena setelah 2 kali disobek, kayaknya kulitnya jadi lebih dalam ditautkan, PD saya perihnya naudzubillah, sementara tak ada waktu untuk beristrahat sama sekali, karena ASI saya sedikit, saya coba pencet pakai tangan, cuman menetes sedikittt saja, mau nggak mau harus si adik sendiri yang berusaha menyedot, dan padahal kedua puting saya masih merah dan lecet berdarah-darah, huhuhu.
Sungguh menyusui itu berat.
Karenanya amat sangat butuh support sistem yang setidaknya telah dipersiapkan sejak hamil.
Menyusui Itu Berat, Tapi ASI Bernutrisi Itu Penting Buat Bayi
Jujur ya, dulu tuh kalau seandainya si adik nggak alergi susu formula, atau saya nggak kasian dengan keuangan papinya yang memang lagi down saat itu.
Sudah pasti saya memilih memberikan susu formula, pokoknya cari yang mahal sekalipun, yang cocok buat si bayi.
Karena, berdasarkan pengalaman saya, dalam kondisi nggak ada orang yang bantuin, pemberian susu formula itu amat sangat membantu, karena setidaknya saya bisa istrahat di malam hari, dan saya punya alasan meminta papinya untuk ikut mengurus si bayi juga.
Ye kan, anak berdua, kenapa kok kayaknya cuman saya aja yang ngurus?
Mana ada si kakak juga yang butuh perhatian saya.
Akan tetapi, meski meninggalkan luka buat si kakak karenanya sikap kasar saya, namun ada hal yang saya syukuri, yaitu tekat saya bertahan memberikan ASI dan Alhamdulillah masih dilindungi Allah karena setiap menyusui tuh, sambil nangis menahan perih, pikiran saya udah mulai aneh-aneh.
Dari berpikir betapa menyusahkannya mengurus bayi seorang diri, lalu menyesali kenapa harus punya bayi lagi sih? hingga paling parah saya berpikir akan melempar bayi tersebut ke dinding.
Bahkan sering saya mimpi buruk, melihat si bayi berlumuran darah, padahal bajunya yang berwarna merah.
Ya Allaaahh, kalau ingat masa itu, sungguh tak henti bersyukur, Allah masih melindungi anak-anak saya dari maminya yang menjadi singa, eh bahkan singa nggak mungkin mencelakai anaknya.
Namun, beberapa waktu kemudian, saya akhirnya menemukan cara untuk self healing, saya mulai menulis lagi di blog, dan siapa sangka, saya malah akhirnya menemukan bahwa ngeblog itu juga bukan hanya sebagai self healing dengan menuliskan uneg-uneg saya yang tak pernah ada yang mau mendengar.
Tapi dengan ngeblog, pengetahuan saya jadi lebih terbuka, saya jadi lebih mengenal apa yang terjadi pada saya, dan mencari tahu bagaimana agar bisa sembuh.
Pun juga saya jadi lebih tahu bahwa betapa ASI itu amat sangat penting buat si bayi, dari berbagai event-event parenting blogger yang saya juga turut diundang.
Bukan hanya dari ilmu-ilmu yang saya peroleh dari pakarnya, semakin hari, saya bahkan melihat sendiri betapa ASI itu bekerja sempurna di tubuh si adik.
Bukan hanya dari ilmu-ilmu yang saya peroleh dari pakarnya, semakin hari, saya bahkan melihat sendiri betapa ASI itu bekerja sempurna di tubuh si adik.
Hal itu mudah saya lihat, karena bisa saya bandingkan dengan kakaknya.
Di mana, keduanya memang sama-sama lahir caesar, meski si adik Alhamdulillah cukup usia janinnya.
Namun, daya tahan tubuh mereka amat sangat jauh berbeda.
Si kakak, melewati masa tumbuh kembangnya, sejak new born hingga usia 6 tahunan, dengan sakiitttttt-sakitaaaannn mulu.
Si kakaklah alasan mengapa saya berhenti kerja kantoran.
Ya gimana dong, saya asuh sendiri aja dia masih sering sakit-sakitan, terlebih diasuh orang saat dititipin di daycare, sampai opname di RS dan di over diagnosis dong.
Sementara si adik bayi, yang memang sama sekali nggak mencicipi susu formula, dan melewati 6 bulan pertama kehidupannya dengan hanya minum ASI saya.
Masha Allah.... si adik bisa tumbuh dengan kuat, jarang sakit, bahkan masih bisa bertahan ketika sebelum pandemi ini, si kakak pulang sekolah membawa virus batuk, daya tahan tubuh si adik, masih kuat menangkalnya.
Dan syukur Alhamdulillah, dibanding ama kakaknya, si adik bahkan sangat jaraaaangggg banget minum obat kimia.
Bahkan seumur-umur cuman sekali ke DSA.
Pernah batuk dan demam dikit, di imunisasi dengan vaksin biasa juga demamnya biasa aja.
Sementara kakaknya?
Pertama kali dia vaksin DPT biasa di puskesmas, setelahnya sukses dia bikin kami ketakutan saking dia demam tinggi, dan sembuh setelah 10 hari, astagaaaa...
Selanjutnya? ya vaksin di DSA lah, meski harganya selangit, hahaha.
Berbeda dengan si adik, dia bahkan hanya nangis karena bekas suntikannya perih, demamnya santai aja, dan hanya demam dikit di DPT 1, selanjutnya tahan-tahan aja tuh setelah DPT, masha Allah tabarakallah...
Sungguh saya takjub dengan keajaiban manfaat ASI tersebut, betapa Allah menciptakan sebuah sumber makanan buat manusia pertama kali di bumi ini, dan makanan tersebut adalah sebaik-baiknya makanan bagi manusia di saat hadir di dunia ini.
Tips Lancar Menyusui Tanpa Gangguan Baby Blues Maupun PPD
Sudah tahu kan betapa ASI itu penting banget buat bayi, terlebih bayi dengan kelahiran caesar.Karenanya, apapun yang terjadi, berjuang memberikan ASI kepada bayi itu, merupakan salah bukti nyata cinta ibu kepada bayinya.
Meskipun beragam tantangan menyertainya.
Saya beruntung, hanya mengalami puting lecet, beberapa ibu malah ada yang sampai kena mastitis (infeksi kelenjar susu), dan biasanya kalau udah gitu sampai harus dirawat di RS.
Namun, ancaman baby blues juga tidak kalah bahaya buat para ibu menyusui.
Karena, kalau penyakit fisik, bisa dengan mudah dideteksi oleh dokter, sementara penyakit mental macam baby blues dan PPD itu sulit dideteksi.
Bahkan terdeteksipun, kalau ditolak sang ibu buat diobati, nggak bisa juga diobatin.
Padahal resikonya?
Duh mengerikan!
Coba aja kita lihat di berita-berita, kisah-kisah miris ibu yang bunuh bayinya, astagfirullah, huhuhu.
Oleh karenanya, butuh beberapa tips untuk bisa lancar menyusui tanpa ancaman baby blues maupun PPD, di antaranya:
1. Mempersiapkan Dana Dan Mental Sejak Awal Kehamilan
Modal dana dan mental itu, adalah suatu hal penting dalam menyambut kehadiran si kecil, nggak peduli mau anak pertama kek, atau anak ke-10.
Dana dan mental tersebut untuk men-cover berbagai hal bahkan sejak awal kehamilan, dan baik calon ayah maupun ibu kudu mempersiapkan hal tersebut.
Jadi, saat menghadapi tantangan, baik dalam masa kehamilan, maupun masa setelah kelahiran, mental keduanya sudah kompak dan siap untuk segala perubahan yang bakal dilalui.
Ibu jadi siap begadang menyusui, ayahpun seharusnya meski nggak bisa membantu menyusui, setidaknya dampingilah ibu menyusui di malam hari, entah dengan memberikan kekuatan melalui hal-hal yang bikin ibu jadi lebih nyaman dan kuat melewati drama menyusui.
Sehingga baik ibu maupun ayah, bisa lebih legowo, dan baby blues bisa terlewati.
2. Mengikuti kelas edukasi menyusui sejak kehamilan
Bahkan yang sudah pernah menyusui sebelumnya, terlebih kayak saya yang memang baru pertama kalinya menyusui secara ekslusif alias 'ngotot', sebaiknya telah mempersiapkan ilmunya sejak masih menjalani kehamilan.Dengan begitu, sang ibu bisa punya pengetahuan bagaimana menyusui dengan mudah dan benar.
Entah itu posisi perlekatan bayi, agar meminimalisir puting lecet, hingga bagaimana merawat payudara, agar bisa menghasilkan ASI yang cukup dan bernutrisi setelah si bayi lahir nanti.
3. Berpikir Positif
Berpikir positif sejak masa kehamilan juga penting banget, mendorong kemudahan selalu menghampiri baik persalinan maupun menyusui.
Dengan berpikir positif juga membuat kondisi fisik dan mental kita jadi lebih baik, hubungan dengan pasangan juga baik, dan mudah untuk saling kompak mempersiapkan mental menyambut si buah hati nanti.
Termasuk bisa lebih mengerti posisi anak pertama yang mungkin agak caper saat adiknya lahir nanti.
4. Mengkonsumsi multivitamin ibu hamil dan menyusui
Terlihat sepele, hingga beberapa ibu hamil malas mengkonsumsi multivitamin sejak hamil.
Padahal, mengkonsumsi multivitamin itu amat sangat bermanfaat bagi kesehatan ibu dan bayi.
Seperti Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold.
Tentang Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold
Begitulah, seperti yang sudah saya ceritakan, bahwa pengetahuan saya tentang dunia kehamilan, menyusui dan mengasuh anak itu telat banget.
Jujur saya baru ngeh banyak hal penting, justru setelah saya menekuni dunia blogger.
Termasuk mengenal multivitamin dan mineral untuk masa kehamilan serta menyusui, Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold.
Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold Adalah multivitamin yang bersumber dari minyak ikan dan vitamin terbaik untuk ibu hamil dan menyusui, yang telah sangat terkenal di Australia.
Suplemen yang didesain khusus untuk kesehatan ibu hamil dan menyusui ini mengandung minyak ikan dan 12 unsur vitamin dan 8 mineral yang penting sekali untuk ibu dan perkembangan bayi.
Bahkan lebih dari hal tersebut, Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold juga dilengkapi dengan vitamin D3 sebagai pendukung penyerapan kalsium dan untuk perkembangan tulang bayi yang sehat.
Dan, insha Allah Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold ini halal dan aman untuk dikonsumsi.
Yang menarik adalah, kandungan nutrisi Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold ini mengandung 17 nutrisi esensial yang dibutuhkan oleh ibu menyusui, seperti:
- Asam folat tinggi, yang dapat membantu menjaga Ibu hamil dan menyusui dari resiko anemia.
- Tinggi kalsium, sehingga membantu pertumbuhan tulang dan gigi buah hati, serta mencegah terjadinya osteoporosis pada Ibu.
- Zat besi, yang tentu saja tidak menyebabkan konstipasi pada ibu hamil maupun menyusui, sehingga aman dikonsumsi, dan membantu Ibu dalam menjaga energi supaya tidak mudah sakit.
- Omega 3/DHA, yang tidak berbau dan sangat baik untuk pertumbuhan otak serta mata si buah hati, dan karena tidak berbau sehingga tidak menyebabkan mual saat dikonsumsi.
- Vitamin dan mineral lainnya, yang dibutuhkan oleh Ibu Menyusui.
WORLD Breastfeeding Week 2020, ASI Bernutrisi untuk Bayi Istimewa
Sudah pada ngeh kan, betapa ASI bernutrisi itu penting banget dan merupakan bukti cinta seorang ibu untuk bayi istimewanya.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), juga menyatakan bahwa ASI merupakan satu-satunya nutrisi ideal untuk bayi pada masa enam bulan pertama kehidupannya.
Setelahnya, barulah dilanjutkan dengan pemberian makanan pendamping ASI setelah usia 6 bulan hingga 2 tahun.
Dan benar juga, ASI memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi sesuai dengan usianya, sehingga apa yang menjadi asupan Ibu, amat sangat menentukan kualitas ASI yang kita hasilkan.
Oleh karenanya, sangatlah penting bagi ibu untuk memperhatikan asupan makanannya agar dapat memberikan ASI yang bernutrisi.
Dan, salah satu ciri ASI yang bernutrisi, adalah memiliki warna kekuningan atau putih pucat, dan memiliki kandungan lemak yang cukup.
Selain asupan makanan dan minuman yang bernutrisi, ibu menyusui juga sebaiknya melengkapi nutrisi yang dibutuhkan, dengan suplemen bernutrisi lengkap, agar menghasilkan ASI bernutrisi untuk bayinya.
Berdasarkan hal tersbuet, Kalbe Blackmores Nutrition ikut berpartisipasi melalui produk untuk ibu hamil dan menyusui, Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold (PBFG), dengan berupaya membantu ibu hamil dan menyusui, agar mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung kesehatan ibu dan bayi.
Kandungan Blackmores PBFG sangat dibutuhkan, agar ibu dapat secara optimal memberikan ASI bernutrisi, khususnya di masa 1.000 hari pertama kehidupan si buah hati.
Lebih lanjut lagi, Kalbe Blackmores Nutrition, menyadari bahwa penting sekali adanya dukungan dari berbagai pihak untuk dapat menyukseskan pemberian ASI.
Dan kebetulan nih, masih dalam rangka memperingati World Breastfeeding Week 2020, selain mengedukasi seputar ASI dan menyusui melalui akun Instagram @blackmoresid, Kalbe Blackmores Nutrition juga mengajak para ibu untuk berbagi pengalaman dan tantangan di masa-masa menyusui serta dukungan lingkungan dan orang-orang terdekat dalam membantu menghadapi tantangan di masa-masa menyusui.
Sharing is caring, right?
Agar orang-orang tidak telat memahami hal penting selama hamil dan menyusui.
Dengan berbagi pengalaman dari dan dengan sesama ibu, para ibu hamil dan menyusui akan menyadari bahwa kita tidak sendiri, ada banyak teman yang merasakan hal menantang yang sama selama hamil dan menyusui, sehingga dapat lebih percaya diri menjalani masa-masa menyusui dan memberikan ASI bernutrisi bagi buah hati.
Kerjasama Kalbe Blackmores Nutrition dengan Yayasan Bumi Sehat
Dari keterlibatannya, komitmen Kalbe Blackmores Nutrition berkelanjutan demi mendukung upaya pemenuhan nutrisi ibu hamil dan menyusui.
Hal tersebut telah dibuktikan melalui kerjasama Kalbe Blackmores Nutrition dengan Yayasan Bumi Sehat, sebuah organisasi non-profit yang berfokus pada penyediaan akses layanan kesehatan berkualitas, higienis, serta pengupayaan kelahiran anak secara layak.
Kalbe Blackmores Nutrition memahami bahwa semua ibu di Indonesia berhak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung kesehatannya dan buah hati.
Karenanya sejak tahun 2017, Kalbe Blackmores Nutrition bermitra dengan Yayasan Bumi Sehat, secara berkelanjutan telah membantu pemenuhan gizi ibu hamil dan menyusui melalui pembagian 12.000 botol Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold, setiap tahunnya di Klinik Bumi Sehat, yang tersebar di 3 kota, yaitu: Denpasar, Aceh dan Papua.
Sungguh keterlibatan dari segala pihak, akan membuat para ibu hamil dan menyusui jadi lebih teredukasi dengan baik.
Sehingga, bagi saya pribadi, berharap agar tidak ada lagi ibu menyusui yang mengalami hal seperti yang saya alami saat menyusui.
Persiapkan dengan matang kehadiran buah hati kita, dan jangan lupa untuk mengkonsumsi multivitamin dan mineral untuk ibu hamil dan menyusui, Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold agar kita bisa lancar menyusui tanpa baby blues, dan menghasilkan ASI berkualitas dan ASI bernutrisi untuk Ibu dan Bayi yang istimewa.
Oh ya produk ini bisa didapatkan di E-commerce Tokopedia, Blibli, Lazada dan Shopee yang bertuliskan Official Store.
Keterangan lebih lanjut, sila kepoin website dan akun medsos Blackmores,Website : https://www.blackmores.co.id/mom-and-baby/Instagram : @blackmoresid
Semoga bermanfaat.
Sidoarjo, 13 September 2020
Sumber : website blackmores dan pengalaman pribadi.
Gambar : dokumen pribadi
Saya salah satu yg gagal memberikan asi secara maksimal. Bersalah? Iya. Tapi dulu belom mengenal ada asi buster atau nutrisi seperti Blackmores ini. Sekarang kalau diberikan kesempatan hamil dan menyusui, saya pasti tidak akan lupa dengan Blackmores
BalasHapusBetul Teh, saya juga anak pertama gagal, anak kedua berhasil tapi malah jadi babyblues, memang butuh banget support macam blackmores gini ya :)
HapusSenangnya sekarang ada Balckmores ya mba, menyusui jadi lebih lancar. Jaman aku dulu belum ketemu sama produk ini. Hihiii..
BalasHapusSehat2 selalu yaa ❤️
Nah iya Mba, jadi lebih memudahkan masa hamil dan menyusui :)
HapusWah, saya tak bisa bisa bayankan kalau sampai PDD juga. Jarang orang tua yang paham tentang PDD dan kalau tidak sabar benar akan marah-marahin kita.
BalasHapusALhamdulillah sudah selesai masanya ya Mbak, Tinggal melanjutkan menyusui sampai 2 tahun.
Nah itu deh Mba, menantang sekali pokoknya :D
Hapussekarang ibu ibu hamil dan menyusui makin dipermudah dengan hadirnya blackmores ini, tambahan suplemen unntuk nutrisi ASI si baby
BalasHapusjadi keinget waktu aku kecil, kayaknya imunisasi aja aku nangis :D
Hahahaha, nah iya Mba Inun.
HapusSebenarnya multivitamin gini penting banget biar hamil dan menyusui tetap fit :D
Noted. Blackmores ini sy rekom unt istriku kl punya baby nanti hehe
BalasHapusWaahh boleh dicoba :D
Hapusberuntung sekarang ada Blackmores ya?
BalasHapusSedih banget kalo inget susahnya menyusui
ASI seret, sampai takut anak saya kekurangan gizi
hiks
bener Mba, jadi kepikiran mulu, takut dehidrasi juga
HapusMenyusui habis cesar itu emang sesuatu ya mbak Rey...hehe. saya baru ngerasain pas lahiran anak ketiga ini soalnya kemarin baru ngerasain dicesar. Anak pertama bingung puting jadi saya pumping, anak kedua alhamdulillah menyusui lancar jaya. Eh... pas anak ketiga putingnya sampai belah karena pelekatannya enggak sempurna. Udah habis cesar susah bergerak, sedang menyusui harus tetap jalan. Tapi btw, Blackmores ini emang bagus banget, saya pernah pakai juga soalnya. Dulu beli ini masih rada susah deh, harus titip sama temen yang lagi ke luar negeri, tapi sekarang alhamdulillah udah masuk ke Indonesia ya, jadi enggak ribet :D
BalasHapusNah iyaaa, apalagi kalau udah caesar ke dua atau lebih, dokter belahnya di bekas sesar terdahulu, pas dijahit kembali lebih terasa cekit-cekit, saking ujungnya kayak nggak rata gitu hahaha.
HapusBetul tuh, backmores support banget bumil dan busui :D
Senang, bangga, dan bahagia rasanya jika mampu memberikan nutrisi terbaik untuk si buah hati. Terutama saat di masa keemasan tumbuh kembangnya.
BalasHapusBLACKMORES ternyata peduli dengan hal ini. Multi vitamin yang kelas premium yg memberikan manfaat yg premium juga
Betul Mba, membantu banget buat bumil dan busui :D
HapusBlackmores preganancy ini termasuk booster asi yg banyak direkomendasiin teman2. Ntr kapan2 mau nyoba juga ah..
BalasHapusBtw, saya selalu suka baca cerita perjuangan mba rey dg anak2. Semangat terus ya Mba! Makasi udah banyak mengedukasi pembaca terkait PPD
Nah iyaaa, lagi booming nih Blackmores dengan kiprahnya mendukung bumil dan busui.
HapusMakasih banyak yaaa :*
I feel You Mbak..mengapa bisa baby blues ku bisa maklum. Salut ku padamu. Alhamdulillah dengan perjuangan Mbak Rey terutama saat si Adik lahir, ASI bisa lancar diberikan. Semoga sehat semua ya, Mbak Rey sekeluarga
BalasHapusAku anak sulung yang baby blues, tinggal di rantau, suami sering dinas ke luar kota, aku cuma sama Wak yang bantu -pulang hari dia, bersama bayi. Duh, rasanya sendiriiii gitu, terutama kalau dah ada masalah ASI.
Syukur sekarang literasi ASI sudah banyak sekali, juga ada suplemen Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold agar kita bisa lancar menyusui tanpa baby blues, dan menghasilkan ASI berkualitas dan ASI bernutrisi untuk Ibu dan Bayi yang istimewa.
Aamiin, makasih Mba Dian :*
HapusNah iya Mba, sebenarnya meski kadang orang-orang tua itu selalu nyebelin mulutnya kalau nemani kita, tapi kehadiran mereka sangat membantu ya.
Jadi kita ada yang bantuin jaga anak, biar kita bisa tidur
Ingin kusampaikan kepada para ibu2 yg menyusui bayinya dgn keras kepala, "Heyhooo busui cantiik, selamat meng-ASI-hi yaaa
BalasHapussemoga ananda jadi generasi yg sholih, baik hati, cerdas budi pekerti.
Aamiin aamiin ya robbal alamiin."
Aamiin, makasih Mba :)
HapusBaby blues dna post partum depression itu memang nyata adanya ya Mbak..saya juga sempet mbak pasca melahirkan anak kedua...untung keluarga sigap dan support penuh..
BalasHapusPaling senang memang kalau keluarga support ya :)
HapusDua tahun terakhir ini Blackmores hits di mana-mana ya mba hehehehe. Kalau dulu saya harus PO untuk beli Blackmores sebagai hadiah teman-teman yang hamil tapi untungnya sekarang sudah bisa didapat dengan mudah di Indonesia 😆
BalasHapusJadi ingat waktu itu masih susah banget cari jastipan yang trusted untuk beli Blackmores di Aussie, tapi senang sekarang nggak perlu ribet lagi, semisal mau kasih hadiah ke teman tinggal cari di e-commerce hihihihi 😂
Eniho, tulisan mba Rey kali ini detaiiiiil syekali. Padahal biasanya sudah detail, tapi yang sekarang double up lebih detail dan panjang 😍 thank you for the detail infos, mba 💕
hihihi iya saaayy, lagi booming, soalnya sekali masuk ke Indonesia, dia benar-benar aktif terjun langsung untuk membantu para bumil dan busui di Indonesia.
HapusMemang favorit ya, makanya banyak yang rekomended, banyak yang minum juga.
Tengkiuuu pujiannya say, padahal tulisannya curcoll muluuu hahahaha
Setiap meyusui, selalu punya cerita sendiri. Semoga kita selalu dimudahkan ya Mbak Rey, aku juga konsumsi vitamin ini Insya Allah nutrisinya sudah lebih dari cukup...
BalasHapusAamiin, betul banget, support dengan vitamin juga amat membantu :)
HapusSelain pikiran positif dapat memperlancar ASI, sebaliknya nutrisi yang cukup pun diperlukan untuk menjaga kualitas ASI dan bikin ibu merasa lebih tenang sehingga terhindar dari baby blues, ya
BalasHapusNah bener Mba, kualitas ASI juga bersumber dari ibu yang bahagia :)
HapusBaby blues dan post partum depression. Entah kenapa saya kok jadi takut kena baby blues juga. Padahal nikah aja belom ini, tapi saya kepikiran sampai sana soalnya saya itu sensi dan gampang marah kalau lagi sebel. Semoga aja enggak sih mbk. Baca postingan ini bikin saya jadi penasaran dan pengen cari tahu soal masalah-masalah ibu hamil dan menyusui😁
BalasHapusSemoga sehat terus untuk mbk rey yang udah berjuang melewati baby bluesnya.
Waduuhhh, jangan dong, insha Allah kisah-kisah teman blogger, bisa jadi pelajaran, setidaknya sebelum menikah dan punya anak, bisa dibahas dan diperbincangkan dengan pasangan :)
HapusTengkiu Triaa :D
Suplemen yg membantu ibu ibu agar sukses menyusui ya mbak
BalasHapusBanyak yg minum suplemen ini, termasuk aku
Betul Mba, lagi booming banget nih :)
HapusDuhaaai Kak Rey ... Beragam ya perasaan dan keadaan setiap ibu saat mencoba menyusui bayinya. Ada yang lancar penuh kebahagiaan, ada yang harus melewati berbagai rintangan dan drama. Support system, ini beneran deh penting banget diberikan sejak masa kehamilan. Eh tapi, saya punya pengalaman, ada seorang teman yang support system dari keluarga kuat sekali, tapi tetap aja ASI nggak keluar.
BalasHapusMetode yang udah dicoba macam-macam sampai dia nangis-nangis karena katanya sakit banget. Akhirnya menyerah dan kasih sufor. Coba yaaa, dulu sudah kenal Blackmores. Pasti dia punya kesempatan memberikan ASI dengan lebih lancar.
Betul sekali, butuh banget support dari sekitarnya khususnya orang-orang terdekat, apalagi disupport dengan blackmores :)
HapusSaya termasuk pengguna setia Blackmores sejak awal menyusui. Banyak manfaatnya yaaa..
BalasHapusWaahh asyik ya Mba, dari hamil hingga menyusui :)
HapusBlackmores slalu jd vitamin andalanku, trutama di masa pandemi. Multivitamin utk para krucils juga untuk aku dan suami pun dari Blackmores. Tp pas hamil dulu aku ga pake vitamin menyusui di atas, lah aku kena babyblues jugaaa :p. Boro2 nyusuin, nyentuh si bayi aja ga mau. Sampe akhirnya asi berenti sendiri dan mereka mau ga mau lanjut sufor.
BalasHapusTapi Krn adekku bntr LG lahiran, rasanya ini cocok utk kado dia ntr , mungkin aja kali ini dia mau ksh asi ekslusif :D. Anak pertama juga stop tengah jalan soalnya. Nthlaah, rasa2nya aku dan adek2ku agak bermasalah semua mau ngasih asi ini.
Hihihi memang penuh tantangan banget kok Mba, luar biasa perjuangannya, beruntunglah orang-orang yang dapat support penuh, apalagi kalau disupport ama blackmores nih :)
Hapusbener mbak drama menyusui tiap anak aja berbeda, apalagi tiap orang. mbak rey hebat bia melalui itu semua. alhamdulillah skrg banyak multivitamin bs menunjuang nutrisi kita sbg ibu menyusui mbak, slah satunya blackmores ini
BalasHapusAlhamdulillah Mba, betul sekali, blackmores ini amat sangat membantu ibu hamil dan menyusui :)
HapusCerita Mbak Rey membuatku terharu. Terutama pas cerita bagian mengalami baby blues. Saya merinding dan berkaca-kaca. Peluk saya untuk semua ibu-ibu yang berjuang dalam menyusui. Mbak Rey luar biasa bisa melewati semua itu. Syukurlah ya, ada nutrisi dan suplemen yang aman untuk ibu-ibu yang menyusui.
BalasHapusTerimakasih Mba, semoga para busui di luar sana juga bisa semangat melewati perjuangan ibu menyusui, aamiin :)
HapusMembaca tulisan mbak Rey ini, duh pokoknya kudu dibaca sampai tuntas, pasti ada saja yang disajikan dengan hikmah supaya kita harus banyak bersyukur, huhuhu. Keep writing and inspiring mbak Rey.
BalasHapusMakasih SiMbok :*
HapusLuar biasa banget perjuangan seorang ibu yang baru melahirkan itu ya mbak. Makanya orang-orang terdekat harus banget support para ibu yang baru melahirkan karena perjuangannya seluar biasa itu bukan karena manja.
BalasHapusBetul Mba, sayangnya memang kudu lebih sering diedukasi lagi, agar orang-orang mengerti perjuangannya :)
HapusMasya Allah yaa baca cerita MBAK rey pasca melahirkan kok aku yang mewek ya mba... Gak kebayang kalo aku yang ada di posisi itu... Huhuhu... Memang benar adanya bahwa support system setelah melahirkan dan saat menyusui itu perlu dan penting banget... YA allah alhamdulillah masa sulit itu sudah terlewati ya mba Rey, sekarang kakak dan adik sudah semakin besar. Semoga makin sehat ya
BalasHapusAamiin, makasih Mba :)
HapusBetul sekali Mba, support sistem itu penting banget :)
Alhamdulillah ada Blackmores ya Mbak.. Coba dari awal sudah ada ya.. He he..
BalasHapusSaya pernah mengalami seperti Mbak, waktu anak pertamas. Jauh dari orang tua dan usia masih 21.
Alhamdulillah semua terlewati
Masha Allah, Alhamdulillah udah terlewati ya Mba :)
HapusAku mengalami depresi malah setelah anak usia 2 tahun, lepas menyusui mbak. Tiba-tiba merasa tak berguna lagi dan pertumbuhan anak lambat jadi merasa gagal sebagai ibu. Syukurlah bisa terlewati dengan baik... menyusui itu proses romantis-romantisnya sama anak menurutku 💕 syukurlah ada blackmores ini ya
BalasHapusAku sekarang lg nyusui. Kedua putingku lecet pokoknya sakit banget melebihi mules mau lahiran. Mirip2 sakit lagi dijahit vagina..aku hanya bisa melampiaskan rasa sakitku dengan menggigit kain selimut si bayi buat melampiaskan rasa saakit sama gak berhenti solawat. Ya allooh sakit banget. Padahal PD ku udah penuh banget ASI Nya ampe sakit.
BalasHapusI feel you kak, aku pernah merasakan masa2 itu. Bedanya aku justru mengalami baby blues di anak pertama. Yang anak kedua agak santai, karena sudah bisa bayangin yang akan dihadapi. Tapi masalah ASI tetap jadi tantangan di kedua anak.. ya, ASI ku nggak sederas para ibu lainnya. Sudah beli ASI booster aneka macam, tak berdampak.. akhirnya mau tak mau tetap sambung sufor.
BalasHapuskelak kalau ada kesempatan mendapat amanah baby lagi, mau beli blackmores aah biar menyusuinya tambah oke :)