Sama sekali nggak SEO, pun juga nggak ENO *eh, hahaha.
Iya kan, Eno mah judul postnya pendek-pendek, kalaupun seandainya si Eno mau bahas film ini, kayaknya judulnya bakal dia tulis 'NKCTHI'.
Udah, gitu doang, hahaha.
Duh kangen main ke blog teman-teman, apa kabar ya di sana?
Tapi baiklah, masih kita fokus nulis ini dulu.
Iya, selera nonton saya sekarang sungguh ngebosenin, nonton dramaaaaa mulu.
Makanya hidupnya banyakan drama, hahaha.
Tapi nggak tahu kenapa ya? ternyata film drama itu bagus-bagus juga loh, asal kitanya mau nonton dengan serius dari awal, jadi udah bisa merasuk ke dalam cerita film sejak awal.
Kalau enggak?
Dijamin temans, khususnya bukan pecinta film drama nih, bakalan ngorok.
Grok! Grok!
Ya, bermula dari nonton berbagai film drama Indonesia, hingga akhirnya film ini juga menarik hati buat nontoninnya, terlebih beberapa waktu lalu, saya sempat berkali-kali baca reviewnya di blog teman lainnya, saat sedang blog walking.
Sinopsis Lengkap Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI)
Spoiler allert ye!
Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) ini bercerita tentang sebuah keluarga yang terlihat bahagia, karena saat itu istrinya akan melahirkan anak kembarnya.
Dengan penuh kasih sayang dan hati-hati, sang suami, Narendra muda (Oka Antara) mengantar istrinya, Ajeng (Niken Anjani) ke rumah sakit untuk bersalin.
Tak lupa mereka mengajak serta kedua anak mereka, Angkasa dan Aurora.
Dan begitulah, adegan berikutnya sedikit membingungkan, ketika Narendra tampak menahan tangis mendatangi anak sulungnya, Angkasa dan berpesan kalau dia adalah anak sulung, dan dia bertanggung jawab menjaga adik-adiknya, terutama adik bayi yang baru lahir.
Adegan berikutnya, semacam alur nggak jelas, Narendra yang begitu perhatian mengurusin kedua anak mereka, Angkasa dan Aurora.
Lalu ada suara bayi menangis secara terus menerus, sementara Ajeng hanya menangis di kamar mandi.
Jujur, saya kira film ini bercerita tentang Ajeng yang menderita baby blues atau PPD.
Selanjutnya, ada adegan si bayi sudah SD, dan saat pulang sekolah, dia tertabrak kendaraan karena terlalu semangat mengejar mobil ibunya yang datang menjemput mereka.
Ibu yang sedih itu hanya butuh dipeluk, bukan dikatain lemah iman! |
Ibunya sungguh panik dan histeris bagai orang gila.
Dan saya terheran-heran, nih ibunya sakit apa sih, kok ya lebay gini?
Adegan terus berjalan hingga adik bungsunya yang bernama Awan telah gede( Rachel Amanda), dan bekerja di sebuah perusahaan.
Sikapnya yang periang, sedikit ngeyel dan selalu speak up, membuat seniornya kadang kesal padanya.
Suatu hari dia pulang sambil membawa kerjaan, padahal hari itu adalah hari anniversary ayah dan ibunya, dengan sangat menyesal Awan mengatakan kalau tidak bisa ikutan pergi ke acara makan malam di luar, sehingga yang pergi hanyalah Angkasa (Rio Dewanto), Aurora (Sheila Dara) dan ayah ibunya.
Suatu hari dia pulang sambil membawa kerjaan, padahal hari itu adalah hari anniversary ayah dan ibunya, dengan sangat menyesal Awan mengatakan kalau tidak bisa ikutan pergi ke acara makan malam di luar, sehingga yang pergi hanyalah Angkasa (Rio Dewanto), Aurora (Sheila Dara) dan ayah ibunya.
Sayangnya di tengah jalan mereka nyaris saja menabrak kucing, dan akhirnya diputusin nggak jadi dinner di luar, malah pulang untuk dinner di rumah sambil membantu kerjaan Awan tentunya.
Dari situ saya mulai menangkap ceritanya, kalau memang si Awan ini memang anak bungsu yang disayang banget oleh ayahnya.
Dia bahkan dipaksa harus dijemput kakaknya, Angkasa ke kantor, namun dengan segala rayuannya, Angkasa akhirnya setuju menjemput Awan di stasiun saja, dan Awan pulang naik KRL saja.
Lalu di kemudian hari ayahnya tahu, ketika Awan pulang malah ketabrak (lagi), beruntung hanya tangannya yang keseleo dan lecet-lecet.
Ayahnya marah besar, dan memarahi Angkasa, namun dibelain Awan, karena itu memang kesalahannya yang memaksa kakaknya cukup menjemputnya di stasiun saja.
Belum cukup dengan ketabrak, Awan juga merengek ikut Angkasa yang memang bekerja di dunia event. Dan malam itu dia akhirnya bertemu seorang pemuda bernama Kale yang mengajarinya tentang kebebasan.
Sejak saat itulah Awan jadi seorang anak yang pemberontak, tidak lagi menghiraukan kata-kata ayahnya yang melarangnya bergaul dengan kale.
Karenanya, ayahnya malah marah pada Angkasa dan menuduhnya tidak mampu menjadi kakak yang baik buat menjaga adiknya.
Puncaknya, ketika Aurora mengadakan pameran seni karyanya, dan ayah, ibu serta kakaknya, Angkasa datang, demikian pula Awan yang meski telat tetap datang.
Ayahnya makin marah besar padanya, dan mereka malah bertengkar hebat di pameran tersebut sehingga pamerannya bubar.
Aurora kesal dan mengusir mereka, Angkasa yang juga sudah tidak tahan dengan sikap ayahnya akhirnya membongkar semua kejadian masa lalu, yang bikin mereka seperti berbahagia dengan topeng.
Ternyata, sewaktu lahir, kembar Awan meninggal, dan Narendra yang merasa ingin melindungi Ajeng, langsung memakamkan anak kembaran tersebut, tanpa sama sekali sempat dilihat bahkan diketahui oleh Ajeng.
Bukan hanya itu, untuk melepas semua kesedihan, Narendra membuang semua benda yang bisa mengingatkan mereka pada kembaran Awan.
Beruntung Ajeng sempat menyimpan sepasang kaus kaki yang memang disiapkan buat kembaran Awan.
Narendra hanya ingin melindungi keluarganya mati-matian.
Dia ingin agar Ajeng kembali bahagia, tidak bersedih, demikian juga anak-anak lainnya.
Narendra sebenarnya lelaki yang baik, bahkan teramat baik.
Meskipun dia berasa dari keluarga tidak mampu, sementara Ajeng adalah anak orang berkecukupan, akan tetapi dia telah berjanji untuk selalu membahagiakan Ajeng dan semua anak-anak mereka dengan mati-matian.
Itulah mengapa, Narendra selalu ingin memastikan baik istrinya, Ajeng, maupun anak-anak mereka selalu berkecukupan, tidak pernah bersedih sedikitpun.
Sayangnya Narendra lupa, kalau manusia juga kadang butuh merasakan sedih agar tahu makna bahagia itu sendiri.
Demikianlah, semua anak-anak mereka akhirnya memilih kabur dari rumah, selain Aurora yang memang pendiam sejak kecil.
Angkasa lalu memilih tinggal di rumah kekasihnya, sementara Awan mencari Kale, lalu menanyakan hubungan mereka.
Sayangnya ternyata cinta Awan tidak disambut oleh Kale, dan hanya menganggapnya teman meski mesra.
Di akhirnya, Ajeng akhirnya bangkit, memberanikan diri menyetir mobil untuk menjemput anak-anaknya satu persatu, lalu meminta anak-anaknya memaafkan ayahnya.
Karena sesungguhnya ayahnya tidak sepenuhnya salah, hanya saja ayahnya terlalu ingin melindungi mereka semua dari kekurangan ataupun kesedihan.
Review Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI)
Jujur awal nonton film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI), rasanya pengen bobok aja saking bosannya. Apalagi memang alurnya tuh kayak maju mundur meski nggak sepanjang film.
Tapi karena saya nggak ngerti dari awal ceritanya, jadinya saya terbingung-bingung nontonnya.
Ini cerita tentang apa sih?
Apa tentang baby blues?
Atau apa?
Nanti terakhir baru saya ngeh apa sih yang mau diceritakan.
Aneh juga ya, padahal saya baca berkali-kali reviewnya di beberapa postingan teman, tapi nggak ngeh aja gitu :D
Ternyata film ini diadaptasi oleh buku terlaris karya Marchella FP, di mana berisi curahan hati banyak orang. Keren juga ya, sebuah cerita yang berbeda bisa dikompilasi jadi film yang berkesinambungan.
Quotes NKCTHI di instagram selalu mendapatkan banyak like.
Larisnya buku ini ternyata menarik perhatian sutradara sutradara Angga Dwimas Sasongko.
Dan didukung oleh para aktor dan aktris terkenal seperti Rachel Amanda, Rio Dewanto, Sheila Dara, Donny Damara, Susan Bachtiar, Chicco Jerikho, Oka Antara, Niken Anjani, Agla Artalidia, Umay Shahab, Muhammad Adhiyat, Sinyo Nayla Denny Purnama, Alleyra Fakhira Kurniawan, Syaqila Afiffah Putri serta Ardhito Pramono.
Yang menarik buat saya adalah, pemainnya yang berganti, ketika Narendra muda dan Narendra tua yang diperankan oleh Donny Damara.
Alih-alih memakaikan make up jadi tua ke Oka Antara yang berperan sebagai ayah maupun Niken Anjani sebagai ibu, malah ditukar dengan pemain lain yang usianya sepadan dengan cerita.
Untuk adegan dan aktingnya, yang bikin saya ikutan mewek tuh, saat Ajeng menangis di kamar mandi dan membiarkan bayinya menangis.
Saya semacam dejavu keingat saya pernah seperti itu, dan sedihnya nggak ada orang di rumah selain saya dan si bayi, huhuhu.
Lalu adegan ayahnya, Donny Damara yang menangis sesenggukan karena sedih merasa gagal jadi ayah, karena semua hal yang dia usahakan sekuat mungkin, malah menimbulkan perpecahan di keluarga yang sangat dicintainya.
Mengenai akting si Rachel, mungkin karena sering liat dia akting di sinetron kali ya, jadinya terasa B aja sih (menurut sayah!).
Justru yang kuat tuh karakter si Aurora, si anak nomor tengah yang paling berbakat, tapi juga lebih diam, lebih sering memendam perasaannya.
Over all, saya memberi nilai 4 dari 5 untuk film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) ini.
Makna Dan Pesan Dari Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI)
Ya meski penilaian saya standar, dibanding beberapa film drama Indonesia lainnya yang pernah saya tonton, tapi banyak juga loh makna dan pesan dari film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) ini, di antaranya:
- Kurang lebih mirip dengan film Ode To My Father, bahwa anak sulung sama sekali tidak bisa dipaksa bertanggung jawab terhadap adik-adiknya. Bukan salahnya jika dia terlahir duluan, terlebih hanya karena terlahir duluan, anak sulung dipaksa menanggung beban berat meski usianya masih kecil. Seperti Angkasa yang sejak adik bungsunya lahir, dia dipaksa ayahnya untuk bisa menjaga adik-adiknya, padahal usianya saat itu masih terlalu kecil.
- Meski perasaan sedih itu nggak asyik, tapi berilah waktu bagi seseorang untuk menikmati kesedihannya, manusia bukanlah robot yang bisa dipaksa harus bahagia terus. Lagian, kesedihan sesungguhnya ada agar manusia bisa menikmati kebahagiaan. Jadi seharusnya Narendra memberikan ruang buat Ajeng untuk bersedih melepas kehilangannya.
- Anak-anak, meski lahir dan tumbuh dengan penuh tanggung jawab serta membebani orang tuanya, bukan berarti mereka nggak punya hal untuk hidupnya sendiri, seperti Awan yang selalu saja dilindungi oleh ayahnya.
- Wanita seharusnya bisa memetakan hatinya terhadap sebuah perhatian, karena tidak semua perhatian itu berawal dari cinta yang bisa dimiliki, seperti Awan yang jatuh cinta pada Kale karena perhatian Kale, namun ternyata Kale tidak membalas rasanya.
- Lelaki baik, kadang terlalu mengekang, tapi sesungguhnya itu adalah refleksi cintanya kepada orang-orang terkasihnya, seperti Narendra yang begitu ingin melindungi keluarganya, tanpa dia sadari kalau sikapnya malah bikin orang-orang tercintanya menjadi terluka.
Dalam penilaian saya, itulah makna dan pesan yang saya petik dari film ini, entah sama dengan penilaian orang lain.
Karena berbeda dengan sudut pandang saya yang berpusat pada sikap ayahnya yang over protektif, beberapa orang malah menilai film ini adalah tentang rahasia sebuah keluarga.
Demikianlah review dan sinopsis lengkap film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) ini, ada yang belum nonton?
Sidoarjo, 6 September 2020
Gambar : akun IG @filmnkcthi
Aku udah nonton d bioskop (sendirian!) awal thn 2020 waktu corona blum menyerang.
BalasHapusYap... Pilemnya agak maksa sih, menurutqu qkqkqkq.... Tapiii mayan hepi bisa lihat muka ardhito pramono segede layar bioskop
Nah iya Mba, pas awal tahun ini ya tayangnya :D
HapusSoalnya bukunya aslinya kumpulan curhatan gitu, jadinya alurnya bikin ngantuk, tapi bagus sih maknanya :D
Walaupun sudah dijelaskan oleh mbak Rey, baik sinopsis dan review nya tapi kok aku masih ngga ngeh, ini film tentang apa sih? Apakah tentang rahasia keluarga yang tampaknya bahagia ataukah tentang seorang ayah yang over protective ataukah tentang lainnya.
BalasHapusSaya belum nonton filmnya jadinya tidak tahu. Tapi waktu awal rilis cukup heboh juga sih beritanya. Singkatan NKCTHI juga cukup tren saat itu seperti Nanti kita cerita tentang harga ikan buat unik unik, nanti kita cerita tentang hantu Indonesia kalo penggemar horor.:D
Satu lagi kekurangan film ini yaitu ngga ada wanita cantik yang punggungnya bolong mbak.:D
Kaboorrrr
Lho, aku nulis nanti kita cerita tentang harga ikan buat ibuk ibuk kok jadinya unik unik.
HapusApa blog ini ada penunggunya.😱
Aku udah nonton film ini dan aku merasa kasihan dengan anak kedua yang sering terabaikan. Dan si bungsu juga kasihan karena cuma dianggap teman tapi mesra aja sama gebetannya.
HapusAku udah nonton film ini dan aku merasa kasihan dengan anak kedua yang sering terabaikan. Dan si bungsu juga kasihan karena cuma dianggap teman tapi mesra aja sama gebetannya.
BalasHapusAku juga seperti kak Siti. Saat menonton film ini, aku malah lebih merasa kasihan dengan anak kedua. Dan kelihatannya sang bapak lebih sayang ke anak bungsunya.
HapusEmosi semua pemainnya keren tapi aku lebih suka akting aurora juga, seperti kal Rey 😁.
Awal-awal juga ngerasa bosan sih tapi overall filmnya bagus 🤭
awal muncul iklan film ini jelas bikin penasaran, judulnya panjang beutt
BalasHapusngomong-ngomong, judulnya beneran nggak ENO banget ya,hahahaha nemu aja mbak rey. aku mikir lho tadi, nggak SEO, tapi belakangnya ENO,singkatan apa ENO ini, ternyataa...
mbak tamara karen eno pasti ketawa nih
aku nonton ini berdua sama temen, ehh temen kayaknya juga sama kayak mba rey, pengen bobok sepanjang film wkwkwk. aku aja nonton kayak mikir berat sambil nebak nebak soal kejadian si Ajeng ini, kemudian apa yang disembunyikan sama narendra, dan ternyata udah hampir diseparuh cerita, aku baru tau kalo awan punya kembaran. di akhir akhir aja memang agak nguras emosi
dan beneran nih karena alur ceritanya yang maju mundur, otak perlu extra perhatian mikir sama jalan ceritanya.
sampe aku mikir, kalaupun ada sih, misal keluarga kayak gini, yang anak kedua aktingnya memang oke, pendiam dan kayak sosok misterius, apa apa dipendam, meskipun ke adiknya (awan) kadang gimana gitu cara liatnya, terakhir akhir ceritanya si aurora udah mulai terbuka dan hepi karena mau disekolahkan ke luar negeri
tumben aku masih inget jalan ceritanya hahaha
wakakakaka, nah loh! katanya sambil tidur, tapi jalan ceritanya ingat ya, sebenarnya bagus sih, cuman terlalu apa ya, selow gimana gitu ya :D
HapusJudul filmnya kayak judul sinetron panjang banget.. apakah durasi filmnya sepanjang judulnya?
BalasHapusHahaha, itu judulnya trend banget loh, dia ada punya IG yang isinya quotes receh tapi jleb
HapusSaya mengalami apa yang dirasakan Angkasa (sulung) dan sekarang mulai menjalani posisi sebagai Narendra (bapak).
BalasHapusDulu, kedua orang tua saya bekerja, sehingga tanggung jawab menjaga dan merawat adik sebagian dilimpahkan kepada saya. Sebenarnya ada asisten rumah tangga, tapi untuk beberapa hal, saya tak mau adik-adik saya terlalu dekat dengan asisten. Terutama dalam hal komunikasi. Saya tak terlalu suka kalau saat asisten ngobrol dengan asisten di sebelah rumah, adik saya ikut mendengarkan di sana. Maka saya ajak main.
Tapi saya hampir tidak pernah merasa tidak diperlakukan adil, walaupun memang benar, kadang kesal rasanya saat sedang bermain, lalu disuruh mengantar adik berangkat sekolah atau les dan menjemputnya lagi.
Sekarang saya sedang dalam proses belajar menjadi bapak. Seting juga apa yang saya pertinbangkan atau putuskan dalam mendidik anak, tidak disetujui oleh istri.
Maka komunikasi yang terbuka adalah yang paling tepat. Niat baik kita, kalau tidak disampaikan secara jelas maksud dan tujuannya, bisa dipikir atau dipandang salah oleh orang lain. Seperti yang dilakukan Narendra, niatnya baik untuk melindungi keluarga.
Akan lebih baik kalau dikomunikasikan kepada seluruh anggota keluarga dengan baik juga.
Sejujurnya, masalah komunikasi ini ya yang jadi biang masalah segala masalah ya.
HapusKarena dengan komunikasi, terutama yang terbuka dan asertif, akan menyatukan semua pendapat yang disetujui bersama
Yang saya notice adalah karena ini adaptasi lepas, jadi menurut saya tidak akan banyak pengaruhnya pada ekspektask pembaca. Saya belum baca bukunya, tapi film ini cukup menarik untuk saya. Dengar-dengar, spin-off Kale sedang digarap
BalasHapusKalau baca-baca, banyak juga yang berekspektasi lebih mengingat bukunya juga viral kan.
HapusIya, sayang pemainnya udah ditahan karena narkoboy hehehe
Udah nonton waktu bulan Februari, bahkan nungguin banget filmnya dari 2019, soalnya ngikutin IG sama punya bukunya juga. Nontonnya sampe sesenggukan. huhu.. Suka banget sama aktingnya Aurora, suka sama OST-nya juga. NKCTHI ini sekarang malah udah ada tamannya lho. Dari buku jadi banyak proyeknya, luar biasa sih menurutku.
BalasHapusIya,keren banget sih NKCTHI ini :)
HapusWaktu itu sempet pengen nonton Rey, soalnya ada si Rio Dewanto. Tp baca beberapa review, banyak juga yg bilang filmnya bosenin 😅. Dan mungkin gara2 terpengaruh itu aku jd ga terlalu niat lagi untuk nonton.
BalasHapusJustru pas tau ada bukunya, jujur aku LBH tertarik cari si buku 😁. Mungkin dengan buku, aku LBH bisa menangkap ceritanya. Biasa selalu gitu, aku LBH ngerti pas baca bukunya, drpd nonton filmnya
Hahaha, filmnya terlalu apa ya, bagus tapi datar gimanaaa gitu :D
Hapus