Itu adalah salah satu judul dari buku yang sering saya baca, kalau lagi rajin sih, hahaha.
Sejujurnya, sejak kecil buku favorit yang paling sering saya baca adalah novel, novel apa aja deh, asal ada percakapannya.
Tapi entah mulai kapan ya, tiba-tiba saja saya (juga) menyukai buku-buku motivasi, a la Dale Carnegie, John C Maxwell dan semacamnya.
Biar kata bacanya sesuka hati sih, dan kebetulan sejak Sabtu kemaren, mungkin karena sering main ke blognya mama Thessa, jadinya saya mulai tergerak buat meluangkan waktu buat melakukan salah satu hobi yang telah lama saya tinggalkan itu, yaitu membaca buku.
Dan saya suprise banget, Sabtu kemaren, saya menghabiskan 2 jam untuk membaca sebuah Novel, meskipun disambi mulu ngeladenin celoteh si adik yang minta ini itu.
Dan setelah selesai baca novel tersebut, saya malah tergerak buat membuka-buka buku lainnya, salah satunya ya buku si Dale Carnegie ini, dan salah satu judul dalam bukunya, 'Petunjuk Menikmati Hidup dan Pekerjaan', yaitu
"Ingat, Orang Tidak Akan Menendang Mereka Yang Berkedudukan di Bawah".
Tantangan Saat Berada Di Atas
Mungkin saya tidak akan membahas tentang melulu yang dikatakan oleh si Dale, di mana judul tersebut mungkin lebih ditekankan buat orang-orang di dunia kerja.
Namun, saya jadi ingin membawa kutipan tersebut untuk seluruh kehidupan ini.
Di mana, kita kadang begitu mupeng bahkan sampai merana kepada kehidupan dan pencipta-Nya, bertanya-tanya,
"Kapan ya saya seperti dia?"
Dia yang terlihat sukses, bahkan di usianya yang mungkin di bawah kita.
Kenapa kita enggak atau belum sesukses dia ya?
Mengapa dia udah di atas, sementara kita masih di bawah melulu.
Kan juga pengen gitu kita bisa seperti orang-orang di atas kita.
Yang terlihat lebih sukses, lebih segalanya dari kita.
Tapi ada beberapa hal yang kita lupakan, dan yang paling memungkinkan menjadi jawaban mengapa kita belum bisa sampai di posisi orang yang kita inginkan.
Yaitu, bahwa menjadi seseorang di atas itu, ibarat pohon, yang semakin tinggi, ya semakin banyak angin menerpa, tantangan menghadang.
Dan tidak semua orang mampu menghadapi hal tersebut, kecuali memang dia menerima, kalau memang keadaannya seperti itu, bahwa orang cenderung akan menjatuhkan siapapun yang ada di atasnya, bahkan di depannya.
So, saat kita berada di atas, jangan lupa siapkan pertahanan dari tendangan orang-orang yang biasanya memang berada di bawah kita, yang iri sama kita.
Bagaimana bisa kita menghadapi semua itu?
Jika untuk hal-hal sederhana aja kita udah baper?
Kayak si Rey ini, yang bapernya minta ampun.
Eh bentar, saya mah hanya ngaruh baper sama suami dan anak-anak sih ya
Kalau ama yang lain, selalu berlaku cuek is da best!
Mungkin karena anak-anak dan suami adalah high priority kali ya, jadinya selalu menghadirkan rasa baper, lebih dari hal lainnya.
Kritik Yang Tajam Jadi Cara Orang Menendang Yang Di Atasnya
Salah satu hal yang paling sering dihadapi banyak orang adalah, kritikan pedas.
Bukan hanya orang yang berada di atas dan publik figur sih, orang-orang 'biasa' juga mengalami kok.
Hanya saja tergantung lingkarannya.
Semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin luas lingkaran orang yang bakal mengkritiknya yang kebanyakan sih bertujuan untuk menjatuhkannya.
Sebagai ibu rumah tangga misalnya, lingkarannya ya sebatas keluarga dan tetangga.
Seorang IRT yang memutuskan eksis di medsos ya kudu siap-siap juga dengan tambahan lingkaran orang-orang yang bakal mengkritiknya.
Kritikan memang tidak selamanya buruk, ada juga yang benar-benar membangun, namun tidak dipungkiri, ada juga eh bahkan banyak juga yang memang punya misi untuk menjatuhkan.
Karenanya, kita kudu siapin mental banget.
Karena saat mental kita tak siap menghadapi semua kritikan tersebut, lalu kita menangkap umpan kritikan yang memang bertujuan menendang kita tersebut.
Karenanya, benar banget apa kata si Dale Carnegie,
"Ingatlah, bahwa kritik yang keras/tidak benar, sering kali adalah pujian yang tersembunyi. Ingatlah bahwa tak seorangpun yang akan menendang mereka yang kedudukannya di bawah"Kata-kata tersebut, selain mengatakan betapa banyaknya tantangan yang bakal kita hadapi saat berada di atas, pun juga sebagai jawaban bagi kita saat ada seseorang, yang mungkin secara apa pandangan kita, dia udah di atas.
Tapi masih aja sering mengkritik dan mencari celah atas kesalahan kita.
Termasuk para netizen tuh yang gak ada akhlak, kata anak muda zaman now, hahaha.
Sesungguhnya, orang-orang demikian, hanyalah orang yang diam-diam memuji kita, kagum pada kita, cuman gengsi untuk mengakuinya *eh, hahaha.
So, nggak perlu sedih apalagi depresi, jika ada orang yang selalu bikin kita keki, selalu cari-cari masalah, selalu ingin menjatuhkan kita.
Sesungguhnya, orang-orang demikian, hanyalah orang yang diam-diam memuji kita, kagum pada kita, cuman gengsi untuk mengakuinya *eh, hahaha.
Percayalah, orang-orang tersebut hanya gagal move on saja, dari kekagumannya terhadap kita.
So, cuek aja, hahahaha.
How about you, temans?
How about you, temans?
Sidoarjo, 26 Oktober 2020
Sumber : Buku 'Petunjuk Menikmati Hidup dan Pekerjaan' by Dale Carnegie dan pengalaman pribadi
Gambar : Canva edit by Rey
angin di atas memang lebih kencan dari angin yang ada di bawah, olh karena itu jangan lupa pakai jaket agar tidak kedinginan, wkwkckk
BalasHapusHahhahaa, biar ga masuk angin juga ya :D
HapusKalo diatas banyak disirikin, banyak yang berusaha menjatuhkan kita baik dengan cara nyinyir atau dengan cara halus yaitu memuji biar kita lupa diri terus terjatuh.
BalasHapusTapi kalo dibawah juga ngga enak, tetangga pada cuek, bahkan mau pinjam uang juga susah karena takut ngga dibalikin duitnya.
Belum lagi kalo ngadain selamatan yang datang sedikit karena tahu lauknya seadanya. coba kalo orang kaya, pada berbondong bondong kesana karena lauknya enak bahkan tanpa diundang.🤣
Nah iya ya, muji hingga kita jadi lupa diri, terus ambruk, ini lebih bahaya. biasanya menusuk dari belakang :D
HapusHahaha, kalau di bawah memang kadang nggak terlihat ya, dunia memang lucu :D
Memang menarik buku motivasi menikmati
BalasHapushidup dan pekerjaan karya Dale Carnegie.😊😊
Yaa yang namanya hidup pasti akan ada yang namanya Perubahan. Meski terkadang kita tidak tahu kapan waktunya, Dan terkadang sebagai manusia banyak yang ingin merubahnya sendiri, Sehingga sering terjadi sebuah keinginan yang berlebih dalam hidup.😊😊 So Kalau kita mampu Noproblem, Kalau tidak akan jadi bumerang untuk kita sendiri..😊😊
Benar tuh kata Engko Kuanyu Angin diatas Selalu lebih kencang dari angin yang dibawah.😊 Lalu mapukah kita bertahan dalam kedinginan atau akan terlempar kebawah akan Dahsyatnya terpaan Angin itu sendiri.😊
Inti dari semua belajarlah seperti ilmu padi makin berisi makin merunduk..😊
Iyalah orang keberatan isi pasti merunduk.🤣🤣🤣🏃🏃🏃💨
Hahahaha, bisa juga terlempar bukan karena kita ditendang orang ya, karena diterjang angin :D
Hapusmemang lebih asyik ilmu padi, jadi biar diatas selalu menunduk, jadi sulit dijatuhkan :)
kadang kritikan yg keras juga bisa membangkitkan semangat kita loh untuk membuktikan nya bahwa kita bisa, tpj tergantung pribadi orng nya sih gimna
BalasHapusNah iya, kalau mental udah kuat, kritikan malah bikin makin maju.
HapusAsal jangan jadi dendam aja, menurut saya, dendam apapun namanya, biar kata positif, tetap nggak baik, karena pas udah kecapai, kadang jadinya dia orang sukses yang berhati dingin :D
Pertama, aku ingin mengucapkan selamat kepada Kak Rey karena akhirnya bisa kembali membaca buku. Selamat Kakak 🥳
BalasHapusAku suka sekali dengan kutipan yang Kak Rey ambil dan bahas kali ini. Sekaligus jadi reminder juga untukku di saat orang-orang banyak bad mouth terhadap kita, bisa jadi itu karena kita sedang berada di atas mereka sehingga mereka iri. Wah~ tulisan Kak Rey kali ini jadi memberi pewahyuan untukku mengubah kata-kata negatif jadi positif nih 🙈. Terima kasih atas pengingatnya ya, Kak! 🥰
Awww.. tengkiuuu, Lia juga inspirasi banget dalam hobinya membaca yang nggak pernah terlalui :D
HapusMenginspirasi banget dan menyemangati saya jadi mau rajin baca lagi :D
sependapat sama kritikan yang pedas bisa dijadikan senjata untuk menjatuhkan seseorang dengan kedudukan yang tinggi. Soalnya ada ini. semakin dia dibuat ga betah, ga bertahan, akhirnya depresi dan kalah
BalasHapusada lagi yang trend mbak, yang soal komen komen netijen itu, katanya "kelakuan dajjal bla bla..." lagi trend nih :D
Nah iya Mba Inun, di dumay, kalau nggak kuat mental tuh bahaya :D
HapusWuaaa senangnyaaa bisa menebar racun membaca Mba Rey 😍😍 Makasi ya Mba Rey udam mention akuu. Muaachh 😘😘
BalasHapusBtw, Pasti seru yaa Mba, mulai menikmati membaca kembali setelah sekian lama..
Setuju bgd dg bahasannya Mba rey. Kadang kita liat kok orang2 hidupnya enak, pdhal kita ga tau apa aja cobaan n perjuangannya. Kayak kata Mba Rey, ibarat pohon, yang semakin tinggi, ya semakin banyak angin menerpa, tantangan menghadang..
Aku jd penasaran deh sama buku 'Petunjuk Menikmati Hidup dan Pekerjaan' nya. Jd pengen baca jugaa 😍
Terimakasih juga terus meracuni pembaca untuk gemar membaca di blognya yaaa :)
HapusNah iyaaa, bacaan saya seringnya nggak asyik nih, terlalu serius, tapi seringnya buku-buku begini, membangun semangat banget buat saya :)
Iya mbk, betul banget. Makin tinggi kedudukan seseorang, makin sukses dia, maka makin banyak netijen berhujat ria. Jadi kudu tahu, kudu siapin mental supaya nggak gampang down.
BalasHapusSaya pribadi, misal nih, kalau suatu hari sukses dan ada yang kritik kok kayaknya bakal baper ya...
Apakah itu sebabnya saya belum sampai kesuksesan yang saya mau, karena Allah tahu saya belom siap🤔
Hem...
wajar itu say, lama-lama juga jadi ga baper lagi kok :D
HapusAku sih mikirnya simple aja. Pas aku msih memegang cabang, dan bertanggung jawab dengan anak2 buahku, aku slalu anggab keberhasilanku itu Krn kerjasama team, bukan hanya hasil kerjaku. Artinya aku ga mungkin menendang mereka di bawah, Krn aku bakal jatuh kalo ngelakuin itu :). Even buatku OB kantorpun punya andil utk membantu perusahaan achieve targetnya. Jadi tetep buatku mereka team dan hrs disupport.
BalasHapusBudaya sikut2an akupun tau kok ada di dalam setiap perusahaan . Tapi aku memang ga pernah kepengin seperti itu. Bisa jadi karena aku ga ambisius Rey. Aku kerja sebaik mungkin, tp bukan utk tujuan mencapai posisi setinggi-tingginya. Lebih karena rasa tanggung jawab sih. Mungkin Krn itu kolega2 yg selevel Ama aku, ga terlalu pgn nyikutin aku, Krn mereka tau aku ga berbahaya buat posisi mereka :p. Aku ga ngejar posisi tinggi yg mereka incer :D.
Lagian capek Rey kalo main sikut2an ato tendang2 sesama gitu. Berasa di sekeliling kita semuanya adalah musuh ga sih :p. Bawaan trus2an curiga, trus2an atur strategi gimana ancurin yg dibawah dan di samping :p.ga bahagia amat itu idup :p hahahaha
Biasanya semakin tinggi semakin kencang ditiup angin😊
BalasHapusDisetiap tempat/perusahaan, ada saja org yg iri terhadap keberhasilan org lain. Bahkan bikan saja di dlm dunia kerja, tapi, didlm dunia bisnispun persaingan sangat ketat.
Saling sikut. Saling menjatuhkan.
Di perusahaan yg kami [aku n suami] kelolah pun demikian. Jika memperhatikan para karyawan kami, mereka suka ada yg saling menjatuhkan [istilahku cari muka].
Karyawan yg seperti ini aku paling ngak suka.