Taman Asmaul Husna Masjid Al Akbar Surabaya

Selama pandemi ini, udah berbulan-bulan saya dan anak-anak nggak keluar rumah, udah karatan rasanya di rumah. Sampai akhirnya ke Taman Asmaul Husna di Masjid Al Akbar saja.

Terlebih di rumah sering merasa stres hingga mendekati depresi.

Alhasil, nggak tahan juga untuk keluar rumah, meskipun kudu memilih tujuan yang benar-benar lebih aman.

Kalau biasanya memang ke mall.

Tapi, sejujurnya saya masih parno ke mall, karena di mall kan udaranya nggak selepas kayak di luar.

Terlebih dengan bermunculannya isue di mana banyak klaster bermunculan dari tempat-tempat tongkrongan tertutup, sungguh bikin makin parno.

Dan begitulah, beberapa minggu lalu, kami keluar menuju ke Surabaya, tujuannya adalah bermain di taman-taman di Surabaya.

Semua pasti tahu, kalau taman di Surabaya itu banyak dan ramah anak.

Terlebih, udaranya lebih terbuka, menjaga jarak dengan lainnya, jadi lebih mudah.

Beda dengan di mall, yang cenderung lebih tertutup.

Akan tetapi, setelah sampai di Taman Pelangi, ternyata tutup dong.

Kami nggak putus asa, segera ke Taman Bungkul, dan setelah sampai, astagaaa, sama aja dong, masih tutup juga.

Dan begitulah, kami akhirnya bermuara di mall.

Menemukan Taman Yang Buka Di Surabaya, Taman Asmaul Husna

Suatu sore, kami keluar jalan-jalan lagi, kali ini tanpa tujuan, dan karena udah menjelang magrib, saya mengusulkan sekalian menanti magrib di masjid Agung atau masjid Al Akbar Surabaya.

Sejujurnya, sejak dulu, kegiatan menanti magrib di masjid Agung tersebut adalah favorit kami, biasanya sambil menanti waktu sholat, saya bisa ngaji, dan anak-anak bisa bermain sejenak di sana.

Tapi, di masa pandemi seperti sekarang, rasanya agak parno melakukan hal tersebut, jadinya kami putuskan menanti di luar aja, dan ternyata...

Ada taman kece di salah satu sudut lokasi masjid tersebut.

Namanya Taman Asmaul Husna, tempatnya bersih, dan cocok buat bersantai mengajak anak-anak bercengkrama di situ.

Kebetulan saat ke situ, suasananya sepi, namun menjelang Magrib semakin dekat, ternyata taman tersebut jadi ramai banget.

Untuk masuk ke taman tersebut, tenang saja, nggak perlu bayar kok, dan tak perlu khawatir dengan adanya virus, selama selalu menggunakan masker, dan rajin mencuci tangan, insha Allah semua akan baik-baik saja.

Terlebih, di sekitar taman tersebut terdapat washtafel buat cuci tangan, lengkap dengan air bersih mengalir dan sabun buat membersihkan kuman yang mungkin tidak sengaja menempel pada tangan.

Asyiknya lagi, keran yang ada di operasikan sedemikian rupa, sehingga tidak perlu menyentuh tangan, cukup dengan menginjak tuas di kaki, keran air dan sabunnya jadi auto terbuka.

Ngapain aja sih di taman Asmaul Husna?

Banyak sih ya, asal nggak pacaran aja terutama buat yang bukan mahromnya, hahaha.

Anak-anak bisa belajar tentang tauhid, belajar rukun Islam, dan semacamnya, karena di sana ada:

• Pilar rukun Islam
• Pilar Asmaul Husna
• Pilar Wali Songo
• Pojok kajian
• Diorama tafsir digital
• Sudut mualaf

Meskipun demikian, taman Asmaul Husna di Masjid Al Akbar ini belum kelar sepenuhnya, masih ada beberapa yang akan dibangun kemudian, salah satunya adalah sudut mualaf.

Bukan hanya anak-anak bergembira bisa merasakan udara segar dan bebas berlarian di taman, para orang dewasa dan remaja juga bisa sekalian narsis berfoto-foto di berbagai sudut taman yang dirancang dengan instagramable.

Atau bisa beli oleh-oleh di salah satu kios yang ada di dekat pintu masuk taman, ada berupa snack, maupun masker dan semacamnya.
Akan tetapi, setelah beli snack, nggak boleh dimakan di taman ya, entar kotor dong penuh sampah.

Dan tenang aja, di samping kios tersebut di sediakan tempat duduk buat ngemil kok.

Oh ya, saya nggak tahu sih taman ini buka sampai malam atau enggak, karena saat menjelang Magrib, petugasnya bakal datang meminta semua pengunjung untuk segera keluar dan bersiap sholat berjamaah di masjid, dan setelah itu pintu taman ditutup.

Karena kami, langsung pergi setelah sholat Magrib, jadinya nggak tahu apakah setelah Magrib tamannya buka kembali.

Fakta Bahwa Banyak Taman Dan Musium Se Surabaya Masih Tutup

Sebenarnya saya nggak habis pikir, mengapa ya taman-taman di Surabaya masih pada tutup? khususnya di taman yang memang ada petugasnya.

Karena bahkan di mall atau tempat-tempat lainnya, suasana udah nyaris seperti normal.

Di mall-mall kaum menengah, kayak Royal Plaza dan Surabaya Plaza, semacam nggak kenal yang namanya social distancing.

Biar kata udah ada keterangan tentang hal itu, tetap saja orang-orang suka banget ndusel saat antri.

Tempat makan di pinggiran jalan, apalagi.

Bukan hanya nggak ada jarak sama sekali, bahkan orang-orang malas pakai masker, mungkin gerah kali ya.

Minggu kemarin, kami iseng keliling, maunya sih cari taman buat main, eh yang ada semua taman yang kami lewati pada tutup dikasih semacam tali gitu.

Baik taman Pelangi, Taman Bungkul, Taman Suroboyo, bahkan lokasi tugu pahlawan pun masih ditutup.

Apalagi musium-musium.

Padahal kemaren pengen banget ngajak anak-anak ke musium, terlebih pas banget kan waktunya di bulan Pahlawan ini, alias menyambut 10 November.

Kalau dilihat-lihat, memang cuman wisata milik swasta yang sudah buka, seperti kebun binatang Surabaya.

Biar kata pihak KBS telah menerapkan banyak protokoler kesehatan, misal tidak diperbolehkan mengajak anak di bawah tinggi badan 100cm, serta ibu hamil dan lansia.

Kenyataannya? bahkan yang bawa bayipun bisa masuk, etdaahh...

Mana ramainyaaa minta ampun.

Nggak tahu deh, apakah itu dampak dari terbatasnya tempat rekreasi yang sudah buka, atau memang habbit kebanyakan orang yang nggak takut mati *eh.

Apapun itu, mari cintai diri sendiri, dan lindungi keluarga kita dengan tetap MEMAKAI MASKER YA!

Lagian, nggak ada virus corona aja, udara Surabaya itu nggak sehat tauk, pakai masker mah meminimaliskan menghirup udara kotor, begituh.

So, temans udah ke mana aja nih setelah akhirnya berbulan ngendon di rumah aja?

Sidoarjo, 7 November 2020

Sumber : pengalaman pribadi

Gambar : dokumen pribadi