Jawabannya adalah, karena saya mengelola personal blog.
Iya, mengelola personal blog itu asyik banget.
Karena kita bahkan tidak butuh banyak riset mendalam, yang mana sebenarnya udah ada di web atau blog lainnya, dalam menulis sebuah blogpost.
Yang saya lakukan sangat simple, cukup mikirin apa yang ingin saya curhatin, dan di kombinasi dengan hal-hal yang saya baca dari berbagai sumber, sehingga curhatan saya, tidak melulu cuman curhat tak berfaedah saja.
Ye kan, menulis di blog itu bakalan terasa sangat mudah, kalau kita menuliskan sebuah hal yang amat sangat kita kuasai.
Dan hal apa sih yang paling kita kuasai, selain pengalaman kita?
Iya nggak?
That's why, saya bilang kalau mengelola personal blog itu sangat asyik dan mudah.
Apa Itu Personal Blog
Personal blog itu adalah, blog yang dibangun oleh seseorang, dengan menuliskan banyak hal dari sisi personal si blogger.Baik mengenai pengalaman pribadi sang blogger, maupun hal umum, namun dituliskan dengan memasukan ciri khas pribadinya, baik secara tulisan, opini, maupun pengalaman pribadi sang blogger.
Personal blog itu, bisa juga dibilang niche atau tema blog yang lebih personal, dan setelah sekian lama saya mengelola blog ini, lalu bingung setiap kali ditanya, apa niche blog kamu?
Kadang saya jawab parenting, namun seringnya sih lifestyle, atau yang biasa diterapkan untuk sebutan blog isi gado-gado kayak blog ini.
Sampai akhirnya saya sadar, ini kan blog yang kebanyakan berisi tentang cerita hidup saya, biarpun banyak juga yang terkesan cerita formal, tapi rata-rata tulisan yang saya post di sini selalu menghadirkan sentuhan kehidupan saya.
Dari yang biasa, sampai yang terlalu pribadi, sampai banyak yang risih bacanya, etapi tetep dibaca juga, hahaha.
Karenanya saya jadi tersadar, kalau ini bukanlah lifestyle blog, tapi ini adalah personal blog milik si Rey, hehehe.
Apa Manfaat Mengelola Personal Blog
Ada banyak banget keuntungan yang bisa kita dapatkan dalam mengelola personal blog, di antaranya:1. Punya banyak ide buat menulis
Siapa yang punya masalah dengan kurangnya ide buat nulis?
Sudah pasti kurangnya ide itu, karena kita dipagari oleh sebuah tema khusus.
Misal, parenting.
Kalau pengen bahas drakor percintaan kan jadinya kurang nyambung.
Kecuali memang lihai dan mencari sisi yang bisa dikaitkan oleh parenting.
Berbeda dengan ide menulis sesuai apa yang kita pikirkan.
Ya udah, bebas aja, apa yang terlintas di pikiran kita, dan kita suka, silahkan ditulis.
Sama sekali nggak ada yang bakal mengecilkan lingkup ide tulisan kita.
2. Bebas menulis sesuka kita
Bukan hanya bebas menuliskan dengan ide apapun, mengelola personal blog itu membuat kita bisa dengan bebas menulis, sesuai ciri khas kita.
Bahkan, akan lebih baik lagi kalau kita menulis sesuai gaya bicara kita.
Jadi anggap saja kita lagi ngobrol sama pembaca, ajak mereka bicara tentang apa yang ada di benak kita, opini kita, bahkan menceritakan kisah-kisah yang mungkin menurut kita seru atau pantas bahkan butuh diceritakan.
Karena apa sih yang paling mudah, daripada menuliskan apa yang kita ucapkan?
Bahkan, karena hal tersebut, konsistensi menulis seharusnya jauh lebih mudah dilakukan.
3. Lebih unik
Ada begitu banyak blogger di dunia ini, bahkan di Indonesia sendiri.
Bahkan di satu daerah sendiri, misal di Surabaya.
Ada banyak banget blogger yang ada.
Jika memang kita ingin ngeblog kita menghasilkan uang, ya mau nggak mau kita wajib bersaing dengan banyaknya blogger tersebut, yang pastinya banyak juga blogger yang jauh lebih hebat dari kita, baik secara pengetahuannya, maupun secara ilmu blogging yang teknik-teknik bikin pusying kepalah itu, hahaha.
Untuk itu, dibutuhkan sebuah kerja keras luar biasa, secara konsisten.
Di mana kita dituntut jadi blogger yang serba bisa.
Bagus sih, tapi nggak semua orang bisa kan? Terlebih buat blogger dengan kondisi tertentu seperti saya misalnya.
Lalu, kalau nggak bisa bersaing, kapan dong kita bisa dilirik klien buat kerjasama?
Kapan juga kita bisa menghasilkan uang dengan cara lain, misal dengan cara adsense, sementara blog para blogger yang ilmunya lebih banyak, menguasai trafik dari keyword?
Jawabannya adalah... BE UNIK!
Iya, unik adalah sebuah cara paling mudah untuk seseorang bisa bersaing di belantara persaingan masa kini.
Di mana, bahkan yang cantik aja sudah biasa, udah nggak laku.
Yang laku justru yang aneh-aneh.
Misal kayak Kekeyi *lah kok malah jadi Kekeyi, hahahaha.
I mean, ketika orang berlomba-lomba memakai cara mainstream dan dengan berbagai ilmu marketing and the bla and the bloh...
Kekeyi, hanya just action, kagak ngurus ilmu ini itu.
Dan itu yang membuat dia unik dan anti mainstream,
Jadi, lebih unik, nggak ada atau jarang samanya.
Orang mah bosan liat yang sama, kalau dalam dunia blog, orang bosan baca sesuatu yang terlalu formal.
4. Lebih mudah terkenal
Kalau unik, tentu saja lebih mudah untuk terkenal, lebih mudah 'terlihat' di antara belantara blogger di Indonesia ini.
Terlebih kalau bloggernya tetap menjaga contact at person dengan pembacanya, kayak Creameno tuh, rajin amat membalas komentar di blognya, dan rajin bikin ide buat keep in touch dengan teman-teman blogger yang menjadi pembaca blognya juga.
Karenanya, hanya dalam waktu singkat nama Creameno memenuhi google.
Coba search aja Creameno di google, astagaaaa ada kali lebih dari 20 blog yang mengulasnya di blog masing-masing, ngasih backlink cuma-cuma pulak, di saat blogger lainnya, sibuk bikin arisan backlink, demi bisa mendapatkan backlink dari blog lainnya, hahaha.
Bukan hanya itu, mengelola personal blog dengan membagikan kisah hidup kita, dari kisah-kisah ngenesnya (kagak tau deh, entah mengapa pembaca tuh suka banget kisah ngenes, hahaha).
Bukan hanya itu, mengelola personal blog dengan membagikan kisah hidup kita, dari kisah-kisah ngenesnya (kagak tau deh, entah mengapa pembaca tuh suka banget kisah ngenes, hahaha).
Hingga kisah-kisah konyol (nah iya, yang ngenes sama yang konyol selalu dinanti, hahaha).
Hal tersebut membuat pembaca lebih mudah meresapi tulisan kita hingga terpatri di ingatannya.
Well, untuk ini saya juga boleh berbangga diri, biar kata seringnya sih dongkol juga, ketika saya mendapatkan email, WA, atau apapun yang isinya ceramah, hahaha.
Iya, beberapa pembaca saya sering banget mengirimkan saya nasihat panjang lebar, untuk lebih baik berserah diri kepada Allah, jangan membuka aib di blog, hahaha.
Sampai-sampai setiap kali saya menuliskan tulisan yang sebenarnya saat saya tulis, itu biasa aja, entah kenapa besoknya pas liat komen kok ya heboh, hahaha.
Dari yang awalnya saya sedih, karena tulisan saya sulit dipahami orang, dari yang saya maksud gini, eh ditangkap orang gitu.
Hingga sampai saya bete, karena banyak pembaca yang nggak tahu masalahnya dari awal, jadinya menasihati saya begini begono.
Yang membuat saya kadang mengubek-ngubek postingan saya terdahulu, lalu ngirimin link-nya ke ybs, biar dia baca dari awal, biar singkron dan ngerti.
Sampai akhirnya saya lelah, hanya memilih menjawab,
Lalu saya ber 'yihaaa', i am happy karena tulisan saya yang gaje dan seringnya muter-muter kayak gasing ini, ternyata juga memberikan pengaruh kuat kepada pembaca, sampai-sampai pembaca jauh lebih larut dari saya yang nulis, hahahaha."Terimakasih masukannya Mba, noted, etc!"
Tapi mungkin karena saya nulis sambil mengalir kali ya, jujur hampir semua tulisan yang saya tulis di sini, kebanyakan saya tulis dengan datar aja, kadang tidak terlalu menjiwai tulisan saya.
Ye kan, temans yang sering main ke sini pasti sering baca, bagaimana saya menulis semua tulisan di blog ini, kebanyakan baru nulis se paragraf, berhenti nyuapin atau kadang nyebokin anak tauk!
Manalah bisa saya menjiwai tulisan saya.
Seperti tulisan saya mengenai surat untuk diri di masa lalu ini.
Saya nulis itu biasa aja loh, kayak cerita gitu, kepotong-potong pula, dari siang hari, sampai tengah malam baru selesai.
Itupun saya publish udah nggak baca ulang, terlalu ngantuk sayanya.
Besoknya saya baca komentar, salah satunya dari Eno, waduuuhhh daleeemmm banget.
Saya kepo, sebenarnya saya tulis apa sih?
Dan saya baca kembali, lalu saya mewek, hahahaha.
Ini pegimana yang nulis yak, ngelindur sambil nulis apa ya? hahaha.
Bukan cuman itu, gara-gara tulisan tersebut, saya dapat beberapa email dan WA dari beberapa teman saya, yang kebanyakan menasihati saya buat mengikhlaskan masa lalu, memaafkan orang tua, tidak menjelekan mereka.
Waduuhhh, dalem amat, hahahaha.
Padahal ye, manalah bisa saya berdamai dengan masa lalu, kalau saya belum memaafkan orang tua saya?
Bahkan, saya udah memaafkan mereka, sejak 10 tahun lalu, saat saya pertama kali menjadi ibu.
Saat saya merasakan kantuk teramat sangat menjaga anak-anak.
Saya tidak memaafkan saja, tapi juga sangat memahami masalah mereka, itulah mengapa, tak bisa bertemu mereka adalah hal yang menyakitkan buat saya, hiks (nah kalau ini saya baru beneran mewek, huhuhu).
Lalu mengapa masih mengungkit kesalahan/kejelekan orang tua, Rey?
Ya karena blog ini sebagai pengingat dan edukasi brosis!
Ya karena blog ini sebagai pengingat dan edukasi brosis!
Bagaimana orang tahu kalau saya bisa memaafkan orang tua saya, kalau mereka nggak tahu APA MASALAHNYA?
Bagaimana anak-anak saya bisa mengerti saya, kalau mereka tidak tahu, masalah apa yang menimpa maminya ini di masa kecil?
Output akan sangat bermanfaat, jika orang tau inputnya kan?
Karenanya, saya sering menuliskan rasa kecewa saya kepada orang tua, saudara, bahkan suami saya di sini, bukan untuk menjelekan mereka, (itu mah tergantung pola pikir pembaca sih ya), tapi karena saya ingin menyimpan bahwa ini loh masalah saya.
Ini perjalanan saya dalam berdamai dengan semua itu.
Dan inilah saya yang sekarang.
BEGITUHHHH...
Etdah, kenapa jadi curcol yak.
Hahaha!
I mean tak mungkin kan saya dapat beberapa masukan gitu, kalau memang saya nggak punya pembaca yang begitu setia membaca tulisan curcolan saya di blog ini, means saya lumayan terkenal *plak, hahaha.
Iya, padahal ya nulisnya asal aja, sambil ngantuk, tapi ternyata bisa bikin banyak pembaca yang masuk ke dalam tulisan tersebut, dan begitu peduli saya, hingga banyak yang memberikan semangat pada saya.
Antara bahagia karena jadi banyak dikenal orang, sama sedih, tulisan saya salah makna, hahahaha.
Nah, kan.
Mengelola personal blog itu sungguh adalah jalan mudah buat terkenal, karena kita hanya perlu menjadi diri sendiri, ditambah konsisten.
That's it!
Demikianlah, betapa asyiknya mengelola personal blog.
5. Sebagai personal branding
Ini sih berkaitan dengan poin ke-4 tadi ya, kalau mengelola personal blog itu membuat kita lebih mudah dikenal, ya karena kita menulis tentang kita, dan tentunya hal tersebut sama aja dengan personal branding, melalui blog
Semacam menemukan hobi tapi dibayar.
Semacam dikasih wadah buat curcol, tapi bikin terkenal dan jadi sumber pemasukan saya.
Itulah asyiknya mengelola personal blog.
Kalau temans, ada yang suka dengan personal blog juga nggak?
Sidoarjo, 24 November 2020
Sumber : pengalaman pribadi
Gambar : Canva edit by Rey
Oaahmmm.... panjang Rey.. wakakakaka... sepakat, egp saja sama berbagai teori bla bla bloh soal blogging. Cuma omong kosong yang sebenarnya bagusnya dimasukin ke tong sampah.
BalasHapusBlogging mah urusan suka-suka gue dong.. blog-blog gue, kok elu yang repot... hahahaha... suka nih dengan sikap kayak begini. Berani mengambil jalan sendiri dan bukan jadi bebek jalan para "master" atau yang merasa dirinya "master".
Soal email membuka aib.. yah mungkin yang komentar maennya kurang jauh Rey. Kalau saya pikir sih, ambil saja sisi positifnya, buang negatifnya. Juga, jangan pernah kita beranggapan lebih tinggi dari orang lain sampai perlu memberi nasehat lewat japri.. aaah...
Mending kita berantem yak Rey.. hahahaha...
Eniwe, good post dengan gaya Rey yang biasa..
"bukan jadi bebek!" hahahaha.
HapusIya juga ya, bebek selalu jadi follower, iya kalau akhirnya bisa berkembang, kalau selamanya jadi follower, kan mending lakukan sesuai diri kita aja dulu :)
Betul sekali nyonya blog personal itu kita serasa mengurus diri sendiri dan serasa tak terbebani karena ide menulis lebih muda dengan blog personal..😊
BalasHapusSeperti blog personal nyonya Rey yang begitu luar biasa dan mengispirasi bagi kaum perempuan ciiieee..😊 Tepuk tangan dong buat nyonya Rey..👏👏
wkwkwkwkwk, mengapa pula saya jadi nyonya ya Kang? wakakakak
HapusAku baru tau ada niche ini tahun 2016 Mbak, sebelumnya mah g pernah denger.
BalasHapusSoalnya dari tahun 2010 menulis di blog, aku mah suka-suka hati aja nulisnya. Tapi semenjak 3 tahun terakhir, walaupun suka-suka hati tapi sebisa mungkin aku mencoba objektif. Soalnya kalau buka arsip blog lama, buseet.. tulisanku isinya marah-marah dan asal njeplak. Jujyur, malu aja gitu.. nggak pingin ngulangin hal serupa. Yah walaupun g 100% objektif, tapi setidaknya aku menulis dengan hati adem dan tenang karena dapet perspektif yang lain
Etapi sebenarnya bagus tuh, lebih jujur dalam menulis, suatu hari nanti kalau kita baca ulang, kita bisa menjadi lebih bijak, karena kita paham, setiap orang punya waktunya untuk itu.
HapusDi beberapa tahun lalu mungkin Pipit belum se stabil sekarang pemikirannya.
Dan bukankah itu menyenangkan melihat perjalanan kestabilan emosi kita? :)
Personal blog itu simpel, sesimpel pribadi kita yang apa adanya. Jadi memilih jadi blogger dengan niche blog personal itu pilihan yang tepat. Kita bisa curcol bebas, tapi tetap dalam koridor dunia perbloggeran yang berlaku. Bukan begitu mbak Rey?
BalasHapushahaha betul syekaleehh :D
Hapuskebanyakan untuk personal branding juga sih mba, tapi ya kita menyalurkan hobi juga dengan menulis hehe
BalasHapusNah iya, yang hobi nulis rasanya surga banget ketemu blog :D
HapusBener banget Mba, emang blog dengan niche personal blog itu paling gampang diolah. Apa aja kejadian yang terjadi di hidup itu bisa dijadiin bahan tulisan, minimal sharing supaya orang lain yang ngalamin seenggaknya merasa ada teman hehehe
BalasHapusTapi, aku dulu yang buat personal blog itu juga merasa kesulitan sih. Awalnya karena was-was aja ketika harus share pengalaman-pengalaman ke blog. Mikirnya apakah ini gapapa di share, apakah worth untuk di share dan macem-macem malah jadi kepikiran dan ujung-ujungnya gak ngeblog hahaha
Setelah kesini makin banyak baca-baca personal blog orang lain jadi kepikiran, emang harusnya ya bodo amat aja ya... masalah disukain orang apa engga yaudah itu mah gak penting yang penting kita tetep nulis hahaha
Blognya Mba Rey, jadi salah satu yang membuka mata aku loh tentang personal blog hehehe
Ahhh terima kasih ya :)
HapusKalau personal blog kan semacam kita disuruh bercerita tentang diri sendiri ya
Enaknya blog personal itu memang bebas menulis tentang apa saja. Mau menulis parenting bisa, mau menulis pengalaman pribadi boleh, mau bahas video Gisel itu bagus eh ~
BalasHapusEnaknya lagi blog personal juga bebas updatenya, mau tiap hari kalo bisa boleh, seminggu dua kali ngga apa-apa, sebulan atau setahun sekali juga ngga ada yang larang.😆
Aku juga lebih nyaman dengan blog personal, Kak. Bisa sharing apa aja tanpa batas harus teman ina inu hahaha.
BalasHapusGaya bahasanya juga bisa memakai gaya senyaman mungkin. Apa yang aku tulis biasanya sesuai dengan cara aku bicara, jadi kalau ada lawakan yang garing, emang begitu aku kalau di real life, garing 🤣🤣🤣🤣
Setiap baca tulisan teman-teman lainnya juga selalu mengambilnya sebagai hal positif. Teman-teman sharing pasti kan ingin berbagi cerita dan manfaat, jadi aku mengambil bagian yang bermanfaatnya 🤭😉 untung Kak Rey udah kebal ya dinasehati kiri-kanan wkwkwk
Blog personal bikin ngerasa jadi diri sendiri. Bisa berbagi apa saja dan disesuaikan sama kondisi diri sendiri. Seperti kata Mba Rey, bisa menjadi ajang lebih di kenal dan personal branding 😁
BalasHapusSetuju banget mbak say.
BalasHapusNgelola personal blog itu enjoyt banget ya, ibaratnya kita tinggal di rumah sendiri, kita bebas mau isi dan ngedesain rumah kita seperti apa, suka2 kita dong.
Awalnya niche blog aku uth beauty mbak, cuma revie2 produk doang, tapi lama2 ku bosan karna menurutku banyak hal lain yang bisa dishare dan yg paling penting bisa dibaca lagi kelak hahahha, jadi skrg niche blogku juga gado-gado mbak, seadanya yg diotak aja deh, aku ga mau memaksakan nulis sesuatu yg aku ga kuasai, stress sendiri kan nantinya hahhaa
Jadi pengen buat blog personal biar bisa terkenal dan dibayar eh tapi kan blog yang sudah saya punya juga blog personal bukan BUMN atau PT..hihihi
BalasHapuspersonal blog memang banyak kelebihannya sih, udah disebutin di atas, kita bisa berekspresi dan tentunya unik, beda dari yang lain
BalasHapusyihaaaa tujuan aku bikin blog memang untuk nulis kisah personal dan nggak salah dulu bikin blog, padahal awalnya mau buka toko online hahaha
BalasHapusbetul mbak, harusnya kalau yang dipegang tiap hari adalah blog pribadinya, nulis mah tinggal nulis aja, apapun yang pengen dituangkan dalam bentuk tulisan
aku pernah nulis sambil ngantuk gitu, lumayan typo wkwkwkwk, kadang malah nggak aku baca lagi, menurut aku dari awal udah oke dan semoga yang baca ga bingung maksudnya
Bener banget tuh Mbak, blog personal emang lebih enak sih. Soalnya kita bisa nulis apapun yang mau kita tulis tanpa harus terikat ama satu niche.
BalasHapusKita juga bisa berkreasi sebaik mungkin dan tampil beda.
Aku jadi ingat awal-awal ngeblog dulu, Mbak Rey. Gado-gado banget blogku. Topik beauty ada, kuliner ada, travel ada, curcol ada. Yaampuuuuun. Hehehe.😂
BalasHapusSebenarnya pengen juga bikin personal blog, mbak. Lebih bebas berkreasi soalnya. Tapi kalau dibandingkan sama akun ig ternyata gak nyambung. Feeds ku ig bahas beauty semua, jadi akhirnya aku banting setir aja ke niche beauty, Mbak. Biar ig dan blog saling mendukung.🙈
Aku kdg kepikiran mau bikin blog yg personal ato lifestyle gitu. Tapi pernah coba nulis 1 konten, kok lamaaaa ya connect nya hahahahah. Nth karena belum biasa, ato feel-nya blm dapet. Aku msh prefer untuk fokus di niche traveling dan kuliner yg skr. Itu hobiku dan passion :). Jadi utk menuliskan isi kontennya LBH ngalir dan gampang.
BalasHapusMakanya, impian utk punya blog yg LBH personal, rasanya pupus sudah hhahaha. Aku jd pembaca setia utk blog temen2 yg bertema itu ajalah ;)
Hahaha, ga usah Mba, yang sekarang aja udah termasuk personal blog travel :D
HapusJalan blogger personal itu dulunya keren, sekarang orang gengsi sebut diri mereka blogger. Tapi sebenar-benarnya saya juga kalo ditanya, tidak akan menyebut diri blogger. Saya penulis yang kebetulan punya platform blogger, kalau mau disebut demikian yah silahkan
BalasHapusMasalah yang disinggung mas Anton, saya lihat itu sama seperti belajar pas SMA. Kalau memang apa yang dijelaskan itu make sense dan saya bisa kerjakan, yah saya kerjakan. Kalau tidak, yah saya juga tidak peduli. Ada banyak aturan yang dibuat atau disebut oleh blogger senior, tapi tidak saya lakukan karena merasa itu tidak perlu.
Contoh kecilnya backlink itu. Saya tidak menerapkan dan tidak peduli juga. Karena biasanya, terlalu banyak mengurus hal lain malah membuat saya lupa menulis
Kalau saya lebih suka menekuni apa yang harus ditekuni dalam blogger, terutama karena saya mengelola personal blog, jadinya ya kaga terlalu pusing dengan penilaian orang :D
Hapusgenre yang saya banget ni , kalau personal blogger mbak. heheheh.
BalasHapusPersonal blog emang paling mudah ya :)
HapusWah ikutan komen deh mbak rey... oya saya baru2 ini bikin blog personal. Memang menurut saya pnting seseorang punya blog personal. Selain untuk berbagi pengalaman pribadi, hobi, juga mungkin bisa curcol gitu eaa..seru mamng...fiks saya lanjut nih blog personal biar makin berisi.
BalasHapusHihihi, curhat tapi bisa menghasilkan jadinya :D
Hapus