Kalau saya adalah, pengeeeeeennn banget, hahaha.
Nggak cuman microsleep, saya juga maunya makrosleep *eh.
Pokoknya mah, yang namanya sleep, saya butuh banget, saking akhir-akhir ini, kehidupan saya rasanya kurang waktu buat bobok.
Tapi, saya nggak akan membahas tentang kurangnya waktu tidur saya.
Saya membahas ini, karena berkaitan dengan kejadian-kejadian 'aneh' yang beredar kabarnya di dunia maya, yang dialami beberapa pengendara di jalanan.
Salah satunya kejadian yang katanya terjadi di jalan tol Malang-Surabaya.
Mengemudi Dan Diganggu Mahluk Tak Kasat Mata?
Beberapa waktu lalu, saya melihat video berita, tentang seorang pengendara mobil asal Surabaya, yang sedang mengendarai mobil dari Malang ke Surabaya seorang diri.
Dan betapa shock-nya dia, ketika tersadar ternyata dia malah nyasar di sebuah jalan kecil di pinggiran sawah yang jauh dari hunian penduduk.
Berita tersebut diambil dengan video, dan dengan beberapa orang polisi di sana, membuat berita itu memang nyata terjadi.
Meski sedikit merinding, saya jadi teringat kejadian ketika saya, paksu dan si kakak Darrell kecil, nyasar muter-muter di daerah sekitar Taman Safari Prigen, kala itu sudah magrib, dan demi menghindari macet, terlebih kami memang masih tinggal di Jombang, dulunya.
Paksu berinisiatif melewati jalan 'tikus' saja, agar kami tidak terjebak macet di jalanan Malang ke Surabaya yang memang dulunya macet 'gila' setiap weekend.
Yang terjadi, kami muter-muter di sekitar daerah Prigen itu dong sodara, ada kali sekitar sejam atau lebih ya, ujung-ujungnya kami nyampe di jalan awal kami masuk tadi, hahaha.
Yang terjadi, kami muter-muter di sekitar daerah Prigen itu dong sodara, ada kali sekitar sejam atau lebih ya, ujung-ujungnya kami nyampe di jalan awal kami masuk tadi, hahaha.
Terlebih, dulu tuh google maps masih tidak secanggih sekarang.
Meskipun demikian, saya tetap berpikiran positif, karena memang paksu udah lama banget nggak pernah lewat jalan tersebut, jadi wajar banget kalau kita nyasar dan malah muter-muter nggak karuan.
Lalu, kemaren siang, saya baca berita di facebook, bahwa ada seorang pengendara wanita, yang merasakan keanehan ketika melewati tol Malang-Gempol.
Selain banyak hal yang dia alami di jalan, dia juga takjub dengan waktu tempuh yang dia perlukan dari Malang ke Gempol.
Di mana katanya, biasanya butuh waktu sekitar 45 menit, jadinya cuman 23 menit doang.
Bahkan beberapa hari kemudian, dia beserta suami mencoba lagi ngebut di jalan tersebut, dan tetap nggak bisa menandingi waktu tempuh 23 menit tersebut.
Langsung deh komentar bergidik berdatangan.
Dan saya yang memang sulit percaya hal-hal yang nggak masuk akal, mencoba berpikir secara rasional.
Di mana, dijelaskan bahwa kondisi ibu tersebut lelah, matanya minus, di mobil cuman dia dan anak-anaknya yang juga udah pada bobok.
Jalanan sepi banget, dia menyetir pelan aja, katanya maksimal 100km/jam.
Atuh maaahh, 100 km/jam pelan (katanya), wakakakakak.
Saya jadi ingat setiap kali kami lewat tol yang sepi di waktu malam, paksu selalu jalan dengan maksimal 90 km/jam, kadang lebih sih, kalau saya lagi ngelamun, hahaha.
Itupun dengan mata saya terbuka lebar, lalu mulut saya meracau mulu, wakakaka.
Iya loh, 90 km/jam itu menurut saya udah kencang banget (ya mungkin tergantung mobilnya kali yak), lalu paksu manyun, ketika banyak banget mobil yang nyalip, wuuuusssssss...
Astagaaaa...
90 KM/jam itu udah cepat, dan yang lain bisa nyalip serta dalam sekejap mereka menghilang di depan sana.
Berapa lagi kecepatan mereka kalau bukan di atas 100 km/jam?
Saya nanya paksu, itu yang nyetir nggak ngeri apa berjalan secepat itu? di tengah gelap begini?
Kata paksu, yang nyetir ya nggak nyadar, apalagi kalau mobilnya enak.
Wowwww...
That's why si ibu di facebook itu bilang, kalau mereka jalan pelan, cuman 100 km/jam hahaha.
Terus di tengah jalan dia merasa ada yang aneh, semacam ada mobil yang ngasih lampu sign ke dia.
Dan dia merasa, mobil itu cuman terlihat dari kaca tengah, dan nggak terlihat dari kaca samping kiri kanan.
Lalu tiba-tiba, dia hampir saja menabrak sebuah truk tronton di depannya.
Dan dia kaget banget, datang darimana coba truk itu? orang tadi jalanan sepi banget.
Dan nggak lama setelah itu, tiba-tiba jalanan menjadi sangat ramai.
Semua komentator bergidik, si Rey? mikir, hahaha.
Saya jadi membayangkan, keadaan saya ketika bepergian, saya tuh sering banget ketiduran, nggak peduli naik motor, maupun naik mobil.
That's why saya nggak suka naik ojol, soalnya kalau perjalanan agak jauh dan saya nggak pegangan, bisa-bisa yang nyampe di tujuan, si mas ojolnya aja, saya ketinggalan, jatuh di jalanan, hahaha.
Entah mengapa, saya merasa amat sangat ngantuk, dan terutama saat di boncengan motor, meski hanya sepersekian detik, saya merasa tenang, tiba-tiba aja saya hampir jatuh, baru sadar, hahaha.
Hal itu membuat saya memikirkan keadaan sang ibu.
Bisa jadi keadaan sepi dan lengang, ditambah kondisinya yang kelelahan, menjadikan dia ngantuk, dan sepersekian detik terjaga, berikutnya tertidur bentar.
Itu yang menjelaskan, mengapa tiba-tiba ada mobil yang menyalakan lampu sign mulu di belakangnya.
Bisa jadi keadaan mobilnya memang terlihat berbahaya, dia nyetir dengan kecepatan yang sangat kencang, tapi kondisinya setengah tak sadarkan diri, lalu mobil lain khawatir, dan memberikan tanda kepadanya.
Bisa jadi keadaan mobilnya memang terlihat berbahaya, dia nyetir dengan kecepatan yang sangat kencang, tapi kondisinya setengah tak sadarkan diri, lalu mobil lain khawatir, dan memberikan tanda kepadanya.
Mengapa mobil itu hanya terlihat di kaca dalam mobil aja? di spion enggak?
Ya gimana sih keadaan orang yang setengah sadar? terlebih matanya minus?
Lalu mengapa tiba-tiba di depannya ada tronton?
Eh lu pikir si ibuk lagi bobok diam di jalan?
Kan mobilnya tetap jalan, meski di belakang ada yang ngasih lampu sign, hahaha.
Dia bilang, kalau dia pindah ke jalur kiri, dan jalur kiri itu, jalurnya si truk tronton Maemurnah! hahaha.
Dia bilang, kalau dia pindah ke jalur kiri, dan jalur kiri itu, jalurnya si truk tronton Maemurnah! hahaha.
Mengapa tiba-tiba ramai?
Ya karena dia udah nyampe di dekat pintu tol, beibeh! hahaha.
Di mana di situ biasanya keadaannya lebih ramai, daannn terang benderang.
Mengapa jarak tempuhnya jadi 23 menit?
Mari kita berhitung.
Jarak antara tol Malang ke tol Gempol itu kurang lebih 40 km.
Jika sang ibu hanya membutuhkan waktu hanya 23 menit untuk menempuh jalan tersebut, maka kecepatan ibu adalah...
*bentar, saya cari kalkulator dulu, hahahaha.
*Eh, saya kok jadi bingung ngitungnya ya?
Misal, seorang mengendara mobil, dengan kecepatan 100 km/ jam
Itu berarti kan, untuk 100 km dia butuh 60 menit, dan untuk 40 km dia butuh hanya 24 menit saja?
Apanya yang aneh ya, dari yang katanya ditempuh cuman 23 menit aja? hihihi.
Tapi..
Terlepas dari semuanya, entah memang pengaruh ngantuk, atau memang ada sesuatu yang tak kasat mata yang mengganggu.
(Kasian ya, udah nggak kasat mata, dituduh jadi penyebab yang aneh-aneh pulak, hahaha).
Wallahu alam sih ya.
Namun yang paling masuk akal, yang menjelaskan keadaan si ibu maupun yang si Mas-Mas yang nyasar beberapa waktu lalu itu adalah, karena NGANTUK.
Namun yang paling masuk akal, yang menjelaskan keadaan si ibu maupun yang si Mas-Mas yang nyasar beberapa waktu lalu itu adalah, karena NGANTUK.
Saya lalu googling, dan menemukan sebuah istilah yang paling sering terjadi pada orang yang mengemudi, yaitu microsleep.
(Astagaaaahh, mau menjelaskan microsleep aja, kudu cerita pendek kali panjang lebar, hahaha)
(Astagaaaahh, mau menjelaskan microsleep aja, kudu cerita pendek kali panjang lebar, hahaha)
Apa Itu Microsleep Dan Bahayanya Saat Mengemudi
Saat mengemudi kendaraan, atau berkendara, kondisi mengantuk atau ngantuk, adalah salah satu kondisi paling berbahaya.
Karenanya, jika kita sedang berada dalam kondisi lelah atau mengantuk, sebaiknya harus lebih waspada dengan kemungkinan terjadinya microsleep.
Apa itu microsleep?
Dikutip dari kompas.com, di mana seorang konsultan utama di Snoring & Sleep Disorder Clinic Pondok Indah, Dr Andreas Prasadja, RPSGT mengatakan, bahwa microsleep adalah tertidur tiba-tiba dalam waktu yang sangat singkat.
Menurutnya, kondisi microsleep membuat orang tersebut langsung tidak sadar, otaknya sudah tertidur.
Kejadian microsleep biasaya berlangsung dalam satu detik hingga dua menit, namun bisa juga lebih lama jika orang tersebut benar-benar tertidur.
Waduuuhhh, serem juga ya? hahaha.
Hal ini tentu saja amat sangat berbahaya, jika terjadi saat kita tengah mengemudi atau berkendara.
Mengapa microsleep dapat terjadi?
Dr Andreas mengatakan, bahwa kondisi microsleep bisa terjadi karena terlalu lelah, atau sangat mengantuk.
Secara sains, microsleep disebabkan oleh otak yang tidak dapat bertahan di antara rasa lelah dan kondisi terjaga, akan tetapi tak semua bagian otak tertidur.
Contohnya, jika kejadiannya seperti ini:
"lagi nyetir, terus tiba-tiba bertanya sendiri ‘kok sudah sampai sini ya?"
Itu berarti kalau separuh otak kita sudah tertidur, dan kita hanya berkendara by instinct.
Menurut Dr Andreas, para pengendara mobil sangat rentan terhadap microsleep.
Saat tubuh kurang tidur, kemampuan berkendara sebenarnya sudah turun, demikian juga kemampuan konsentrasi, kewaspadaan, dan respon pengemudi.
Gejala mengantuk paling umum adalah menguap hingga mata berair, terlebih jika kepala sudah bersandar, itu udah sangat bahaya.
Nah, siapa nih yang sering banget mengatur kursi mobil saat menyetir, dengan posisi pewe, bahaya juga ternyata, bikin nyaman sampai ngorok, hahaha.
Untuk mencegah microsleep, sebaiknya hindari berkendara dalam kondisi mengantuk, karena itu jauh lebih berbahaya dibandingkan sedang mabuk.
Ada beberapa hal penting yang dapat dilakukan untuk mencegah microsleep, di antaranya ya TIDUR! hahaha.
Sebaiknya pinggirkan dahulu kendaraan, kemudian tidurlah sebentar meski hanya 15 atau 30 menit
Terutama saat hendak berkendara jarak jauh, sebaiknya sejak seminggu sebelumnya, harus cukup tidur sekitar tujuh sampai sembilan jam setiap malam.
Pun juga jika kita biasa tidur pada malam hari, sebaiknya hindari berkendara jarak jauh pada malam hari, demikian pula sebaliknya.
Nah kan, selalu ada penjelasan logis yang masuk akal dari setiap kejadian, tanpa menyepelekan hal-hal yang gaib.
Namun, bukan berarti semua hal harus dikaitkan dengan yang gaib-gaib.
Iya kalau benar, kalau memang cuman kesalahan dari kita semata?
Kasian dong yang tak kasat mata jadi kena disalahin, hahaha.
Sebaiknya memang, kalau lelah dan nggak ada teman ngobrol di jalan gitu, mending lewat jalanan yang rame. Selain di jalanan rame membuat kita mengemudi lebih banyak tantangan, dan membuat adrenalin kita naik.
Manalah mungkin kita bisa tidur kalau kita tegang? hahaha.
Jadi, kalau ada yang bilang, jangan berkendara sendiri di tengah malam atau di tempat sepi, entar ada hantu yang nemanin.
Belom tentu ya temans.
Bisa jadi kita ngantuk, suasana lengang, mengemudi dengan pewe, langsung auto ngorok dan mimpi.
Sadar-sadar, hantu yang disalahkan.
Lalu hantunya bilang,
"Ih GR banget, ogah banget saya nemanin dia nyetir, hiiii.."
Hahahahahaha.
Dan jangan lupa, selalu berdoa sebelum berkendara, mau lewat hutan kek, lewat kota kek, lewat kuburan kek, lewat gunung lewati lembah kayak ninja Hattori kek, pokoknya ya berdoa dulu mah sebelum berkendara.
Anak TK aja tauk, masa orang dewasa enggak?
qiqiqiqi.
Oh ya, membaca semua teori tentang microsleep, saya jadi teringat kejadian paksu yang kecelakaan di Lamongan dulu.
Sampai sekarang, paksu itu masih kebingungan, bagaimana bisa dia nggak sadar kalau sudah melewati kota Lamongan.
Karena seingat dia, bahkan belum masuk kota Lamongan.
Alias dia sama sekali nggak sadar menyetir selama beberapa menit, hadehhh...
Banyak yang bilang karena dia lewat jalan tikus yang sepi, jadi kesambet.
Saya yang memang selalu sulit memahami hal-hal demikian, nggak bisa langsung setuju hal itu terjadi.
Tapi memang yang saya tahu adalah, paksu itu astagaaaaa.... tiduuurrrr aja melulu kesukaannya.
Sekarang saya bisa mengerti, mengapa dia merasa nggak ingat lewati jalanan yang sebenarnya udah dia lewati, soalnya dia nyetir sambil bobok, hahaha.
Nyetirnya pakai insting doang, nantilah dia nggak sengaja lewati jalanan berlubang, baru tersadar, kaget, terbangun setelah udah mencium aspal, hahaha.
Bayangin, dia naik motor sambil ngorok sodara, hahaha.
So teman, ada yang punya pengalaman aneh ketika mengemudi juga?
Share yuk.
Sidoarjo, 26 November 2020
Sumber :
- https://sains.kompas.com/apa-itu-microsleep-dan-bahayanya-saat-berkendara - diakses November 2020
- Berita viral di medsos
- Pengalaman pribadi
BalasHapusYaa Microsleep...Pernah punya kejadian seperti yang dijelaskan diatas. Kejadiannya sewaktu saya dan teman hendak pulang ke Jakarta dari Pangandaran.. Jarak tempuhnya 9 Jam kurang lebihnya.... Ditengah perjalanan saat memasuki jalan Tol Celeunyi Bandung mata saya mengantuk akhirnya diambil alih oleh teman...dipertengahan temanku mengantuk juga dan ia berkata kita istirahat saja 30 menitan untuk tidur. Kendaraan ditepikan kepinggir. Oiya ini kejadiannya siang jam 1 tepatnya.
Akhirnya saya bedua beristirahat tapi sialnya terus keblablasan sampai 5 sore saya baru tersadar jalanan masih tetap ramai..Kaca mobil sedikit terbuka tetapi pihak jasamarga atau pengontrol jalan Tol tidak ada satupun yang membangunkan kami berdua.🤣 🤣 🤣 😋
Ada yang bilang orang sekitar kawasan tersebut ada setan tidur pengganggu yang suka melelapkan orang untuk pulas seharian..🤣 🤣
Yang kedua saat berkendara dengan motor dikota Bogor. Kejadiannya mata mengantuk saat jam 3 sore namun yaa tetap aku paksakan untuk berjalan meski agak pelan dan dengan posisi agak kepinggir. Lalu aku tak ingat apa2 lagi, Sadar2nya orang sudah berkerumun melihat diriku yang ada disemak belukar dengan mesin motor yang masih menyala..🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣
Bahahahaha, itu jadinya super makrosleep ya Kang wakakakakak
HapusSetan lagi deh yang disalahin 🤣
Astagaaaa, jadinya gimana itu? mikrosleep, atau pingsansleep karena nabrak ama sepeda? 🤣🤣🤣🤣
Saya pernah Rey saat mudik Lebaran ke Semarang dan Rembang, perjalanan luar biasa macet dan secara total dari Semarang sampai Bogor butuh waktu 38 jam. Berangkat 2 mobil, cuma terpisah dan di mobil saya cuma saya sendiri yang bisa nyetir.
BalasHapusMau istirahat, tempat di sepanjang jalan sudah pueenuh semuaa... ga ada yang lowong.
Akhirnya saya nyetir bisa dikata dengan mata tertutup dan benar hanya mengandalkan insting saja. Untung kecepatan hanya 5 kilometer perjam karena macetnya dan lebih banyak brentinya. Cuma nggak bisa istirahat, jadi terpaksa di depan kemudi saja.. Mainin gas dan kopling cuma berdasarkan naluri.
Total selama 38 jam itu, saya cuma tidur 2 jam saja.. hahahaha..
Naik motor sambil bobok, juga pernah Rey waktu kerja di Tangerang dan PP setiap hari antara Tangerang-Bogor. Jalanan di Serpong yang lumayan lurus dan rasa capek, kadang bikin saya tertidur... wakakaka
Makanya sekarang untung ada si Kribo yang sudah bisa bawa mobil... jadi saya punya supir cadangan
Memang berbahaya kalo menyupir sambil ngantuk, soalnya kecelakaan di jalan tol atau jalan raya kebanyakan karena ngantuk. Makanya di jalan tol banyak rambu rambu yang mengingat kan kalo sudah mengantuk wajib istirahat di rest area. Kalo istirahat di pinggir jalan tol berbahaya karena takutnya malah kena kecelakaan, kadang ada orang yang suka menyalip lewat kiri soalnya.
BalasHapusSoal kecepatan di jalan tol 100 km katanya masih lambat tergantung masing-masing sih, kalo yang biasa ngebut 150 km perjam ya memang lambat, tapi kalo yang biasa naik motor 40 km perjam kayak saya, jelas 100 km sangat cepat.😂
Soal pengalaman aneh di jalan raya saya pernah. Jadi mbak Rey tahu ngga di jalan raya Cirebon-Indramayu tuh ada kuburan di pinggir jalan yang panjang. Kuburannya di kiri kanan jalan, Jadi pas lewat jam 5 sore gitu ya dari arah Tegal menuju Jakarta. Eh tiba-tiba kok jalan rasanya agak gelap gitu, pas nengok tuh ternyata di kuburan itu.
Aku langsung merinding padahal masih jam 5 sore lho, akhirnya aku tetap jalan pelan-pelan, setelah 5 menit akhirnya lewat juga tuh kuburan umum itu tapi anehnya jalan raya kok masih agak gelap.
Aku lalu berhenti sejenak. Istri saya kaget kok berhenti. Aku bilang ini jalan kok agak gelap. Kata istri saya jelas saja agak gelap, lha wong pakai kacamata hitam katanya.😂😂😂
Lupa, aku pakai kacamata hitam biar ngga silau mbak.🤣
Aku baca dari awal udah merinding2...
BalasHapusIni cerita horor, eh pas tengahnya senyum2 sendiri...
Mba Rey, memang paling bahaya klo berkendaraan dgn kondiri tubuh gak fit, alias mengantuk. Rawan kecelakaan..
Aku pernah bepergian sama anak n paksu, pas di tengah2 perjalanan [jln tol] paksu merasa ngantuk. Aku langsung suruh minggir n tidur bentar...
Apa kejadian aku tabrakan pas SMU dulu Krn microsleep yaaa... Itu kejadianny jg hanya bbrp detik. Pas sadar mobilku udah nabrak pohon yg bikin mobil ancur, anehnya aku selamat. Bener2 dilindungi sih waktu itu.
BalasHapusKalo pak suami pernah juga, pas road trip jakarta solo, sedang season lebaran. Jalanan macet padahal tol. JKT solo kita tempuh 31 jam wkwkwkwkw. Kapok aku balik ke solo pas peak season. Di situ Raka akhirnya brenti di rest area dan kami tidur di mobil sih sampe 4-5 jam. Dia udh sempet merem soalnya, akhirnya ga mau ambil resiko. Mendingan istirahat, drpd maksain jalan
Setuju sekali, kalo memang mengantuk sebaiknya tidur saja mbak Fanny, berbahaya nyetir mobil sambil ngantuk, sudah banyak kejadian kecelakaan karena ngantuk. Tidur 4 jam tidak apa-apa kok 😀
Hapusaku baca berita soal mobil dari malang mau balik ke surabaya dan nyasar ini. pas baca malem malem pula, aku mikir kok ya bisa nyasar sampe tengah hutan dan jalanan makadam gitu tapi si driver juga ga ngeh, trus ada yang ketok ketok kaca mobilnya, kalau aku udah ga ndredegg polll pastine
BalasHapusgini ini yang bikin aku mikir kalau nyetir di jalanan yang ga umum, pake maps kok meragukan juga karena disasar sasarin ga jelas
kalau nyetir waktu ngantuk pernah mbak, ceritanya memang kondisi habis pulang kantor, ga istirahat dulu, dari jember ke banyuwangi, nyetir sendirian, karena nyetir sendiri ga ada hiburan, pas mau nyalip truck, dari awal sebenernya ga mau nyalip, tapi karena truck jalannya lelet, yaudah salip aja, ehh kaca spion kiri nyenggol pantat truck, untung ga patah tuh spion :D
Couldn’t agree more Mbak Rey!
BalasHapusAku pun tipikal skeptis, paling g bisa kalau semua hal disangkut pautkan sama yang ghoib. Jadi keinget meme setan yang lagi bengong, asik ngupil, eh jadi tumbal manusia, soalnya selalu jadi tameng sama hal-hal yang nggak bisa dijelasin. Kan kasian ya..
Nah penjelasannya Mbak Rey lebih masuk akal di aku. Karena emang manusia ada kelemahan, yang tanpa disadari berpengaruh sama kinerja organ tubuh kita. Orang pas kita ngelamun aja, sepersekian detik bisa bikin lupa sesaat bahkan cengok, terus salah hal ghaib lagi? Capek deh!