Sharing By Rey - Beberapa waktu lalu, udah lama sih, saking lamanya saya lupa, siapa yang nulis sebuah statement yang lumayan membuat dia diserang netizen di Twitter.
Dia seorang publik figur atau artis gitu, atau penyanyi ya, saya lupa, beneran, hahaha.
Ybs menuliskan, yang sedikit banyak artinya, bahwa pasangan yang benar-benar apa ya namanya, udah saling melebur atau something like that, adalah pasangan yang tak butuh komunikasi dalam bicara lagi, tapi lebih ke komunikasi dalam batin, tak terungkapkan tapi udah saling konek aja tuh batinnya.
Nggak seperti itu tepat sih tulisannya, tapi sedikit banyak, artinya kayak gitu hehehe.
Langsung deh dia diserang netizen, yang hampir semua mengatakan, bahwa hubungan yang sehat adalah, hubungan yang komunikasinya lancar, dan diungkapkan lewat kata-kata, karena pasangan bukan ahli nujum yang bisa membaca pikiran orang lain.
Akan tetapi nih ya, kalau saya perhatikan sejenak saat itu, rata-rata yang protes itu memang adalah para wanita, baik yang sudah menikah, maupun belum.
Untungnya, saya tidak terpancing juga buat komentar, yang saya lakukan adalah merenung.
Tentang Suami Yang Tak Pandai Berkomunikasi VS Kodrat Tak Punya Banyak Jatah Kata-Kata
Saya pernah beberapa kali mendengarkan dan melihat video Dr. Aisyah Dahlan, tentang kodrat lelaki yang memang hanya punya lebih sedikit jatah kata-kata dibanding wanita.
Jika wanita punya jatah hingga 20ribu kata setiap harinya yang bisa dan harus dia ucapkan, lelaki hanya punya 7000an kata saja.
Itulah mengapa, banyak ibu rumah tangga yang ngendon di rumah saja, merasa suaminya yang kerja di luar, sudah tak cinta lagi kepadanya, bahkan parahnya berpikir sudah punya wanita lain.
Lantaran, setiap kali suami pulang, diajak ngomong, cuman dijawab, hmmm....hmmm..hmmm saja.
Seolah tidak tertarik dengan apa yang istrinya sampaikan, dan tak jarang juga lelaki menganggap istrinya super cerewet, karena ngomoooongggg dan ribuuuttt aja kek knalpot bajaj, padahal ya istri butuh teman bicara buat mengeluarkan 20ribu katanya itu, sementara suami sudah menghabiskan 7000 jatah katanya itu ketika dia bekerja di luar.
Saya sendiri, bahkan menuduh suami sebagai pribadi yang tak pandai berkomunikasi.
Well, mungkin juga benar sih, pak suami tak lihai dalam menyusun kata, karena kalau saya perhatikan, bukan hanya ke saya dia seperti itu, tapi kepada hampir semua orang yang saya lihat dia ajak ngobrol, termasuk ke keluarganya juga.
Akan tetapi, sebenarnya pak suami bisa kok berbicara, ngalor ngidul, disuruh ngobrolin tentang kerjaannya, dia bakal ngomong tanpa jeda, hanya saja ya itu, kagak nyambung dengan pemikiran saya, hahaha.
Jadi, memang kadang bukan suami yang tak pandai berkomunikasi, tapi memang jatah kata-katanya sudah habis di luaran sana, dan mungkin juga ada yang punya karakter nggak bisa diajak ngobrolin hal serius dan menginginkan pasangannya berkomunikasi dalam pengertian melalui batin.
(Kadang) Suami Memang Lebih Suka Komunikasi Dalam Pengertian
Berkomunikasi dalam pengertian melalui batin yang terkoneksi, jadi mungkin itu yang dimaksud oleh cuitan yang saya baca di twitter itu.
Ya karena suami adalah lelaki yang dikodratkan punya sedikit jatah kata-kata setiap harinya.
Karena kadang juga suami punya karakter sulit mengekspresikan perasaannya dalam kata-kata.
Karenanya, kebanyakan suami lebih suka jika istrinya pengertian terhadap dirinya, tak perlu semua hal harus diobrolin, apalagi kalau yang diobrolin serius mulu.
Suami (kadang) lebih menyukai, seorang istri selalu yakin dan tahu isi hati suami, bahwa dia selalu mencintai istrinya dengan caranya, salah satu buktinya adalah, dia memberikan pengertian juga kepada istrinya untuk berbuat sesuai apa yang diinginkannya, entah itu berkarya atau pun apa saja, selama kodratnya sebagai istri dan ibu tetap diseimbangkan.
Dan ketika istri juga sudah bisa mengimbangi semua keinginan suami yang terlihat cuek tapi sebenarnya selalu cinta keluarga, dan suami juga bisa lebih kalem mengerti isi hati istri, tak perlu banyak kata-kata, semua lebih terlihat dari senyum dan mata yang berbicara penuh cinta.
Bentar-bentar, kok saya jadi geli sendiri ya nulisnya, wakakakaka.
Tapi serius loh, saya jadi bisa menangkap maksud cuitan seorang publik figur tersebut ketika lama merenung, mengaitkan dengan pengetahuan tentang sifat dan karakter lelaki yang memang amat sangat jauh berbeda dengan wanita.
Ya memang, sih ya.
Pada akhirnya, di atas komunikasi, selalu ada cinta dan pengertian yang bakal membuat hubungan akan terus berjalan dengan semestinya.
Ada yang juga pernah merasakan hal ini?
*cari temen, hahaha.
Sidoarjo, 25 Desember 2020
Sumber : opini dan pengalaman pribadi
Gambar : Canva edit by Rey
Tertarik sama kata kata ini.
BalasHapusLantaran, setiap kali suami pulang, diajak ngomong, cuman dijawab, hmmm....hmmm..hmmm saja.
Berarti suaminya Limbad kali ya, yang kalo ditanya presenter tivi juga jawabnya cuma hmmm...hmmm...hmmm.🤣
Mungkin maksud publik figur itu, jika pasangan sudah lama hidup bersama biasanya sudah saling mengerti satu sama lain, jadi tidak perlu lagi ngomong karena hati sudah tahu apa kemauan pasangannya. Memang ini terkesan seperti telepati atau ahli nujum, tapi ada kok yang seperti itu, tapi ngga semuanya dong apalagi buat yang baru menikah. Tapi biasanya buat yang sudah lama menikah dan hidup bersama biasanya tahu.
Misalnya kalo malam Jumat biasanya para suami suka...
Hmmm...hmmm...hmmm 😆
Maksudnya yasinan mbak.😄
hmm hmmmm hmmm itu lagunya nisya sabyan kan?
HapusNah bener Mas, maksudnya udah bisa saling konek dan ngerti gitu, udah kek soulmate banget :D
Hapussependapat sih, manusia itu ga sama ada yang pendiam ada juga yang pandai berkata. nah mungkin ada juga beberapa orang ya meskipun udah berkeluarga masih sulit berinteraksi. yang paling penting sih kepercayaan dan saling mengerti
BalasHapusUniknya kebanyakan memang laki-laki mengharapkan pengertian dari pasangannya tentang tak perlu diomongin semua hal :D
HapusSementara wanita meminta pengertian dari lelaki, untuk ngerti kodenya wakakakaka
Emang begitu mbak??? Benar kata si Agus suaminya Gagu kali jadi ditanya selalu jawab hhhmmmm hhnmm..🤣🤣🤣 Kaya limbad.🤣🤣
BalasHapusYaa kalau nggak ada masalah bilang hhhmmmm huummm hoooaahhh yaa noproblem lah. 😁😁😁 Asal jangan Aaahh uuhh ihhh eehhh jadi masalah itu yang repot.🤣🤣🤣
Tapi saya kalau dirumah malah Pada main kecang-kecangan bacot.🤣🤣🤣 Jadi siapa paling banyak bacotan katanya nggak tahu juga jarang hitung soalnya..🤣🤣🤣
Saya komunikasi dalam bhatin kadang iya, Kadang nggak juga.😆 Bingungkan malah.
Kecuali mau bikin cerpen baru komunikasi dengan Bhatin.🤣🤣🤣🤣
wakakakakaka, astaga KangSat jadi ingat cerpen nerima ayam Atung itu dong :D
HapusAda banget mbak Rey, suami saya aslisnya pendiam. Jd emang kadang jarang bicara . Masalahnya bisa timbul miskom. Awal nikah saya belum bisa membedakan jawaban "hemh"nya itu dgn nada setuju atau nada protes (tp dia ga mau bilang).
BalasHapuswakakakakakak, tapi lama-lama jadi tahu ya Mba? :D
HapusMba ini saya bangettt 🤣
BalasHapusSaya lebih ke pendiam, mungkin mirip pasangan mba. Hehehe. Sering susah berkata-kata, kecuali kalau menyangkut teknis pekerjaan. Jadi jika bahas perasaan, agak agak kesulitan 😅 Mungkin karena itu saya menulis, sebab lebih gampang mengurangi apa yang saya pikir dan rasakan 😆 Wk.
Tapi saya setuju, menurut saya, apapun itu tetap harus diutarakan. Karena kita bukan cenayang. Nggak akan bisa baca pikiran seseorang sekuat apapun ikatan batinnya 😁 hehehe. Thanks for a good post mba, akhirnya bisa rapel komentar 😍
tapi enaknya, Eno bisa nulis ya, jadi tahu sebenarnya maunya gini, atau gitu.
HapusSejujurnya saya pun nggak suka banyak bicara, bahkan lebih cerewet anak saya ketimbang saya, entah mengapa sekarang saya jadi cereweeeettt banget kalau ama pasangan, dan lucunya bahkan saya sendiri pusing dengar kecerewetan saya wakakakakak
Aku kebalik sih Rey. Aku justru LBH diam, tapi suami bawel. Apalagi kalo dia ngelakuin sesuatu yg bikin aku marah, makin diam :D. Tp itu LBH karena aku males terlalu meledak2 emosi . Jd mnding didiemin dulu sebelum ngeluarin kata2 :D. Krn biar gimana aku bukan tipe yg suka nebak2. Kalo mau sesuatu, ya aku bilangin lgs ke suami. Kalo nyuruh suami nebak2 mah, sampe kiamat jg ga bakalan bener ntr tebakannya. Yg ada aku emosi jiwa :p.
BalasHapusWakakakaka, iya juga ya, saya dulu sukanya berharap paksu nebak, eh mikir, tapi beneran bikin esmosi, akhirnya saya milih ngomong, tapi keknya kebablasan, jadi cerewet banget hahahaha
HapusArtikelnya menarik sekali mba Rey..
BalasHapusSepertinya para suami/kebanyakan suami [laki2]lbh cenderung pendiam y...
Tapi, ada juga yg cemewet loh😊
Kl suamiku cenderung pendiam. Apalagi klo udah nyelesain tugasnya, gak mau diganggu samasekali...
Sama aja sih y, aku juga begitu klo lagi serius ama pekerjaan, udah deh, gak mau diajak ngobrol😊
Tapi memang ada wkt2 yg pas utk kami ngomong apa ajah, karena komunikasi itu amat penting.
Iya ya Mba, kalau teman yang cerewet laki? kayaknya di lingkar pertemanan saya ada sih satu dua, cerewetnya itu bahkan parah, suka banget ngenilai orang, misal, pakaian saya, cocok tidaknya saya berpakain hahaha :D
Hapus