Bukan hanya itu, presiden juga mengklaim, bahwa beliau akan menjadi orang pertama yang akan menerima vaksin tersebut, demi membuktikan bahwa vaksin tersebut sudah benar-benar aman digunakan.
Lucunya, beberapa saat sebelumnya, saya menerima email dari web yang isinya vote-vote gitu, lupa saya apa ya namanya? charge atau apa ya? udah saya hapus soalnya, hahaha.
Sekilas saya baca, bahwa mereka meminta vote agar vaksin bisa digratiskan sepenuhnya, karena menurut infonya, vaksin sebagian diperjual belikan.
Mungkin saja vote itu dibuat sebelum dikeluarkan berita langsung dari presiden kali ya, kalau saya sih udah meyakini, vaksin ini bakalan gratis, meskipun ada yang berbayar, tapi paling banyak yang gratis.
Karenaaaa... plis deh, bahkan udah digratiskan aja, saya yakin banyak yang ogah di suntik, apalagi bayar, hahaha.
Belum ada sih berita bahwa vaksin mandiri diteruskan, jadi sepertinya memang vaksin Covid-19 gratis untuk semua lapisan masyarakat, namun... tetap didistribusikan secara bertahap.
Vaksin COVID-19 Gratis Untuk Masyarakat Dan Ini Urutan Prioritasnya
Vaksin Covid-19 direncanakan akan didistribusikan dan diberikan secara bertahap, dan tahapan tersebut berdasarkan kelompok prioritas.
Berapa coba masyarakat yang ada di Indonesia ini, suatu hal yang mustahil bisa dilakukan serentak macam vaksin yang telah umum ada sebelumnya.
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan mengatakan, ada enam kelompok masyarakat yang menjadi sasaran prioritas vaksinasi Covid-19, yaitu:
- Para pekerja garda terdepan: terdiri dari, petugas medis, paramedis contact tracing, TNI/Polri, dan aparat hukum, sebanyak 3.497.737 orang.
- Para tokoh agama/masyarakat, perangkat daerah (kecamatan, desa,RT/RW), serta sebagian pelaku ekonomi, sebanyak 5.624.106 orang.
- Para guru/tenaga pendidik dari PAUD/TK, SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi, sebanyak 4.361.197 orang.
- Para aparatur pemerintah (pusat, daerah, dan legislatif), sebanyak 2.305.689 orang.
- Para peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI), sejumlah 86.622.867 orang.
- Para masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya, sebanyak 57.548.500 orang.
Wow, jadi temans masuk golongan mana nih?
Kayaknya saya masuk yang paling terakhir deh, hahaha.
Tapi, yang paling menyenangkan adalah memastikan para guru atau tenaga pendidik tekah divaksin, mengingat bisa jadi Januari nanti bakalan dicanangkan harus masuk sekolah kembali.
Oh ya, satu hal penting mengenai vaksinasi Covid-19 ini, setiap orang akan menjalani dua kali vaksinasi dengan jeda waktu 14 hari, dan pemberian vaksin akan dilakukan oleh dokter, perawat, serta bidang di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah, swasta maupun institusi pendidikan.
Maaakk, dua kali suntik, heleeeppp, huhuhu!
Jenis Vaksin COVID-19 Untuk Masyarakat Indonesia
Setidaknya, ada 6 jenis vaksin yang telah ditetapkan, akan digunakan untuk masyarakat Indonesia, Penetapan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor H.K.01.07/Menekes.9860/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019.
Dan, keenam jenis vaksin yang akan digunakan untuk vaksinasi masyarakat Indonesia, adalah vaksin yang diproduksi oleh:
- PT Bio Farma (Persero)
- AstraZeneca
- China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm)
- Moderna
- Pfizer/BioNTech
Panduan Penerima Vaksin Pfizer-BioNTech
Salah satu vaksin yang akan digunakan di Indonesia adalah vaksin yang diproduksi oleh Pfizer/BioNTech.
Vaksin ini telah disebarkan di 145 titik imunisasi di Amerika Serikat, yang tentunya sudah siap digunakan pada waktunya.
Meskipun demikian, ternyata tidak semua orang, bisa menerima vaksin buatan Pfizer-BioNTech ini.
Ada beberapa kriteria keamanan yang harus dipenuhi sebelum menerima vaksin tersebut, dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat merekomendasikan hal mengenai peruntukan vaksin Pfizer-BioNTech, adalah bukan untuk kelompok seperti:
Anak dan remaja di bawah 16 tahun. Meskipun vaksin Pfizer-BioNTech telah mendapat izin penggunaan untuk yang berusia 16 tahun ke atas, namun perusahaan masih meneliti penggunaannya pada remaja berusia 12 hingga 15 tahun.
Sehingga untuk saat ini, vaksin tidak diizinkan untuk siapa pun yang berusia di bawah 16 tahun.
Orang yang punya alergi terhadap bahan vaksin. Selain itu, orang yang menunjukkan reaksi alergi parah setelah menerima satu dosis vaksin ini, pun tak boleh menerima dosis lain.
Ibu hamil. Vaksin virus corona Pfizer-BioNTech ini memang belum diuji pada kategori ibu hamil. Namun saat ini, ibu hamil berhak ditawari kesempatan untuk mendapatkan vaksin, dengan informasi bahwa vaksin tersebut belum pernah diujikan pada ibu hamil.
Duh mending jangan deh!
Wanita menyusui. Pun sama, karena belum diteliti buat ibu menyusui, meskipun menurut CDC, vaksin berjenis mRNA, seperti Pfizer-BioNTech dan Moderna, tidak berisiko bagi bayi yang masih minum ASI. Jadi wanita yang menyusui diberi pilihan mau divaksin atau enggak.
Orang yang memiliki alergi. Meski dibedakan jadi tiga macam, yaitu boleh divaksinasi, vaksinasi dengan hati-hati, dan tidak boleh divaksinasi.
Penderita HIV. Mereka dapat divaksinasi, tetapi harus penjelasan bahwa vaksin tersebut belum diujikan kepada orang yang mengalami gangguan kekebalan.
Orang yang menjalani terapi imunosupresan.
Agak ngeri juga ya membayangkan distribusi vaksin yang sebenarnya belum lengkap diteliti ini, karena memang sifatnya darurat, karenanya para ilmuwan berkejaran dengan waktu menciptakan vaksin yang hanya berpusat pada orang dalam keadaan kesehatan yang stabil saja.
Apapun itu, semoga distribusi vaksin di Indonesia bisa sukses dijalankan, dan juga bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat.
Termasuk kaum yang nggak percaya adanya virus ini.
Dan semoga pandemi segera berlalu, dengan adanya vaksin Covid-19 yang gratis untuk masyarakat ini.
Btw, ini kedua kalinya saya bahas vaksin covid-19 ini ya, tumben banget saya bahas hal demikian, tapi setelah saya pikir-pikir, mungkin dengan sering membahas vaksin ini, bisa jadi sebuah cerita tersendiri mengenai masa 2020 yang beda karena pandemi.
Sidoarjo, 17 Desember 2020
Sumber :
- Akun youtube Sekretariat Negara
- https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/16/152133765/pemerintah-gratiskan-vaksin-covid-19-ini-6-kelompok-yang-jadi-prioritas diakses Desember 2020
- https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/16/144500565/pemerintah-gratiskan-vaksin-covid-19-ini-panduan-penerima-vaksin-pfizer diakses Desember 2020
Gambar : Canva edit by Rey
Dari awal aku juga berpikir bahwa vaksin covid pasti akan digratiskan, mengingat ini wabah nasional, kalau masih disuruh bayar sih, pasti akan lebih banyak yang nggak mau vaksin 😂
BalasHapusDan vaksinnya harus 2x banget nih, Kak? 1x aja udah lemessss banget aku wkwkwkkw. Aku takut kalau disuntik, makanya waktu SD pas ada imunisasi di sekolah dan harus minta izin orangtua lewat surat pernyataan, aku selalu nangis-nangis mohon sama papa supaya nggak usah disuntik di sekolah 😂😂. Jadi saat yg lain disuntik sampai nangis-nangis, aku cengo aja di ruang kelas menunggu semua usai 😂
Jadii.. Kak Rey akan vaksin nggak? 🤭
Hahahaha, iyaaa 2 kali, sama kayak vaksin yang baru-baru kemaen buat anak SD itu loh :D
HapusTetep vaksin dong, tapi belakangan keknya hahahaha.
Nah bahkan gratis aja, banyak yang antivaks dong :D
Untunglah akhirnya vaksin covid 19 digratiskan ya. Soalnya memang kalo disuruh beli, jangan beli, buat makan juga lagi susah, apalagi katanya harganya ratusan ribu.
BalasHapusBerarti harus 2x vaksin ya, waduh aku paling malas kalo disuntik mbak, takut sama jarum.😂
hahaha iyaaa, ada yang sampai jutaan, semoga yang jutaan itu juga gratis :D
HapusNah kaan samaahh :D
beberapa hari lalu baca judul berita kalau "pak presiden akan jadi orang pertama yang divaksin", mungkin untuk memastikan juga kalau vaksin ini benar benar aman digunakan.
BalasHapusyang jelas sepertinya aku masuk di urutan terakhir, golongan masyarakat umum, entah dapat antrian keberapa nanti kalau jadi divaksin
hahahah, sama Mba, tapi semoga vaksin terakhir lebih disempurnakan :D
Hapus