If Only, Sebuah Refleksi Tentang Hidup dan Waktu

if only

If only... 
Kita tahu hanya memiliki waktu sampai segini saja.
Kira-kira, apa yang akan kita lakukan?

Beberapa hari lalu, publik dibuat bersedih, oleh berpulangnya artis Rina Gunawan, istri dari aktor Teddy Syah, yang telah bersama selama 22 tahun.

Di waktu yang hampir bersamaan, di tahun lalu, berpulangnya seorang aktor, Ashraf Sinclair, suami dari artis BCL, sanggup membuat publik bertangisan karenanya.

Sungguh ya, betapa kepulangan mereka itu amat sangat mengejutkan semua orang.
Jangan membayangkan, seperti apa perasaan orang-orang terdekat yang ditinggalkannya.
Jika bahkan, orang-orang yang tidak kenal pun, menangis untuk itu.

BCL sendiri, setelah setahun berselang, barulah bisa dia muncul ke publik, untuk membicarakan isi hatinya tentang itu.
Melalui channel youtube-nya, BCL menggambarkan, perasaannya yang masih selalu berduka untuk suaminya tersebut.

Dan BCL menggambarkan perasaannya, seperti... IF ONLY..

Jika hanya dikasih waktu segitu saja dalam kebersamaan mereka melalui hidup ini.
Maka BCL rela melepas semuanya untuk selalu bersama sang suami tercinta.
Meskipun dia mengakui, sesibuk apapun BCL, dia tetap berusaha membagi waktunya sebaik mungkin, dengan mengadakan hari bersama keluarga dengan berkualitas, tanpa diganggu kerjaan sedikitpun.

Almarhum Ashraf pun, sama sekali tidak pernah menyatakan bahwa dia merasa terabaikan oleh kesibukan istrinya, namun entah mengapa..
BCL masih semacam menyalahkan dirinya, yang tidak memberikan waktu yang lebih untuk kebersamaan mereka.

Teddy Syah, meski terlihat lebih tegar dibandingkan BCL yang lebih banyak diam ketika suaminya diantar ke peristrahatan terakhirnya.
Teddy malah masih bisa melawan kesedihannya, untuk membicarakan istri tercintanya, yang begitu baik yang dikirim Allah untuknya, dan telah mendampinginya hingga puluhan tahun.

Sungguh, keduanya mengingatkan kita semua, terutama bagi saya pribadi, untuk ikut berpikir.
IF ONLY.

Jika hanya diberi waktu segini, apa yang akan saya lakukan?
Akankah saya hanya pasrah menjalani semuanya seperti ini?
Dalam complicated tak berujung?

Ah, dunia memang hanyalah permainan.
Semua akan berujung, dan janganlah sampai ada penyesalan yang mendalam, saat ujung waktu kita tiba.

Karena dunia hanyalah persinggahan, apa yang kita alami di dunia ini, hanya sebatas sesuatu yang temporary, dan orang-orang yang kita temui, baik yang kebetulan berhubungan darah dengan kita, maupun tanpa hubungan darah, semuanya hanyalah orang yang kita temui sementara dan menemani kita selama kita di persinggahan ini.

Lalu, jika mengingat hal tersebut, masihkan sanggup kita hadapi hidup dengan semua permusuhan, rasa benci, rasa kesal dan bete?

Ah, jika memang hidup hanyalah persinggahan, mengapa saya begitu kerasnya terhadap diri saya ya?
Mengapa begitu kuat menyimpan kemarahan, dendam dan kecewa?

Mengapa, tidak saya isi hati dan jiwa ini dengan penuh cinta dan kebahagiaan.
Agar ketika saya pulang nanti, tak ada lagi penyesalan yang ada?
Meski saya juga tidak yakin, apakah saya akan mengingat semua itu, ketika waktu pulang tiba.

Sesungguhnya, semua hal yang terjadi adalah pengingat buat kita yang tertinggal.
Untuk menunggu waktu pulang nanti.
Dan sambil menunggu waktunya tiba, alangkah bahagianya jika semua waktu tersebut diisi dengan cinta.

Mencintai diri sendiri dengan tak lagi mengizinkan diri bersedih dan marah berkepanjangan.
Membahagiakan diri sendiri, tanpa berharap atau bergantung mencari kebahagiaan dari orang lain.
Karena kebahagiaan itu adalah tanggung jawab kita sendiri.

Mengisi sisa waktu dengan penuh cinta, bahagia, memaafkan, memberikan yang terbaik.
Agar...
If only..
Waktu kita hanya segini.

Kita bisa pulang dengan damai dan tanpa penyesalan.
Pulang dengan damai, karena kita tahu, tak ada lagi yang disesalkan, semua sudah tuntas.

Demikianlah tulisan gaje ini.
Sungguh ya orang hang kayak Rey ini ada-ada aja nulisnya nggak jelas.
Padahal mah pengen nulis yang santai aja.
Tapi bingung mau nulis apa, hahaha

Sidoarjo, 6 Maret 2021

Sumber : opini pribadi
Gambar : Canva edit by Rey 

21 komentar :

  1. Ditinggalkan orang yang dicintai emang memberikan pukulan yang lumayan keras buat kita. Padahal kita tau, yang namanya kematian itu pasti datang.

    Kalau kata pepatah gitu, beribadah seperti akan mati esok.. Itu mengajarkan kit auntuk selalu give the best setiap saat..

    Pengennya komen yang nyante, tapi kok jadi komen begini yak :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha, komennya mendalam.
      Bener juga, selalu berikan the best buat orang-orang tercinta, karen kita ga tau ujungnya waktu kita dan mereka :)

      Hapus
  2. Pasti sedih memang kalau ditinggalkan orang yang paling dicintai untuk selama-lamanya. Kalau hidup ini isinya hal bahagia dan saling memaafkan mungkin hidup akan lebih indah lagi ya, Mbak.

    BalasHapus
  3. sama kayak temen temen diatas, ditinggal keluarga yang dicintai pasti terasa berat, beraattt. tapi hidup harus terus berjalan dan makanya kalau bisa diisi dengan yang baik baik ya

    BalasHapus
  4. Iya, if only.....
    Kalu saja kita tahu seseorang yang kita sayangi akan pergi...
    mungkin kita akan menyediakan wkt utk sll bersama...
    Melakukan hal yg terbaik, memberi yg terindah,..
    tapi. rahasia hidup hanya Tuhan yg tahu. Hanya Tuhan yg tahu KAPAN dan BAGAIMANA.

    Belajar dari hal2 yg udah terjadi, aku ingin selalu hidup berdamai, membagikan kasih dan cinta utk keluarga setiap hari.. agar kelak nanti gak ada penyesalan di akhir...

    Terima kasih post nya yg indah ini.

    Salam kasih iya mba Rey...
    slm sehat sll.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget Mba Ike, meski berat, tapi menerima dan berdamai dengan segalanya akan membuat hati lebih tenang dan bisa spread love in the world :)

      Tengkiu juga Mba Ike :*

      Hapus
  5. Bagus kok uni Rey.😊😊 Kata siapa tulisan nggak Jebo..😊😊 Sebuah tulisan yang mengingatkan kita akan kematian..

    Dan kita sebagai manusia yang hidup dibumi ini terkadang pernah merasakan senang atau susah, Karena kehidupan diibarakat sebuah perjalanan yang mana kita tidak pernah tahu apakah kita mampu menempuhnya sesuai dengan keinginan serta ambisi yang kita maui...Walau kita sendiri tak pernah akan tahu.

    Karena sebagai manusia tentunya akan mengalami yang namanya kematian...Dan kematian itu bak 'Alif Lam Mim' ayat pertama surat Al-Baqarah, yang berarti hanya Allah yang tahu, tidak memandang usia, Jabatan, Paras, dan waktu.😊😊

    Sebagai contoh sederhana mungkin hari ini kita masih di sini, Bisa berkumpul sama keluarga, Teman dan segala aktifitas kita lainnya...Tetapi hari esok belum tentu kita menikmatinya kembali...Maka jalanilah kehidupan ini dengan jalan yang sudah digariskan oleh Allah.S,W,T dengan benar dan sesuai dengan kemampuan yang ada pada diri kita. Tanpa harus memaksakan secara berlebih.

    Dan kita berharap semoga Allah.S,W,T menjadikan kita manusia yang selalu mengucapkan kalimat La Ilaha illallah Muhammadur Rasulullah.😊🙏🙏


    BalasHapus
    Balasan
    1. Masha Allah, kalau Kang Ustadz ini udah ceramah, adeeemmm rasanya :D

      Tengkiu KangSat :D

      Hapus
  6. Menurutku ini bukan tulisan gaje kok Mba Reeey.. Bagus justru, membuat kita merenung, bagaimana kita hrs memanfaatkan waktu yg ada dg optimal. Krna kita ga pernah akan tau apa yg terjadi besok dan hari-hari lainnya.. Makasi buat renungannya di pagi hr ini Mba Rey 😊😊

    BalasHapus
  7. Di kalimat pertama in only, di bawah bawah kemudian, if only? Jadi yg bener yg mana mbak? Maklum ga bisa basa enggres ehehee

    Dan aku setuju sama komen mbak Thessa. Ini bukan tulisan gaje, kok. Ini renungan dan pengingat untuk kita semua...
    Terima kasih udah sharing mbak.. :))

    BalasHapus
  8. kok ngena gitu ya kak :')

    kayak diingetin sama ustadzah versi blog post :')

    BalasHapus
  9. Pas tau mba Rina Gunawan meninggal, aku kayak blank bacanya.. nyeseeeeek banget :(. Dia dan Teddy itu udh kayak pasangan yg aku respect banget :(. Ga kebayang pas liat Teddy di pemakaman istrinya :(

    Kalo udh baca berita gitu, akupun lgs mikir Rey, selama ini apa yg belum aku lakuin utk nunjukin ke keluarga kalo aku sayang mereka? Banyaaaak sih kayaknya, yg blm aku lakuin :(. Tapi nth kenapa selaluuuu aja mikirnya ntarsok ntarsok. Padahal blm tentu besok kita masih hidup

    Tapi deep inside ya Rey, aku berharap, kalo tiba waktunya, semoga aja aku yg pergi LBH dulu dari suami. Krn sejujurnya aku ga yakin kuat kalo ditinggal Ama dia :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya Allah, kok jadi sedih baca komennya Mba Fanny.
      Kalau saya belom pengen pulang Mba, kasian anak-anak hiks.
      Semoga nanti kalau saya pulang, anak-anak udah pada dewasa dan mandiri serta kuat, aamiin.

      Betul banget Mba, ujung waktu kita selalu rahasia

      Hapus
  10. Jadi ingat lagunya bang haji Rhoma.

    Kalo sudah tiada baru terasa
    Bahwa kehadirannya sungguh berharga
    Sungguh berat aku rasa kehilangan dia
    Sungguh berat aku rasa hidup tanpa dia

    Yah, jujur waktu Rina Gunawan meninggal aku agak kaget biarpun bukan fans dia, soalnya menurutku umurnya masih muda. Ternyata umur hanya Allah SWT saja yang tahu.

    Makasih atas renungan nya mbak Rey

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya baru dengar dong ada lagunya Bang Rhoma kayak gitu, sungguh kudet diri saya ini :D

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)