Sebuah eh banyak ding, keajaiban dari doa?
Rasanya saya nggak pernah bisa bosan untuk takjub dengan semua cerita maupun pengalaman dari keajaiban doa.
Seperti yang juga saya alami sendiri, sering bahkan setiap hari.
Btw, Alhamdulillah si kakak udah khitan atau sunat, siang tadi, 10 Juli 2021.
Btw, Alhamdulillah si kakak udah khitan atau sunat, siang tadi, 10 Juli 2021.
Akhirnya ya, setelah ditunda-tunda beberapa kali oleh banyaknya hal yang nggak memungkinkan.
Saya lupa pastinya, tapi sesungguhnya si kakak udah lama minta pengen dikhitan atau disunat, tapi selalu aja ada halangan.
Saya lupa pastinya, tapi sesungguhnya si kakak udah lama minta pengen dikhitan atau disunat, tapi selalu aja ada halangan.
Kebanyakan sih, mikirin biayanya, karena mamak Rey ini pengen kasih yang terbaik buat si kakak, jadi carinya khitan yang nggak bikin dia terlalu kesakitan.
Saya pengennya si kakak memaknai khitannya dengan penuh syukur, karena nggak terlalu sakit.
Jadilah, ketika saya browsing, selalu ngeri liat harga khitan modern minim sakit itu harganya jut-jut.
Alhasil, saya bilang ke kakak, kalau mami mau kumpulin duit dulu, nggak lupa minta doa, biar si kakak juga ikutan mendoakan, agar mami bisa segera dapat rezeki cukup buat khitan.
Impian di Tahun 2021 dan Cerita Realisasinya
Ketika akhir tahun 2020, saya sempat menuliskan impian yang ingin saya capai di tahun 2021 ini, salah satunya adalah, pengen khitan si kakak.
Tapi, waktu itu, sejujurnya saya belum punya duit, bahkan bisa dibilang nggak punya duit sama sekali buat tabungan mau khitan si kakak, hahaha.
Tapi, waktu itu, sejujurnya saya belum punya duit, bahkan bisa dibilang nggak punya duit sama sekali buat tabungan mau khitan si kakak, hahaha.
Hal ini terjadi karena di akhir tahun 2020, saya baru bisa menebus impian saya untuk tahun 2020, yaitu ganti hape baru yang menunjang job as an influencer meskipun a la a la, hahaha.
Lalu, saya sempat curhat sama beberapa sahabat tentang masalah keuangan, dan beberapa sahabat memberikan masukan kepada saya untuk menyusun anggaran keuangan yang saya butuhkan untuk mencapai impian tersebut.
Kalau untuk hal demikian mah, saya jagonya, hahaha.
Saya tuh paling suka yang namanya merencanakan, meski realisasinya... ah sudahlah, nggak usah dibahas, lolololol.
Tapi, saya tetap menyusun anggaran tersebut, sehingga keliatan deh, berapa sih target pemasukan yang harus saya capai setiap bulannya, demikian juga target menabung, biar impiannya tercapai.
Maka mulailah saya susun impian tersebut dalam bentuk rencana anggaran, sehingga saya tahu persis, berapa target sebulan, dan berapa uang yang harus ngotot saya keep, nggak boleh diganggu gugat.
Setelah itu, mulailah saya realisasikan.
Duh, ternyata sulit!
Untuk pemasukan, belum juga saya mengejar target, eh saya malah disuruh libur kerja sama Tuhan, dengan saya sakit.
Boro-boro mau ngejar pemasukan, yang ada malah pengeluaran nggak terkontrol, hahaha.
Setelah sembuh, saya tetap semangat mengejar target, karena target pemasukan awal udah kacau, lantaran saya sakit, maka bukan hanya pemasukan yang saya kejar, tapi pengeluaran benar-benar saya perketat.
Hasilnya?
Kok malah kacau balau, hahaha.
Demi menekan pengeluaran, saya beneran ogah ngeluarin duit buat hal-hal yang sebenarnya tanggung jawab papinya anak-anak.
Sebelumnya saya memang terpaksa ikutan membantu, karena udah malas aja berharap jadinya sakit hati.
Lah demi cita-cita mau khitan si kakak, salah satunya, saya jadi kekepin semua duit, nggak mau sama sekali bantuin, biarpun udah benar-benar harus dibantu.
Dan begitulah, yang ada pertengkaran makin parah, bahkan papinya anak-anak makin nggak mau tahu.
Duh, makin sakitlah saya, hahaha.
Sampai akhirnya, saya mulai berpikir, udahlah, semua kan Tuhan yang tentukan, saya mah cuman usaha aja, mending saya fokus di usaha dan doa aja, masalah hasilnya, terserah deh mau gimana.
And the Miracle from Doa dan Usaha it's Coming
Dan begitulah, betapa keajaiban doa dan usaha itu luar biasa.
Setelah saya belajar melepaskan semua target, belajar let it go aja.
Belajar mencintai diri sendiri ketimbang duit.
Belajar dan meyakini, bahwa bahagia itu saya sendiri yang bisa ciptakan, karena bahagia itu di hati, dan ini adalah hati saya, bukan hati orang.
Belajar kalau masalah doa dan usaha itu sesuatu yang sangat bisa saya lakukan dan kontrol.
Tapi, yang namanya hasil, itu di luar kemampuan saya untuk memaksakannya.
Sedikit demi sedikit, saya belajar mengubah pola pikir seperti itu, dan tentunya melibatkan Tuhan selalu, dan hasilnya...
Masha Allah..
Nggak butuh waktu lama, keajaiban itu mulai terlihat nyata.
Atau lebih tepatnya, mata hati saya terbuka lebar, melihat banyaknya keajaiban dari-Nya.
Di mulai dari saya bisa pulang menjenguk bapak yang sakit di bulan ramadan kemaren, dan akhirnya berkesempatan berada di samping bapak, ketika bapak berpulang ke pangkuan-Nya.
Ini adalah impian cadangan sebenarnya, saya hanya berharap bisa ketemu orang tua, tapi nggak bermimpi bisa mudik di tahun 2021 ini, mengingat pandemi masih menggila di mana-mana.
Tapi begitulah, jika Tuhan sudah berkehendak, apapun bisa terjadi, sampai hal yang sama sekali nggak pernah masuk di akal manusia.
Bayangin aja, dapat darimana saya duit buat mudik?
Ternyata, bukan hanya bisa mudik, tapi dikasih kelancaran dalam segala hal, bisa ketemu bapak, bisa nemani saat terakhir bapak masih hidup.
Masha Allah.
Sepulang dari mudik, udah bisa ketebak sebenarnya ya, selama di Buton saya sama sekali nggak punya
pemasukan, karena di rumah ortu sulit banget dapatin sinyal.
Ditambah saya sibuk bantu mama urus bapak sakit hingga meninggal.
Lalu pas pulang ke Surabaya, eh kok job makin sepi.
Ada beberapa yang mendekat, tapi ya gitu, nilainya sangat jauh dari target.
Sejenak rasanya pengen nangis, kapan bisa mengejar impian nih kalau gini terus?
Tapi, meski masih sering kebobolan ngomel, kesal, mengeluh.
Namun tak henti mempraktikan, lagi dan lagi tentang FOKUS KE USAHA!
Fokus ke hal-hal yang bisa saya lakukan.
Mulai deh, saya rutin ngeblog lagi, biar kata banyakan nulis organik, ada beberapa job, dengan nilai di bawah standar saya aslinya.
Begitu juga dengan mengelola akun instagram, rajin post lagi, rajin boost engangement biar nilai rate-nya naik.
Eh jadinya ada aja yang masuk penawaran, meski nggak semua deal, bahkan ada yang deal tapi cuman sistem barter gitu.
Selama saya enjoy dan merasa bisa mengerjakan, ya udah saya terima.
Ada tawaran menggiurkan, tapi ternyata job yang bertentangan dengan hati nurani, ya saya tolak meski awalnya berat.
Kembali fokus bekerja, ngeblog, urus medsos, tetap urus anak dan rumah.
Eh siapa sangka, ketika iseng nyari info tentang khitan, dapat beberapa info, baik yang gratisan, maupun berbayar dengan hadiah menarik, buat anak-anak tentunya.
Awalnya, mengikuti kata banyak orang, saya coba daftar yang gratisan, dari sebuah acara khitan massal, yang diselenggarakan oleh sebuah klinik di Surabaya.
Ternyata, kuotanya udah penuh.
Pas masih nyari-nyari lagi, eh kok pas di tag oleh seorang sahabat di instagram, tentang info sebuah event khitan bareng di sebuah hotel.
Ya udah, daftar aja dulu.
Terlebih, ternyata nggak perlu bayar dulu, nanti aja pas hari H, datang baru bayar.
Daftar deh, bismillah ada dananya.
Eh pas hari H, ternyata malah masuk waktu PPKM darurat di Surabaya, di mana keadaan lumayan mencekam, sehingga jalan utama masuk ke Surabaya sampai ditutup terus.
Udah mau dibatalin aja rasanya, tapi lagi-lagi diberikan kelancaran, di waktu-waktu terakhir bisa datang dengan mudah dan nggak ada drama yang terlalu berarti.
Lalu begitulah, serasa mimpi, akhirnya si kakak udah dikhitan, Alhamdulillah.
Bentar lagi, anak yang manis meski kadang suka ngambek dan sensitif ini, bakalan masuk usia lebih remaja.
Udah nggak bisa lagi telanjang depan mami.
Huhuhu, sungguh loh, rasanya baru kemaren dia lahir dengan kondisi tengkorak kepala yang lunak, batok kepalanya pun kayak pake bando, saking dia lahir prematur, huhuhu.
Lalu, rasanya baru kemaren, ketika pertama kalinya saya diajarin mama, buat mandiin si kakak di bak mandi, lalu dengan susah payah saya mandiin, ketakutan karena badannya lemes amat.
Dipegang kiri, eh miring kanan, demikian sebaliknya.
Sampai akhirnya saya cuman sabunin perutnya, lalu saya angkat ke handuk, lalu dia pipisin handuknya, hahahaha.
Masha Allah...
Mewek ya Allah..
Anak yang jadi saksi bagaimana depresi mamaknya dan menjadikannya sebagai tempat pelampiasan, huhuhu.
Ya Allah...
Saya sering, di saat sedang merasa stres, berpikir, alangkah beratnya hidup saya, saya merasa nothing, kesulitan bergerak untuk berusaha cari rezeki, karena anak-anak.
Saya kadang ingin berteriak kepada Tuhan.
"Bukannya, katanya anak hadir membawa rezeki-Nya masing-masing? lalu, mengapa saya merasa hidup saya semakin sulit karena anak-anak?"
Lalu saya tertampar dengan semua kemudahan dan rezeki yang sama sekali nggak bisa saya pikirkan dengan logika.
Iya, rezeki yang datang, di saat saya let it go, di saat saya mulai belajar untuk selalu berpikir, bahwa semua di dunia ini udah di atur ama yang Maha Memiliki.
Yang harus saya lakukan, saya usaha, masalah hasil, serahkan kepada yang Maha Menciptakan.
Dan memang, ketika sedikit demi sedikit saya berhasil melawan dan berdamai dengan perasaan terlalu ngoyo saya akan sesuatu.
Lalu keajaiban itu datang tanpa bisa saya pikirkan sebelumnya.
Sungguh, keajaiban doa dan usaha itu, tak akan pernah putus dan habis dari muka bumi ini.
Karenanya, tetaplah semangat dalam hidup ini.
Jangan sungkan dan lelah meminta apapun kepada yang Maha Kaya dan Maha Pemurah.
Setelah itu, fokus kerja, apapun itu, yang penting halal.
Masalah hasil, akan disediakan oleh yang Maha Kuasa.
So, selama kita selalu bergerak untuk berusaha, dan tentunya berdoa minta pada-Nya, tak perlu lagi kita takut akan dunia dan isinya.
Insha Allah.
How about you, Temans?
Sidoarjo, 11 Juli 2021
Setuju banget Mba. Usaha itu adalah bagian dari ikhtiar. Doa pun bagian dari ikhtiar. Tapi hasil itu adalah ketentuan Allah. Let it go bukan berarti menyerah, tapi menyerahkan hasil sepenuhnya kepada Allah.
BalasHapusIya, berserah diri :)
HapusKak Rey, aku jadi terharu bacanya 😭 betapa mukjizat Tuhan selalu datang tepat pada waktu-Nya ya dan Tuhan nggak pernah tidur, selalu mendengar doa hamba-Nya. Luar biasa 👏🏻
BalasHapusSelamat ya Kakak Darrell karena udah dikhitan 🥳 semoga Kakak bisa menjadi anak yang sukses dan bahagia seumur hidupnya 🙏🏻
Tengkiu Lia :*
HapusAlhamdulillah akhirnya si kakak Darrell udah khitan ya mbak Rey.
BalasHapusBerkat doa akhirnya semua keinginan bisa dikabulkan satu persatu, mulai dari mudik ke Buton untuk ketemu keluarga, sampai akhirnya bisa mengkhitan anak.😃
Tetap semangat mbak
Bener banget Mas, Alhamdulillah :)
HapusWaaah, selamat buat Kak Darrell karena akhirnya sudah dikhitan! Jadi inget dulu pas saya masih kecil pernah nemenin sodara sepupu khitan, dan pulangnya nemenin dia jalan ke rumah tertatih-tatih menahan perih. Sebagai orang yang nggak tegaan, saya ikutan mewek pas dia mewek, mengeluh sakit, hahahaha.
BalasHapusZaman sudah berubah, tentu lebih nyaman kalau bisa memberikan anak khitan tanpa perlu ngerasain sakit. Tapi ya gitu, deh, ada embel-embel bayar lebih, hehe. Tapi, yang namanya orang tua, saya rasa nggak ada yang tega melihat anak kesakitan (walau dompet yang jadi korbannya, hahahaha).
Sekali lagi selamat buat Kak Darrel!
Banget, sekarang bikin takjub, abis khitan malah bisa lari-lari loh, luar biasa :D
HapusBtw, makasih ya atas doa dan ucapannya :)
aku percaya kekuatan doa..Allah pasti memberikan yang terbaik dan jalan dari masalah kita
BalasHapusikut seneng liat kakak udah dikhitan, semangat banget. Dan nggak terasa udah makin gede aja
Tengkiu saayyy :*
HapusAlhamdulillah ya Mbak Rey, salah satu doanya dimudahkan.
BalasHapusAku sendiri suka bingung, kenapa kalo aku curhat ke mbak aku dia selalu jawab kalo Tuhan sebenernya udah kasih banyak kemudahan ke aku, bahkan tanpa aku sadar. Padahal kalo doa proper tu mintanya ya itu itu aja, tapi Tuhan ngasihnya seringkali malah lebih objektif dan bener bener aku mau. Jadi kalo lagi ngeluh dan banyak minta tu aku aminkan biar dihitung doa juga ueueue.
hihihi, butuh waktu untuk bisa melihat apa yang diberikan Tuhan itu, adalah yang paling baik untuk kita.
HapusSayapun, baru bisa clearly melihat itu setelah banyak hal yang saya lewati :)
Alhamdulillah..The power of doa, mampu mengubah sesuatu dengan izin Allah. Usaha dan tawakal perlu disusuli dengan doa. Jangan pernah putus berdoa. Pasti ada keajaibannya.
BalasHapusBetul banget, Alhamdulillah :)
HapusRey, terharu deh baca ini :(. Tapi seneeeeng juga, Krn lagi2 kamu berhasil mencapai yg diinginin :). Semua berkat keyakinan power of doa . Memang harus begitu. Kadang manusia suka lupa, kalo sbnrnya apapun yg terjadi di dunia ini, itu semua Krn izin Nya. Jadi jangan nyolot, jangan marah, jangan nuduh macem2, karena semua itu ga akan mungkin terjadi kalo Tuhan ga merestui. Makanya aku slalu percaya, minta itu ya ke Tuhan. Usaha memang wajib, tapi yg menentukan semua Dia :).
BalasHapusSelamat ya Darrel. Makin gede skr... :).
Bener banget Mba, dan Dia yang paling tahu, apa yang kita benar-benar butuhkan, kayak saya akhirnya bisa pulang tahun ini, padahal sama sekali nggak minta pulang, ternyata pas banget bisa dampingi bapak, masha Allah
Hapus