Kalau saya sih antara bahagia dan kesal.
Bahagia, karena ternyata Rey itu cantik, hahahahahahahahaha, eh udahan ketawanya!.
Kesalnya, karena kalimat tersebut itu bikin wanita jadi over thinking dan jadi takut menua loh, sebel nggak?
Ucapan seperti itu pernah saya dapatkan dari setidaknya 3 orang lelaki, kaget nggak sih?
Iya, berteman dengan lelaki bukan berarti kita bebas dari ucapan-ucapan yang bikin miris telinga.
Justru berteman dengan lelaki tuh, bikin kuping jadi auto kuat mendengar kalimat-kalimat yang menampar.
Dan kalimat seperti ini sih sebenarnya masih mending, dulunya kalimat-kalimat macam,
"Rey, gigimu itu gede-gede loh!""Rey, mukamu kok kusam banget!""Rey, kamu kok jerawatan?" (padahal cuman muncul 1 jerawat doang dan bukannya itu normal ya?)"Rey, astagaaa kamu kok melar banget badannya?"
Daaann lain sebagainya.
Dan jangan bayangin kalimat demikian dilontarkan saat saya sedang berdua aja dengan teman lelaki tersebut, itu dilontarkan di saat kami lagi beramai-ramai dong, astagaaa..
Dan jangan bayangin kalimat demikian dilontarkan saat saya sedang berdua aja dengan teman lelaki tersebut, itu dilontarkan di saat kami lagi beramai-ramai dong, astagaaa..
Bayangkan, semua orang pasti auto merhatiin gigi saya lah, jerawat saya lah.
Sungguh memang para lelaki itu, mulutnya kayak rem blong, hahaha.
Tapi, memang sih, enaknya berteman ama lelaki, mereka tuh lebih jujur, nggak lain di mulut, lain di hati. Kecuali lelaki terhadap wanita yang disukainya sih ya, hahaha.
Kecantikan yang Memudar?
Sebenarnya poin dari kalimat kecantikan memudar tersebut adalah, berasal dari sahabat-sahabat lelaki saya di masa lalu, di saat saya masih alay dan takut muncul di media sosial.
Dibanding sekarang, karena saya memang mengorek cuan di bidang pamer-pamer foto di medsos maupun blog, hahaha.
Dasar ye, teman-teman saya tuh perhatiannya ama si Rey ini luar biasa kan ya.
Jadilah mereka selalu sibuk memikirkan masa depan saya (anggap aja begitu, hahaha).
Kebanyakan teman-teman saya yang laki di masa lalu kan tahu bagaimana kiprah saya dalam hidup, yang selalu pengen terencana dengan baik, nggak mau hidup susah (duh kan, dibilang mereka tuh perhatian banget, hahaha).
Lalu, mereka berpikir, saat ini saya memang masih bisa mendulang rupiah dengan bermodalkan kecantikan saya (duh kan, nggak enak jadinya muji diri sendiri terus, astagaaa tulisan macam apa ini ya, wakakakakaka).
Lalu mereka berpikir, kalau yang namanya mengandalkan kecantikan itu ada masanya, dan biasanya di usia cantik banget itu, kecantikan yang bisa diperjualkan akan surut nilainya.
Eh ngerti nggak sih, maksud saya? keknya kok terlalu berbelit dan bertele-tele, hahaha.
Maksudnya kan kalau udah tua gitu, kulit wajah udah keriput, udah nggak bisa lagi bersaing dengan kulit wanita usia 20an yang cantiknya meluber-luber, dan saat itulah saya bakal kehilangan sumber mencari uangnya.
Sepertinya sih begitu maksud mereka, di mana maksudnya baik, mengkhawatirkan masa depan saya, atau hari tua saya.
Yang menjadi pertanyaan saya, mengapa cuman dikhawatirkan ya?
Mengapa enggak dikasih deposito gitu, kan lumayan buat tabungan hari tua (nah loh, si Rey jadi makin ngawur, hahaha).
Yang mereka lupakan adalah, kalau saya sebenarnya enggak menjual kecantikan, dan saya juga nggak merasa kecantikan saya laku untuk dijual, hahaha.
Yang mereka lupakan adalah, kalau saya sebenarnya enggak menjual kecantikan, dan saya juga nggak merasa kecantikan saya laku untuk dijual, hahaha.
Kalaupun wajah pas-pasan saya tampil di berbagai job, ya harap maklum mah, itu cuman bonus (etdah, bonus katenye, hahaha) eh salah ya, cuman numpang branding sih ya.
Ya gimana ya?
Ya gimana ya?
Saya tuh aslinya nggak punya skill yang khusus.
Yang saya punyai cuman ketekunan.
Saya nggak bisa menulis sebagus para penulis lainnya, yang saya lakukan ya cuman nulis apa yang ada di pikiran saya, biar kata kosa katanya kebolak balik, hahaha.
Kalau ada job review produk misalnya, saya tuh nggak bisa menghasilkan foto produk yang kece kayak teman blogger lainnya.
Alias, saya belum bisa fokus untuk memperbaiki skill memotret saya.
Yang bisa saya lakukan untuk tampil beda dengan lainnya?
Yang bisa saya lakukan untuk tampil beda dengan lainnya?
Ya pamer foto diri lah, kan nggak ada samanya, sekalian branding biar banyak yang tahu, ohhh si Rey itu yang ini? ciri khasnya ya pamer foto dirinya ama produk?
Lalu nanti setelah saya menua, kalau saya masih fokus di bidang yang saya tekuni sekarang, gimana?
Lalu nanti setelah saya menua, kalau saya masih fokus di bidang yang saya tekuni sekarang, gimana?
Ya cari produk yang mencerminkan branding seusia saya saat itu lah, gitu aja kok rempong, hahahaha.
Rezeki Manusia tidak Berdasar Pada Kecantikan
Meski saya menuliskan hal ini dengan (terlihat) santai, nggak bohong kok kalau saya juga sempat over thinking dengan ucapan sahabat-sahabat tersebut.
Udahlah saya memang aslinya super over thinking, ketambahan diingatkan terus pula, tentang masa depan dan hari tua.
Tapi, kembali lagi.
Setelah capek over thinking, saya kembali memanggil semua pola pikir yang membuat diri saya tenang.
Sejenak mengajak ngobrol diri sendiri.
A: "Hei Rey, mengapa bingung? udah berpuluh tahun kamu hidup di dunia ini, coba deh menoleh ke belakang, apakah hidupnya sejak dulu berjalan sesuai rencana? enggak kan?Lalu, untuk apa kau begitu mengkhawatirkan masa 5 tahun mendatang, yang belum tentu juga kamu masih hidup?"
B: "Iya sih, tapi yang paling penting memang bagaimana anak-anak saya, kalau saya udah nggak ada sekalipun, bagaimana nasibnya?"
A: "Mintalah pada yang Maha Kuasa, bukankah semua yang ada di dunia ini berada di bawah kontrol-Nya?"
Betul banget sih ya, ngapain juga saya harus mengkhawatirkan masa depan hanya berdasar pada kecantikan belaka?
Menua itu pasti, nggak bisa dicegah.
Tapi rezeki, nggak ada hubungannya dengan kecantikan.
Siapa tahu, ternyata di usia segitu, saya malah bisa merasakan sukses seperti yang saya inginkan?
Who knows kan ye?
That's why, yang harus saya lakukan ya pepetin terus yang Maha Kuasa, biar selalu berada di dalam perhatian-Nya dalam semua kebutuhan hidup di dunia ini.
Bukankah Allah menjamin semua rezeki manusia di dunia ini?
Dan itu dibuktikan dalam begitu banyak ayat di dalam Al-Quran tentang hal tersebut.
Jadi begitu ya, mau berapa tahun lagi, hingga kecantikan saya (uhuk makasih loh, dibilang cantik, hahaha) memudar, insha Allah rezeki dari Allah akan selalu menyertai saya dan anak-anak, aamiin.
Reyne Raea si Rey cantik
Udah, yang baca dipersilahkan menuju toilet kalau nggak tahan.
Kabooorrrrr
Sidoarjo, 26 September 2021
Rey memang cantik.. bukan GANTENG. Jadi, bener adanya kalau dikau mengatakan dikau cantik. Tidak salah. kalau masalah ada yang nggak setuju, ya wajar juga kan karena cantik itu merupakan penilaian subyektif.
BalasHapusKata siapa rezeki ga ada hubungannya dengan kecantikan? Hemm.. Yang Maha Kuasa akan menyalurkan rezeki lewat berbagai cara dan tidak langsung dari tangannya ke tangan hambaNYA yang meminta. Pasti ada "perantara"nya dan sebab musababnya.
Jadi, tidak selalu berarti rezeki tidak bisa datang dari kecantikan seseorang (meski saya tidak tahu apakah Rey termasuk kategori yang satu ini.. :-D). Bisa saja hal itu terjadi.
Bisa saja yang menaruh sponsored content sebenarnya terpesona oleh gigi atau jerawat Rey yang dianggap jelek. Padahal menurut matanya justru kecantikan Rey itu asalnya dari gigi dan jerawat yang tadi.
Para pria yang mengatakan seperti apa yang ditulis Rey di atas, besar kemungkinan karena rasa iri. Mereka sebenarnya ingin dibilang cantik, cuma masih malu malu kucing dan tidak bisa mengungkapkan keinginan hatinya yang terdalam. Jadi, mereka julid sama Rey yang bebas berkata dan mengaku kalau dirinya cantik.
Hayo Rey.. beri dukungan agar mereka bisa bangga dengan kecantikan mereka juga..
#halahpagi-pagiudahngomongnggakjelasgini
Astagaaaa, udah baca komen ini kemaren, udah ngakak, baca lagi, ngakak lagi.
HapusTengkiu loh Bapak, udah bikin ngakak wakakakkakaka
Benar juga sih, kadang kata yang kelihatannya nyebelin itu bisa jadi tanda perhatian teman ke diri kita ya mbak. Cuma memang benar, kenapa cuma ngasih perhatian doang, ngga ngasih saham.😅
BalasHapusNgga bisa panjang lebar lagi mbak, soalnya yang mau dikomentari juga sudah ditulis sama pak Anton.😄
Nah kaaann, mbok ya kasih saham gitu ya, biar pas kecantikannya memudar, saham terus berkembang wakakakakak
HapusKalo aku si, pengin dikasih bunga ajah, supaya pas jerawat dijulitin kayak gitu, tetep tersenyum karena dikasih bunga BANK🤣🤣🤣
Hapuswakakakakakak, mau banget saya bunga Bank Mbaaa :D
HapusBener loh Rey, kalo udah dapet kata2 kritik dari cowo, itu lebiiiih mengkuatirkan drpd kata2 kritik dari cewe. Soalnya kalo yg bilang cowo, 99.9% udh pasti beneeeer wkwkwkwkwkwk.
BalasHapusIni suamiku kalo udah ngomong, kok jerawatan, hadeuuuuuh stress langsung naik ke ubun2 🤣.. padahal kalo yg ngomong cewe, aku santai aja dan langsung KSH tau alasannya, 'oh ini lagi mens', 'ganti skincare kemarin, ga cocok' dll.
Apalagi kalo si cowo ngomongnya depan orang banyak, udah kayak mau tenggelam ke dalam bumi 🤣🤣🤣
wakakakakaka, pokoknya berteman dengan para laki itu, beneran melatih mental, karena mulutnya ampuuunnn wakakakaka.
HapusUntungnya saya sejak dulu terbiasa berkilah, kalau udah dikritik, nih otak langsung mutar dengan cepat, cari jawaban yang bikin dia kebanting juga.
Enaknya juga rata-rata laki nggak marah kalau kita balas dengan nyelekit meski saya jarang sih balas nyelekit, tapi bikin kesel dengarnya :D
hahahah aku nggak kabor ke toilet kok mbak
BalasHapustapi emang bener yang dibilang mba Rey, kenapa kalau sohib cowok kalau ngomong apa adanya ke kita, kitanya biasa aja
coba kalau yang ngomong cewek, bisa baper kadang.
kalau cowok bilang, ehh mukamu bruntusan itu lho, jerawatan mulu
kita bisa biasa biasa aja
tapi kalau cewek yang bilang, sepanjang hari palingan liatin cermin mulu :D
wakakakakakka, soalnya kalau cewek tuh detail banget ya nilainya :D
Hapus