Itu tuh, di endorse biar produk klien lebih dikenal banyak orang, dan lebih laris manis juga pastinya, itu sama aja kayak jualan di IG kan ya, dan pastinya sebagai pihak perantara, saya juga mau agar jualan di IG tersebut bisa laris manis.
Karena kalau laris manis, klien bakalan senang, dan bakalan pakai jasa kita lagi.
Sayangnya, saya bukan influencer sejatih, i mean, sejujurnya akun IG atau instagram saya tuh awalnya cuman sebagai support buat blog saja.
Siapa sangka, ternyata bisa mendatangkan beberapa cuan dan produk gratisan dari akun tersebut.
ya udah sekalian dimanfaatin, meski belum sanggup dibuat akun yang benar-benar fokus jadi influencer, karena jiwa saya lebih suka dunia menulis di blog, dan aslinya saya tuh malu tauk pose apalagi nampakin wajah di video, hahaha.
Dan yang paling penting, saya kurang kreatif kalau masalah grafis, hahaha.
Dan yang paling penting, saya kurang kreatif kalau masalah grafis, hahaha.
Jadinya kalau bikin yang grafis-grafis gitu, duh terlihat aneh semua, hahaha.
Okeh lanjut!.
Jadi, sejak berbisnis Oriflame, saya tuh jadi tertarik banget ama dunia bisnis dan marketing, meski sampai sekarang masih dalam tahap mengumpulkan ilmu pengetahuannya, dengan membaca banyak artikel, dan save pengetahuan yang baru saya ketahui di blog ini.
Jadi, ketika barusan saya scrolling IG, dan nemu postingan tentang jualan di IG, ilmunya bagus dan sesuai dengan pemahaman saya, rasanya sayang banget kalau enggak saya save dan bagikan kembali sesuai opini saya dari ide tersebut di blog ini.
Jadi ada beberapa tips buat para penjual online di IG atau juga buat saya ya, meski sebagai perantara dengan penjual, agar jualannya laris manis di IG, yaitu:
1. Persiapkan akun IG dengan profil terpercaya, menarik dan informatif
Ibarat menyiapkan toko, maka akun instagram itu adalah toko kita.
Karenanya, sebelum menjalankan toko, pastikan toko kita udah siap.
Bukan semata bikin akun instagram lalu jualan, tidak ya.
Kudu isi dulu informasi di bio akunnya dengan jelas.
Baik produk yang dijual, nomor kontak baik WA maupun email, dan juga website toko atau usaha jika ada (eh kalau belum ada sih, mending buat deh, karena toko atau usaha yang ada websitenya itu lebih dipercayai).
Selain itu, kita bisa memasukan post pertama berisi konten tentang penjelasan umum tentang apa yang akan kita jual, entah itu nama usaha kita, produk apa yang dijual, apa keunggulannya dan sebagainya.
Kalau perlu, isi aja dulu beberapa produk yang dijual, lengkap dengan harga dan cara pemesanannya, bahkan kalau memang usaha tersebut udah pernah jalan, jangan abaikan testimoni pembeli yang sangat bermanfaat utuk meningkatkan kepercayaan pembeli.
Selain itu, siapkan juga konten-konten yang mengedukasi sesuai dengan tema jualan kita.
2. Booster follower dan branding dengan giveaway
Setelah akun IG telah siap, maka langkah kedua adalah mencari follower atau pelanggan, sekalian branding bisnis atau usaha kita.
Kalau saya sih prefer ngadain giveaway yang sesuai dengan target market dari bisnis atau usaha kita.
Karena endorse biasanya lebih mahal, ada yang murah bahkan gratis, tapi dari mikro influencer, biasanya jangkauannya nggak seluas giveaway.
Berikan juga hadiah giveaway berupa produk bisnis kita, jadi sekalian ngenalin produk kita ke calon pelanggan, dan tentu saja follower.
3. Fokus menjual sambil mempertahankan dan menaikan follower
Caranya adalah dengan selalu rutin upload tentang hal-hal yang mengedukasi, menarik, lucu dan bermanfaat, di sela-sela postingan jualan produk.
Atau bisa juga dengan cara covert selling, yaitu bikin konten yang menarik, tapi ada selipan barang jualan kita.
Bisa dengan konten edukatif, story telling, dan semacamnya yang fotonya carousel, dan ujung atau tengahnya diselipin produk jualan kita.
Jika konten tersebut menarik dan bermanfaat, akan ada banyak yang bakalan ikutan share, bikin akun dan produk kita lebih cepat dikenal orang, dan mendatangkan follower dan pelanggan baru.
4. Bangun Kredibilitas Maupun Ikatan Dengan Follower atau Pembeli
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, misal dengan follow balik pelanggan yang udah beli produk kita, mengfollow akun kita, terlebih posting testimoni pakai produk kita.
Ini sangat penting meningkatkan kepercayaan dan rasa terima kasih pembeli dan semakin semangat membeli dan dengan suka rela share testimoni pakai produk kita.
Selain itu, repost postingan testimoni pelanggan juga bagus banget buat meningkatkan kepercayaan konsumen.
Dan terakhir, jangan malas untuk kasih like dan komentar di semua postingan testimoni pelanggan, kalau perlu saat luangkan waktu untuk komen positif di post lain target market kita.
Saya rasa, hanya sedikit penjual online di IG yang menerapkan hal ini, banyak di antara mereka, entah adminnya malas atau sok femes *halah.
Jangankan mau kasih like atau komen, bahkan tag ke akunnya dikunci dong, jadi postingan pelanggan nggak bisa muncul di akun mereka, hadeehhhh.
5. Konsisten dan Evaluasi
Tips terakhir yang paling sering kita baca di manapun, di bidang apapun terlebih buat bisnis, adalah... konsisten ditambah evaluasi.
Jadi, bukan semata konsisten posting produk jualan, tapi juga konten bermanfaat lainnya, tanpa pernah putus, kalau perlu setiap hari, selain hari libur (tentukan sendiri hari liburnya).
Setelah posting, jangan lupa juga evaluasi hasilnya.
Dari postingan tersebut mendapatkan berapa engangement? berapa pemesanan? dan sebagainya.
Evaluasi tersebut, bisa kita pakai untuk memperbaiki atau meningkatkan postingan kita di waktu berikutnya.
Oh ya, kalau perlu bisa juga bikin IGS berisi pertanyaan ke follower, tentang apa yang kurang dari akun kita, agar bisa mendapatkan data lebih real dari follower kita.
Demikianlah tips agar jualan di IG bisa laris manis, tentunya tidak lupa juga libatkan Tuhan dalam semua usaha dan ikhtiar kita ya.
Sidoarjo, 25 Oktober 2021
Sumber:
- Pengalaman dan opini pribadi
- Akun IG @victoriawong68
Gambar: canva edit by Rey
Aku belum jualan di IG mbak, bahkan punya IG juga enggak.
BalasHapusAku sering lihat orang giveaway dengan syarat harus follow akun IG nya terus juga beberapa syarat lagi, mungkin dia lagi jualan juga ya mbak.
Nah iya, banyak akun jualan yang nambah follower dengan cara itu, termasuk si Rey, hahaha.
HapusMeski nggak jualan secara langsung, tapi memang follower itu penting :D
mbak Reyyyy kita samaan bangeeet
BalasHapusaku juga malu kalo harus nampilin wajah dan nggak pandai soal grafis-grafis makanya jadinya selalu yang simple-simple 🤣
jualan di ig emang susah-susah gampang (karena feed harus menarik ini tantangan banget)
yang paling penting emang kudu konsisten
karena biasanya ditengah-tengah sering buntu mau bikin konten apalagi (curhat hehe) 🤪
Hihihihi, aslinya malu banget, tapi tuntutan butuh wang wang wangggg wakakakaka
HapusNah iya, apalagi saya lebih milih fokus di blog :D
Jualan di IG itu penuh tantangan iyaa...
BalasHapusSelama ini IG ku cuma utk senang2 aja, dan boleh dibilang pasiv😇
Gak kepikiran samasekali utk dijadikan utk promo bisnis, atai apalah sebutannya...
hihihi banget :D
HapusKalau saya aktifin IG ini sejak serius ngeblog Mba, udah lama sebenarnya punya akun itu, sejak 2013an atau 2012 ya kalau ga salah.
Tapi ya gitu, ngasal aja.
Setelah ngeblog, jadi lebih fokus dipakai buat ngebranding diri dan blog :D
ini yang lagi aku lamunin alias menghayal dulu
BalasHapuspengen punya olshop, dikepala udah ada konsep begini begitu untuk marketing sosmednya. Tapi belom ada eksekusi :D
Hahaha semangat :D
Hapus